20 research outputs found

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL INTERAKTIF LAS BUSUR MANUAL DI SMK NEGERI 1 SEDAYU

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran modul interaktif sebagai pendukung pembelajaran teori pengelasan dan mengetahui kelayakan media pembelajaran modul interaktif untuk pembelajaran las busur manual. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (Research and Development). Desain penelitian menggunakan model penelitian menurut Sugiyono. Tempat penelitian di SMK Negeri 1 Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian selama sembilan bulan terhitung mulai bulan Desember 2011 hingga bulan September 2012. Obyek penelitian ini berupa pengembangan media pembelajaran berbentuk modul interaktif pada mata pelajaran las busur manual. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui angket. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif yang diungkapkan dalam distribusi skor dan dipersentase terhadap kategori skala penilaian yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran melalui beberapa tahap, yaitu; (1) identifikasi tujuan pembelajaran, (2) analisis kebutuhan, (3) desain produk, (4) produk awal, (6) uji ahli, (7) revisi I, (8) uji coba kelompok kecil, (9) revisi II, (10) uji coba kelompok besar, (11) revisi III, (12) produk akhir. Tahap desain produk meliputi; (1) pengumpulan bahan, (2) mendesain software, dan (3) assembly media pembelajaran. Tahap mendesain software meliputi; (1) analisis terhadap rancangan media pembelajaran, (2) desain program, (3) assembly media pembelajaran, dan (4) pengujian program. Tahap desain program meliputi; (1) desain alur kerja, (2) desain struktural, dan (3) desain bahasa pemrograman. Kelayakan media pembejaran modul interaktif ditinjau dari aspek isi materi, aspek manfaat materi, aspek desain teknis, aspek kemudahan pengoperasian, dan aspek komunikasi berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, guru SMK dan siswa dalam keseluruhan tahap pengembangan diperoleh hasil penilaian dengan kategori “Baik” dan “Sangat Baik” yang artinya modul interaktif layak digunakan dalam pembelajaran las busur manual di SMK

    Sustainable Partnership Strategy: Case Studies in Vocational High Schools and Partner Industries

    Get PDF
    A sustainable partnership strategy is essential in supporting the government\u27s link and super match program in Indonesia. The partnership between vocational high schools and industry has a significant impact in producing competent graduates according to the needs of the world of work. However, the fact is that many schools and industries only form partnerships as a formality so that effective and efficient partnerships are not created, which has an impact on the program\u27s discontinuity. Therefore, it is interesting to explore this issue more deeply about how the partnership strategy of vocational high schools and their partner industries can establish sustainable partnerships. The research method used is a single case study. Researchers collected data through in-depth interviews obtained through seven informants from schools and five informants from partner industries and conducted document studies to support sources of evidence. The results show that a sustainable partnership strategy requires (1) intrinsic motivation, (2) accommodation capability, (3) acculturation of industrial values, (4) mutual commitment, and (5) determination of program activities. These five points are the key to establishing a sustainable partnership between vocational high schools and their partner industries

    Students’ perceptions toward vocational education on online learning during the COVID-19 pandemic

    Get PDF
    The impact of the Covid-19 pandemic has spread almost throughout the world. It makes all educational institutions in Indonesia experienced a lockdown in an undetermined time. As a result, teachers must switch to online teaching methods, while students must adapt to the online learning environment in a short time. Vocational education emphasizes not only the mastery of knowledge but also skills. In the learning process, students' perceptions can be used as evaluations to improve the quality of learning. This study aimed to provide an overview of students' perceptions of Mechanical Engineering Education on online learning as a result of the impact of the Covid-19 pandemic. This study used survey methods and data collection in the form of instruments with a Likert scale with a sample of 56 students. The results of this study indicate that teachers in managing online learning are not in line with student expectations. Students feel that online learning has not provided better experience and productivity in mastering competencies, but can provide motivation and ease in their learning. Some students stated that they had the ease of access to resources, but students were still reluctant to use it sustainably in the future

    Internal factors that are influencing in determining the selction of expertise programs in vocational high school

    Get PDF
    This study aims to examine the effect of students’ internal factors (information literacy, self-understanding, and attitude) on their decision to enroll in a vocational high school mechanical engineering program. It is ex-post facto correlation research using a sample of 300 out of 1,086 students. The sample was established using the proportional random sampling technique using the Krejcie and Morgan formula. The data were collected using questionnaires, observation sheets, and documents. The findings reveal that (1) there is a significant and positive correlation between the internal factors and the student’s decision to enroll in the mechanical engineering program of vocational high school (VHS); (2) all internal factors have a significant effect on both directly and indirectly on the student’s preference for mechanical engineering program of VHS

    Desain pengembangan fasilitas sekolah di era revolusi industri 4.0

    Get PDF
    Kebijakan yang relevan dan baik selalu ditopang oleh suatu kajian yang baik pula. Artinya selalu ada korelasi positif antara suatu kajian yang berbasis penelitian akademik dengan kebijakan apa yang diambil. Tentu dalam konteks ini adalah yang ada kaitannya dengan pengembangan SMK ke depannya. Kajian NSPK ini bertujuan tidak lain untuk menjawab hal tersebut. Tuntutan pembaharuan kebijakan ditengah arus dan gelombang modernisasi yang semakin dinamis sangat diperlukan terlebih perkembangan revolusi Industri sudah mencapai 4.0 yang berbasis cyber physical system ini. Revolusi industrisangat memiliki keterkaitan dengan Sekolah Menengah Kejuruan salah satunya pada aspek penggunaan peralatan praktik sebagai penunjang kompetensi siswa. Inti dari praktik siswa adalah memberikan kemampuan practical dalam penguasaan penggunaan peralatan praktik, semakin alat yang dimiliki relevan dengan perkembangan zaman semakin membantu pula peserta didik dalam upgrading skill-nya

    Pengaruh Pengelolaan Bengkel terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Praktik di Bengkel SMK Program Keahlian Teknik Pemesinan di Provinsi Yogyakarta

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pengelolaan bengkel dilihat dari segi pengelolaan fasilitas bengkel, bahan dan peralatan praktik, perawatan dan perbaikan alat/mesin, serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap hasil belajar praktik teknik pemesinan bubut di SMK program keahlian teknik pemesinan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI program keahlian teknik pemesinan di enam SMK di lima kabupaten yang berjumlah 267 siswa. Pengambilan data menggunakan angket model skala Likert untuk variabel pengelolaan fasilitas bengkel, bahan dan peralatan praktik, perawatan dan perbaikan alat/mesin, serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sedangkan variabel hasil belajar praktik teknik pemesinan bubut menggunakan metode dokumentasi berdasarkan nilai akhir pada semester ganjil tahun ajaran 2014-2015. Teknik analisis data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah dengan teknik analisis regresi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan fasilitas bengkel berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar praktik teknik pemesinan bubut sebesar 0,444. Pengelolaan bahan dan peralatan praktik berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar praktik teknik pemesinan bubut sebesar 0,480. Pengelolaan perawatan dan perbaikan alat/mesin berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar praktik teknik pemesinan bubut sebesar 0,538. Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar praktik teknik pemesinan bubut sebesar 0,358. Pengelolaan bengkel ditinjau dari segi pengelolaan fasilitas bengkel, bahan dan peralatan praktik, perawatan dan perbaikan alat/mesin, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar praktik teknik pemesinan bubut. Kontribusi pengelolaan fasilitas bengkel, bahan dan peralatan praktik, perawatan dan perbaikan alat/mesin, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara bersama-sama terhadap hasil belajar praktik teknik pemesinan bubut yaitu sebesar 39,5%

    Pengembangan Strategi Kemitraan Berkelanjutan: Studi Kasus di SMK Negeri 2 Yogyakarta dan Industri Mitra.

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengeksplorasi dan menggambarkan pelaksanaan strategi kemitraan berkelanjutan antara SMK N 2 Yogyakarta dan PT Komatsu Indonesia melalui serangkaian studi kasus; dan (2) merumuskan model strategi kemitraan berkelanjutan antara SMK dan industri. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian studi kasus tunggal. Objek dalam penelitian ini adalah SMK N 2 Yogyakarta dan PT Komatsu Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari tujuh guru SMK N 2 Yogyakarta dan lima orang devisi dari Komatsu Indonesia, yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Keabsahan data dilakukan melalui triangulasi, member checking, transferabilitas, dan pengujian dependability. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Analisis data menggunakan software qualitative data analysis ATLAS.ti 9 yaitu memilih data, mengkoding, mencari data, mengkategorisasikan kode, dan membuat peta konsep. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan strategi kemitraan berkelanjutan antara SMK N 2 Yogyakarta didasarkan adanya motivasi intrinsik, akulturasi nilai-nilai industri, komitmen yang kuat, dan penetapan aktivitas program kegiatan. (2) Model strategi kemitraan berkelanjutan antara SMK dan industri mencangkup strategi formulasi, strategi implementasi, strategi evaluasi. Strategi formulasi terdiri dari manajemen tingkat atas, analisis internal dan eksternal, penyelarasan keinginan dan kebutuhan, menentukan alternatif potensial program, pemilihan strategi dan identifikasi kebutuhan program, dan penyusunan SOP bersama. Strategi implementasi kemitraan dengan bersinergi dan mengakomodasi kebutuhan melalui: penyelarasan staf, kurikulum dan perangkat pembelajaran, pengembangan fasilitas, serta rekognisi bagi guru dan instruktur. Pelaksanaan kegiatan di SMK dengan membentuk kelas khusus industri, akulturasi nilai-nilai industri, menghubungkan teori dan praktik, memperkaya pengalaman kelas; serta teaching factory. Pelaksanaan kegiatan di industri dengan mengidentifikasi kebutuhan kerja, menyediakan pengalaman lapangan, rekognisi bagi siswa, asesmen oleh supervisor, menyerap dan menyalurkan lulusan, serta penyediaan dana. Strategi evaluasi terdiri dari monitoring berkala, menilai strategi dan kinerja, pelaporan dan diseminasi, serta review dan improvement untuk merumuskan strategi melalui perencanaan awal atau penambahan kegiatan baru

    Norma dan standar laboratorium/bengkel SMK kompetensi keahlian tata artistik teater

    No full text
    Norma dan standar peralatan praktik ini dirancang berlandaskan pada kebutuhan kurikulum, kerangka kualifikasi dan standar kompetensi kerja nasional Indonesia, relevan dengan jabatan lulusan SMK di industri, kebutuhan pedagogis dan berorientasi industri 4.0 memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja. Norma, standar, prosedur, dan kriteria peralatan praktik SMK ini dikembangkan berlandaskan dokumen standar sarana prasarana dalam SNP SMK 2018 dan struktur kurikulum SMK 2018 untuk menjabarkan lebih spesifik seperangkat peralatan praktik yang menunjang kompetensi keahlian. Untuk memenuhi kebutuhan SDM di era revolusi 4.0 diperlukan mengupgrade peralatan sesuai dengan spesifikasi terbaru dan/atau menambah ruang praktik baru sebagai pengembangan dari SNP SMK 2018. Norma, standar, prosedur, dan kriteria peralatan praktik SMK ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan seperangkat peralatan praktik yang menunjang untuk kompetensi keahlian Artistik Teater untuk menghasilkan profil lulusan seperti dijelaskan dalam Gambar 1

    Norma dan standar laboratorium/bengkel SMK kompetensi keahlian airflame power plant

    No full text
    Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan serta memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sarana prasarana SMK. Norma dan standar peralatan praktik SMK bertujuan untuk memberikan panduan bagi para pemangku kepentingan dalam pengembangan sarana dan prasarana SMK yang relevan dengan tuntutan pasar kerja nasional dan global. Norma dan standar peralatan praktik ini dirancang berlandaskan pada kebutuhan kurikulum, kerangka kualifikasi dan standar kompetensi kerja nasional Indonesia, relevan dengan jabatan lulusan SMK di industri, kebutuhan pedagogis dan berorientasi industri 4.0 memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja. Norma, standar, prosedur, dan kriteria peralatan praktik SMK ini dikembangkan berlandaskan dokumen standar sarana prasarana dalam SNP SMK 2018 dan struktur kurikulum 2018 untuk menjabarkan lebih spesifik seperangkat peralatan praktik yang menunjang kompetensi keahlian. Untuk memenuhi kebutuhan SDM di era revolusi 4.0 diperlukan meningkatkan peralatan sesuai dengan spesifikasi terbaru dan atau menambah ruang praktik baru sebagai pengembangan dari SNP SMK 2018. Norma, standar, prosedur, dan kriteria peralatan praktik SMK ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan seperangkat peralatan praktik yang menunjang untuk kompetensi keahlian Teknik Kelistrikan Kapal untuk menghasilkan profil lulusan seperti dijelaskan dalam kegiatan teaching factory SMK dalam menumbuhkan kompetensi kemandirian dan kewirausahaan

    Norma dan standar laboratorium/bengkel SMK kompetensi keahlian teknik instrumentasi dan otomatisasi proses

    No full text
    Norma dan standar peralatan praktik ini dirancang berlandaskan pada kebutuhan kurikulum, kerangka kualifikasi dan standar kompetensi kerja nasional Indonesia, relevan dengan jabatan lulusan SMK di industri, kebutuhan pedagogis dan berorientasi industri 4.0 memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja. Norma, standar, prosedur, dan kriteria peralatan praktik SMK ini dikembangkan berlandaskan dokumen standar sarana prasarana dalam SNP SMK 2018 dan struktur kurikulum SMK 2018 untuk menjabarkan lebih spesifik seperangkat peralatan praktik yang menunjang kompetensi keahlian. Untuk memenuhi kebutuhan SDM di era re-volusi 4.0 diperlukan meng-upgrade peralatan sesuai dengan spesifikasi terbaru dan atau menambah ruang praktik baru sebagai pengembangan dari SNP SMK 2018. Norma, standar, prosedur, dan kriteria peralatan praktik SMK ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan seperangkat peralatan praktik yang menunjang untuk kompetensi keahlian Instrumentasi dan Otomatisasi Proses untuk menghasilkan profil lulusan seperti dijelaskan dalam gambar
    corecore