26 research outputs found

    Level of Knowledge and Attitude of Street Children about HIV/AIDS Incidence in Mataram City

    Get PDF
    The number of HIV infections in NTB Province from the first time it was found up to March 2017 was 1,279, while the number of AIDS infections from 1987 to March 2017 was 704 people. The most risk factors for transmission are through heterosexuals (68%), IDUs (11%), followed by homosexuals (4%) and perinatal transmission (3%). Poor or wrong understanding of sexual problems puts teens at risk of unprotected sexual relations, such as changing partners, using drugs and not using condoms. Street children are one of the vulnerable groups infected with HIV. Describe the Level of Knowledge and Attitudes of Street Children about the Incidence of HIV / AIDS in the City of Mataram. Descriptive research method using a cross-sectional study design. The research location is in the city of Mataram. The population in this study were 30 street children in the city of Mataran. The sampling technique in this study was consecutive sampling. Analysis using univariate analysis. Results: the level of knowledge of street children about the incidence of HIV / AIDS in the city of Mataram which is the most knowledgeable is 22 people (73.3%) and in line with the good attitude that is 27 people (90%)

    PENCEGAHAN PENYEBARAN HIV/AIDS DI KAWASAN WISATA SENGGIGI

    Get PDF
    Angka prevalensi infeksi HIV/AIDS di Kabupaten Lombok Barat setiap tahun jumlahnya meningkat, dilihat dari data komulatif tahun sampai tahun Oktober 2018 ditemukan kasus HIV 148 dan AIDS 109. Peningkatan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Lombok Barat yang sangat mengkhawatirkan, memerlukan tindakan  yang cepat dan tepat dalam mengatasinya. Implementasi prgram penanggulangan HIV/AIDS oleh Pokja KPA di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan melalui Promosi, Pencegahan, PDP (Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) dan Mitigasi Dampak. Tujuan penelitian adalah mengetahui secara mendalam Implementasi Program Penanggulangan HIV/AIDS oleh Pokja KPA di Kabupaten Lombok Lombok Barat.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subyek penelitian adalah KPA, petugas LSM. Triangulasi penelitian adalah dokumentasi kegiatan dan popupasi kunci (waria). Subyek penelitian diambil secara purposive. Tekhnik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan Pemda mendukung program penanggulangan HIV/AIDS melalui diterbitkannya Perda tentang pelaksanaan pemberian kartu kunjungan kesehatan. Komitmen terhadap penanggulangan HIV/AIDS sudah ada dilihat dengan adanya RAD (Rencana Aksi Daerah). KPA sebagai pemegang kendali dalam pelaksanaan program dengan bekerjasama lintas sektor.Disarankan perlu partisipasi aktif dari stakeholders dalam kebijakan untuk menjadikan isu HIV/AIDS sebagai kasus yang harus segera ditangani dan menjadi salah satu target pembangunan daerah sesuai dengan target SDG’s. Serta komitmen antara semua pihak dalam mendukung dan melaksanakan peraturan tersebut

    Level of Student Knowledge about Obesity in Adolescents at SMA Negeri 3 Mataram

    Get PDF
    Obesity is a complex disorder of appetite regulation and energy metabolism that is controlled by several specific biological factors. The prevalence of obesity in several Southeast Asian countries shows a high percentage. Indonesia ranks second after Singapore with the most significant number of obese adolescents, 12.2%, then Thailand (8%), Malaysia (6%) and Vietnam (4.6%) (Unicef, 2012). The emergence of nutritional problems in adolescents is basically due to wrong dietary behaviour, which is an imbalance between nutritional consumption and recommended nutritional adequacy. This research uses a descriptive-analytic design with a cross-sectional approach. The population was all students of class XI of SMA Negeri 3 Mataram, totalling 430 people. The sample was 86 people with simple random sampling technique. The variable used in this study is the level of student knowledge about obesity in adolescents. The data collection method uses a questionnaire that has tested for validity and reliability. Data analysis uses univariate analysis. The results showed that of the 86 respondents there were students with sufficient knowledge of 44 people (51.2%), most students aged 15-17 years were 74 people (86%), the majority of students were female, namely 57 people (66, 3%), and most students with average body mass index are 51 people (59.3%). Suggestion: students are expected to be able to increase their knowledge and control food intake both in the amount of food, type of food and frequency of meals to achieve the ideal BMI

    GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI SMKN 3 MATARAM

    Get PDF
    HIV/AIDS adalah penyakit menular seksual yang mengakibatkan kematian. Pergaulan bebas remaja merupakan salah satu indikator yang dapat menularkan penyakit tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Populasipenelitian ini adalah siswa-siswi kelas 2 SMKN 3 Mataram yang berjumlah 583 dengan jumlah sampel 85 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah Accidental Sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan di SMKN 3 Mataram. Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa lebih banyak siswa 78 responden (91,76%) berjenis kelamin Laki-laki dan 7 responden (8,24%) berjenis kelamin perempuan, 34 responden (40%) pendidikan orang tua adalah perguruan tinggi, 41 responden (48,24%) sumber informasi adalah televisi, pengetahuan siswa SMA tentang HIV/AIDS sebanyak5 responden (5,88%) dengan criteria baik, 36 responden (42,35%) cukup dan 44 responden (51,76%) kurang. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di SMKN 3 Mataram tersebut adalah kurang

    Qualitative Study of Perinatal Mental Health Services: Experiences and Perspectives of Health Workers and Patients

    Get PDF
    The perinatal period is a transitional period that is vulnerable to changes in women's relationships with partners, family, friends, and wider social networks. This study aims to determine how perinatal mental health services are based on the experiences of health workers and patients. This research is qualitative research with a case study design. The informants in this study were 6 informants, namely 2 health workers and 4 patients with a history of perinatal mental health disorders. The instruments used in this study were structured interview guidelines, interviews were conducted in health facilities and patients' homes. Thematic data analysis using the Collaizi protocol. Qualitative data from this study raised six themes, namely "symptoms of perinatal mental health disorders", "causes of perinatal mental health disorders", "management of mental health disorders", "prevention of perinatal mental health disorders", "barriers to perinatal mental health services", and "support". Pregnant, maternity and postpartum women are vulnerable to mental health problems, especially if a woman is faced with family neglect and lack of husband's support during pregnancy. It is important for health workers, especially midwives, to examine women's problems more comprehensively during antenatal care.Masa perinatal merupakan masa transisi yang rentan terhadap perubahan hubungan perempuan dengan pasangan, keluarga, teman, dan jejaring sosial yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pelayanan perinatal mental health berdasarkan pengalaman petugas kesehatan dan pasien. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah 6 informan yaitu 2 orang petugas kesehatan dan 4 pasien dengan riwayat gangguan perinatal mental health. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara terstruktur, wawancara dilakukan di fasilitas kesehatan dan rumah pasien. Analisis data secara tematik menggunakan protokol Collaizi. Data kualitatif dari penelitian ini mengangkat enam tema yaitu “gejala gangguan perinatal mental health”, “penyebab gangguan perinatal mental health”, "penatalaksanaan gangguan kesehatan mental", “pencegahan gangguan perinatal mental health”, “hambatan pelayanan perinatal mental health”, dan “dukungan”. Wanita hamil, bersalin, dan nifas rentan mengalami gangguan kesehatan mental, terutama jika seorang wanita dihadapkan pada pengabaian keluarga dan kurangnya dukungan suami selama hamil. Penting bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk mengkaji permasalahan perempuan secara lebih komprehensif pada saat pemeriksaan kehamilan

    PENCEGAHAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) PADA REMAJA PUTRI YANG AKTIF SEKSUAL DI WILAYAH KERJA POSKESDES KEREMBONG, LOMBOK TENGAH

    Get PDF
    Kehamilan tidak diinginkan (KTD) berhubungan dengan meningkatnya resiko morbiditas dan mortalitas wanita, serta prilaku kesehatan selama kehamilan yang berhubungan dengan efek yang buruk. Tujuan penelitian melihat gambaran Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) Pada Remaja Putri (Sudah Menikah) Yang Aktif Seksual Di Desa Kerembong.Desain penelitian yang bersifat deskriptif cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel – variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama.Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan remaja putri (sudah menikah) tentang kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) yang tertinngi dengan katagori cukup sebanyak 28 oranag (53,85%).Saran dalam penelitian adalah meningkatkan pelayanan terhadap kesehatan reproduksi remaja sehingga responden dapat mencegah terjadinya kehamilan tidak diinginkan

    REFRESHING PENYULUHAN TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN MENGGUNAKAN BUKU KIA PADA KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG PULE

    Get PDF
    Komplikasi kehamilan dan persalinan penyebab utama kematian wanita pada usia reproduksi. Lebih dari satu wanita meninggal setiap menit dari penyebab komplikasi, atau ini berarti 585.000 wanita meninggal setiap tahun. AKI di Indonesia secara nasional sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup dan merupakan angka tertinggi dibanding dengan Negara-negara ASEAN lainnya (SDKI, 2013), dengan meningkatnya pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan, maka dapat membantu menurunkan AKI, karena ibu hamil memiliki bekal informasi tempat pelayanan kesehatan sebagai upaya deteksi dini. Tujuan pengabdian ini untuk memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya pada ibu hamil. Metode Pengabdian ini menggunakan jenis observasional dengan rancangan cross sectional. Sasaran responden pengabdian yaitu ibu hamil trimester I, II dan III sejumlah 25 responden yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Pule. Teknik pengambilan sampel dengan aksidental sampling, pelaksanaan pengabdian dengan melakukan pre test dan post test tentang pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan penyuluhan dan setelah diberikan penyuluhan. Hasil Pengabdian ini didapatkan pengetahuan responden tentang tanda-tanda bahaya kehamilan mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata pre test sebesar 7.8 menjadi 9.2 saat post test dan keseluruhan responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 25 responden (100%). Kesimpulan dari pengabdian ini bahwa didapatkan pengaruh baik dari hasil penyuluhan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada seluruh responden

    PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT HIV/AIDS DARI IBU KE ANAK DI MASA PANDEMI COVID-19 MENUJU THREE ZERO 2030 DI DESA TELAGAWARU LOMBOK BARAT

    Get PDF
    ABSTRAKMengingat terjadinya peningkatan jumlah kejadian HIV/AIDS di Indonesia  setiap tahunnya terdapat 9000 hamil HIV positif yang melahirkan diIndonesia. Sehingga diperhitungkan jika tidak ada intervensi maka akan ada 3000 bayi yang dilahirkan dengan HIV positif setiap tahunnya di Indonesia. Oleh karena itu perlu adanya intervensi yang baik untuk menurunkan resiko penularan HIV dari ibu ke anak sebesar 25%-45%. Tujuan dalam pengabdian masyarakat ini untuk mengetahui bagaimana penerimaan wanita atau ibu-ibu didesa telagawaru terhadap pelaksanaan PPIA saat ANC serta mengetahui seberapa besar pengetahuan yang dimiliki ibu-ibu tersebut tentang HIV/AIDS dari ibu ke anak. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini terdapat 3 tahapan yaitu pretest, pemberian materi dan video serta posttest. Berdasarkan hasil pretest didapatkan pengetahuan ibu dalam kategori cukup (45,4%), setelah pemberian materi, posttest didapatkan pengetahuan ibu meningkat dalam kategori baik (89%). Pengetahuan yang dimiliki peserta dalam pengabdian ini sama seperti yang telah dikemukakan didalam teori yaitu pengetahuan dimana seseorang menjadi tahu terhadap suatu objek seperti halnya ibu yang telah mendapatkan informasi terbaru mengenai pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak, sehingga peningkatan terhadap pengetahuanpun bertambah. Kata kunci: pencegahan HIV/AIDS; penularan HIV/AIDS; ibu hamil; janin. ABSTRACTDue to the increasing number of HIV/AIDS cases in Indonesia, every year there are 9000 HIV positive pregnant women born in Indonesia. Therefore, it is considered that if there is no intervention then there will be 3000 babies born with HIV positive every year in Indonesia. Therefore, it is necessary to have a good intervention to reduce HIV transmission from mother to child by 25%-45%. The purpose of this community service is to find out how the acceptance of women or mothers in the Telagawaru village towards the implementation of PPIA during ANC and to find out how much knowledge these mothers have about HIV/AIDS from mother to child. The method used in this service consists of 3 stages, namely pretest, giving materials and videos and posttest. Based on the results of the pretest, the mother's knowledge was in the sufficient category (45.4%), after giving the material, the posttest showed that the mother's knowledge increased in the good category (89%). The knowledge possessed by participants in this service is the same as what has been stated in theory, namely where a person's knowledge becomes aware of an object as well as mothers who have received the latest information about preventing HIV transmission from mother to child, so that the increase in knowledge increases. Keywords: prevention of HIV/AIDS; transmission of HIV/AIDS; pregnant women; fetus
    corecore