247 research outputs found
STUDI KORELASI RUANG LINGKUP BIDAN DAN KONSELOR SEBAYA TERHADAP PERILAKU REMAJA DI SMA N 3 SLAWI
Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran. Situasi ini sering menimbulkan konflik sehingga menyebabkan perilaku aneh, canggung dan kalau tidak dikontrol bisa terjadi kenakalan serta adanya gangguan perkembangan seksualnya. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal per januari sampai oktober 2017, kasus HIV/AIDS pada remaja usia 10-19 tahun sejumlah 7 orang atau 5,9% dari 136 orang total umur yang terkena HIV/AIDS. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah hubungan antara ruang lingkup bidan dan konselor sebaya terhadap perilaku remaja di SMA N 3 Slawi. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif dengan studi korelasi analitik. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 62 responden diambil dengan simple random sampling. Analisis data riset mengguakan SPSS. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan ruang lingkup bidan dengan perilaku remaja di SMA N 03 Slawi Kabupaten Tegal
GERMAS TOOL TO SUPPORT THE TRANSFORMATION OF HEALTH SERVICES IN INDONESIA: PERSPECTIVES OF HEALTH WORKERS
Abstract
Community Movement for Healthy Living (GERMAS) is a government program that promotes healthy living in Indonesia. This study seeks to investigate the perspective of primary care health professionals on the development of GERMAS tools in order to facilitate the transformation of health services. The research utilized a qualitative design and Rapid Assessment Procedures approach, collecting data through focus group discussions in Sleman Regency in 2023. Futher we analyze GERMAS activities, strengths and weaknesses, instrument development, and challenges. Result showed that according to health worker perspectives the implementation of Germas is crucial for improving public health in communities. However, barriers include limited funding, uneven distribution of efforts, and lack of role models. Digital literacy is needed to address these issues, including knowledge, disease history, prevention, and access to consultations with health providers. This literacy should be accessible, easy to understand, and small in size to avoid consuming large storage device data. So we conclude that health provider need a comprehensive GERMAS tool to support and controlling the implementation of GERMAS to increase health prevention and promotion
ANALISIS INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KABUPATEN BOJONEGORO
ABSTRAKAnalisis Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Bojonegoro 2018 dengan tujuan (1) mengetahui capaian komponen IPM Kabupaten Bojonegoro, (2) mengetahui keterbandingan angka Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bojonegoro dengan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam analisis IPM tersebut adalah IPM dihitung sebagai rata-rata geometrik dari indeks kesehatan, pendidikan, dan pengeluaran. Dalam menghitung IPM, diperlukan nilai minimum dan maksimum untuk masing-masing indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Capaian IPM Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2016 adalah 66,73 dan pada tahun 2017 sebesar 67,28 naik sebesar 0,23 point. Nilai IPM Kabupaten Bojonegoro bila menurut UNDP termasuk kedalam tingkat pembangunan “sedang”. Dengan nilai tersebut IPM Kabupaten Bojonegoro berada pada peringkat ke-26 dari 38 kabupaten/kota se Jawa Timur, dan posisi ini tidak berubah dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan pada seluruh indikator penyusun IPM. Indeks kesehatan yang diwakili dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat naik yang ditunjukkan dengan meningkatnya angka harapan hidup (AHH) menjadi 70,83 tahun dibandingkan tahun sebelumnya masih sebesar 70,67 tahun. Selanjutnya Indeks pendidikan yang diwakli oleh dimensi naik dengan meningkatnya angka harapan lama sekolah (HLS) menjadi 12,34 tahun, dan rata-rata lama sekolah (RLS) menjadi 6,71 tahun dibandingkan tahun 2016. Indeks daya beli yang diwakili oleh dimensi pengeluaran juga naik yang ditunjukkan dengan meningkatnya pengeluaran per kapita per tahun menjadi 9,420 juta rupiah pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 9,553 juta rupiah per kapita penduduk per tahun.Kata Kunci: Analisis, Indeks, Manusia
Gambaran Caregiver Terhadap Interaksi Teman Sebaya Pada Anak Penyandang Autis
Autism has significance influence to communication, social interaction, imagination, and attitude. One of development task for children is to learn having peer friends and when school age peer have more influence than teacher or parents. Interaction between child and his peer is a dynamis relationship between two or more people and one attitude can influence or change others. Purpose of this study is to understand interaction between autism children with their friends in the view of caregiver.This research is held with qualitative method and used descriptive approach. Subject in this research are autistic child with his care giver as informan. Researcher used interview as primary method to get the data with observation and field record to get secondary data.Based from the data we can conclude interaction between autistic child and his friend is influence by his language ability. Researcher suggest to held language training so that children with autistic could had good interaction with their friends
- …