3 research outputs found

    Membangun Keberdayaan Nelayan: Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui “Kelompok Usaha Bersama Berkah Samudra” di Jepara, Indonesia

    Get PDF
    Indonesia adalah negara dengan wilayah perairan dan bentang pantai yang sangat luas di dunia. Namun, kekayaan alam ini pada kenyataanya belum membuat para nelayan sejahtera. Banyak dari nelayan yang masih hidup dalam kategori miskin. Untuk itu, pemberdayaan nelayan diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Artikel ini mengkaji upaya pemberdayaan nelayan dengan fokus pada masyarakat nelayan di Jepara yang mengembangkan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Samudera untuk meningkatkan keberdayaan mereka secara ekonomi dan lingkungan. Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif, artikel ini mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan perspektif teori pemberdayaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam upaya meningkatkan keberdayaan diri mereka, masyarakat nelayan Jepara melalui KUB Berkah Samudera melakukan tiga tahapan pemberdayaan: penyadaran anggota akan potensi yang dimiliki dan pentingnya terus bergerak sebagai sebuah kelompok; peningkatan kapasitas dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang menunjang kegiatan nelayan dan keluarganya secara individu maupun sebagai anggota kelompok; dan pendayaan anggota dengan mengupayakan keberdayaan mereka baik dari aspek ekonomi dan sosial.Indonesia is known as a country with vast sea zones and seashores in the world. However, this remarkable natural resource has not brought prosperity to the country’s fishermen and other coastal communities. Most of them live in poverty. Therefore, empowering fishermen and coastal communities is highly needed to overcome the poverty facing them. This article studies the empowerment of fishermen in Indonesia by focusing on the fishermen community in Jepara, which developed efforts to get themselves empowered, known as Kelompok Usaha Bersama Berkah Samudera, in dealing with economic and environmental problems facing them. Employing a descriptive-qualitative method, this study collected the required data through interviews and observation. Data analysis was conducted with the empowerment concept as a theoretical framework. The findings show that in their efforts to empower themselves, the fishermen community in Jepara developed three stages of empowerment: making the fishermen aware of their potential and the importance of the unity among themselves, building capacity through training and activities which were useful and relevant to their needs, and empowering the fishermen in their social and economic lives

    Pembangunan inklusif kelompok Difabel melalui program pemberdayaan CSR PT PJB UP Muara Tawar

    Get PDF
    Inclusive Development become one of development mainstream that been promoted by many actors whether government, private sector and CSO. It emerges from a problem that there still many vulnerable groups excuded from development including difable. In order to support inclusive development, CSR PT PJB UP Muara Tawar implemented pemberdayaan Inklusi Tangguh dan Mandiri (Mentari) Bekasi program. The target of the program is Anggrek Karya Cacat Berkreasi group. The research used qualitative descriptive method. Concept used are inclusive development and CSR empowerment concept. In supporting inclusive development through difable empowerment, CSR PT PJB UP Muara Tawar raising awareness of potential difable, increasing capacity thoroughly in personal, intitutional and value system aspect and empowerment to ensure the sustainability and self reliance as a result of the program. Keywords : Inclusive Development, CSR Empowerment, DifablePembangunan Inklusif menjadi salah satu mainstream pembangunan yang saat ini sedang digalakkan oleh banyak pihak baik itu sektor pemerintah, swasta maupun CSO. Hal ini berangkat dari masih banyaknya kelompok yang tersisihkan dari pembangunan salah satunya adalah difabel. Dalam rangka mendukung pembangunan inklusif ini CSR PT PJB UP Muara Tawar melakukan program pemberdayaan Inklusi Tangguh dan Mandiri (Mentari) Bekasi. Kelompok yang dibina adalah kelompok Anggrek Karya Cacat Berkreasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Konsep yang digunakan adalah konsep pembangunan inklusif dan pemberdayaan CSR. Dalam mewujudkan pembangunan inklusif melalui pemberdayaan difabel, CSR PT PJB UP Muara Tawar melakukan upaya penyadaran akan kondisi difabel yang memiliki potensi, peningkatan kapasitas secara menyeluruh baik secara personal, kelembagaan maupun sistem nilai yang ada serta pendayaan untuk menjamin keberlanjutan dan kemandirian dapat terwujud sebagai hasil akhir dari program. Kata Kunci : Pembangunan Inklusif, Pemberdayaan CSR, Difabe

    Inovasi Sosial untuk Pemberdayaan dalam Kegiatan Recycle Block (Reblock) PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Muara Tawar

    No full text
    Inovasi sosial hadir sebagai respon ketidakpuasan atas situasi dan kondisi serta peluang yang dimiliki untuk memperbaiki kondisi yang ada. Keberadaan inovasi menjadi sebuah keharusan untuk memastikan adaptasi perubahan yang terjadi, tidak terkecuali pada program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh CSR Perusahaan. Inovasi social bukan hanya semata-mata kepentingan dokumen namun lebih dari itu harus mampu mendorong keberlanjutan dari program yang diselenggarakan. Salah satu program CSR yang menekankan pada aspek inovasi dilakukan oleh CSR PT PLN NP UP Muara Tawar dalam program BENYAMIN VILLAGE sub program recycle block yang bukan hanya berkontribusi pada aspek social ekonomi masyarakat namun juga aspek kelestarian alam. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Informan dipilih secara purposif, artinya mereka yang terlibat dalam kegiatan BENYAMIN VILLAGE sub program recycle block. Proses wawancara dilakukan secara tatap-muka. Analisis data dilakukan dalam tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa inovasi social yang dilakukan dalam program ini berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan, melakukan perubahan inovatif untuk meningkatkan kapasitas, berkolaborasi dengan stakeholder terkait untuk mendorong efektifitas pemberdayaan, memastikan program inovasi ini juga membawa dampak berkelanjutan serta tentunya menghasilkan kebermanfaatan bagi masyarakat
    corecore