1,308 research outputs found

    KOHESI DAN KOHERENSI DALAM TEKS BUKU PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMK KELAS X

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan kohesi dan koherensi dalam teks buku pelajaran bahasa Indonesia. Data bersumber dari buku teks Bahasa Indonesia SMK kelas X yang ditulis oleh Yustinah penerbit Erlangga. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Hasil penelitian ini adalah (1) penggunaan kohesi, (2) penggunaan koherensi. Kohesi gramatikal meliputi: referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Kohesi leksikal meliputi: repetisi, sinonim, antonim, hiponim, kolokasi, dan ekuivalensi. Koherensi meliputi: penambahan, perturutan, perlawanan, lebih, sebab-akibat, waktu, syarat, cara, kegunaan, dan penjelasan. Temuan tersebut menunjukkan bahwa buku pelajaran bahasa Indonesia SMK kelas X terbitan Erlangga baik digunakan sebagai bahan ajar dikelas karena teks-teksnya memiliki kepaduan dan keutuhan makna atau bersifat kohesif dan koheren. Kata kunci: kohesi, koherensi, teks

    Hubungan Sikap Dengan Kepatuhan Vaksinasi Meningitis Jamaah Umrah Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda

    Get PDF
    Tujuan studi: Untuk mengetahui hubungan sikap dengan kepatuhan vaksinasi meningitis jamaah umrah di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda. Metodologi: Penelitian ini dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda (KKP). Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan Consecutive Sampling. Sampel penelitian adalah jamaah umrah yang melakukan vaksinasi di KKPS sebanyak 195 orang. Pengumpulan data didapat melalui pengisian kuesioner oleh jamaah umrah. Analisis data yang digunakan yaitu univariat dengan mencari distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian dengan uji Chi Square menunjukkan nilai p-value 0,000 < 0,05. Dengan hasil Odds Ratio (OR), Diperoleh nilai OR=18,329 (95% CI: 8,940-37,579), artinya jamaah umrah yang memiliki sikap positif berpeluang 18,329 kali lebih patuh dalam melakukan vaksinasi meningitis dari pada responden yang memiliki sikap negatif.. Manfaat: Menurut penelitian seseorang yang memiliki agama yang baik akan memperoleh kehidupan yang lebih baik. Karena agamanyayang tidak baik akan memiliki tujuan hidup yang kurang baik, rasa tidak berharga, tidak dicintai,dan rasa takut mati. Lansia yang spiritualnya baikakan menunjukkan tidak takut mati dan mampu untuk menerima kehidupan

    Pengaruh konseling kelompok realitas untuk meningkatkan kemampuan mengontrol emosi pada siswa kelas VII MTs NW Tanak Maik tahun pelajaran 2019/2020

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok  Realitas untuk meningkatkan kemampuan mengontrol emosi pada siswa kelas VII MTs NW Tanak Maik Tahun Ajaran 2019/2020.  Penelitian ini menggunakan lima orang siswa tapi fokuskan kepada satu orang siswa yang memiliki masalah tidak mamapu mengontrol emosi yang diambil sebagai sampel. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian subjek tunggal dengan prosedur desain A-B. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala kemampuan mengontrol emosi. Data yang diproleh dari skala kemampuan mengontrol emosi kemudian dianalisis menggunakan rumus eksperimen subjek tunggal dengan menghitung banyak skor yang didapatkan pada fase baseline dan menghitung banyak skor yang didapatkan pada fase intervensi kemudia dipadukan antara kedua fase tersebut untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (konseling kelompok realitas untuk meningkatkan kemampuan mengontrol emosi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada fase baseline mendapatkan skor rata-rata (MI) 123,6, dan pada fase intervensi mendapatkan skor rata-rata 135,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh pemberian layanan konseling kelompok realitas untuk meningkatkan kemampuan mengontrol emosi pada siswa kelas VII MTs NW Tanak Maik  Tahun Pelajaran 2019/202

    RANCANG BANGUN ALAT PENJERNIH AIR

    Get PDF
    Water is a natural resource that is very important for human life and other living things. Some of the water sources in the Merauke district come from a well or a swamp. The water is generally blackish brown in colour, has a smell, and has taste. This study aimed to design a water purification device. The method used in this study consisted of the preparation stage and water purifier design. The second stage was the construction of the water purification device, and the last stage was the trial of the tool. The materials used in this study were: alum, gravel, palm fibre, sand, charcoal, large-size gravel, gauze, swamp water, water from a well, and faucets. The tools used are a gallon water dispenser and a gallon water dispenser holder. The filter tool consisted of 2-gallon water dispensers. The filter material consisted of palm fibre, charcoal, sand and large gravel. In the pre-trial process using swamp water (blackish brown) and well water (brown), the volume of each type of water used is 17 L by using a comparison of soaking times of 1 hour, 3 hours, and 24 hours in gallon water dispenser number 1 and number 2. Swamp water was used during the trial stage because it has a darker colour (brownish-black). The trial was carried out in 5 repetitions. Each repetition used 9 L of water. The water was filled in the first-gallon water container for 2 hours, then another badge was set aside in the second gallon for 1 hour. After four attempts, clear water was obtained, while in the 5th attempt, the water obtained was slightly turbid and contained high calcium. The test results for the pH meter of the swamp water was 6.7, and TDS (Total Dissolve Solid) result was 255 mg/L which was classified as very good.Air merupakan sumberdaya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Sumber air di kabupaten Merauke sebagian berasal dari air sumur dan air rawa. Sebagian air sumur dan air rawa ada yang berwarna coklat kehitaman, berbau dan berasa. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancang bangun alat penjernih air, dan melakukan pengujian terhadap alat tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini  terdiri dari; tahap persiapan, yaitu merancang alat penjernih air. Tahap kedua yaitu pembuatan alat penjernih air, dan tahap terakhir adalah pengujian alat. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: tawas, kerikil, ijuk, pasir, arang, batu kerikil besar, kain kasa, air rawa, air sumur dan kran. Sedangkan alat yang digunakan adalah: galon, tempat dudukan galon. Alat penyaring terdiri dari 2 galon yang disusun, dan bahan penyaring terdiri dari yaitu ijuk, arang, pasir dan batu kerikil besar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari proses pra pengujian sampai proses pengujian alat penjernih air didapatkan hasil sebagai berikut: dalam proses pra pengujian menggunakan 2 jenis air yaitu air rawa yang berwarna coklat kehitaman dan air sumur yang berwarna coklat, volume air yang diigunakan sebanyak 17 liter dengan menggunakan perbandingan waktu perendaman 1 jam, 3 jam, dan 1 hari pada galon 1 dan 2. Pada saat pengujian alat, air yang digunakan adalah air rawa karena air rawa lebih berwarna hitam kecoklatan sebanyak. Pengujian dilakukan sebanyak 5 ulangan, setiap ulangan menggunakan 9 liter air. Air didiamkan di dalam galon pertama selama 2 jam kemudian di galon ke 2 selama 1 jam. Pada pengujian ke 1, 2, 3, dan 4 diperoleh air yang jernih, sedangkan pada pengujian ke 5 air yang diperoleh agak keruh dan mengandung kapur. Hasil pengujian pHmeter dan TDS (Total Dissolve Solid) air rawa mempunyai pH 6.7 dan TDS 255 mg/l, kandungan TDS ini tergolong sangat baik

    Kualitas Tepung Ikan di Pesisir Pantai Kabupaten Merauke Sebagai Bahan Pakan

    Get PDF
    Catch fish that are not used as food can be processed into fish flour. The purpose of this study was to analyze fish meal from several types of fish found on the coast of Merauke RegencyThis test is carried out to see the physical and chemical quality.. From the research results of this study obtained the physical quality of fish meal can be which is categorized, both in mixing feed food and storage namely: the average density of 0.58 gr / cm3, surface area 53.88 cm2, pH 6.25, threshold power 1.15 m / sec and stack angle 27.260C, average ash content of 6.31%, protein 65.46%, fat 5.46%, crude fiber 0 and water content an average of 6.32%, These results indicate the quality of fish meal is included in standard I based on the quality of SNI 2013 as feed material. Eight (8) types of fish meal that have low economic value and potential to be developed as feed ingredients include Kaca fish (Kurtus gulliveri, Pasir fish (Platycephalus endrachtensis), Bete-Bete fish (Rhinoprenes pentanemus), Duri Herkules fish (Arius sp), and  Duri putih fish (Arius leptaspis)

    Adopting appropriate teaching models to develop knowledge and skills to academic standards in the accounting discipline

    Get PDF
    Cooperative learning models of teaching are the most suitable teaching models for the development of professional accounting competencies in the accounting discipline. Currently, the role of accountants has changed from being a technical job to more client-oriented job. The teaching and learning of accounting has been changing to match the challenges of this new accounting role. Universities are searching for a number of strategies to teach the professional accounting competencies that are required. The Australian accounting teaching and learning standards provide a thorough set of criteria for determining what is necessary in accounting education. Joyce, Weil, and Calhoun categorised a wide variety of teaching models into four families including: information processing, behavioural, personal, and social models. This paper applied the Australian accounting teaching and learning standards criteria to the models of teaching by Joyce, Weil and Calhoun to evaluate which teaching and learning model would be most appropriate to teach future accountants. The findings indicate that the social interdependence theory and the cooperative learning model are the most appropriate to test for teaching accounting in the accounting discipline

    Pengaruh Efisiensi Pemberian Air dan Penambahan Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L)

    Get PDF
    This study aims to determine the water use efficiency (WUE) and the interaction between organic matter and the watering treatment in peanut plants. This study was held in the screen House of the agricultural Faculty of Musamus Merauke University, counted from August – November 2018. This research uses a randomized design of factorial group (RAKF) with 2 treatment factors, factor 1 watering consisting of 5 levels namely watering with the volume of water 100 ml, 200 ml, 300 ml, 400 ml, and 500 ml. As for 2nd factor, namely the addition of Organic material consisting of 4 levels, namely P0 (without organic material), PS (fertilizer charcoal husk), Pa (chicken manure fertilizer), and PSy (cow dung fertilizer), each treatment is combined and repeated 3 times. The results of this study shows that the water use efficiency has no significant effect on all research parameters and there is no interaction between the two factors for all research parameters. The best results with the highest average water use efficiency (WUE) (0.15 gr / mm) were obtained in 100 ml watering treatment with the addition of chicken manure (V1Pa).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penggunaan air (WUE) dan interaksi antara bahan organik dengan perlakuan penyiraman pada tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Screen House Fakultas Pertanian Universitas Musamus Merauke terhitung dari bulan Agustus - November 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor perlakuan yaitu faktor 1 penyiraman yang terdiri dari 5 taraf yaitu penyiraman. dengan volume air 100 ml, 200 ml, 300 ml, 400 ml, dan 500 ml. Adapun faktor ke-2 yaitu penambahan bahan organik yang terdiri dari 4 taraf yaitu P0 (tanpa bahan organik), PS (pupuk arang sekam), Pa (pupuk kotoran ayam), dan PSy (pupuk kotoran sapi), masing-masing perlakuan digabungkan, dan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penggunaan air tidak berpengaruh signifikan terhadap semua parameter penelitian dan tidak terdapat interaksi antara kedua faktor tersebut untuk semua parameter penelitian. Hasil terbaik dengan rata-rata efisiensi penggunaan air (WUE) tertinggi (0.15 gr / mm) diperoleh pada perlakuan penyiraman 100 ml dengan penambahan kotoran ayam (V1Pa)

    PENGARUH EFISIENSI PEMBERIAN AIR DAN PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L)

    Get PDF
    ABSTRACT   This study aimed to determine the land suitability class for soybean, corn and peanut plants in Kamno Sari Village, Jagebob District, Merauke Regency. Data analysis was carried out by matching or compare the land requirement for plant and the properties of the land in the study area. The results of this comparison shows the land suitability level for corn, soybeans and peanuts which includes S1 (very suitable), S2 (appropriate), S3 (marginally appropriate), N1 (not suitable at this time) and N2 (not suitable permanently). The results showed that the land suitability class for soybean plants on dry land, paddy fields and land that is planned to be cleared for planting, were classified as marginal suitability class (S3) with limiting factors for root media (r), nutrient retention (f) and available nutrients (n). On the land that is planned to be cleared for planting, the limiting factor is only available nutrients (n). While forest land and open land are included in the currently unsuitable class (N1) with a limiting factor of nutrient retention (f). Land suitability class for maize on dry land, paddy fields and planned land are classified as marginal suitability class (S3) with limiting factors for nutrient retention (f) and available nutrients (n), on planned land the limiting factor is only available nutrients (n), whereas forest and open land are included in the currently unsuitable class (N1) with a limiting factor of nutrient retention (f). Land suitability class for peanut plants on dry land, paddy fields and land plans are classified as marginal suitability class (S3) with limiting factors for root media (r), nutrient retention (f) and available nutrients (n). On the land plan the limiting factor only available nutrients (n), while forest land and open land are included in currently unsuitable class (N1) with a limiting factor is nutrient retention (f).ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kedelai, jagung dan kacang tanah di Desa Kamno Sari Kecamatan Jagebob Kabupaten Merauke. Analisis data dilakukan dengan mencocokan atau membandingkan kebutuhan lahan untuk tanaman dan sifat-sifat lahan di wilayah studi. Hasil perbandingan ini menunjukan tingkat kesesuaian lahan untuk jagung, kedelai dan kacang tanah yang meliputi S1 (sangat sesuai), S2 (sesuai), S3 (sesuai marginal), N1 (saat ini tidak sesuai) dan N2 (tidak sesuai permanen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kedelai pada lahan kering, persawahan, dan lahan yang akan dibuka untuk ditanami tergolong kelas kesesuaian marjinal (S3) dengan faktor pembatas media perakaran (r), retensi hara (f) dan nutrisi yang tersedia (n). Pada lahan yang akan dibuka untuk penanaman faktor pembatas hanya tersedia unsur hara (n). Sedangkan lahan hutan dan lahan terbuka termasuk dalam kelas tidak layak saat ini (N1) dengan faktor pembatas retensi hara (f). Kelas kesesuaian lahan untuk jagung di lahan kering, sawah dan lahan terencana diklasifikasikan sebagai kelas kesesuaian marjinal (S3) dengan faktor pembatas retensi hara (f) dan unsur hara yang tersedia (n), pada lahan terencana faktor pembatas hanya tersedia unsur hara (n), sedangkan hutan dan lahan terbuka termasuk dalam kelas tidak layak saat ini (N1) dengan faktor pembatas retensi hara (f). Kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kacang tanah pada lahan kering, persawahan dan lahan rencana diklasifikasikan sebagai kelas kesesuaian marjinal (S3) dengan faktor pembatas media akar (r), retensi hara (f) dan unsur hara yang tersedia (n). Pada rencana lahan faktor pembatas hanya tersedia unsur hara (n), sedangkan lahan hutan dan lahan terbuka termasuk dalam golongan yang saat ini tidak layak (N1) dengan faktor pembatasnya adalah retensi unsur hara (f)

    ANALISA REKAYASA IKLIM MIKRO MELALUI VARIASI PENAMBAHAN MULSA DAN PUPUK ORGANIK SABUT KELAPA UNTUK BUDIDAYA BAWANG MERAH

    Get PDF
    Shallots are a spiced vegetable which, although not native to Indonesia, its use as a culinary delicacy is very close to the tongue of the Indonesian people. Shallots are annual plants in the form of grass, short trunks, and fibrous can reach 15-20 cm high and form clumps. This study aimed to observe the microclimate that occurs around the plant and to observe and assess whether the use of mulch and organic fertilizer could improve the quality and production of shallots. This research was conducted in Sidomulyo Village in August-October 2018. This study used a Randomized Block Design with M0 treatment (without mulch and coconut coir organic fertilizer), M1 (coconut coir organic fertilizer without mulch), M2 (coconut coir organic fertilizer and corn litter mulch), M3 (coconut coir organic fertilizer and rice straw mulch), M4 (coconut coir organic fertilizer and plastic mulch) with three replications. The results showed that the use of rice straw mulch and coconut coir organic fertilizer had better results than other treatments, with an average soil temperature of 29.04 C, air temperature 25.36 C, air humidity 78%, plant ambient temperature 29, 33 C, soil moisture content 66.25, plant height 19.34 cm, number of leaves 18.53, wet tuber weight 9,91 tons/ha, and dry tuber weight 3,80 tons/ha.Bawang merah merupakan sayuran rempah yang meskipun bukan asli Indonesia, namun pengunaannya sebagai bumbu pelezat masakan sungguh lekat degan lidah masyarakat Indonesia. Bawang merah erupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput, berbatang pendek dan berakat serabut, tinggi dapat mencapai 15-20 cm dan membentuk rumpun. Tujuan penelitian ini untuk mengamati iklim mikro yang terjadi disekitar tanaman, serta mengamati dan menilai apakah pengunaan mulsa dan pupuk organik tersebut dapat meningkatkan kualitas dan produksi dari bawang merah. Penelitian ini dilakukan di Kampung Sidomulyo, pada bulan Agustus-Oktober 2018. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan M0 (tanpa mulsa dan pupuk organic sabut kelapa), M1 (pupuk organik sabut kelapa tanpa mulsa), M2 (pupuk ornganik sabut kelapa dan mulsa serasah jagung), M3 (pupuk ornganik sabut kelapa dan mulsa jerami padi), M4 (pupuk organik sabut kelapa dan mulsa plastik) masing-masing 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukan pengunaan mulsa jerami padi dan pupuk organik sabut kelapa memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan yang lainnya, dengan rata-rata suhu tanah 29,04 ÂşC, suhu udara 25,36 ÂşC, kelembaban udara 78%, suhu sekitar tanaman 29,33 ÂşC, kadar lengas tanah 66,25, tinggi tanaman 19,34 cm, jumlah daun 18,53, berat umbi basah 9,91 ton/ha, dan berat umbi kering 3,80 ton/ha

    PROGRAM PENDAMPINGAN MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI PADA WARGA KAMPUNG SARMAYAM DISTRIK TANAH MIRING KABUPATEN MERAUKE

    Get PDF
    The spread of the Covid 19 virus in 2019 and continuing in 2020 has made all members of thecommunity remain vigilant in maintaining public and individual health. Public understanding onhow to prevent the spread of the virus through health protocols have been implemented in aconscious manner. Apart from protect themselves through avoiding physical contact, people arealso obliged to know how to protect themselves through improving their own health status(immunity), one of which is through food. Processed foods that are consumed every day haveadvantages and disadvantages to meet their balanced nutritional needs. This community serviceis carried out with the aim of providing solutions in making processed food that can improvepeople immunity and thus prevent the spread of the Covid 19 virus. The method of implementingthis service activity through theory and practice is carried out on community members, especiallyPKK member in Sarmayam village, amounting to 30 people. The activity is carried out for oneday at the Sarayam village hall. The result of this activity is that the community understand whyand how the Covid 19 virus can be transmitted, then the community can make healthy food intakein the form of processed food to meet nutritional needs during the Covid 19 pandemic. Skills andknowledge have increased related to understanding healthy food processing. and nutritious
    • …
    corecore