23 research outputs found

    KAJIAN ETNOBOTANI KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DALAM UPACARA AKAD PANGGIH PENGANTIN PADA PERNIKAHAN ADAT JAWA DI MASYARAKAT SEKITAR KERATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT

    Get PDF
    Kajian etnobotani merupakan pembahasan mengenai hubungan antara manusia dan tumbuh-tumbuhan dalam suatu budaya. Upacara akad dan panggih penganten merupakan inti dari pelaksanaan upacara pernikahan adat Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang digunakan dalam upacara akad dan panggih pengantin pada pernikahan adat Jawa, makna penggunaannya, serta nilai kepentingan tumbuhan tersebut di masyarakat. Metode yang digunakan dengan wawancara dengan key persons dan pengisian kuesioner oleh 92 responden. Analisis data dilakukan dengan menghitung Index of Cultural Significant (ICS). Hasilnya terdapat 25 spesies tumbuhan yang digunakan dalam upacara akad panggih pada pernikahan adat Jawa, yang terbagi dalam 16 famili. Makna dari penggunaaan tumbuhan tersebut sebagai pelengkap, simbol, harapan dan doa agar mendapatkan berkah, keselamatan dan kesejahteraan. Indeks kepentingan budaya mayoritas tumbuhan dalam kategori sedang bermakna pemanfaatannya cukup diketahui masyarakat dan intensitas penggunaannya sedang. Kata Kunci : etnobotani, panggih penganten, ICS, responde

    Invitro Antidiabetic Activities of Agar, Agarosa, and Agaropectin from Gracilaria gigas Seaweed

    Get PDF
    Some types of seaweed are reported to have antidiabet activity in vivo or in vitro,but the activity antidiabet fractions of polysaccharides from seaweed has not been widelyreported. Gracilaria gigas is one type of red seaweed that can produce agar and it has twofactions, namely agarose and agaropectin. The aim of this study was to obtain an agarextract, agarose fraction, agaropektin fraction of Gracilaria gigas and to determine theα-glucosidase inhibitory activity of extracts and the fractions. Extraction of agar that usedan ethanol solution, and to fractionate agarose and agaropektin used dimetilsulfoxidesolution. The results showed that the fraction of the agarose having lower sulfate content(0.28%) compared with agar (5.91%) and agaropektin (6.07%). Types of samples (agar,agarose, and agaropektin) and sample doses significantly in inhibiting α-glucosidaseenzyme activity. Agarose fraction has IC50 value against α-glucosidase lowest (96.86 ± 4.61ppm), followed by the extract agar (116.63 ± 5.61 ppm), then the fraction agaropektin(158.34 ± 1.77 ppm).Keywords: α-glucosidase, extract, fraction, Gracilaria gigas, IC5

    PRA RANCANGAN PABRIK ACETONE CYANOHYDRIN DARI ACETONE DAN HCN KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN

    Get PDF
    Pabrik Acetone Cyanohydrin dari acetone dan HCN dirancang dengan kapasitas 100.000 ton/tahun. Pabrik direncanakan didirikan di Cilegon, propinsi Banten, di atas tanah seluas 27636 m² dengan jumlah karyawan sebanyak 147 orang. Acetone cyahydrin dibuat dengan mereaksikan acetone dengan HCN di dalam reaktor alir tangki berpengaduk yang beroperasi dengan waktu reaksi 0,27 jam pada 20 oC, 1 atm hingga dicapai konversi HCN sebesar 80%. Reaksi pada keadaan isotermal nonadiabatis dan menggunakan brine sebagai pendingin. Kemudian acetone cyanohydrin dinetralkan dengan H2SO4 di dalam netralizer. Garam yang terbentuk dipisahkan dengan menggunakan filter press, dan acetone cyanohydrin dipisahkan lebih lanjut dalam menara distilasi. Pabrik acetone cyanohydrin ini membutuhkan bahan baku acetone sebanyak 77.963,8217 ton/tahun dan HCN sebanyak 32.585,4885 ton/tahun. Sarana dan prasarana pendukung proses yang digunakan meliputi air, steam, listrik, udara tekan dan bahan bakar. Kebutuhan air saat start up sebanyak 357.424,59 kg/jam dan saat kontinyu 14.797,046 dari PT. Krakatau Tirta Industri, steam sebanyak 5.813,394 kg/jam, listrik 190,34 kW dari PLN dengan cadangan generator, bahan bakar minyak diesel sebanyak 283,97 gallon/tahun dan udara tekan sebanyak 2 m3/jam. Pabrik acetone cyanohydrin ini memerlukan modal tetap sebesar Rp523.844.493.525 dan modal kerja sebesar Rp 578.868.080.610. Untuk kelayakan investasi dilakukan kajian Non-Discounted Cash Flow dan Discounted Cash Flow. Dari kajian Non-Discounted Cash Flow diperoleh % ROI sebelum pajak 52,38% dan sesudah pajak sebesar 26,19%. POT sebelum pajak 1,87 tahun dan sesudah pajak 3,67 tahun. Dan dari kajian Discounted Cash Flow diperoleh nilai tingkat suku bunga (tingkat pengembalian modal) sebesar 36,46%. Kapasitas untuk mencapai BEP yaitu sebesar 51,09% dari kapasitas produksi, sedangkan SDP pada 35,27% dari kapasitas produksi. Berdasarkan data analisis ekonomi di atas, maka pendirian Pabrik Acetone Cyanohydrin dari Acetone dan HCN cukup menarik untuk dikaji dan dipertimbangkan lebih lanjut

    COMPARISON STUDY OF ANTIOXIDANT ACTIVITY FROM THREE BANANA LEAVES EXTRACTS

    Get PDF
    Banana (Musa spp.) is mainly grown in the tropical and subtropical countries. Previous study reported that Musa spp. leaves had a potential antioxidant activity, but it was still rarely studied further. In this research, leaves of Musa balbisiana, Musa acuminate, and Musa paradisiaca were extracted using maceration method for 24 hours with three kinds of solvent having different polarities: ethanol (polar), ethyl acetate (semi polar), and hexane (nonpolar). The goal of this research was to compare and determine the stability of the antioxidant activity extracted from different Musa sp. leaves. The highest antioxidant activity is found from Musa balbisiana leaves extract with IC50 value 340.07±22.54 ppm (hexane fraction). Correlation analysis between antioxidant activity, total phenolic content, and total flavonoid of the extracts cannot conclude that the active antioxidant substances in these three banana species leaves were from phenolic or flavonoid groups. This crude extract from Musa balbisiana was then subjected to various pH levels (3.0, 5.0, 7.0, and 9.0) and temperatures (50, 70, and 90°C) to determine the stability of its antioxidant activity. It is found that the best stability condition is at pH 3.0 and temperature of 50°C with an increase of 63.1% in IC50, a decrease of 15.72% in total phenolics, and a decrease of 3.67% in total flavonoids as compared to before treatment

    IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN METODE AN-NAHDLIYAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA MTs AL-MA’ARIF TULUNGAGUNG

    Get PDF
    ABSTRAK Skripsi dengan judul “Implementasi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an Metode An-Nahdliyah dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa MTs Al-Ma’arif Tulungagung” ini ditulis oleh Titri Andiana, NIM. 2811123218, pembimbing Hj. Luluk Atirotu Zahroh, S.Ag, M.Pd. Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh sebuah fenomena pendidikan Al-Qur’an yang dihadapkan pada zaman yang lebih berat dimana sekarang ini dengan mudah dijumpai anak-anak dan remaja muslim yang belum mampu membaca Al-Qur’an. MTs Al-Ma’arif Tulungagung merupakan madrasah tsanawiyah swasta yang memiliki murid terbanyak kedua se-Kabupaten Tulungagung yang terdapat pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dengan menggunakan metode An-Nahdliyah sebagai upaya dalam peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an dan untuk menangani fenomena yang ada. Untuk itu peneliti berkeinginan untuk meneliti penerapan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dengan menggunakan metode An-Nahdliyah sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana strategi dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an melalui metode An-Nahdliyah siswa MTs Al-Ma’arif Tulungagung? (2) Bagaimana hasil belajar dari pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an melalui metode An-Nahdliyah siswa MTs Al-Ma’arif Tulungagung?. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui strategi dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an melalui metode An-Nahdliyah siswa MTs Al-Ma’arif Tulungagung, (2) Untuk mengetahui hasil belajar dari pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an melalui metode An-Nahdliyah siswa MTs Al-Ma’arif Tulungagung. Skripsi ini bermanfaat bagi siswa untuk memotivasi semangat dalam belajar Al-Qur'an. Bagi tenaga pendidik Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dapat digunakan sebagai bahan evaluasi diri sebagai individu yang mempunyai kewajiban membimbing peserta didik serta memiliki kepedulian dalam memaksimalkan proses pendidikannya agar peserta didik mampu membaca Al-Qur’an, dan bagi perpustakaan IAIN Tulungagung dapat dijadikan sebagai literatur dan referensi di bidang pendidikan khususnya pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan metode An-Nahdliyah. Skripsi ini disusun berdasarkan data lapangan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data utama adalah guru Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi partisipan, wawancara dan dokumentasi. Dan analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Setelah penulis mengadakan penelitian dengan beberapa metode di atas memperoleh hasil bahwa: (1) Guru menerapkan strategi pembelajaran ekspositori dan strategi inkuiri sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approach) dan pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approach). Metode pembelajaran yang digunakan variatif, yaitu metode drill, metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode demonstrasi sesuai dengan metode penyampaian dari metode An-Nahdliyah. Dan menerapkan model pembelajaran PAIKEM, sehingga siswa aktif, kreatif, senantiasa inovatif pembelajaran menjadi efektif dan siswa juga merasa senang saat pembelajaran. (2) Hasil belajar dari pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an dapat dikatakan cukup berhasil, karena sebelumnya banyak yang belum bisa membaca Al-Qur’an, bahkan belum mengenal huruf hijaiyah tapi sekarang sudah meningkat dan bisa membaca Al-Qur’an

    SENYAWA KIMIA PENYUSUN EKSTRAK ETHYL ASETAT DARI DAUN PISANG BATU DAN AMBON HASIL DISTILASI AIR

    No full text
    Daun pisang merupakan salah satu bahan pemberi flavor pada makanan. Flavor pada daun pisang diberikan saat daun pisang tersebut digunakan sebagai pembungkus produk pangan olahan saat memasak. Penelitian bertujuan  untuk mengetahui perbedaan komposisi senyawa kimia penghasil aroma dalam ekstrak dua jenis daun pisang (Musa spp.) yang dihasilkan dengan metode distilasi air yang kemudian diekstrak cair-cair dengan pelarut ethyl asetat. Jenis daun pisang yang digunakan adalah dari pisang batu (Musa balbisiana) dan pisang ambon (Musa acuminata). Ekstrak ethyl asetat daun pisang yang dihasilkan diidentifikasi senyawa penyusunnya dengan kromatografi GC-MS dan dianalisis secara deskriptif. Hasil identifikasi senyawa kimia dari kedua jenis daun pisang hasil distilasi air yang   diekstrak   dengan  pelarut  ethyl  asetat   menunjukkan  adanya  senyawa yang sama    yaitu 2-Methoxy-4-vinylphenol, Phytol,   Vanillin, E-15-Heptadecenal dan   1,2-Benzenedicarboxylic acid, bis (2-ethylhexyl) ester. Kelima senyawa tersebut diduga berkontribusi terhadap aroma atau flavor pada kedua jenis daun pisang. Selain kelima senyawa tersebut, pada daun pisang ambon terdapat senyawa Phenol, 2,4-bis(1,1-dimethylethyl) dan Alloaromadendren yang diduga berkontribusi juga pada flavor yang dihasilkan. Kata kunci : daun pisang, distilasi, flavor, ethyl aseta

    PROFIL SENYAWA POLAR TIGA JENIS MINYAK GORENG SELAMA PENGGORENGAN TAHU DAN TEMPE

    Get PDF
    The quality of repeatedly used frying oil can be seen from its total polar material (TPM) content. This study aims to determine the influence of different types of oil with different degrees of unsaturation (coco-nut, palm, soybean oil) and foodstuffs with different characteristics (tofu and tempe) to the formation of the polar compounds in repeatedly used frying oil, based on the content of TPM, FFA, BI, FTIR and UV-Vis spectra. Chemical characterization of materials used was done in the first research stage. The second stage was the analysis of the polar compounds of the oil which was used for 3 hours/day for a dried of 15 hours. The results showed that the type of oil and food type affected the levels of TPM with increasing time of frying. The highest level of TPM 19.41±0.13% obtained from combination soybean frying oil-tempeh (15 hours). The FTIR spectrum of the polar fraction from the used frying oil showed a large absorption in area 3600-3200 cm-1 wavelength in which hydroxyl groups indicate the polarity of the frying oil. The rate of in-crease of FFA in all combinations of oil type-tempeh was faster than combination oil type-tofu. Coconut oil-tofu has a slower rate for FFA and browning index. The carbonyl compound in frying oil was showed from peak spectrum absorption at 420 nm

    PEMANFAATAN PATI GEMBILI (DIOSCOREA ESCULENTA LOUR. BURKILL) DENGAN PENAMBAHAN PLASTICIZER SEBAGAI EDIBLE COATING PADA STROBERI (FRAGARIA ANANASSA)

    No full text
    Gembili mengandung pati tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai edible film/coating.  Penelitian bertujuan mengekstrak pati umbi gembili, mencampurnya dengan plasticizer, menentukan edible film berkarakteristik fisik dan mekanik yang baik, kemudian mengetahui pengaruh edible coating terhadap karakteristik dan umur simpan stroberi.  Rendemen pati gembili diperoleh 59,24±4,80% (kadar pati 80,67±2,61%). Pembuatan edible film menggunakan pati gembili (4,5, 5,5, 6,5%) dengan gliserol (2,5, 3,5, 4,5%), sorbitol (5,5, 6,5, 7,5%), atau PEG400 (0,5, 1,0, 1,5%).  Pati (4,5%)-gliserol (2,5%) dipilih (WVTR-nya terendah); pati (4,5%)-sorbitol (5,5%) (WVTR terendah dan elongasinya tertinggi); pati (6,5%)-sorbitol (5,5%) (kuat tariknya tertinggi).  Edible coating dipreparasi dari formulasi-formulasi ini, diaplikasikan ke stroberi, dan disimpan pada ~2dan ~27oC.  Kontrol stroberi adalah tanpa dilapisi dan dilapisi pati (4,5%)-gliserol (2%). Edible coating mempengaruhi karakteristik stroberi namun bervariasi pada dua suhu penyimpanan.  Umur simpan (~27oC) stroberi tanpa dilapisi adalah 2 hari, sedangkan stroberi dilapisi pati (4,5%)-gliserol (2%) dan pati (6,5%)-sorbitol (5.5%) 3 hari, pati (4,5%)-gliserol (2,5%) dan pati (4,5%)-sorbitol (5.5%) 4 hari.  Umur simpan (~2oC) stroberi tanpa dilapisi adalah 10 hari sedangkan stroberi dilapisi pati (4,5%)-gliserol (2%), pati (4,5%)-gliserol (2,5%), pati (4,5%)-sorbitol (5,5%), pati (6,5%)-sorbitol (5,5%) masing-masing 24, 26, 28, 25 hari.  Ini menunjukkan edible coating memperpanjang umur simpan stroberi 2,4-2,8 kali lebih lama dari kontrol. Kata kunci: edible-coating, gembili, pati, stroberi, umur-simpa
    corecore