30 research outputs found

    Pengaruh Hypnosis Lima Jari terhadap Kecemasan pada Ibu Hamil Trimester III Primigravida

    Get PDF
    Beberapa ibu hamil mengalami peningkatan kecemasan karena belum pernah hamil sebelumnya. Untuk membantu para wanita tersebut, beberapa dokter memberikan pengobatan untuk mengurangi kecemasan, yaitu hipnotis lima1jari. Hypnosis lima1jari adalah1salah1satu jenis self-hypnosis1yang memiliki banyak efek1relaksasi, yang1dapat mengurangi kecemasan. Penelitian ini dirancang untuk melihat apakah hipnosis lima jari berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester ketiga. Sebanyak 409 wanita hamil dilibatkan dalam penelitian ini. 18 dari mereka berada di kelompok kontrol, dan 18 berada di kelompok intervensi. Penelitian1ini mengukur kecemasan menggunakan Perinatal1Anxiety1Screening1Scale (PASS) dan terapi hipnosis lima jari sesuai SOP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa1terdapat1pengaruh yang signifikan1hipnosis lima jari terhadap1kecemasan pada1ibu1hamil1trimester III. Informasi ini dapat membantu ibu hamil memiliki sikap yang lebih positif tentang kehamilan pertama merek

    Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Putri dengan Metode Teleconference di Masa Pandemi

    Get PDF
    In order to support the government's efforts to provide quality health services to adolescents, especially young women, it is necessary to involve health educators to conduct education about Increasing Knowledge about Adolescent Reproductive Health with the Teleconference Method. Problems during menstruation are not only related to cleanliness but also about the emergence of health problems during menstruation. Education on Increasing Knowledge about Adolescent Reproductive Health with the Teleconference Method needs to be given to young women who are still in school. Schools that can be used as partners in this effort include schools whose students are mostly female so that the education that will be provided is right on target. Based on the survey, it is known that students at the Nahdlatul Ulama Vocational School have never received education about Increasing Knowledge about Adolescent Reproductive Health with the Teleconference Method. The implementation of this community service activity is carried out by providing education to Nahdlatul Ulama Vocational High School students online using a zoom meeting platform. The percentage of evaluation results before being given education was in the category of not understanding as much as 13.88%, quite understanding 21.82%, good understanding 56.71% and very good 7.59%. The understanding of female students has increased after being given education, which is included in the very good category by 28.82%, good 53.94%, sufficient 7.82% and less as much as 9.42%. Thus it is known that after being given education there is an increase in students' understanding of Adolescent Reproductive Health. Based on statistical analysis (Wilcoxon test) obtained a significance value of 0.002 < 0.05, which means that there is a significant difference in the level of knowledge between before and after education. Increasing Knowledge about Reproductive Health for Adolescent Girls with the Teleconference Method.ABSTRAKDalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada remaja, khususnya pada remaja putri maka diperlukan keterlibatan tenaga pendidik bidang kesehatan untuk melakukan edukasi tentang Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Metode Teleconfrence. Permasalahan pada saat terjadi menstruasi tidak hanya terkait tentang kebersihannya tetapi juga tentang munculnya gangguan kesehatan saat menstruasi. Edukasi tentang Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Metode Teleconfrence perlu diberikan pada remaja putri yang masih berada dibangku sekolah. Sekolah yang dapat dijadikan mitra dalam upaya ini antara lain sekolah yang siswanya sebagian besar perempuan sehingga edukasi yang akan diberikan tepat sasaran. Berdasarkan survey, diketahui bahwa siswi di SMK Nahdlatul Ulama belum pernah mendapatkan edukasi tentang Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Metode Teleconfrence Pelaksanaan kegiatan pengabdiaan kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode pemberian edukasi pada siswa SMK Nahdlatul Ulama secara online menggunakan platform zoom meeting. Persentase hasil evaluasi sebelum diberikan edukasi masuk dalam kategori kurang paham sebanyak 13,88%, cukup paham 21,82%, pemahaman yang baik 56,71% dan sangat baik 7,59%. Pemahaman siswa perempuan mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi yaitu termasuk dalam kategori sangat baik sebesar 28,82%, baik 53,94%, cukup 7,82% dan kurang sebanyak 9,42%. Dengan demikian diketahui bahwa setelah diberikan edukasi terdapat peningkatan pemahaman siswa tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Berdasarkan analisis statistik (uji Wilcoxon) didapatkan nilai signifikansi 0,002< 0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan antara sebelum dan setelah edukasi.Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja putri dengan Metode Teleconfrence

    Pelatihan Cek Gula Darah Dengan Menggunakan Metode ABA (Aplikasi Berbasis Android) sebagai Upaya Preventif Kejadian Diabetes Mellitus Pada Kader Kesehatan di Kelurahan Langensari

    Get PDF
    The number of elderly people in Indonesia will continue to increase and it is estimated that in 2050 it will reach 21.4%. Along with increasing age, physiological functions decrease so that non-communicable diseases such as DM are common, this can also occur in pregnant women because of the same structure of insulin and estrogen. About 1.3 million people died from Diabetes Mellitus. In 2030 it is estimated that Diabetes Mellitus ranks 7th cause of death in the world. Indonesia in 2030 will have 21.3 million people with DM (4th largest in the world. In Indonesia the mortality rate and amputation rate are still high at 16% and 25% respectively. Efforts to reduce life-threatening things are needed to control/ checking blood sugar levels routinely so that the incidence of elevated sugar levels can be detected early. Based on interviews the Kader have never received socialization of an android-based application (ABA). This application is to assist prevention efforts. This training is to improve the knowledge and skills of Kader in measuring blood sugar independently using the ABA method. The activity was carried out in January 2020 through the stages of measuring data on the knowledge and skills of Kader in measuring blood sugar independently before and after providing education, delivering material about Diabetes Mellitus and operating procedures for blood sugar checks with the Android-Based Application method. After training, there was an increase in the knowledge and skills of the Kader in measuring blood sugar independently by checking blood sugar using the ABA Application method. Training is useful for Kader as an effort to prevent the incidence of Diabetes Mellitus in Langensari Village, East Ungaran, Semarang Regency.ABSTRAK Jumlah lansia di Indonesia akan terus meningkat dan diperkirakan pada tahun 2050 mencapai angka 21,4%. Seiring dengan bertambahnya usia ,fungsi fisiologis mengalami penurunan sehingga penyakit tidak menular seperti DM banyak terjadi, ini bisa juga terjadi pada ibu hamil karena struktur insulin dan esterogen yang sama. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat Diabetes Melitus. Pada tahun 2030 diperkirakan Diabetes Melitus menempati urutan ke-7 penyebab kematian dunia. Indonesia pada tahun 2030 akan memiliki penyandang DM sebanyak 21,3 juta jiwa ( ke-4 terbesar didunia. Di Indonesia angka kematian dan angka amputasi masih tinggi masing-masing sebesar 16% dan 25%. Upaya menurunkan hal yang mengancam kehidupan maka diperlukan pengontrolan/ pengecekan kadar gula darah rutin agar bisa terdeteksi lebih dini kejadian peningkatan kadar gula. Berdasarkan wawancara para kader belum pernah mendapatkan sosialisasi aplikasi berbasis android(ABA). Aplikasi ini untuk membantu upaya pencegaha. Pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para kader dalam pengukuran GDS secara mandiri dengan menggunakan metode ABA. Kegiatan telah dilaksanakan pada bulan Januari 2020 melalui tahapan pengukuran data pengetahuan dan ketrampilan para kader dalam pengukuran GDS secara mandiri sebelum dan sesudah pemberian edukasi, penyampaian materi tentang Diabetes Mellitus dan cara pengoperasian (SOP) cek gula darah dengan metode Aplikasi Berbasis Android (ABA. Setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para kader dalam pengukuran GDS secara mandiri cek gula darah dengan metode Aplikasi ABA. Pelatihan bermanfaat bagi para kader kesehatan sebagai upaya preventif kejadian Diabetes Mellitus diKelurahan Langen Sari, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

    Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Putri dengan Metode Teleconference di Masa Pandemi

    Get PDF
    In order to support the government's efforts to provide quality health services to adolescents, especially young women, it is necessary to involve health educators to conduct education about Increasing Knowledge about Adolescent Reproductive Health with the Teleconference Method. Problems during menstruation are not only related to cleanliness but also about the emergence of health problems during menstruation. Education on Increasing Knowledge about Adolescent Reproductive Health with the Teleconference Method needs to be given to young women who are still in school. Schools that can be used as partners in this effort include schools whose students are mostly female so that the education that will be provided is right on target. Based on the survey, it is known that students at the Nahdlatul Ulama Vocational School have never received education about Increasing Knowledge about Adolescent Reproductive Health with the Teleconference Method. The implementation of this community service activity is carried out by providing education to Nahdlatul Ulama Vocational High School students online using a zoom meeting platform. The percentage of evaluation results before being given education was in the category of not understanding as much as 13.88%, quite understanding 21.82%, good understanding 56.71% and very good 7.59%. The understanding of female students has increased after being given education, which is included in the very good category by 28.82%, good 53.94%, sufficient 7.82% and less as much as 9.42%. Thus it is known that after being given education there is an increase in students' understanding of Adolescent Reproductive Health. Based on statistical analysis (Wilcoxon test) obtained a significance value of 0.002 &lt; 0.05, which means that there is a significant difference in the level of knowledge between before and after education. Increasing Knowledge about Reproductive Health for Adolescent Girls with the Teleconference Method.ABSTRAKDalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada remaja, khususnya pada remaja putri maka diperlukan keterlibatan tenaga pendidik bidang kesehatan untuk melakukan edukasi tentang Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Metode Teleconfrence. Permasalahan pada saat terjadi menstruasi tidak hanya terkait tentang kebersihannya tetapi juga tentang munculnya gangguan kesehatan saat menstruasi. Edukasi tentang Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Metode Teleconfrence perlu diberikan pada remaja putri yang masih berada dibangku sekolah. Sekolah yang dapat dijadikan mitra dalam upaya ini antara lain sekolah yang siswanya sebagian besar perempuan sehingga edukasi yang akan diberikan tepat sasaran. Berdasarkan survey, diketahui bahwa siswi di SMK Nahdlatul Ulama belum pernah mendapatkan edukasi tentang Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Metode Teleconfrence Pelaksanaan kegiatan pengabdiaan kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode pemberian edukasi pada siswa SMK Nahdlatul Ulama secara online menggunakan platform zoom meeting. Persentase hasil evaluasi sebelum diberikan edukasi masuk dalam kategori kurang paham sebanyak 13,88%, cukup paham 21,82%, pemahaman yang baik 56,71% dan sangat baik 7,59%. Pemahaman siswa perempuan mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi yaitu termasuk dalam kategori sangat baik sebesar 28,82%, baik 53,94%, cukup 7,82% dan kurang sebanyak 9,42%. Dengan demikian diketahui bahwa setelah diberikan edukasi terdapat peningkatan pemahaman siswa tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Berdasarkan analisis statistik (uji Wilcoxon) didapatkan nilai signifikansi 0,002&lt; 0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan antara sebelum dan setelah edukasi.Peningkatan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja putri dengan Metode Teleconfrence

    Pelatihan Cek Gula Darah Dengan Menggunakan Metode ABA (Aplikasi Berbasis Android) sebagai Upaya Preventif Kejadian Diabetes Mellitus Pada Kader Kesehatan di Kelurahan Langensari

    Get PDF
    The number of elderly people in Indonesia will continue to increase and it is estimated that in 2050 it will reach 21.4%. Along with increasing age, physiological functions decrease so that non-communicable diseases such as DM are common, this can also occur in pregnant women because of the same structure of insulin and estrogen. About 1.3 million people died from Diabetes Mellitus. In 2030 it is estimated that Diabetes Mellitus ranks 7th cause of death in the world. Indonesia in 2030 will have 21.3 million people with DM (4th largest in the world. In Indonesia the mortality rate and amputation rate are still high at 16% and 25% respectively. Efforts to reduce life-threatening things are needed to control/ checking blood sugar levels routinely so that the incidence of elevated sugar levels can be detected early. Based on interviews the Kader have never received socialization of an android-based application (ABA). This application is to assist prevention efforts. This training is to improve the knowledge and skills of Kader in measuring blood sugar independently using the ABA method. The activity was carried out in January 2020 through the stages of measuring data on the knowledge and skills of Kader in measuring blood sugar independently before and after providing education, delivering material about Diabetes Mellitus and operating procedures for blood sugar checks with the Android-Based Application method. After training, there was an increase in the knowledge and skills of the Kader in measuring blood sugar independently by checking blood sugar using the ABA Application method. Training is useful for Kader as an effort to prevent the incidence of Diabetes Mellitus in Langensari Village, East Ungaran, Semarang Regency.ABSTRAK Jumlah lansia di Indonesia akan terus meningkat dan diperkirakan pada tahun 2050 mencapai angka 21,4%. Seiring dengan bertambahnya usia ,fungsi fisiologis mengalami penurunan sehingga penyakit tidak menular seperti DM banyak terjadi, ini bisa juga terjadi pada ibu hamil karena struktur insulin dan esterogen yang sama. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat Diabetes Melitus. Pada tahun 2030 diperkirakan Diabetes Melitus menempati urutan ke-7 penyebab kematian dunia. Indonesia pada tahun 2030 akan memiliki penyandang DM sebanyak 21,3 juta jiwa ( ke-4 terbesar didunia. Di Indonesia angka kematian dan angka amputasi masih tinggi masing-masing sebesar 16% dan 25%. Upaya menurunkan hal yang mengancam kehidupan maka diperlukan pengontrolan/ pengecekan kadar gula darah rutin agar bisa terdeteksi lebih dini kejadian peningkatan kadar gula. Berdasarkan wawancara para kader belum pernah mendapatkan sosialisasi aplikasi berbasis android(ABA). Aplikasi ini untuk membantu upaya pencegaha. Pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para kader dalam pengukuran GDS secara mandiri dengan menggunakan metode ABA. Kegiatan telah dilaksanakan pada bulan Januari 2020 melalui tahapan pengukuran data pengetahuan dan ketrampilan para kader dalam pengukuran GDS secara mandiri sebelum dan sesudah pemberian edukasi, penyampaian materi tentang Diabetes Mellitus dan cara pengoperasian (SOP) cek gula darah dengan metode Aplikasi Berbasis Android (ABA. Setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan para kader dalam pengukuran GDS secara mandiri cek gula darah dengan metode Aplikasi ABA. Pelatihan bermanfaat bagi para kader kesehatan sebagai upaya preventif kejadian Diabetes Mellitus diKelurahan Langen Sari, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

    Pelatihan Kader Kelompok Kerja Kesehatan (Pokjakes) dalam Pemantauan Status Gizi Wanita Usia Subur (WUS)

    Get PDF
    Nutrition investment on reproductive age women is important for poverty alleviation. Nutritional problems on reproductive age women such as chronic energy deficiency and anemia can continue while they are pregnant until in the 1000 days of life of their babies. It can lead to decrease productivity as adults. Pokjakes in community established to help solve nutritional problems including on reproductive age women. Pokjakes played a role in nutrition screening and report the result to health community center. Based on observation, Pokjakes cadre in RW V Pudakpayung Banyumanik Semarang lack of nutrition screening skills on reproductive age women. This course was conducted using lecture and demonstration method to solve the problem. The course aimed to improve cadre skills and data reported to health community centre more valid. Activity followed by 22 cadres. Skills of cadres increased after training with p&lt;0,05. Course method with lecture and demonstration can improve pokjakes cadres skills on nutrition screening ABSTRAK                 Investasi gizi pada kelompok WUS harus menjadi bagian dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Masalah gizi pada kelompok WUS seperti kekurangan energi kronis dan anemia dapat berlanjut pada masa kehamilan dan berlanjut hingga 1000 hari pertama kehidupan bahkan dapat berdampak pada penurunan produktivitas pada usia dewasa. Pokjakes di masyarakat dibentuk untuk membantu memecahkan masalah gizi termasuk WUS salah satunya adalah membantu penapisan gizi untuk dilaporkan ke Puskesmas. Berdasarkan hasil pengamatan, Kader Pokjakes di RW V Kelurahan Pudakpayung, Banyumanik Semarang masih kurang keterampilannya dalam melakukan penapisan gizi pada WUS. Kegiatan pelatihan dengan metode ceramah dan demonstrasi dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan dimaksudkan agar keterampilan Kader meningkat dan data yang dilaporkan ke Puskesmas lebih valid. Kegiatan diikuti 22 orang. Keterampilan kader meningkat setelah pelatihan dengan nilai p&lt;0.05. Metode pelatihan dengan ceramah dan demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan Kader Pokjakes dalam melakukan penapisan gizi pada WUS

    Relaksasi pernafasan dan dzikir menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil HIV positif: Literature review

    Get PDF
    Pendahuluan:Kehamilan dengan HIV positif merupakan sumber kebahagiaaan bagi seorang ibu, namun juga menjadi sumber kecemasan yang disebabkan adanya kekhawatiran ibu tentang penularan penyakit pada janin yang dikandungnya. Kondisi kecemasan berlebihan mempengaruhi kondisi kesehatan fisik dan psikis ibu serta janin yang dikandungnya. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan derajat kecemasan ibu hamil dengan HIV positif. Metode:Metode penelitian ini adalah Evidence Based Practice Nursing. Sampel dalam penelitian ini adalah lima ibu hamil dengan HIV positif dan beragama islam. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perinatal Anxiety Screening Scale (PASS)dalam bentuk kuesioner, yang diberikan dua kali kepada subjek yaitu sebelum dan sesudah intervensi relaksasi pernafasan dan dzikir. Hasil:Penelitian menunjukkan terdapat penurunan tingkat kecemasan ibu hamil dengan HIV positif. Simpulan:Relaksasi pernapasan dan dzikir dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menurunkan derajat kecemasan ibu hamil dengan HIV positif

    PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL TENTANG VAKSINASI COVID-19 WILAYAH KERJA PUSKESMAS WINONG 2

    Get PDF
    ibu hamil dengan kondisi COVID-19 masuk ke dalam kategori resiko tinggi, dimana terjadi perubahan fisiologis, psikologis salah satunya adanya kecemasan, salah satu penanganan kecemasan pada ibu hamil yaitu pemberian pendidikan kesehatan tentang vaksinasi COVID-19. Tujuan: Mengidentifikasi perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah di berikan pendidikan pesehatan tentang vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil. Metode: Desain penelitian ini adalah quasi exsperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berjumlah 732. Sampel19 responden pada kelompok kontrol dan 19 responden pada kelompok intervensi yang diambil dengan purposive sampling. Alat ukur yang digunakan perinatal anxiety srening scale. Data akan dianalisis menggunakan t-test. Hasil: Ada perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas winong 2 dengan p value (0,002) &lt; α (0,05). Tidak ada perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan pada kelompok kontrol p value (0,088) &gt; α (0,05). Ada pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil kelompok intervensi dan kelompok kontrol p value (0,002) &lt; α (0,05). kesimpulan: Bagi responden hasil penelitian ini diharapkan bisa menurunkan kecemasan tentang vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil, meningkatkan pencegahan COVID-19 pada ibu hamil, dan selalu menerapkan protokol Kesehatan dengan baik dan benar dan aktif berkonsultasi dengan bidan desa atau tenaga Kesehata

    Booklet Panduan Kebersihan Menstruasi (Menstrual Hygiene)

    Get PDF
    Booklet Panduan Kebersihan Menstruasi (Menstrual Hygiene) ini merupakan booklet yang dapat dijadikan rujukan atau panduan untuk remaja putri dalam menjaga kebersihan secara personal saat menjalani periode menstruasi

    HUBUNGAN PRAKTIK VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DAN XII DI SMA NEGERI 1 BERGAS

    Get PDF
    praktik vulva hygiene merupakan salah satu cara menjaga kesehatan reproduksi bagi wanita. Keputihan merupakan cairan yang keluar dari vagina namun tidak berupa darah. Praktik vulva hygiene yang baik dan benar akan mengurangi resiko kejadian keputihan pada wanita Tujuan: menganalisa ada atau tidaknya hubungan antara praktik vulva hygiene dan kejadian keputihan pada remaja Metode: penelitian ini menggunakan design penelitian deskripsi korelasi dengan pendekatan crross sectional. Populasi seluruh siswi putri di SMA Negeri 1 Bergas sebanyak 348 siswi dan sampel yang digunakan sebanyak 98 responden dengan teknik purposive sampling dan menggunakan uji kendall tau-c Hasil Penelitian: Nilai p value (0,001) &lt; α (0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara praktik vulva hygiene dan kejadian keputihan Kesimpulan: ada hubungan yang signifikan antara praktik vulva hygiene dan kejadian keputihan pada remaja putri di SMA N 1 Bergas Saran: bagi responden sebagai informasi praktik vulva hygiene yang benar untuk mengurangi resiko terjadinya keputihan tidak normal dan sekolah dapat memberikan fasilitas kepada para siswi sebagai upaya untuk menjaga kebersihan resproduksi didalam lingkungan sekolah
    corecore