19 research outputs found

    EFEK PERBEDAAN DOSIS PUPUK KANDANG DAN KONSENTRASI POC URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN STEK NILAM

    Get PDF
    Nilam dibudidayakan untuk produksi minyak atsirinya, namun masih terdapat kendala terkait lahan yang tersedia yang merupakan tanah ultisol. Tanah Ultisol banyak mengandung Al dan Fe yang dapat mengikat P sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan pupuk kandang dan pupuk organik cair berbahan dasar urin sapi untuk menurunkan pengaruh buruk tanah ultisol. Unit-unit penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 4 x 4. Faktor pertama yaitu dosis pupuk kandang terdiri dari 4 taraf yaitu setara 0, 50, 60 dan 70 ton Ha-1. Faktor kedua yaitu konsentrasi pupuk organik cair terdiri dari 4 taraf yaitu 0, 10, 20 dan 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bila digunakan secara terpisah maka dosis pupuk kandang terbaik adalah setara 70 Ton Ha‑1, dan konsentrasi pupuk organik cair urin sapi terbaik adalah 20%. Kombinasi perlakuan untuk mendapatkan pertumbuhan stek nilam terbaik adalah dosis pupuk kandang 70 Ton Ha-1 dan konsentrasi pupuk organik cair urin sapi 20 %, namun akan lebih efisien bila menggunakan dosis pupuk kandang 50 Ton Ha-1 yang dikombinasikan dengan pupuk organik cair urin sapi 20%. Kata kunci : Nilam, pupuk kandang, pupuk organik cair, urin sapi

    Pengaruh Waktu Simpan dan Pelapisan Benih Menggunakan Ekstrak Nabati terhadap Benih Cabai Terinfeksi Colletotrichum gloeosporioides

    Get PDF
    Tanaman Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang dibudidayakan secara komersial. Colletotrichum gloeosporioides mampu menginfeksi benih cabai. Cara untuk mengatasi patogen terbawa benih dan menjaga mutu benih cabai selama penyimpanan yaitu dengan pelapisan benih menggunakan ekstrak nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu simpan dan pelapisan benih dalam mempertahankan viabilitas benih cabai serta interaksi antara keduanya terhadap viabilitas benih cabai terinfeksi C. gloeosporioides. Penelitian ini menggunakan RAL pola faktorial 3x5 dengan 3 ulangan. Faktor yang diamati yaitu waktu simpan yang terdiri dari 3 taraf (waktu simpan 7 hari, 14 hari dan 21 hari) dan pelapisan benih cabai menggunakan ekstrak nabati yang terdiri dari 5 taraf (kontrol, kunyit 50%, kunyit 100%, lengkuas 50% dan lengkuas 100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu simpan berpengaruh sangat nyata terhadap indeks vigor benih cabai, tinggi tanaman 14 HSPT, tinggi tanaman 21 HSPT, jumlah daun 14 HSPT, serta kerapatan spora C. gloeosporioides pada benih cabai. Pelapisan benih berpengaruh sangat nyata terhadap indeks vigor benih cabai, jumlah daun 14 HSPT, serta kerapatan spora C. gloeosporioides. Terdapat interaksi yang sangat nyata pada perlakuan waktu simpan dan pelapisan benih terhadap kerapatan spora C. gloeosporioides pada benih cabai. Kombinasi perlakuan terbaik dijumpai pada waktu simpan 21 hari menggunakan ekstrak kunyit 50%

    Pengaruh Tingkat Kemasakan Buah dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.)

    Full text link
    . The purposes of this research are to determine the best cacao fruit maturity level and liquid organic fertilizer Super ACI concentration and also their interaction to achieve the best cacao seedlings. The research conducted at Experimental Station of Agriculture Faculty of Syiah Kuala University, from August to December 2011. Units of treatments arranged according to completely randomized block design, 3 by 4 with 3 replications. Data from observation analyzed with analysis of variance and to them showing significant influenced, continued with honestly significant different test at the level of 5%. The result showed that no significant interaction between treatments to all parameters observed. The concentration of liquid organic fertilizer super ACI also don't has significant influence to cacao seedlings growth. The appropriate cacao fruit maturity level to produce physiologically matured seed with the highest vigor is those with yellowish green in color

    THE EFFECT OF RHIZOBIUM ORIGINS AND NITROGEN DOSSAGES TO GROWTH AND PRODUCTION OF SOYBEAN (GLYCINE MAX L.)

    Get PDF
    ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat pemberian berbagai asal Rhizobium dengan berbagai dosis pemberian nitrogen yang tepat pada kedelai untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lambiheu Siem Kecamatan Darussalam, dari bulan April sampai dengan November 2015. Tanaman kedelai yang digunakan adalah varietas kipas merah, sedangkan Rhizobium yang digunakan adalah jenis Bradyrhizobium dimana untuk Rhizobium lokal berasal dari lahan bekas sawah yang terdapat di kota Lhokseumawe, sedangkan untuk Rhizobium introduksi diperoleh dari Laboratorium Biologi tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Tanaman ditanam pada petakan berukuran 250 cm x 150 cm, dan disusun berdasarkan rancangan acak kelompok lengkap pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam, dan terhadap yang menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  penambahan pupuk N tetap diperlukan pada budidaya tanaman kedelai walaupun ada rhizobium di rhizosfir dan perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam pada rhizobium lokal terkait perannya dalam pertumbuhan dan hasil kedelai. Kata Kunci: Rhizobium, nitrogen, Glycine max PENDAHULUANKedelai (Glycine max L.) adalah salah satu komoditas utama kacang-kacangan yang menjadi andalan nasional karena merupakan sumber protein nabati penting untuk diversifikasi pangan dalam mendukung ketahanan pangan nasional (Hasanuddin, et al., 2005). Sementara itu produksi kedelai di Indonesia ternyata masih rendah, sedangkan kebutuhan terhadap tanaman kedelai semakin hari semakin tinggi sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Indonesia termasuk produsen utama kedelai, namun masih mengimpor biji, bungkil, dan minyak kedelai.Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan kedelai yang tinggi. Produksi kedelai pada tahun 2008 diperkirakan dapat ditingkat sekitar 200 ribu ton yang tadinya produksi 600 ribu ton menjadi 800 juta ribu to

    Pengaruh Aplikasi ABA dan Osmoconditioning dalam Pengeringan Benih Kopi Arabika=Effect of ABA and Ostnoconditioning Application on Arabica Coffee Seed Desiccation

    Get PDF
    ABSTRACT The objective of this research was to study the role of ABA and osmoconditioning in three moisture content levels, and interaction between them on Arabica coffee seed viability. Research was done for three months from May to July 2004. Research was conducted by using Factorial Completely Randomized Design with three treatments i. e: 2 levels of ABA concentration: 0 and 10 ppm, 3 levels of desiccation/seed water content: 14,12 and 10%, and 4 levels of osmoconditioning duration: control, 3,5 and 7 day, with 3 replicates. Data was analyzed by analysis of variance. The effect that was significant at the level of 5%, continued with DMRT 5%. The results showed that ABA had important roles in increasing of Arabica coffee seed tolerance to desiccation by increasing proline and c^tocopherol content, and maintaining starch content, that prevent the accumulation of free fatty acids, that in the end maintained seed emergence ability stayed high. Osmoconditioning did not show important role in seed viability repairmen if ABA had been applied before desiccation. Without ABA application, osmoconditioning had important role by increasing a-tocopherol content that made seed emergence ability better. Base on seed emergence ability, osmoconditioning could substitute the role of ABA if seed water content only decreased to 12%. Keywords: ABA -osmoconditioning -desiccation -coffea arabic

    PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir) AKIBAT PERBEDAAN DOSIS KOMPOS JERAMI DEKOMPOSISI MOL KEONG MAS

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan dosis kompos terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lambiheu Siem Kecamatan Darussalam Propinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  pola non  faktorial dengan lima ulangan. Faktor yang diuji  adalah  dosis kompos jerami yang terdiri atas tiga taraf yaitu K0 = Tanpa Kompos, K1 = 6 Kg/plot dan K2 = 8 kg/plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kompos jerami dekomposisi MOL keong mas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot kering berangkasan tanaman pada 3 MST. Dosis kompos jerami yang memberikan pertumbuhan kangkung terbaik dihasilkan oleh pemberian dosis 4 kg/plot.Kata Kunci: Kangkung, Kompos, Dosis, Mol Keong Mas PENDAHULUANKangkung darat (Ipomea reptans Poir) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih. Tanaman ini termasuk kelompok tanaman semusim dan berumur pendek dan tidak memerlukan areal yang luas untuk membudidayakannya sehingga memungkinkan dibudidayakan di kota yang pada umumnya lahannya terbatas. Selain rasanya yang gurih, gizi yang terdapat pada sayuran kangkung cukup tinggi, seperti vitamin A, B dan C serta berbagai mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan dan kesehatan.Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar tanaman kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga maupun untuk dijual ke pasar.Untuk mendapatkan sayur yang mutunya baik dan hasil yang optimal, pemupukan merupakan salah satu teknologi yang sangat penting. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara bagi tanaman agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan semakin sadarnya masyarakat terhadap bahaya lingkungan akibat penggunaan pupuk buatan, muncul gagasan untuk menggunakan bahan alternatif berupa pupuk organik. Kelebihan pupuk organik dibandingkan pupuk anorganik antara lain adalah tidak menimbulkan resiko pada hewan maupun manusia, mudah didapatkan, memberikan pengaruh positif terhadap tanaman terutama pada musim kemarau, serta meningkatkan aktivitas mikroorganisme menguntungkan yang ada di dalam tanah

    PERUBAHAN FISIOLOGI DAN KANDUNGAN KLOROFIL SELAMA PEMASAKAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN VIABILITAS BENIH JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

    Get PDF
    The objectives of this research were to study physiological and chlorophyll changes during seed ripening and find quick parameters as indicators to determine seed physiological maturity level. A randomized completely block design with 5 treatments and 3 replications was used in this research. The treatments were (1) dark green fruit, 42 days after anthesis (DAA), (2) yellowish green fruit, 47 DAA, (3) fully green fruit, 52 DAA, (4) brownish yellow fruit, 57 DAA, and (5) dark brown fruit, 62 DAA. The results showed that jathropa seed was physiologically mature at 57 DAA with criteria: fruit color was brownish yellow, fruit skin was soft and easily hand-opened, and seed was black. These were also supported by seed dry weight, germination percentage, germination rate and first count germination. There were negative relationships between seed chlorophyll content and germination percentage, germination rate and first count germination.

    Pengaruh Tingkat Kemasakan Buah dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair Super ACI Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.)

    Get PDF
    ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah menentukan tingkat kemasakan buah kakao dan konsentrasi pupuk organik cair Super ACI yang tepat, serta interaksi antara keduanya, untuk menghasilkan bibit kakao yang terbaik. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala sejak Agustus hingga Desember 2011. Unit-unit penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok faktorial 3 kali 4 dengan 3 ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam, dan terhadap data yang menunjukkan beda nyata, analisis dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi yang nyata antara tingkat kemasakan buah kakao dan konsentrasi pupuk organik cair super ACI pada semua peubah yang diamati. Konsentrasi pupuk organik cair super ACI juga tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit kakao. Tingkat kemasakan buah kakao yang tepat untuk menghasilkan benih masak fisiologis dengan tingkat vigor tertinggi adalah yang berwarna hijau kekuningan. The Effect of Fruit Maturity Level and Concentration of Liquid Organic Fertilizer Super ACI to Cacao (Theobroma cacao L.) Seedling GrowthABSTRACT. The purposes of this research are to determine the best cacao fruit maturity level and liquid organic fertilizer Super ACI concentration and also their interaction to achieve the best cacao seedlings. The research conducted at Experimental Station of Agriculture Faculty of Syiah Kuala University, from August to December 2011. Units of treatments arranged according to completely randomized block design, 3 by 4 with 3 replications. Data from observation analyzed with analysis of variance and to them showing significant influenced, continued with honestly significant different test at the level of 5%. The result showed that no significant interaction between treatments to all parameters observed. The concentration of liquid organic fertilizer super ACI also don’t has significant influence to cacao seedlings growth. The appropriate cacao fruit maturity level to produce physiologically matured seed with the highest vigor is those with yellowish green in color
    corecore