438 research outputs found

    MINAT BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI PADA SISWA SMK (Studi di SMK N 2 Pengasih, SMK N 2 Depok, dan SMK N 2 Yogyakarta)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Pengaruh prestasi belajar mata pelajaran produktif terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK 2). Pengaruh prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK 3). Pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK 4). Pengaruh prestasi belajar mata pelajaran produktif, prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi (minat technopreneurship) pada siswa SMK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan expost facto. Populasi berjumlah 180 siswa, terdiri atas siswa kelas VII SMK Negeri 2 Pengasih Kulonprogo, SMK Negeri 2 Yogyakarta, dan SMK Negeri 2 Depok. Sampel berjumlah 119 ditentukan berdasarkan teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner (angket) dan mencermati dokumen raport. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis inferensial. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1). Terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan prestasi belajar mata pelajaran produktif terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK sebesar 2,2%; 2). Terdapat pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK sebesar 3,76%; 3). Terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK sebesar 44%; dan 4). Terdapat pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar mata pelajaran produktif prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK sebesar 47%

    Headmaster Management to Improve Teacher Performance in Singkawang Senior High Schools

    Get PDF
    The progress of education of a school as an educational institution is influenced by the role of the principal as an education manager. It is very much determined by the principal's ability to manage human resources from the planning to evaluation aspects. This study aims to reveal the management of school principals to improve the performance of teachers in Singkawang State High School 3 with a focus on 1) The description of the planning of quality improvement programs for teacher performance by the headmaster of State High School 3 Singkawang, 2) The implementation of programs to improve the quality of teacher performance by principals in State High Schools 3 Singkawang, 3) Program evaluation activities to improve the quality of teacher performance carried out by school principals in SMA 3 Singkawang. The research method used is descriptive research with a qualitative approach. Data collected by in-depth interviews, participant observation, documentation, and analyzed through data reduction, data presentation, conclusions or verification. Data reliability testing is done by extending the period of observation, and triangulation and member checking. The results of the study conclude 1) planning of quality improvement programs for teacher performance is carried out with reference to the vision and mission and school work plans. 2) implementation of improving the quality of teacher performance is carried out by holding a program of continuous professional development in the form of technical guidance (BIMTEK) learning development activities, In House Training (IHT) and workshops aimed at improving teacher competence and quality of learning, 3) Evaluation of teacher performance is carried out by carrying out activities academic supervision of teachers and managerial supervision of administration. Based on the results of the study suggested the following things: 1) planning for improving the quality of teacher performance, especially in school work plans need to be improved in a continuous professional improvement program. 2) The form of carrying out continuous professional improvement activities should be adjusted to what is required by the teacher. 3) Evaluation activities should be carried out consistently to improve teacher quality

    Gagasan Konseptual Supervisor Pendidikan Tentang Pembelajaran Inovatif Model Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Guna Meningkatkan Mutu Guru Mengajar

    Get PDF
    Guru menjadi kunci hadirnya kualitas yg baik di bidang pendidikan. Pada tangan para pengajar yang mumpuni, siswa-siswi mampu berbagi diri secara optimal. Untuk itu, selain redistribusi guru-pengajar unggul untuk pemerataan mutu sekolah di semua wilayah, yg tidak kalah krusial artinya mempertinggi mutu seluruh pengajar yang ada. Alat satu cara buat mempertinggi mutu guru mengajar di sekolah adalah dengan mengadakan supervisi pendidikan tentang pembelajaran inovatif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah. Dengan adanya yang akan terjadi observasi serta penilaian pada aktivitas siklusi maka peneliti melakukan refleksi. Asal refleksi terhadap seluruh aktivitas pada daur i, maka ditemukan beberapa kendala yg mengakibatkan belum optimalnya kemampuan guru memanfaatkan lingkungan sekolah menjadi sumber belajar. Adapun kendala-hambatan tersebut, antara lain pengajar belum sepenuhnya memahami manfaat lingkungan sekolah menjadi sumber belajar, serta guru pada menentukan sumber belajar serta menentukan seni manajemen pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah belum sinkron dengan yang dibutuhkan

    KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI 10.000 M3/BULAN CV LITHOSINDO JAYA DESA PENIRAMAN KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

    Get PDF
    CV.Lithosindo Jaya adalah perusahaan tambang batu granit yang berlokasi di Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat dengan izin usaha pertambangan seluas 4,4 Ha. CV. Lithosindo Jaya menargetkan produksi sebesar 10.000 m3/bulan batu granit dengan total waktu kerja 7,42 jam, namun produksi aktual hanya mencapai 4.715,82 m3/bulan batu granit. Tujuan  penelitian ini yaitu menganalisis tingkat  produktivitas dan mengetahui tingkat  efisiensi  kerja dari  alat gali-muat dan alat angkut berdasarkan parameter waktu edar, waktu kerja efektif, serta jumlah pass. Metode penelitian dilakukan dengan cara mengambil data variabel secara random sampling serta menganalisis data menggunakan metode statistik dalam penyelesaian rumusan masalah mengenai perhitungan produktivitas alat mekanis, dengan memperhitungkan variabel yang ada, seperti : cycle time, match factor, jumlah passing, waktu kerja efektif untuk meningkatkan pengoptimalan produksi sesuai dengan target yang telah ditetapkan perusahaan. Setelah dilakukan perbaikan terhadap waktu kerja efektif maka efisiensi kerja juga meningkat, yang awalnya 53% dan 70% menjadi 95% dan 96%. Adapun produksi alat muat dan alat angkut setelah dilakukan perbaikan efisiensi kerja meningkat menjadi 10.856,44 m3/bulan. Maka dengan menggunakan alternatif ini pihak perusahaan dapat mencapai target produksi sebesar 10.000 m3/bulan.Kata kunci: Alat, Dump truck, Efisiensi, Excavator, Produksi

    KAJIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PROSES HAULING MENGGUNAKAN METODE HIRARC DI PT. GILGAL BATU ALAM LESTARI DI KECAMATAN SUNGAI KUNYIT KABUPATEN MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

    Get PDF
    ABSTRAK Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan hal yang perlu dilakukan dan penting bagi perusahaan pertambangan yang dilakukan di PT.Gilgal Batu Alam Lestari. Contohnya seperti jalan yang berdebu akibat musim kemarau dan jalan yang licin akibat cuaca hujan, dimana faktor – faktor tersebut memicu terjadinya bahaya dalam aktivitas khususnya di jalan Hauling. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor dan potensi bahaya dalam proses pengangkutan, penilaian risiko dan upaya rekomendasi pengendalian risiko. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control), dengan parameter Likelihood (Kemungkinan) dan Severity (Keparahan) menggunakan standar Australian Standard/New Zealand Standar (AS/NZS) 4360:1999. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan observasi, identifikasi potensi bahaya dan pengambilan data kuesioner responden. Selanjutnya membuat upaya pengendalian risiko berdasarkan standar OHSAS 18001:2007. Hasil penelitian ini diperoleh 26 Potensi Bahaya dan 42 Risiko pada 6 rincian kegiatan pada jalan hauling terdapat 61,00% Medium Risk (M), 22,00% High Risk dan 17,00% Low Risk pada 6 rincian kegiatan jalan hauling. Kemudian rekomedasi upaya pengendalian risiko berdasarkan OHSAS 18001:2007 yang paling banyak direkomendasi bagi perusahaan ialah Adminstratif 42 rekomendasi, Engineering Control 25 rekomendasi, Subsitusi 8 rekomendasi, Eliminasi 0 rekomendasi dan APD 0 rekomendasi.Kata Kunci : Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), HIRARC, OHSAS 18001:200

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Proses Hauling di CV Mentari Mandiri Kecamatan Singkawang Timur, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat

    Get PDF
    CV Mentari Mandiri merupakan perusahaan penambangan batu granit dengan kegiatan hauling ore yang dilakukan terdiri dari hauling dump truck dari parkiran ke front penambangan, loading ore ke dump truck, hauling ore dari front penambangan ke crushing plant, dumping ore ke crusher serta hauling dump truck dari crushing plant ke front penambangan. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diperlukan sebagai upaya mengurangi angka kecelakaan kerja pada proses hauling, dan pada penelitian ini, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menggunakan metode HIRAC (Hazard Identification Risk Assessment and Control) untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko, tingkatan risiko, serta pengendalian yang dapat mengurangi dan menghilangkan dampak risiko dari suatu potensi bahaya tersebut. Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif pada proses identifikasi bahaya serta metode penelitian semi kuantitatif yang digunakan pada proses penilaian risiko. Potensi bahaya dan risiko yang teridentifikasi pada proses hauling ore di CV Mentari sebanyak 41 potensi bahaya dan risiko dengan persentase tingkat risiko tinggi (high risk) 21%, tingkat risiko sedang (medium risk) 51% dan tingkat risiko rendah (low risk) 28%. Rekomendasi pengendalian sebagai upaya meminimalisir dampak dari risiko disesuaikan berdasarkan hirarki pengendalian OHSAS 18001:2007 berupa eliminasi, subtitusi, rekayasa teknik/engineering control, pengendalian administratif dan alat pelindung diri (APD)

    IMPLEMENTASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK) SESUAI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN NO 10 TAHUN 2021 PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS JEMBATAN SUNGAI PANDAN WAJOK HULU, Kec. JONGKAT, Kab. MEMPAWAH)

    Get PDF
    Meningkatnya tingkat kecelakaan kerja pada sektor pekerjaan konstruksi maka diperlukan Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi (SMKK) yang baik disetiap proyek pekerjaan konstruksi. Peneliti akan meninjau tentang SMKK untuk proyek pekerjaan Jembatan Sungai Pandan. Penelitian dilakukan secara langsung dilapangan. Data diolah menggunakan observasi kondisi lapangan terhadap pengaplikasian SMKK. Setelah itu data hasil pengamatan tersebut dibandingkan dengan data hasil perencanaan yang diperoleh dari pihak pelaksana proyek Jembatan Sungai Pandan. Data yang telah dibandingkan kemudian dievaluasi dengan merujuk pada “Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021”. Berdasarkan hasil analisis dokumen dari PT. Bara Furot Nagata dan PT. Surya Murakabi Abadi terhadap Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2021 menyatakan pihak penyedia jasa (kontraktor) minimal membuat 4 dokumen yang terdiri dari “Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK), Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL), dan Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP)”

    ANALISIS EFEKTIFITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA PONTIANAK

    Get PDF
    Saat ini pembangunan Infrastruktur di Kota Pontianak terus meningkat, termasuk pembangunan gedung baik gedung perkantoran maupun gedung bertingkat. Pada  bangunan gedung bertingkat, faktor tenaga kerja dan kondisi pekerjaan berpengaruh  terhadap produktivitas hasil pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas  dan produktivitas yang dihasilkan tenaga kerja dan faktor yang mempengaruhinya pada pekerjaan bangunan gedung bertingkat .Dengan melakukan survei , pengumpulan dan pengukuran  data lapangan maka akan dianalisa efektivitas dan produktivitas pekerja dan faktor yang mempengaruhinya  terhadap pekerjaan kolom beton dan pengecatan pada bangunan gedung bertingkat di Kota Pontianak. Hasil penelitian terhadap efektivitas waktu kerja efektif masing-masing pekerja  pada pekerja kolom adalah sebesar 98,6 % pada proyek pembangunan Hotel Ibis, sebesar 95,71 % pada proyek pembangunan Hotel G dan sebesar 95,27 % pada   proyek pembangunan STIKES Dharma Insan..  Produktivitas pekerja pada pekerjaan kolom  lebih besar dari analisa BOW dan SNI. Produktivitas pekerja pengecatan dinding pada proyek Pembangunan Hotel G dan STIKES Dharma Insan  lebih besar dari analisa BOW dan hampir sama dengan analisa SNI. Hal ini bisa dilihat dari koefesien pekerja pada proyek pembangunan STIKES Dharma Insan  sebesar 0,085 OH  dan proyek pembangunan Hotel G sebesar 0,091, sedangkan koefesien pekerja BOW sebesar 0,225 dan SNI sebesar 0,063
    corecore