168 research outputs found

    ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN NASKAH KUNO KOLEKSI ABDUL MULKU ZAHARI DI KELURAHAN BAADIA KECAMATAN MURHUM KOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA

    Get PDF
    This study aims to determine and explain the types of damage and the factors causing the damage and solutions to repair the ancient manuscripts collected by Abdul Mulku Zahari in Baadia Village, Murhum District, Baubau City.Research using qualitative research with inductive reasoning is drawing conclusions from things that are specific then states it into things that are general in nature, with data collection methods consisting of observation, literature studies, interviews and documentation.                    The results of research there are several types of damage and ancient manuscripts in the collection of Abdul Mulku Zahari in Baadia Village, Murhum District, Baubau City, namely: pen streaks, yellowing paper, black spots, ink seeping and widened, torn and faded writing. Factors causing damage to ancient manuscripts in the collection of Abdul Mulku Zahari In the Baadia Village, Murhaum District, Baubau City are divided into four factors causing damage, namely: damage caused by temperature and humidity including fungal factors caused by human damage that comes from the owner or colleagues. fellow of the owner of the manuscript itself, damage caused by insects including termites, rats, nerds and cockroaches, damage factor caused by nature, caused by water that causes ink to seep and widen so that the writing on the manuscript is not clearly read and makes the text corrupt . Efforts to prevent damage to the collection of Abdul Mulku Zahari manuscripts are to put anti-insect drugs such as mothballs and Slica Gel and regulate air temperatures and humidity that are ideal for ancient manuscripts, so that fungus does not multiply which can damage the ancient manuscripts. as well as digitizing scripts to maintain script files in order to stay awake in digital form

    IDENTIFIKASI TINGGALAN ARKEOLOGI PADA SITUS BENTENG WA SIDAKARI DI DESA KASAKA KECAMATAN KABAWO KABUPATEN MUNA

    Get PDF
    Benteng Wa Sidakari  merupakan  peninggalan warisan leluhur yang menjadi saksi sejarah dan cerminan kehidupan masa lampau Karena memiliki riwayat yang bersejarah dalam melawan serangan pasukan Tobelo. Penelitian ini bertujuan (1) menjelskan mengetahui dan mendeskripsikan benteng Wa Sidakari Benteng Wa Sidakari (2) mengetahui dan mendeskripsikan benteng Wa sidakari  berdasarkan tinggalannya. Penelitian ini  menggunakan konsep Arkeologi Keruangan dan menggunakan  metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa, observasi lapangan, serta tahap pengolahan data analisis kontekstual dalam menjawab permasalah penelitian. Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa tinggalan arkeologi yang terdapat pada situs Benteng yaitu Benteng Wa Sidakari  mempunyai  9 bastion,lubang pengintaian dan 2 makam. Sedangkan untuk fungsi Benteng Wa Sidakari yakni Sebagai tempat pemukiman, dan sebagai tempat pertahanan dan keamanan

    Identifikasi Gambar Cadas di Situs Gua Liang Kobori Kabupaten Muna

    Get PDF
    Muna merupakan wilayah yang banyak tersebar peninggalan arkeologi berupa gua. Gua Liang Kabori merupakan salah satu situs gambar cadas yang terdapat di kabupaten tersebut. Gua Liang Kabori terletak di Desa Liang Kabori, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna. Gua Liang Kobori memiliki variasi gambar cadas yang berbeda dengan situs lain di wilayah Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian disitus tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan variasi gambar cadas pada Situs Gua Liang Kabori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pengumpulan data lapangan berupa perekaman gambar dengan cara reproduksi gambar dengan skala 1:1. Selain itu, pengelompokkan gambar menggunakan klasifikasi dan deskriptif untuk  mengetahui keragaman bentuk gambar cadas pada situs Gua Liang Kabori. Dari penelitian yang dilakukan penulis, diketahui bahwa terdapat 186 motif gambar yang tersebar pada 46 panil. Gambar-gambar tersebut memiliki bentuk yang bervariasi baik dari segi motif maupun cara penggambarannya. Adapun variasi gambar tersebut terdiri dari motif figuratif; manusia, binatang dan tumbuhan. Sedangkan motif non figuratif terbagi dua yaitu geometris dan abstrak

    Perilaku Ibu Yang Menyebabkan Terjadinya Rampan Karies Pada Anak Pra Sekolah : Perilaku Ibu Yang Menyebabkan Terjadinya Rampan Karies Pada Anak Pra Sekolah

    Get PDF
    Early Childhood caries is a multifactorial disease in which these factors interact. Factors of dental caries occurrence include factors from food, oral hygiene, and unhealthy habits such as food sucking and bottle feeding. Besides habitual and food factors, the condition that aggravates the caries incidence in these children is due to a parental misunderstanding of the underlying cause of caries, where the caries is triggered by giving off a sweet solution such as milk, using bottles and breast milk And the frequency of intensity is less precise. The general objective of the study was to find out the description of maternal behavior that led to the occurrence of early childhood caries in pre-school children. The type of this research is descriptive cross-sectional with survey method, the population number is 105 and sample amount 50, data collecting technique that is an early stage in the form of secondary data and dental examination, implementation phase in the form of an interview with mother to fill the questionnaire, research instrument consist of questionnaire to know Mother's behavior, examination sheet to know the stage of development of early childhood caries. The results of the study, 14 mothers (28%) aged <30 years were more likely to be very supportive of early childhood caries, 15 mothers (30%) of employment as laborers were strongly supportive of early childhood caries, 10 mothers (20%) with recent primary education Support for the occurrence of caries rampant, more than 22 children (44%) suffered caries damage stage, it was found that 23 mothers (46%) strongly supported the occurrence of early childhood caries, more children suffered caries damage stage 17 children (34%). The conclusion of this research, that most of the respondents aged> 30 years were 31 people (62%), more respondents with employment as 24 workers (48%), senior high school 18 (36%) and it is known that the behavior of more respondents strongly supports the occurrence of early childhood caries with the number of 23 people (46%). Rampan karies merupakan penyakit multifaktorial dimana faktor-faktor tersebut saling berinteraksi. Faktor kejadian karies gigi antara lain faktor dari makanan, kebersihan mulut dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan kesehatan seperti mengemut makanan dan pemberian makanan melalui botol. Selain dari faktor kebiasaan dan makanan, kondisi yang memperparah kejadian karies pada anak ini adalah karena ketidakpahaman orang tua terhadap penyebab utama terjadinya karies tersebut, dimana karies tersebut dipicu oleh pemberian larutan yang manis seperti air susu, menggunakan botol serta air susu ibu yang cara pemberian dan serta frekuensi intensitasnya kurang tepat. Tujuan umum penelitian untuk mengetahui gambaran perilaku ibu yang menyebabkan terjadinya rampan karies pada anak prasekolah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif Cross-Sectional dengan metode survey, jumlah populasi 105 dan sampel berjumlah 50, teknik pengumpulan data yaitu tahap awal berupa pengambilan data sekunder dan pemeriksaan gigi, tahap pelaksanaan berupa wawancara dengan ibu untuk mengisi kuesioner, instrumen penelitian terdiri dari kuesioner untuk mengetahui perilaku ibu, lembar pemeriksaan untuk mengetahui tahap perkembangan rampan karies.  Hasil penelitian 14 ibu (28%) berumur <30 tahun lebih banyak berperilaku sangat mendukung terjadinya rampan karies, 15 ibu (30%) pekerjaan sebagai buruh banyak berperilaku sangat mendukung terjadinya rampan karies, 10 ibu (20%) dengan pendidikan terakhir SD sangat mendukung terjadinya rampan karies, lebih banyak 22 anak (44%) menderita rampan karies tahap kerusakan, diketahui perilaku 23 orang ibu (46%) sangat mendukung terjadinya rampan karies, lebih banyak anak menderita rampan karies tahap kerusakan 17 anak (34%). Kesimpulan di dapatkan sebagian besar responden berumur> 30 tahun berjumlah 31 orang (62%), lebih banyak responden dengan pekerjaan sebagai buruh dengan jumlah 24 orang (48%), responden dengan tingkat pendidikan terakhir yaitu SLTA dengan jumlah 18 orang (36%) dan diketahui bahwa perilaku responden lebih banyak sangat mendukung terjadinya rampan karies dengan jumlah 23 orang (46%).Early Childhood caries is a multifactorial disease in which these factors interact. Factors of dental caries occurrence include factors from food, oral hygiene, and unhealthy habits such as food sucking and bottle feeding. Besides habitual and food factors, the condition that aggravates the caries incidence in these children is due to a parental misunderstanding of the underlying cause of caries, where the caries is triggered by giving off a sweet solution such as milk, using bottles and breast milk And the frequency of intensity is less precise. The general objective of the study was to find out the description of maternal behavior that led to the occurrence of early childhood caries in pre-school children. The type of this research is descriptive cross-sectional with survey method, the population number is 105 and sample amount 50, data collecting technique that is an early stage in the form of secondary data and dental examination, implementation phase in the form of an interview with mother to fill the questionnaire, research instrument consist of questionnaire to know Mother's behavior, examination sheet to know the stage of development of early childhood caries. The results of the study, 14 mothers (28%) aged <30 years were more likely to be very supportive of early childhood caries, 15 mothers (30%) of employment as laborers were strongly supportive of early childhood caries, 10 mothers (20%) with recent primary education Support for the occurrence of caries rampant, more than 22 children (44%) suffered caries damage stage, it was found that 23 mothers (46%) strongly supported the occurrence of early childhood caries, more children suffered caries damage stage 17 children (34%). The conclusion of this research, that most of the respondents aged> 30 years were 31 people (62%), more respondents with employment as 24 workers (48%), senior high school 18 (36%) and it is known that the behavior of more respondents strongly supports the occurrence of early childhood caries with the number of 23 people (46%). Rampan karies merupakan penyakit multifaktorial dimana faktor-faktor tersebut saling berinteraksi. Faktor kejadian karies gigi antara lain faktor dari makanan, kebersihan mulut dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan kesehatan seperti mengemut makanan dan pemberian makanan melalui botol. Selain dari faktor kebiasaan dan makanan, kondisi yang memperparah kejadian karies pada anak ini adalah karena ketidakpahaman orang tua terhadap penyebab utama terjadinya karies tersebut, dimana karies tersebut dipicu oleh pemberian larutan yang manis seperti air susu, menggunakan botol serta air susu ibu yang cara pemberian dan serta frekuensi intensitasnya kurang tepat. Tujuan umum penelitian untuk mengetahui gambaran perilaku ibu yang menyebabkan terjadinya rampan karies pada anak prasekolah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif Cross-Sectional dengan metode survey, jumlah populasi 105 dan sampel berjumlah 50, teknik pengumpulan data yaitu tahap awal berupa pengambilan data sekunder dan pemeriksaan gigi, tahap pelaksanaan berupa wawancara dengan ibu untuk mengisi kuesioner, instrumen penelitian terdiri dari kuesioner untuk mengetahui perilaku ibu, lembar pemeriksaan untuk mengetahui tahap perkembangan rampan karies.  Hasil penelitian 14 ibu (28%) berumur <30 tahun lebih banyak berperilaku sangat mendukung terjadinya rampan karies, 15 ibu (30%) pekerjaan sebagai buruh banyak berperilaku sangat mendukung terjadinya rampan karies, 10 ibu (20%) dengan pendidikan terakhir SD sangat mendukung terjadinya rampan karies, lebih banyak 22 anak (44%) menderita rampan karies tahap kerusakan, diketahui perilaku 23 orang ibu (46%) sangat mendukung terjadinya rampan karies, lebih banyak anak menderita rampan karies tahap kerusakan 17 anak (34%). Kesimpulan di dapatkan sebagian besar responden berumur> 30 tahun berjumlah 31 orang (62%), lebih banyak responden dengan pekerjaan sebagai buruh dengan jumlah 24 orang (48%), responden dengan tingkat pendidikan terakhir yaitu SLTA dengan jumlah 18 orang (36%) dan diketahui bahwa perilaku responden lebih banyak sangat mendukung terjadinya rampan karies dengan jumlah 23 orang (46%)

    IDENTIFIKASI TINGGALAN ARKEOLOGIS PADA SITUS BENTENG TOMOAHI DI DESA E’ERINERE KECAMATAN KULISUSU UTARA KABUPATEN BUTON UTARA

    Get PDF
    Benteng Tomoahi merupakan peninggalan warisan leluhur yang menjadi saksi sejarah dan cerminan kehidupan masa lampau karena memiliki riwayat yang bersejarah dalam melawan serangan pasukan Tobelo. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui dan menjelaskan apa saja tinggalan yang terdapat pada situs Benteng Tomoahi (2) untuk mengetahui fungsi Benteng Tomoahi berdasarkan tinggalannya. Penelitian ini menggunakan konsep arkeologi keruangan dan menggunakan metode penelitian deskriptif teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, observasi lapangan, serta tahap pengolahan data analisis kontekstual dan morfologi dalam menjawab permasalah penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa tinggalan arkeologi yang terdapat pada situs Benteng yaitu Benteng Tomoahi mempunyai 3 gerbang, 2 bastion dan temuan lepas berupa pecahan keramik, gerabah dan berbagai macam kulit kerang. Sedangkan untuk fungsi Benteng Tomoahi yakni Sebagai tempat pemukiman, dan sebagai tempat pertahanan dan keamanan

    PERANAN SULTAN MARDAN ALI DI KESULTANAN BUTON : 1647 -1654

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil Sultan Mardan Ali, mengetahui peranan Sultan Mardan Ali terhadap Kesultanan Buton pada tahun 1647-1654, serta untuk mengetahui penyebab Sultan Mardan Ali bekerja sama dengan Kompeni Belanda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Kuntowijoyo dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) pemilihan topik; (2) pengumpulan sumber; (3) verifikasi sumber; (4) interpretasi sumber; (5) historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sultan Mardan Ali atau La Cila lahir pada 5 hari bulan Maulid 980 Hijriah tahun 1573 M. Sebelum menjadi sultan, Mardan Ali menjabat sebagai Kapitalau atau panglima wilayah Timur Kesultanan Buton. Mardan Ali dilantik menjadi Sultan Buton ke-8 oleh Bhonto Siolimbona pada tahun 1647 dengan gelar Sultan Mardan Ali. Peranan Sultan Mardan Ali dalam Kesultanan Buton meliputi bidang politik, ekonomi, dan pemerintahan. Sultan Mardan Ali juga melakukan hubungan kerja sama dengan Belanda. Sultan Mardan Ali bekerja sama dengan bangsa Belanda sebab Sultan ingin melakukan pemulihan hubungan antara Buton dengan VOC yang sebelumnya kurang baik melalui perantara Sultan Ternate.&nbsp

    RITUAL PENGOBATAN TRADISIONAL RAWUKENG (TOMBAK SETAN) PADA SUKU BUGIS DI DESA TUMBUDADIO, KECAMATAN TIRAWUTA, KABUPATEN KOLAKA TIMUR

    Get PDF
    Pengobatan tradisional kini semakin mengkhawatirkan padahal hal tersebut menjadi laternatif untu sembuh bagi suku bugis di Desa Tumbudadio. Penelitian in bertujuan untuk mengetahui proses, menganalisis fungsi, dan mengungkap pola pewarisan pengobatan rawukeng (tombak setan) pada suku Bugis. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data secara Observasi atau pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi kemudian dianalisi dengan teknik pengumpulan data, reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan/verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan pengobatan tradisional rawukeng masih dpertahankan sebagai warisan dari nenek moyang suku Bugis. Pola pewarisannya dilakukan melalui keluarga atau genetik, berpartisipasi dalam pengobatan tradisional rawukeng, belajar teknik pengobatan dan melihat pengobatan tradisional rawukeng yang ditiru saat pelaksanaannya

    SEJARAH PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA: 1980-2016

    Get PDF
    This study aims to describe the history of the Regional Library of Southeast Sulawesi Province in 1980-2016. The method used in this study was the historical method conducted by Kuntowijoyo which consisted of five stages, namely: (1) selection of topics, (2) collection of sources, (3) verification of sources, (4) interpretation of sources and (5) historiography. The results of the study showed that: (1) the Regional Library of Southeast Sulawesi Province was established since 1980. (2) Management of the Regional Library of Southeast Sulawesi Province played an important role in providing information. (3) Development of the Regional Library of Southeast Sulawesi Province was in line with the development of the number of employees, col lections and visitors. (4) Management system of the Regional Library of Southeast Sulawesi Province started from planning, organizing, implementing, monitoring and evaluating.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah Perpustakaan Daerah ProvinsiSulawesi Tenggara: 1980-2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarahyang dikemukakan oleh Kuntowijoyo yang terdiri dari lima tahapan yaitu: (1) Pemilihan topik, (2)Pengumpulan sumber, (3) Verifikasi sumber, (4) interpretasi sumber, (5) Historiografi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa: (1) Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara pada awalnyaberdiri sejak tahun 1980. (2) Pengelolaan Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggaraberperan penting untuk memberikan informasi. (3) Perkembangan Perpustakaan Daerah ProvinsiSulawesi Tenggara seiring dengan perkembangan jumlah pegawai, koleksi dan pengunjung. (4)Sistem manajemen Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara mulai dari perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi

    PERBUDAKAN DI KERAJAAN BONE PADA MASA PEMERINTAHAN RAJA LA MADDAREMMENG: 1631-1644

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menjelaskan faktor penyebab perbudakan di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644. (2) Untuk mendeskripsikan wujud perbudakan di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644. (3) Untuk menjelaskan dampak perbudakan di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644. (4) Untuk menjelaskan penghapusan perbudakan di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dengan 5 (lima) tahap dengan menggunakan pendekatan strukturis yaitu (1) Pemilihan topik. (2) Heuristik sumber. (3) Verifikasi sumber. (4) Interpretasi sumber. (5) Historiogr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perbudakan di Kerajaan Bone disebabkan oleh 3 (tiga) faktor yaitu faktor perang, faktor ekonomi dan faktor keturunan. (2) Wujud perbudakan yang terjadi di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644 ada 3 (tiga) yaitu budak sebagai barang dagangan, budak sebagai hamba sahaya dan budak sebagai buruh tani. (3) Dampak perbudakan di Kerajaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644 ada 3 (tiga) yaitu dampak bagi bangsawan, dampak bagi masyarakat dan dampak bagi budak. (4) Penghapusan perbudakan di Kerajaaan Bone pada masa pemerintahan Raja La Maddaremmeng: 1631-1644 disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu pengaruh agama Islam dan Keputusan Raja La Maddaremmeng tentang penghapusan budak. La Maddaremmeng seorang Raja yang menganut agama Islam dan ingin menerapkan syariat Islam secara menyeluruh di Kerajaan Bone pada masa pemerintahannya, termasuk kedudukan manusia di muka bumi semua sama tanpa ada stratifikasi sosial. Raja La Maddaremmeng menetapkan keputusan untuk memerdekakan (membebaskan) semua budak yang dimiliki oleh tuan budak, kecuali budak turun temurun, namun juga harus diperlakukan sesuai dengan perikemanusiaaan

    ANALISIS BENTUK DAN RAGAM HIAS PADA MAKAM RAJA TANETE DI KECAMATAN TANETE RILAU KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    ABSTRAct Tombs of Petta Pallase-lase’e and Datu We Tenri Olle are an object of archaeological heritage in the Tanete region, based on are shapes of the two tombs are very unique and contains hostorical elements of cultural and religious developments in Tanete region. The purpose of this study was to determine the shape and variety of the king’s tomb of Tanete, and to find aut cultural elements that influenced it. The research method used is descriptive analytical consisting of several stages, observational, interviews and documentations. The result showed that the shape of  the king’s tomb of Petta Pallase-lase’e is stepped pyramid and the shape of the Datu We Tenri Olle’s tombs is dome. In addition there are also decorative arts, namely architectural, and decorative, motive are geometric motives, flora, and inscriptions. Through the shape and variety of the two tombs that element of tombs was influenced by Megalithic, Local, Hindu-Buddha, Islamic, and Colonial cultures that developed in the Tanete region. Keywords: king’s of tomb; shape and decorative; cultural elementABSTRAK Makam Raja Petta Pallase-lase’e dan Datu We Tenri Olle merupakan objek tinggalan arkeologi yang terdapat di wilayah Tanete, berdasarkan bentuk dari kedua makam sangat unik dan mengandung unsur history perkembangan budaya dan religi di wilayah Tanete. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan ragam hias Makam Raja Tanete, dan untuk mengetahui unsur budaya apa yang mempengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripstif analisis yang terdiri dari tahap studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yaitu bentuk Makam Raja Petta Pallase-lase’e berbentuk punden berundak, dan bentuk Makam Datu We Tenri Olle berbentuk kubah. Selain itu terdapat juga bentuk ragam hias berupa ragam hias arsitektural dan dekoratif, bermotif geometris, flora, dan inskripsi. Berdasarkan bentuk dan ragam hiasnya disimpulkan bahwa makam-makam tersebut mendapat pengaruh unsur budaya Megalitik, Lokal, Hindu-Buddha, Islam, dan Kolonial yang berkembang di wilayah Tanete.     Kata kunci ditulis : makam raja; bentuk dan ragam hias; unsur buday
    • …
    corecore