58 research outputs found

    Identifikasi Kesiapan Belajar Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum

    Get PDF
    Kesiapan belajar merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk menunjang keberlangsungan proses pembelajarannya, oleh karena itu guru perlu mengidentifikasi kesiapan belajar peserta didik agar mampu merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Identifikasi kesiapan belajar peserta didik dilakukan dengan metode observasi langsung dan pemberian angket siswa melalui google form, aspek yang menjadi sasaran observasi adalah kondisi fisik, kondisi mental, kondisi emosional, kebutuhan, motif, tujuan dan pengetahuan peserta didik. Data hasil identifikasi dituangkan dalam bentuk deskriptif kualitatif dengan melakukan studi literatur untuk mengkaji hasil identifikasi dengan penelitian-penelitian terdahulu. Hasil identifikasi kesiapan belajar peserta didik yang dilakukan di kelas X-1 SMA Negeri 1 Samarinda menunjukan bahwa pada aspek pengetahuan dan kebutuhan, motif serta tujuan, kesiapan belajar yang dimiliki peserta didik masih sangat rendah sehingga perlu adanya perbaikan dan refleksi yang dilakukan oleh guru untuk merancang pembelajaran yang dapat meningkatkan kesiapan belajar siswa dalam hal pengetahuan dan kesadarannya akan kebutuhan belajar

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN TEMATIK YANG MENYENANGKAN MELALUI METODE BERNYANYI PADA SISWA KELAS VI

    Get PDF
    Pada pembelajaran tematik Tema 4 “Globalisasi” dan Sub Tema 2 Globalisasi dan Manfaatnya cenderung kurang disenangi oleh siswa kelas VI SDN 005 Balikpapan Barat, Kalimantan Timur disebabkan guru belum terampil dalam menggunakan metode pembelajaran, kurang maksimal dalam pemanfaatan metode pembelajaran karena media dan metode pembelajaran serta pemberian tugas oleh guru bersifat monoton. Aktifitas dan hasil belajar siswa dalam memperoleh pengetahuan masih belum menyenangkan. Pembelajaran tematik adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang mengaitkan beberapa materi pelajaran pada beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan yang kemudian dikemas dalam bentuk tema. Pembelajaran menyenangkan adalah suatu proses pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai maksimal. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah dengan metode bernyanyi dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran tematik yang menyenangkan pada siswa kelas VI SD Negeri 005 Balikpapan Barat, Kalimantan Timur. Analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis deskriptif yang didasarkan pada pengamatan menggunakan lembar observasi terhadap aktifitas belajar siswa dan lembar evaluasi. Hasil analisis data yang diperoleh bahwa pada pelaksanaan siklus I diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 60 %, namun hasil belajar tersebut belum mencapai indikator capaian. Maka dilanjutkan pada siklus ke II. Pada tindakan pelaksanaan siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 90 %, terdapat 18 siswa yang tuntas dari 20 siswa yang mengikuti tes dan terjadi peningkatan sebesar 30 % dari hasil pelaksanaan siklus I. Aktifitas belajar siswa meningkat dari siklus I hingga siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui metode bernyanyi sebagai cara mengingat dan menghapal lebih cepat dapat meningkatan hasil belajar siswa yang dilaksanakan tersebut di pembelajaran kelas VI-A SDN 005 Balikpapan Barat

    Identifikasi Kesiapan Belajar Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum

    Get PDF
    Kesiapan belajar merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk menunjang keberlangsungan proses pembelajarannya, oleh karena itu guru perlu mengidentifikasi kesiapan belajar peserta didik agar mampu merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Identifikasi kesiapan belajar peserta didik dilakukan dengan metode observasi langsung dan pemberian angket siswa melalui google form, aspek yang menjadi sasaran observasi adalah kondisi fisik, kondisi mental, kondisi emosional, kebutuhan, motif, tujuan dan pengetahuan peserta didik. Data hasil identifikasi dituangkan dalam bentuk deskriptif kualitatif dengan melakukan studi literatur untuk mengkaji hasil identifikasi dengan penelitian-penelitian terdahulu. Hasil identifikasi kesiapan belajar peserta didik yang dilakukan di kelas X-1 SMA Negeri 1 Samarinda menunjukan bahwa pada aspek pengetahuan dan kebutuhan, motif serta tujuan, kesiapan belajar yang dimiliki peserta didik masih sangat rendah sehingga perlu adanya perbaikan dan refleksi yang dilakukan oleh guru untuk merancang pembelajaran yang dapat meningkatkan kesiapan belajar siswa dalam hal pengetahuan dan kesadarannya akan kebutuhan belajar

    Problem Analysis Of Inquiry Learning Model Devices That What Happens In Chemistry Teacher At SMAN Samarinda

    Get PDF
    This study aims to determine the problem of Inquiry Learning Devices Model Happens in High School Chemistry Teacher in Samarinda. Subjects in this research were 1 teacher and 1 respondents.Methods of analysis was done qualitatively obtained through observation, interviews, documentation and triangulation and data obtained in the research then described.The results showed that the chemistry teacher is having problems in the preparation of RPP learning device

    Peran Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Belajar Siswa: Studi Kasus Siswa Kelas X SMAN 2 Samarinda

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dukungan sosial terhadap motivasi belajar siswa dan mengetahui peran terbesar yang memotivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMAN 2 Samarinda. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas X SMAN 2 Malang. Data diperoleh dari hasil observasi dan angket. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dari angket yang disebar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial terbesar pada motivasi belajar siswa adalah orang tua yang memperoleh persentase 77,87%, disusul dengan idola yang menunjukkan angka sebesar 71,42%, teman sebaya sebesar 66,95%, guru sebesar 62,00%, dan dukungan sosial lainnya sebesar 53,33%. Dukungan sosial dari orang tua, idola, teman sebaya dan guru menunjukkan kriteria yang baik dalam memotivasi belajar siswa, sedangkan dukungan sosial lainnya menunjukkan kriteria cukup dalam memotivasi belajar siswa

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN PENDOPO BARAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO, POWERPOINT, DAN DISKUSI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah dengan media video dan PPT dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran tematik yang menyenangkan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Pendopo Barat,Kab. Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan. Analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis deskriptif yang didasarkan pada pengamatan menggunakan lembar observasi terhadap aktifitas belajar siswa dan lembar evaluasi. Hasil analisis data yang diperoleh bahwa pada pelaksanaan siklus I diperoleh ketuntasan belajar   sebesar 50 %, namun hasil belajar tersebut belum mencapai indikator capaian. Maka dilanjutkan pada siklus ke II. Pada tindakan pelaksanaan siklus  II diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 80 %, terdapat 18 siswa yang tuntas dari 20 siswa yang mengikuti tes dan terjadi peningkatan sebesar 40 % dari hasil pelaksanaan siklus I. Aktifitas belajar siswa meningkat dari siklus I hingga siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui media Video dan PPT metode diskusi sebagai cara membuat siswa semangat dalam mengikuti pelajaran dapat meningkatan hasil belajar siswa

    Effectiveness of Writing A Scientific Report "Testing Antacid Drugs That Can Neutralize Stomach Acid" for Critical Thinking Skills for Class VIII Junior High School

    Get PDF
    Science learning is directed at increasing students' understanding and students' skills in analyzing phenomena that occur in the surrounding environment with the concept of science material. In reality, there are still many science learning processes in schools that do not pay enough attention to this.Preparation of scientific reports can be integrated into learning in the 21st century which supports improving critical thinking skills. The human digestive system material is material related to problems that occur around students and must be clarified in learning so that students' critical thinking skills improve.This research aims to improve students' critical thinking skills in compiling scientific reports through Integrated Science learning.Based on the results of this analytical research, it shows that some teachers already know the indicators of critical thinking skills according to the level of questions but rarely use them because of time constraints

    Peran Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Belajar Siswa: Studi Kasus Siswa Kelas X SMAN 2 Samarinda

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dukungan sosial terhadap motivasi belajar siswa dan mengetahui peran terbesar yang memotivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMAN 2 Samarinda. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas X SMAN 2 Malang. Data diperoleh dari hasil observasi dan angket. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dari angket yang disebar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial terbesar pada motivasi belajar siswa adalah orang tua yang memperoleh persentase 77,87%, disusul dengan idola yang menunjukkan angka sebesar 71,42%, teman sebaya sebesar 66,95%, guru sebesar 62,00%, dan dukungan sosial lainnya sebesar 53,33%. Dukungan sosial dari orang tua, idola, teman sebaya dan guru menunjukkan kriteria yang baik dalam memotivasi belajar siswa, sedangkan dukungan sosial lainnya menunjukkan kriteria cukup dalam memotivasi belajar siswa

    PENERAPAN ALAT PERAGA KONKRET DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III

    Get PDF
    Pembelajaran secara luring penjumlahan dan pengurangan pada pelajaran Matematika cenderung kurang diminati oleh siswa kelas III SDN 005 Sambaliung Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau Kalimantan Timur disebabkan guru belum maksimal  dalam menggunakan alat peraga konkrit dan dalam pemanfaatan media pembelajaran serta pemberian tugas yang masih bersifat monoton. Hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika khususnya penjumlahan dan pengurangan menjadi rendah. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar penjumlahan dan pengurangan pada mata pelajaran Matematika melalui alat peraga media konkrit siswa Kelas III B SDN 005 Sambaliung Semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022 yang terdiri dari 23 siswa dalam kegiatan pembelajaran. Ketuntasan belajar meningkat dari pra siklus, siklus I ke siklus II yaitu masing- masing 51,72%, 63,33% dan 86,21%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal sudah mulai tercapai dan mengalami peningkatan yang sangat baik. Dengan demikian, penggunaan media alat peraga konkrit dapat meningkatkan hasil belajar  penjumlahan dan pengurangan pada pelajaran Matematik

    Analisis Kecerdasan Emosional Peserta Didik Kelas X-1 di SMA Negeri 5 Samarinda

    Get PDF
    Kecerdasan emosional peserta didik yaitu berperan dalam memahami dan mengendalikan emosi, empati motivasi dan ketrampilan sosial, sehinnga  ketrkaitan dalam belajar sehingga peserta didik mampu untuk bisa tekun konsentrasi, tenang, teliti, dan sabar dalam memahami materi yang dipelajari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecerdasan emosional siswa di kelas X-1 SMA Negeri 5 Samarinda. Sampel sebnayak 29 peserta didik kelas X-1. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif deskripsi. Instrumen dari penelitian ini menggunakan angket dengan skala likert dan diperoleh hasil kecerdasan emosional dengan presentase 73,89% dengan kriteria bai
    corecore