5 research outputs found

    Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan “4C” Siswa Sekolah Dasar pada Masa Pandemi

    Get PDF
    Today's world is competing to create and utilize technology and information. The rapid development of world civilization is also a challenge for the world of education. To prepare for this, education is expected to design and implement learning that can encourage the skills needed in the 21st century. Some of the skills needed to face the challenges of the 21st century are communication, collaboration, critical thinking, and creative thinking (4Cs). Project-based learning is one of the learning methods that does not only focus on results, but also pays attention to every process that occurs, and is believed to be able to encourage the desire to research and ability to solve problems, think creatively and critically, and increase the collaboration and communication power of students. This study proves that the effect of project-based learning on improving the 4C ability of students Grade V SDKr. Shining Star has a 84.7% Of  success rate. This is shown during the learning process students are able to discuss with peers in group members and state that working with groups is more effective than working independently, besides that students are also able to present problem solving and produce products that are in accordance with the plans made by the group. The research method used is descriptive qualitative which makes 12 students as research subjects. Keywords: Learning; Project; 4C

    IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING BERBASIS GOOGLE MEET PADA MAHASISWA IKIP BUDI UTOMO MALANG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji implementasi pembelajaran daring berbasis Google meet pada mahasiswa prodi pendidikan sejarah dan sosiologi angkatan 2020 IKIP Budi Utomo Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Subjek pada penelitian ini mengambil 45 mahasiswa pada kelas A di prodi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi angkatan 2020. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi dari data yang diperoleh melalui wawancara. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya: (1) Implementasi pembelajaran daring berbasis Google meet pada mata kuliah pengantar antro-sosiologi berjalan dengan baik dan mayoritas mahasiswa merespon dengan baik karena adanya kemudahan akses, fitur whiteboard di aplikasi Google meet tersebut dan juga solusi dari dosen ketika mahasiswa mengalami gangguan sinyal dan pemadaman listrik yang terjadi di lingkungan mahasiswa. (2) Nilai hasil belajar mahasiswa di tingkat kategori sangat baik terhadap nilai persentasi 62% dan berada pada kategori baik dengan persentase sebanyak 37%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa program studi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial dan Humaniora IKIP Budi Utomo memperoleh nilai belajar yang sangat tinggi terhadap pembelajaran daring/online berbasis Google meet karena berbagai fitur unggulan yang menunjang proses perkuliahan selama masa pandemi COVID-19

    TANGGAPAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN ANATOMI MANUSIA BERBANTUKAN APLIKASI AUGMENTED REALITY

    Get PDF
    Background: Augmented Reality has great potential in education, and more amazingly, it opensup new fields and creates different kinds of learning.Methods: The research method used is descriptive qualitative through survey methods. Theinstrument used is a questionnaire.Results: Based on the results of a questionnaire survey of 6 question indicators, an average of81.82% was obtained in the agree category and 18.185% respondents who answered disagreed.Conclusion: The conclusion in this study is that there is a positive response from students

    Eksistensi Budaya Lewak Tapo di Tengah Arus Modernisasi

    Get PDF
    Kebudayaan diwujudkan dalam beberapa bentuk seperti tingkah laku, mitos, kepercayaan dan masih banyak lahi bentuk dari kebudyaan. Lahirnya kebudayaan disebabkan oleh keingingan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup. Keinginan-keinginan tersebut membentuk suatu tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Sedangkan budaya dapat diartikan sebagai pandangan dalam memandang baik atau buruk pengalaman manusia dalam berinteraksi serta mempengaruhi cara berpikirnya. Dalam kehidupan berbudaya sutau kelompok masyarakat tidak akan terlepas dari arus modernisasi yang membawah perubahan diseluruh aspek kehidupan. Hal ini menjadi salah satu indikasi dan perlu adanya penegasan dalam upaya mempertahankan eksitensi budaya lokal. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian terkait eksitensi ritual lewak tapo di Desa Sukutokan Kecamatan Kelubagolit. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan literatur yang diperoleh dengan Teknik wawancara. Dalam penelitian ini penulis menganalisis data dengan teknik kualitati deskripsif yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena di lapangan. Hasil temuan dalam penelitian ini menggambarkan bahwa dalam rituan lewak tapo sendiri mengandung makna sosial dan keyakinan. Makna sosial di wujudkan melalui nilai-nilai sosial yang dibangun seperti nilai kebersamaan, gotong royong, keadilan dan kesetiakawanan. Sedangkan makna keyakinan diwujudkan melalui relasi komunikasi yang dibangun antara keluarga yang masih hidup dengan anggota keluarga yang meninggal secara tidak wajar. Pesan yang dikandung dalam ritual ini adalah kesadaran untuk tidak mengulang kesalahan yang sama sebab tujuan ritual ini adalah untuk mencari penyebab kematian seseorang dengan cara tidak wajar. Mengingat bahwa ritual ini merupakan ritual yang sakral maka eksitensi ritual ini secara tidak langsung sudah dirawat karena kesadaran akan kematian-kematian secara tidak wajar. &nbsp

    Studi Terhadap Pergaulan Lintas Agama dalam Meningkatkan Kearifan Sosial Mahasiswa di IKIP Budi Utomo Malang

    Get PDF
    Pergaulan sosial dalam keseharian merupakan hal yang lumrah ada dan terjadi secara natural. Namun tidak secara otomatis adanya jaminan bahwa pergaulan tersebut tanpa melahirkan konflik, bahkan sebaliknya naturalitas yang ada berkemungkinan berpotensi menciptakan ‘ruang sensitif’ dari berbagai keragaman; etnis, budaya, bahkan agama. Dalam konteks pergaulan lintas agama mahasiswa, -menempati posisi yang sensitif. Hal ini terletak pada ‘ketabuan’ mahasiswa dalam membicarakan ‘persoalan-persoalan’ perbedaan agama. Jika hal ini yang menjadi realitasnya maka bisa saja suatu saat nanti ‘ketabuan’ tersebut menjadi pusat kebuntuan (deadlock centre), sehingga menghambat dalam proses pergaualan (sosial intercourse). Hal ini tidak saja akan menyebabkan culture of silant, lebih dari itu juga dapat menyebabkan sosial conflict, sehingga berpengaruh terhadap harmonisasi sosial lintas agama dalam lingkup pergaulan pendidikan antar mahasiswa di IKIP Budi Utomo Malang. Aktifitas yang akan dilakukan adalah menganalisis hubungan sosial lintas keagamaan mahasiswa di IKIP Budi Utomo Malang, dengan tujuan menemukan pola hubungan sosial lintas agama mahasiswa, dan memberikan tawaran konsep sosial engineering pergaulan lintas agamalingkup mahasiswa, sehingga kearifan sosial (sosial wisdom) keberagamaan di tingkat mahasiswa menjadi lebih baik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif–fenomenologis, dengan menggunakan instrument indept interview, dokumentasi, dan observasi/partisipan. Model analisis yang akan digunakan yakni model analisisnya Miles dan Huberman: data collection, data display, data reduction dan congclusions: drawing/verifying. Sedangkan grand theory yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teori-teori sosiologi agama
    corecore