50 research outputs found

    Diretrizes para o desenvolvimento de especificações por desempenho para concretos no Brasil

    Get PDF
    Guidelines to develop performance specifications of concrete, including suggestions for performance requirements, are presented. This paper proposes changes to the Brazilian specifications and standards in order to follow the international trend and to move from prescription to performance. Although, the implementation of performance specifications may pose some challenges, it brings an opportunity to increase the service life of concrete structures. The strategic, tactic and operational aspects of performance specification's implementation in Brazil are presented, as well. These guidelines are based on specifications already adopted by other countries, on mathematical modeling and on experimental work.A implementação de especificações por desempenho, apesar de apresentarem alguns desafios, trazem uma oportunidade para o aumento da vida útil das estruturas de concreto. Este trabalho apresenta sugestões para a modificação das especificações e normas brasileiras a fim de que sigam a tendência mundial e passem de prescrição ao desempenho. São também apresentadas diretrizes para a criação de especificações por desempenho de concretos, incluindo sugestões para os requisitos de desempenho, bem como os aspectos estratégicos, táticos e operacionais de sua implementação no Brasil. Estas diretrizes têm como base especificações adotadas em outros países, modelagem matemática e trabalhos experimentais.21922

    Intereses geopolíticos sobre el Ártico, formación de posibles escenarios internacionales a partir de le expedición Árktika realizada por el científico y parlamentario Ruso Chilingárov. Periodo 2007-2017.

    Get PDF
    En el presente trabajo se identifican y analizan los diversos intereses geopolíticos que el Océano Ártico hace emerger entre los diferentes actores del sistema internacional. De igual manera, se pretende elaborar prospectivas políticas, económicas y militares en la región dentro delos próximos años, para lo cual se toma como base la expedición Árktikarealizada por el científico y parlamentario ruso Ártur Nikoláievich Chilingárov, durante el año 2007.Para ello, la investigación inicia abordando la afección del cambio climático sobre el Ártico en los últimos años, lo que cambiará radicalmente la geografía de la región, modificando de manera ineludible los límites marítimos de los países ribereños en cuestión. Como consecuencia, esto creará nuevas rutas marítimas a causa del derretimiento de la capa de hielo del polo norte, además de muchos otros efectos que se producirán como resultado del cambio de temperatura a nivel global. Por lo tanto, se vuelve importante identificar los factores climáticos del Ártico para poder analizar a profundidad su futuro y ofrecer posibles escenarios del mismo. Luego de haber conocido la situación ambiental de la región, se desglosan los intereses de los actores interesados en la misma por medio de una profundización en los argumentos con los cuales pretenden cumplir sus objetivos en el sistema internacional. Por último, se elabora posibles escenarios que pueden desencadenarse en el Círculo Polar Ártico, tomando como base los aspectos estudiados en los capítulos I y II, enfatizando características específicas de los actores en cuestión. De esta manera, se obtiene prospectivas más acertadas en cuanto a la situación de la región en los años venideros

    Role of Rheology in Achieving Successful Concrete Performance

    Get PDF
    This article provides a basic introduction to concrete rheology, as well as some insight into how rheology can be applicable to concrete construction

    ANALISIS KUALITAS PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 6 KUPANG (Studi Kasus Pada Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kupang)

    Get PDF
    Tujuan adalah: 1. Untuk menganalisis perencanaan pembelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kupang. 2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kupang. 3. Untuk menganalisis usaha guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kupang. 4. Untuk mendeskripsikan kendala dan upaya mengatasi pembelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kupang. 5. Untuk menganalisis hasil yang dicapai selama ini dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kupang. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif, sedangkan teknik purposive sampling, sumber data informasi guru sejarah, siswa dan kepala sekolah. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumen. Validitas data trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian: 1. Guru membuat perencanaan dan perangkat pembelajaran sejarah dengan baik tetapi tidak semua perangkat diselesaikan pada awal semester. Perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP disusun dengan baik. Perangkat pembelajaran yang diselesaikan awal semester itu seperti silabus dan RPP sedangkan perangkat yang lainnya di selesaikan tetapi setelah guru menyelesaikan silabus dan RPP. 2. Dalam pelaksanan pembelajaran sejarah, guru menggunakan metode ceramah bervariasi, tanya jawab, dan penugasan. 3. Sedangkan usaha yang dilakukan guru meningkat kualitas pembelajaran sejarah; a. Dalam rangka peningkatan pendidikan maka peningkatan materi perlu sekali mendapat perhatian karena dengan lengkapnya meteri yang diberikan tentu akan menambah lebih luas akan pengetahuan. Hal ini akan memungkinkan peserta didik dalam menjalankan dan mengamalkan pengetahuan yang telah diperoleh dengan baik dan benar. b. Memotivasi siswa untuk belajar. c. Evaluasi, yang terdiri dari; a). evaluasi proses b). Evaluasi produk. Untuk mendapatkan nilai akhir siswa yang akan dicantum dalam rapor diperoleh dari nilai ulangan harian, nilai tugas, nilai ulangan blok dan portofolio. Dalam evaluasi guru sejarah menekakan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. 4. Kendala yang ditemukan selama proses pembelajaran meliputi guru dalam pelaksanaan guru masih menggunakan metode konvensional, guru belum menerapkan metode-metode baru sehingga terkadang ada beberapa siswa merasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran sejarah. Sedangkan kendala yang dialami oleh siswa kurangnya sumber belajar sperti buku paket sehingga mereka sulit untuk belajar sendiri. 5. Hasil yang dicapai selama ini dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kupang cukup baik karena bisa dilihat dari prestasi yang pernah diraih selama saya menjabat adalah dalam 3 tahun terakhir SMA Negeri 6 Kupang memperoleh prestasi kelulusan ujian Sekolah 100%. Penetapan standar nilai kriterya ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah sebesar 78, sedangkan presentasi naik kelasnya 90% dan tidak naik kelas atau tidak tuntas 10% dan daya serap rata-rata mata pelajaran sejarah sebesar 75. Untuk ujian Sekolah mata pelajaran sejarah 3 tahun terakhir 100%. Kata kunci: kualitas pembelajaran sejarah, kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kupang

    Laporan Asuhan Kebidanan Pada Ny.V.B umur 38 tahun G4 P3 A0 AH3 Masa Hamil sampai dengan Pelayanan Keluarga Berencana di Puskesmas Alas Tahun 2020

    No full text
    : Angka kematian di wilayah NTT terutama di Kabupaten Malaka masih tinggi. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Bidang Kesehatan Keluarga tercatat tahun 2018 AKI di kabupaten Malaka sebesar 6/ KH. AKB di kabupaten Malaka tahun 2018 sebesar 28/1.000 KH. Dengan dilakukan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada ibu hamil Trimester III sampai dengan perawatan masa nifas diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya menurunkan AKI dan AKB di Indonesia serta tercapai kesehatan ibu dan anak yang optimal. Tujuan Penelitian: Menerapkan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada ibu hamil Trimester III sampai dengan perawatan masa nifasdan KB. Metode Penelitian:Studi kasus menggunakan metode penelaahan kasus, lokasi studi kasus di Puskesmas Alas, subjek studi kasus adalah Ny. V.B. dilaksanakan tanggal 25 Febrauri sampai 12 Mei 2020 dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan metode Varney dan pendokumentasian SOAP, teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil: Ny. V.B. selama masa kehamilannya dalam keadaan sehat, proses persalinan normal, pada masa nifas involusi berjalan normal, bayi tidak mengalami ikterus dan berjalan dengan normal, konseling ber-KB ibu memilih metode Suntikan. Simpulan: Penulis telah menerapkan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. V.B. yang ditandai dengan ibu mengikuti semua anjuran, keluhan ibu selama hamil teratasi, ibu melahirkan di fasilitas kesehatan, masa nifas berjalan normal, bayi berjalan dengan normal, dan ibu sementara memilih KB Suntik

    Contribution to the development of performance specifications for concretes containing blast furnace slag

    No full text
    Orientador: Vanessa Gomes da Silva, Maristela Gomes da SilvaAcompanha 1 CD-ROM de Apendices e AnexoTese (doutorado) - Universidade Estadual de Campinas, Faculdade de Engenharia Civil, Arquitetura e UrbanismoResumo: A produção anual de aço em 2008 foi de cerca de 31 milhões de toneladas O processo siderúrgico gera em média 500 kg de resíduos e co-produtos por tonelada de aço produzido. Desse total, 70% correspondem à geração das escórias. Investigar a possibilidade de moagem da escória de alto-forno para atender às usinas de concreto e indústrias afins é de vital importância como estratégia de sustentabilidade sócioambiental para a cadeia produtiva do aço e do concreto. No entanto, as atuais normas e especificações brasileiras de concreto se apresentam como um obstáculo para isso. Atualmente, a maioria das especificações de concreto é predominantemente prescritiva com alguns aspectos de desempenho. As especificações prescritivas impedem o uso de soluções mais inovadoras que potencialmente podem resultar em produtos com desempenho comparável ou até melhor do que aqueles que são produzidos de acordo com as especificações prescritivas. A solução para o avanço tecnológico é o uso de especificações por desempenho. As especificações por desempenho tratam do que se requer do produto e não prescreve como esse produto deve ser produzido. Em outras palavras, ao invés de partirem dos materiais que compõem o concreto, partem do desempenho desejado, deixando a seleção dos materiais, a dosagem e os métodos construtivos a cargo daqueles que contratualmente devem atender às especificações. Há uma necessidade crescente da inclusão de requisitos de desempenho nas especificações e normas, referentes à durabilidade do concreto, especialmente no que concerne a capacidade de proteção do concreto contra a corrosão da armadura. Isso requer que o desempenho da estrutura, ao longo da sua vida útil, possa ser estimado. Para isso, são necessários modelos de previsão de vida útil que correlacionem os requisitos e subrequisitos de durabilidade, medidos em laboratório por meio de ensaios acelerados, e o desempenho em serviço, obtido por meio de dados nas condições reais. Este trabalho apresenta um estudo laboratorial em concretos com escória de alto-forno, avalia suas principais propriedades, principalmente as relativas à deterioração referente à armadura. Foram avaliados: a retração, a absorção capilar, a resistência à compressão axial, o módulo de deformação, a carbonatação tanto natural quanto acelerada, a carga passante, a resistividade elétrica e o efeito sinérgico da carbonatação e da penetração de cloretos sobre a corrosão da armadura. Este efeito sinérgico foi avaliado por meio de ensaios cíclicos e a medida da profundidade de penetração de cloretos, da profundidade de carbonatação, da resistividade elétrica e do potencial de circuito aberto. Com os resultados obtidos neste estudo, verificou-se que a utilização de elevados teores de escória de alto forno, de maneira geral, ou não teve nenhuma influência ou exerceu uma influência positiva sobre as propriedades estudadas, com exceção da retração e da carbonatação acelerada. Os ensaios cíclicos apresentaram uma maneira de avaliar-se o efeito sinérgico da carbonatação e dos cloretos. Quando todos os resultados de ensaios acelerados cíclicos são comparados observa-se que, de maneira geral, as misturas com CP III-32-RS apresentaram o melhor desempenho no que concerne à corrosão das armaduras. Já os ensaios naturais não foram conclusivos. Além disso, este trabalho avalia a vida útil potencial desses concretos por meio da aplicação de modelos de previsão de vida útil. Independentemente do modelo utilizado para a previsão da despassivação por cloretos, a vida útil prevista aumentou com o aumento do teor de escória de alto-forno. De maneira geral, vida útil das misturas cresceu na ordem CPII-E-32, CP III-32-RS e CP III-32-RS + escória e com o aumento da classe de resistência. No entanto, observou-se que as recomendações da NBR 6118/2003 nem sempre garantem que a durabilidade da estrutura seja necessariamente atingida e não diferenciam misturas cujos desempenhos mostraram-se bem diferentes. As recomendações da NBR 6118/2003 mostraram-se inadequadas para a que uma vida útil mínima aceitável seja atingida. A partir desta avaliação de desempenho, apresentam-se sugestões para a modificação das especificações e normas brasileiras a fim de que sigam a tendência mundial e passem de prescrição ao desempenho. Diretrizes para a criação de especificações por desempenho de concretos com escória de alto-forno, incluindo sugestões para os requisitos e subrequisitos de desempenho, bem como os aspectos estratégicos, táticos e operacionais de sua implementação no Brasil também são apresentadosAbstract: In 2008 alone, the annual steel production in Brazil was around 31 million tons. The steel production process generates an average of 500 kg of residues and co-products per ton of steel. From this total, 70% corresponds to the slags. Although investigating the increase of blast furnace slag use is of extreme importance for the concrete and steel industries' socio-environmental sustainable strategy, the current Brazilian standards and specifications represent a barrier. Currently, most concrete specifications are predominantly prescriptive with some performance requirements. Prescriptive specifications prevent the use of innovative solutions that can potentially result in products with comparable or even better performance than those produced according to prescriptive specifications. The solution for the technology progress is the use of performance specifications. Performance specifications stipulate what is required from the product and do not prescribe how the product should be produced. In other words, they focus on the desired performance rather than on the concrete ingredients, materials selection, proportioning or construction methods. These are the responsibility of those individuals who contractually have to comply with the specifications. There is an increasing need to include performance requirements related to durability in specifications and standards, especially those related to reinforcement deterioration. It requires the performance of the structure to be estimated during its service life. It also requires service life prediction models which can correlate the durability requirements, measured through laboratory testing, and the performance in service, obtained from real exposure condition data. The present thesis presents a laboratory study on concretes containing blast furnace-slag, evaluates their main properties, especially those related to reinforcement deterioration. The following properties were evaluated: shrinkage, capillary absorption, compressive strength, modulus of elasticity, natural and accelerated carbonation, charge passed, electrical resistivity and the synergic effect of carbonation and chloride penetration on the reinforcement corrosion. This synergic effect was evaluated through cyclic testing and the measurement of chloride penetration, carbonation depth, electrical resistivity and open circuit potential. The results of this study showed that the use of high blast furnace slag contents generally either did not have an impact or had a beneficial impact on the properties studied, with exception of shrinkage and accelerated carbonation. The cyclic testing presented a way to evaluate the synergic effect of carbonation and chlorides. When all the accelerated cyclic test results are compared, it can be observed that in general the mixtures containing CP III-32-RS presented a better performance regarding reinforcement corrosion. On the other hand, the natural tests did not present any conclusive results. In addition, this thesis evaluated the potential service life of these concretes through mathematical models. No matter which model was used to predict corrosion initiation due to chloride ingress, the predicted service life increased with the increase of the blast furnace slag content. Generally, the service life of the mixtures increased in the order CPII-E-32, CP III-32- RS e CP III-32-RS + slag and with the increase of the compressive strength. Nevertheless, it was observed that NBR 6118/2003 recommendations do not always guarantee the structure durability and do not differentiate mixtures that performed considerably differently. NBR 6118/2003 recommendations were identified as inadequate to assure an acceptable service life. Based on the performance evaluation of the mixtures, changes to the Brazilian specifications and standards were suggested in order to follow the international trend and to move from prescription to performance. Guidelines to develop performance specifications for concretes containing blast furnace slag were presented, including suggestions for the performance requirements and sub-requirements. The strategic, tactic and operational aspects for their implementation in Brazil were presented, as wellDoutoradoArquitetura e ConstruçãoDoutor em Engenharia Civi
    corecore