801 research outputs found

    IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    This study examines the implementation of multicultural education in elementary schools. The purpose of this study was to determine the implementation, obstacles and solutions, as well as the impact of multicultural education in the Islamic elementary school Al-Amanah Kecamatan Cileunyi Bandung Regency. The approach used in this research is a qualitative approach using the case study method. Participants in this study were schools that included teachers, principals, vice-principals in the curriculum, and students. The instruments used in this study were interviews and document analysis. Data analysis techniques used are Miles and Huberman which include data reduction, data display, and data verification. The results showed that Al-Amanah Islamic Elementary School had implemented multicultural education quite well, including through a policy of mutual respect and tolerance in the rules and customs of school culture. In addition, the school program also supports the implementation of multicultural education such as the large number of extracurricular activities and annual programs such as performing arts, cultural studies, and degrees of creativity. Meanwhile, in the process of learning the integration of multicultural content, especially in Civics subjects, this is done in a way that uses demonstration learning methods and role playing. Barriers experienced by schools in the implementation of multicultural education include the lack of multicultural poster media and students' sense of social concern that still needs to be improved. While the impact felt by schools on the implementation of multicultural education is the creation of a family climate and a sense of mutual tolerance among school residents

    Tingkat Pemahaman Pemain Sepak Bola Usia 19 Tahun terhadap Peraturan Sepak Bola Tahun 2014/2015 (Studi Kasus pada Pemain Liga Internal Usia 19 Klub Sepak Bola di Kabupaten Sampang)

    Get PDF
    Sepakbolamerupakanolahraga paling popular di dunia, tujuan utama permainan sepakbola memasukkan bola kegawang lawan, akan tetapi di setiap pertandingan sepakbola masih ada pemain yang memprotes keras keputusan wasit bahkan sampai memukul wasit, ini dikarenakan tingkat pemahaman pemain yang masih rendah atau kurang, sehingga pemain mudah melakukan protes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman pemain sepakbola usia 19 tahun terhadap peraturan sepakbola di kabupaten Sampang. Sasaran penelitian adalah pemain usia 19 tahun dari empat klub di kabupaten Sampang. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana penelitian ini menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data, sedangkan proses pengambilan data dilakukan dengan pengisian angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tingkat pemahaman pemain usia 19 tahun terhadap peraturan sepakbola di kabupaten Sampang dikategorikan cukup baik dengan persentase skor 62,5%. Dengan skor tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pemahaman pemain terhadap peraturan sepakbola maka pertandingan di dalam lapangan akan menjadi indah dan bagus untuk dilihat tanpa protes yang berebihan terhadap wasit. Kata Kunci : Pemahaman peraturan sepakbola dan Sepakbol

    TRADISI OKOL (GULAT) SAAT KEMARAU PANJANG DI DESA AKKOR KECAMATAN PALENGAAN, KABUPATEN PAMEKASAN MADURA

    Get PDF
    Abstrak Tradisi Okol atau dalam bahasa Indonesia nya biasa dikenal dengan gulat sering digelar di beberapa desa yang ada di Kabupaten Pamekasan salah satunya di Desa Akkor, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan. Masyarakat di sana meyakini bahwa dengan mengadakan atau melakukan Okol maka dapat mendatangkan hujan, dengan kata lain mereka meminta hujan kepada Allah SWT dengan cara mengadakan atau melakukan Okol. Tradisi Okol biasa dilakukan pada saat musim kemarau berkepanjangan yang dibarengi dengan kekeringan dan paceklik air bersih yang melanda wilayah Pamekasan dan kabupaten lainnya yang ada di Pulau Garam. Tradisi Okol telah dikenal ratusan tahun lalu dan tetap dipertahankan hingga kini sebagai khazanah budaya tradisi turun-temurun. Kata Kunci: Tradisi, okol, Madur

    Analisis Pembinaan Deradikalisasi di Lapas Kelas IIB Sentul

    Get PDF
    Pemasyarakatan telah mengalami evolusi signifikan dari fungsi awalnya sebagai tempat penahanan menjadi institusi yang berorientasi pada rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana. Meskipun tujuannya sudah mulai beralih, implementasi program pembinaan masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk minat dan partisipasi narapidana. Penggunaan kekerasan dalam menangani terorisme tidak benar-benar berhasil menyelesaikan permasalahan terorisme hingga ke akarnya sehingga diperlukan upaya mengubah pemikiran radikal para pelaku dengan melakukan deradikalisasi. Deradikalisasi narapidana terorisme memiliki berbagai hambatan diantaranya narapidana yang tidak kooperatif dan kurangnya sarana pendukung. Parameter keberhasilan deradikalisasi diperlukan dalam rangka memperkuat dan mengevaluasi hasil rehabilitasi narapidana terorisme sehingga penelitian ini penting untuk dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menggambarkan terorisme sebagai permasalahan individual yang membutuhkan pembinaan khusus sesuai prinsip individual pembinaan, dan tahapan dalam pelaksanaan rehabilitasi narapidana terorisme sehingga dalam pelaksanaan rehabilitasi yang efektif diperlukan partisipasi narapidana dan fasilitator, ketersediaan prosedur dan modul pembinaan, serta evaluasi keberhasilan rehabilitasi narapidana terorisme

    Tingkat Pemahaman Pemain Sepak Bola Usia 19 Tahun terhadap Peraturan Sepak Bola Tahun 2014/2015 (Studi Kasus pada Pemain Liga Internal Usia 19 Klub Sepak Bola di Kabupaten Sampang)

    Get PDF
    Sepakbolamerupakanolahraga paling popular di dunia, tujuan utama permainan sepakbola memasukkan bola kegawang lawan, akan tetapi di setiap pertandingan sepakbola masih ada pemain yang memprotes keras keputusan wasit bahkan sampai memukul wasit, ini dikarenakan tingkat pemahaman pemain yang masih rendah atau kurang, sehingga pemain mudah melakukan protes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman pemain sepakbola usia 19 tahun terhadap peraturan sepakbola di kabupaten Sampang. Sasaran penelitian adalah pemain usia 19 tahun dari empat klub di kabupaten Sampang. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana penelitian ini menggunakan angka-angka yang dijumlahkan sebagai data, sedangkan proses pengambilan data dilakukan dengan pengisian angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tingkat pemahaman pemain usia 19 tahun terhadap peraturan sepakbola di kabupaten Sampang dikategorikan cukup baik dengan persentase skor 62,5%. Dengan skor tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pemahaman pemain terhadap peraturan sepakbola maka pertandingan di dalam lapangan akan menjadi indah dan bagus untuk dilihat tanpa protes yang berebihan terhadap wasit. Kata Kunci : Pemahaman peraturan sepakbola dan Sepakbol

    KAJIAN PEDAGOGIK TENTANG PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR PADA MATERI PPKN

    Get PDF
    Abstrak Perkembangan dunia dewasa ini banyak ditemui perilaku intoleran dan konflik atas perbedaan cara pandang dan budaya, sehingga menghambat terciptanya kehidupan manusia yang bermartabat. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji mengenai implementasi pendidikan multikultural di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran, nilai pedagogik, perencanaan, proses, evaluasi, serta dampak pendidikan multikultural di Sekolah Dasar pada materi PPKn. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Partisipan dalam penelitian ini adalah sekolah yang termasuk di dalamnya antara lain yaitu guru, kepala sekolah, dan siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, display data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa SD di Kecamatan Cileunyi telah mengimplementasikan pendidikan multikultural dengan cukup baik di antaranya adalah melalui kebijakan untuk saling menghargai dan toleransi dalam tata tertib dan pembiasaan kultur sekolah. Berdasarkan hal tersebut diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran terhadap penyelenggaraan pendidikan multikultural yang lebih baik lagi ke depannya. Kata Kunci: Pendidikan Multikultural, Pendidikan Kewarganegaraan Abstract The development of today's world is often encountered intolerant behavior and conflict over differences in views and cultures, thus hindering the creation of a dignified human life. Therefore, this study examines the implementation of multicultural education in elementary schools. The purpose of this study was to determine the description, pedagogical value, planning, process, evaluation, and the impact of multicultural education in primary schools on PPKn material. The approach used in this study is a qualitative approach using the case study method. Participants in this study are schools that include, among others, teachers, principals, and students. The instruments used in this study are interviews, observation, and document analysis. Data analysis techniques used are Miles and Huberman which include data reduction, data display, and data verification. The results showed that the elementary school in Cileunyi District has implemented Multicultural Education well enough through policies to respect and tolerance in the rules and habituation of school culture. Based on this, it is expected that this study can provide an overview of the implementation of multicultural education better in the future. Keywords: Multikultural Education, Citizenship Educatio

    ‘Illat, Hikmah, Qiyas: Studi Pemikiran Imam Ar-Razi dan Imam Al-Amidi tentang Penetapan Hukum dalam Istinbat Qiyasi

    Get PDF
    The majority of scholars state that hikmah cannot be considered as an ‘illat (legal cause) due to its abstract and elusive nature. This article aims to examine the views of Imam ar-Razi and Imam al-Amidi regarding hikmah as an ‘illat in Islamic jurisprudence, identify their similarities and differences, and explore the implications for legal deduction. This research uses a literature review methodology with a comparative analysis of the works of Imam ar-Razi and Imam al-Amidi as the primary data sources. The article utilizes usul al-fiqh, a methodological approach to the study of legal issues based on the framework of ‘illat and the hikmah of the law in Islamic jurisprudence. The findings of this article indicate that Imam ar-Razi rejects the use of hikmah as an ‘illat, arguing that hikmah is uncertain and its nature is not constant for every law. On the other hand, Imam al-Amidi suggests that a law accompanied by a clear nature can contain hidden hikmah. The commonality in the thinking of both scholars lies in their rejection of ta’lilul ahkam bi al-hikmah. They argue that hikmah is difficult to ascertain and possesses an abstract nature. There are three key differences between these two scholars: in terms of methodology, thinking, and implications.[Sebagian besar ulama berpendapat bahwa hikmah tidak dapat menjadi ‘illat karena sifatnya yang abstrak dan sulit dipahami. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran Imam ar-Razi dan Imam al-Amidi mengenai hikmah sebagai ‘illat hukum, menemukan persamaan dan perbedaannya, serta implikasinya terhadap istinbat hukum. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan analisis komparatif berdasarkan karya Imam ar-Razi dan Imam al-Amidi sebagai sumber data utama. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah usul al-fiqh, yang merupakan pendekatan untuk memahami masalah hukum berdasarkan kerangka teori ‘illat dan hikmah hukum dalam usul fiqh. Penemuan dalam artikel ini menunjukkan bahwa Imam ar-Razi menolak penggunaan hikmah sebagai ‘illat dengan alasan bahwa hikmah itu tidak dapat diketahui dengan pasti dan sifatnya tidak tetap untuk setiap hukum. Di sisi lain, Imam al-Amidi berpendapat bahwa hukum yang disertai dengan sifat yang jelas dapat mengandung hikmah yang tersembunyi. Persamaan dalam pemikiran kedua tokoh ini adalah penolakan terhadap ta’lilul ahkam bi al-hikmah. Mereka berpendapat bahwa hikmah sulit untuk ditemukan dan bersifat abstrak. Terdapat tiga perbedaan utama antara kedua tokoh tersebut: dalam metode, pemikiran, dan implikasi hukumnya.

    Struktur dan Distribusi Senyawa yang Diisolasi dari Berbagai Bagian Tanama Kadara (Caesalpinia bonduc): Review

    Get PDF
    Kebiul atau Kadara (Caesalpinia bonduc) merupakan tanaman yang tumbuh di daerah yang lebih panas dan telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Beberapa daerah di Indonesia seperti Bima dan Dompu, tanaman kadara sangat banyak digunakan dalam formulasi obat tradisional seperti obat tradisional penambah nafsu makan. Beberapa laporan menunjukan, tanaman kadara mengandung berbagai senyawa yang memiliki aktivitas biologis. Ulasan penelitian ini melaporkan struktur dan distribusi senyawa yang telah diisolasi dari berbagai bagian dari tanaman kadara. Semua data ulasan diambil dari database Reaxys yang diseleksi berdasarkan kriteria inklusi-eksklusi dengan kata kunci Caesalpinia bonduc, new compound, tanpa batasan waktu. Hasil pengumpulan data diperoleh sebanyak 18 artikel yang sesuai kriteria. Hasil pengolahan data dari 18 artikel yang diperolah, sebanyak 98 struktur senyawa dari 5 bagian tanaman, terdistribusi sebanyak 53 dari daging buah, 13 dari akar, 12 dari barang, 10 dari daun, dan 10 dari kulit biji. Semua senyawa dari bagian daging buah dan akar teridentifikasi sebagai golongan diterpenoid sementara bagian laiinya dari golongan flavonoid, fenilpropanoid, polifenol, dan kuinon. Umumnya senyawa-senyawa tersebut diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan melarut metanol atau etanol dan difraksinasi menggunakan pelarut etil asetat, serta diisolasi menggunakan KLT dan HPLC semi-preparatif

    Pola perbelanjaan dan haddul kifayah zakat bagi pelajar sarjana muda di Universiti Kebangsaan Malaysia

    Get PDF
    Mutakhir ini, harga barang dan perkhidmatan semakin meningkat sekali gus meningkatkan peruntukan bulanan isi rumah untuk memenuhi keperluan asas diri dan tanggungan. Antara yang terjejas dengan senario ekonomi ini ialah pelajar yang tidak mempunyai sumber pendapatan yang kukuh khususnya kepada pelajar institusi pengajian tinggi (IPT) di mana perlu berhadapan dengan yuran yang jauh lebih tinggi berbanding di peringkat primari dan sekunderi. Di sinilah zakat memainkan peranan penting dan berpotensi tinggi untuk berkolaborasi dengan pihak kerajaan bagi menyalurkan dana kepada pembangunan pendidikan dengan memberi bantuan kepada pelajar. Walaupun telah ada bantuan pendidikan menggunakan dana zakat diagihkan kepada pelajar, namun dilihat jumlah bantuan yang diberi kurang mengikut keperluan ekonomi semasa. Oleh itu, kajian ini bertujuan mengkaji corak perbelanjaan pelajar dengan mendapatkan purata perbelanjaan sebulan bagi mencadangkan haddul kifayah khusus kepada pelajar. Selain itu, kajian terhadap perbezaan perbelanjaan antara pelajar aliran sains sosial dan sains tulen dibuat bagi mengetahui keperluan institusi zakat memberikan bantuan zakat berbeza mengikut aliran pengajian seterusnya mengkaji faktor-faktor demografi yang mempengaruhi perbelanjaan pelajar ke atas makanan dan bukan makanan. Seramai 160 responden iaitu dalam kalangan pelajar sarjana muda Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dipilih bagi menjalankan kajian ini. Hasil kajian menunjukkan purata perbelanjaan pelajar sebulan ialah sebanyak RM974.88. Selain itu, tiada perbezaan yang signifikan dalam corak perbelanjaan pelajar aliran sains sosial dan sains tulen yang menunjukkan haddul kifayah tidak perlu dibezakan oleh institusi zakat mengikut aliran pengajian. Faktor demografi umur dan lokasi kediaman pula mempengaruhi perbelanjaan bukan makanan pelajar. Kajian ini diharapkan dapat membantu pihak institusi zakat dalam menilai semula haddul kifayah khusus kepada pelajar bagi melicinkan lagi perlaksanaan agihan zakat
    • …
    corecore