13 research outputs found

    Adaptasi dan Mitigasi Bencana Alam untuk Mahasiswa Calon Guru Fisika Melalui Pengembangan LKM

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) yang membekalkan kemampuan prediksi dengan metode ARIMA dan kemampuan berargumentasi pada topik Bencana Alam. LKM diterapkan pada calon guru fisika agar dapat memahami dan meringankan bencana alam sehingga memungkinkan untuk mengatasi kesulitan dan bencana bagi siswa SMP dan SMA. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE dengan keterlibatan 5 validator ahli dan diujicobakan pada 33 mahasiswa fisika yang telah mengampu matakuliah Fisika Kebumian dan IPBA. Data diperoleh dengan menggunakan lembar validasi ahli, Jawaban LKM dan lembar respons Mahasiswa. Berdasarkan hasil analisis data berdasarkan 5 validator ahli LKM yang dikembangkan sangat layak digunakan dan nilai rata-rata hasil pengerjaan LKM yang dilakukan oleh siswa di atas 75 yang berarti LKM layak digunakan. Selain itu, 80% mahasiswa sangat menyukai LKM yang digunakan.Kata kunci: Adaptasi dan mitigasi bencana, Kemampuan prediksi, Argumentas

    COLLABORATIVE RANKING TASKS (CRT) BERBANTUAN e-LEARNING UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS MAHASISWA CALON GURU FISIKA

    No full text
    Kurangnya kemampuan mahasiswa dalam proses membangun konsep dan keterampilan generik sains membuat kompetensi mereka tidaklah utuh sebagai calon guru. Collaborative Ranking Tasks (CRT) sebagai format baru dari latihan konseptual dan dilakukan secara kolaboratif dan ditunjang multimedia pembelajaran dalam sistem managemen e-Learning diharapkan dapat menjadi solusinya. Penelitian kuasi eksperimen pada 120 mahasiswa perkuliahan IPBA semester genap 2010-2011 yang dipilih secara purposive sampling dan terbagi menjadi dua kelompok kontrol dan eksperimen, penerapan CRT berbantuan e-Learning diarahkan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap penguasaan konsep dan keterampilan generik sains (KGS) mereka. Dengan menggunakan instrumen pilihan ganda pada kelompok eksperimen dan kontrol, penguasaan konsep dan KGS mahasiswa dianalisis berdasarkan nilai rata-rata gain yang dinormalisasi &lt;g&gt; mereka. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan penguasaan konsep pada kelompok eksperimen berbeda secara signifikan dibandingkan dengan peningkatan penguasaan konsep pada kelompok kontrol. Dengan demikian penerapan CRT berbantuan e-learning pada perkuliahan IPBA berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan penguasaan konsep dan KGS mahasiswa. Lackof developing mastery concept and generic science skills of physics university students causes them as a prospective physics teacher having incomplete competence. Collaborative Ranking Tasks (CRT)as a new form of conceptual exercise that is built collaborativelyby means of multimedia assistance hopefuly becomes the solution.By employing quasi-experimental research method, this study was aimed to investigate the effectiveness of CRT with e-Learning support system to improve university students’ mastery concepts and generic skills. The subjects of the study were 120 university students which were chosen through purposive sampling and divided into experimental group and control group. The research instruments were multiple choice exercises tested into the experimental group received a treatment – that is CRT in e-Learning support system – and the control group.It was found that the concept mastery of the experimental group has better significant improvement than the control group.</p

    Mendeteksi Keajegan Butir Tes dengan Fungsi Informasi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keajegan butir tes dengan fungsi informasi dari teori respon butir. Keajengan informasi dalam pengukuran dikenal dengan reliabilitas. Metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan dengan desain ADDIE (Analyze, Design, Development, Implement, and Evaluation). Partisipan pada penelitian ini terdiri dari 5 ahli dan 280 peserta didik SMA yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi dan angket kebiasaan berpikir ilmiah. Lembar validasi digunakan pada tahap development yang terdiri dari 6 aspek mencakup konstruk, konten dan bahasa. Angket kebiasaan berpikir ilmiah digunakan pada tahap implement yang terdiri dari 22 butir tes dan dinyatakan layak untuk diujicobakan oleh ahli. Data yang diperoleh dari lembar validasi dianalisis dengan menggunakan Many Facet Rasch Model berbantuan program Minifac dari Winstep sehingga dinyatakan layak untuk diuji cobakan. Data dari tahap implement dianalisis dengan menggunakan graded response model berbantuan program eirt. Hasil yang diperoleh adalah sebagian besar dari instrumen baik digunakan untuk mengukur kebiasaan berpikir ilmiah dan dapat mengukur tingkat kemampuan dari tingkat yang rendah sampai tingkat yang tinggi. Oleh karena itu, sebagian besar butir tes dapat diimplikasikan dalam pengukuran kemampuan kebiasaan berpikir ilmiah yang dimiliki oleh peserta didik

    Pengembangan Bahan Ajar Keterampilan Menulis Narasi dengan Menggunakan Mind Mapping dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar

    Full text link
    Salah satu bentuk keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik adalah keterampilan menulis. Namun, pada saat ini keterampilan menulis peserta didik ssngat rendah. Salah satu penyebab rendahnya keterampilan menulis peserta didik adalah bahan ajar yang digunakan masih minim. Materi yang akan diajarkan kepada peserta didik eblum semuanya tercakup dalam bahan ajar. Untuk mengatasi demikian perlu adanya pembuatan bahan ajar yang oleh guru sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dibantu dengan teknik yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Taknik yang sesuai untuk keterampilan menulis peserta didik adalah teknik mind mapping. Teknik mind mapping adalah teknik yang terdiri atas pola - pola pemikiran dan kemudian dikembangkan kedalam bentuk tulisan narasi. Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN 04 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Pada awal penelitian dilakukan observasi untuk melihat kondisi awal sebelum digunakan bahan ajar yang didesain guru dengan menggunakan teknik mind mappin

    Analisis Persepsi Calon Guru Terhadap Pengembangan Keterampilan Probem Solving Melalui Pembelajaran Fisika

    No full text
    A study about development of problem solving skills in physics learning was conducted to investigate how prospective teachers were able to integrate this ability into physics instruction.&nbsp; This article discusses the responses of prospective teachers to the development of problem solving skills through physics learning. Data were collected by using questionnaires and interviews. To strengthen data obtained through questionnaires, data were analyzed descriptively. The results of the study show that prospective physics teachers who have participated in Field Experience Program 2 (PPL 2) or who are currently participating in PPL 1, in general, agree that problem solving skills can be developed through subject matter learning, especially in physics learning. However, there are some prospective physics teachers who gave anomalous responses to several statements in the questionnaire, for example there are students who do not approve the statement that reads “Facilitating and analyzing problems for problem solving is done by drawing or sketching”. Based on these findings, it is necessary to provide a good understanding of the steps that should be taught in developing problem solving skills, such as giving example or modelling. Furthermore, prospective physics teachers need to be assessed their ability to teach the development of problem solving skills which was integrated with/in physics learning

    Zenith sky brightness and celestial objects visibility during total solar eclipse on March 9, 2016 at Terentang Beach Bangka Island

    No full text
    This paper endeavor to describe sky brightness measurements which was carried out by a team of total solar eclipse observers (TOGEMA) on 9th March 2016. The observations took place at Tarentang Beach, Bangka Island and it utilized the SQM-LU instrument (Sky Quality Meter- USB Connector) with 1 second time interval data. During total phase that lasted about 1 minute 52 seconds, the instrument recorded the brightness of the sky of 12.88 mag/["]2 as the dimmest value. This value is approximately 500 times brighter than the dimmest night sky conditions at the same location, obtained on the previous observation. It was found that the brightest sky that could be measured by SQM-LU during Total Solar Eclipse (TSE) 2016 was 5.91 mag/["]2. The activity with digital camera also captured the appearance of Venus and Mercury. The appearance of Venus (-3.71 mag) confirmed naked eye limited magnitude theory. This may explain the inability of observers to perceive Mercury (0.46 mag) using naked eye during the total phase of solar eclipse.Published versio
    corecore