268 research outputs found

    Peningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Kata Bergambar Pada Anak Kelompok B RA Ath-Thohiriyyah Jaten Tahun Ajaran 2011

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan membaca anak RA Ath-Thohiriyyah Jaten,Tahun Ajaran 2011/2012. Membaca merupakan bidang pengembangan bahasa yang harus dikembangkan di RA, pembelajaran membaca harus diajarkan sejak dini karena agar nanti di pendidikan SD bisa berlatih membaca dengan lancar. Peningkatan kemampuan membaca anak bisa dilakukan dengan permainan kartu kata bergambar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah guru dan anak didik kelompok B di RA Ath-Thohiriyyah Jaten tahun ajaran 2011/2012. Jumlah anak yang diteliti 30, yang terdiri 12 laki-laki dan 18 perempuan. Penelitian ini bekerjasama dengan kepala sekolah dan guru kelompok B. Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pembelajaran membaca anak melalui permainan kartu kata bergambar pada prasiklus 47.1%, siklus I (pertemuan 1) 56.5 %, (pertemuan 2 )56.8%, Siklus II (pertemuan 1) 81.5%, (pertemuan 2)89.53 %

    IMPLEMENTASI WEWENANG KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) PENDAFTARAN PEMILIH DAN PENETAPAN ANGGOTA DPRD DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF DI KABUPATEN TAMBRAUW

    Get PDF
    Pemilihan umum merupakan momentum tepat dalam mengimplementasikan hak warga negara untuk menjalankan kedaulatan. Bahwa pada pemilihan umum menjadi sebuah harapan kiranya masyarakat berpartisipasi aktif pada pemilihan umum sehingga terwujud masyarakat yang demokratis dan berkedaulatan rakyat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi wewenang komisi pemilihan umum (KPU) pendaftaran pemilih dan penetapan anggota DPRD dalam pemilihan umum legislatif di Kabupaten Tambrauw. Metode yang digunakan adalah Sosio legal riset mengingat penelitian ini adalah untuk menelaah implementasi wewenang KPU Kota dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan menggambarkan, memaparkan secara lengkap, jelas dan sistematis sebuah penelitian.  populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten Tambrau,sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah KPU Kabupaten Tambrau.tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil Pendaftaran dan penetapan pemilih, KPU Kabupaten/kota melaksanakan sesuai dengan mekanisme dalam pera7uturan. Namun pada jumlah pemilih tetap, KPU Kabubapten/Kota tidak berlandasakan pada peraturan yang telah ditetapkan, sehingga KPU Kabupaten/Kota salah pada jumlah daftar pemilih tetap yang dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan pada pemilihan umum legislatif tahun 2009. Mekanisme Pencalonan anggota DPRD Kabupaten Tambrauw dilaksanakan sesuai dengan mekanisme perundang-undangan. Namun KPU Kabupaten Tambrauw kurang cermat dan tidak transparan pada daftar calon anggota DPRD Kabupaten Tambrauw yang bermasalah, terutama calon anggota DPRD Kabupaten Tambrauw yang berijasa palsu

    Peningkatan Keterampilan Guru dalam Menggunakan Metode Pembelajaran Inovatif melalui Pembinaan Berkelanjutan di SMPN 12 Tulang Bawang Barat Semester 2 Tahun Pelajaran 2022/2023

    Get PDF
    Pengamatan peneliti sebagai kepala sekolah terhadap keterampilan guru di SMPN 12 Tulang Bawang Baratd alam menggunakan metode pembelajaran inovatif di sekolahnya masing-masing masih rendah. Hasil penilaian pada pra siklus pada 14 guru mata pelajaran menunjukkan bahwa belum ada guru yang mendapat kriteria minimal baik, hanya terdapat 8 guru atau 57,14% dalam kriteria KURANG, dan 6 Guru atau 42,86% dalam kriteria CUKUP dengan rata-rata hasil penilaian sebesar 49,76 dengan kriteria KURANG. Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan metode pembelajaran inovatif melalui kegiatan pembinaan berkelanjutan. Subjek penelitian sebanyak 14 guru di SMPN 12 Tulang Bawang Barat.Teknik pengumpulan  data  yang  digunakan adalah observasi serta analisis dokumentasi. Analisis data yang  digunakan adalah dengan teknik triangulasi.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan guru dalam menggunakan metode pembelajaran inovatif oleh 14 guru di SMPN 12 Tulang Bawang Barat. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil yang diperoleh dari kondisi awal sebanyak 14  guru dinyatakan belum mempunyai keterampilan dalam menggunakan metode pembelajaran inovatif baik atau 0% dengan rata-rata penilaian 49,76, meningkat menjadi 9 guru atau 64.29% pada siklus pertama dengan hasil rata-rata nilai sebesar 69.95 serta 100% pada siklus kedua dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 89.23. Penjelasan mengenai kriteria nilai dari kondisi awa ladalah KURANG, meningkat menjadi CUKUP dan BAIK pada siklus terakhir. Kesimpulannya adalah pembinaan berkelanjutan yang dilakukan terhadap 14 guru di SMPN 12 Tulang Bawang Barat dinyatakan berhasil meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan metode pembelajaran inovatif

    Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Motivasi Kerja Pada TK ABA 7 Blora UPTD TK/SD Kecamatan Blora Kabupaten Blora

    Get PDF
    Tujuan umum penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganilisis karakteristik kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Motivasi Kerja pada TK ABA 7 UPTD TK/SD Kecamatan Blora, sedangkan tujuan khusus untuk mengidentifikasi dan menganilisis : (a) Karakteristik Aktivitas Kerja Kepala Sekolah dengan guru pada TK ABA 7 UPTD TK/SD Kecamatan Blora. (b) Karakteristik Penataan lingkungan sekolah pada TK ABA 7 UPTD TK/SD Kecamatan Blora. (c) Hubungan kepala TK ABA 7dengan kepala UPTD TK/SD Kecamatan Blora Motivasi diri merupakan panggilan jiwa, kesiapan mental yang tulus, afeksi nuraniah, aktualisasi potensi alami dan rangsangan internal yang muncul dalam diri untuk mengemban tugas pokok dan fungsi. Untuk dapat menumbuhkan motivasi kerja yang bagus dibutuhkan kepemimpinan yang inovatif, aktif, kreatif, untuk memberdayakan sumber daya manusia yang ada dalam organisasi yang dipimpinnya, guna mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Etnografi. Lokasi penelitian di Taman Kanakkanak (TK) ABA 7 Blora, Fokus penelitian ini adalah Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Motivasi Kerja pada TK ABA 7 UPTD TK/SD Kecamatan Blora, dengan sub fokusnya adalah: (a) Karakteristik Aktivitas Kerja Kepala Sekolah dengan guru. (b) Karakteristik Penataan lingkungan sekolah dan (c) Hubungan kepala TK ABA 7 dengan kepala UPTD TK/SD Kecamatan Blora. Nara sumber dalam penelitian ini adalah Kepala TK ABA 7 Blora, dan dua orang guru TK ABA 7 Blora. Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan model analisa data tidak tertata, satu situs dan deskripsi, sedangkan untuk keabsahan data digunakan triangulasi. Hasil penelitian (1) Karakteristik Aktivitas Kerja Kepala Sekolah dengan guru meliputi: (a) komunikasi kepala sekolah dan guru lancar (b) komunikasi antar guru tidak ada hambatan (c) komunikasi antara sekolah dengan komite sekolah, masyarakat sekitar dan pengurus ‘Aisyiah Ranting Karangjati lancar (d) Kepala sekolah melibatkan guru secara aktif dalam penyusunan visi, misi sekolah dan program tahunan (e) Ada penghargaan terhadap kinerja guru (f) guru dan kepala sekolah kurang puas terhadap hasil kerja yang telah dilakukan (h) kepala sekolah telah berusaha untuk meningkatkan motivasi kerja (i) disiplin kerja dan motivasi kerja guru dan kepala sekolah baik (j) penagawasan dilakukan kepala sekolah secara langsung (k) pengembangan SDM telah dilakukan (2) Karakteristik Penataan lingkungan sekolah, meliputi : (a) penataan lingkungan fisik lingkungan cukup nyaman (b) penataan ruang kelas cukup baik (c) sarana/prasarana dan alat peraga lengkap, (c) buku referensi guru kurang (d) buku pegangan untuk anak cukup (3) Hubungan kepala TK ABA 7dengan kepala UPTD TK/SD Kecamatan Blora. Meliputi (a) pembinaan oleh kepala UPTD TK/SD yang dilakukan setiap bulan dan (b) pembinaan langsung/supervisi dilakukan oleh pengawas TK

    MODEL PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP (LIFE SKILLS) BAGI ANAK PUTUS SEKOLAH KORBAN LUMPUR LAPINDO

    Get PDF
    This article aims to describe the development of models of educational research skills (life skills) for school dropouts Lapindo mudflow victims. Collecting data dropouts and the desired type of life skills is done through interviews and kuesinoer. While the development of life skills education model using the methods of research and development by modifying the model Plomp. Data were analyzed descriptively and the average percentage and kualitatiof analysis model of Miles and Huberman (1992). The results showed that the characteristics of school dropouts in the Lapindo mudflow victims Siring village and sub-district Renojoyo Porong, Besuki village and Pejarakan Jabon subdistrict, and village districts Sentul Tanggulangin Kedungbendo and numbered 67 people. Of these the majority of high school education or equivalent, ie 30 people or 44.78%, while 26 people or 38.80% junior high school graduates, and 11 people, or 16.41% of primary school graduates or equivalent. Mostly aged between 16 and 18 years of age, ie 39 (58.20%). Type the desired skills are service motorcycles, sewing, mobile phone service, and home industries. Memindaklanjuti desire for school dropouts Lapindo mudflow victims (APSKLL), the three modules developed life skills education, the service module motorcycles, sewing skills module, and mobile phone service modules. Writing module is made as simple as possible, the basic material content, word choice tailored to the educational level, and comes in the form of examples and illustrative pictures are clear. However, the module has not been tested because it was before used in the training of life skills education for APSKLL advisable to conduct research trials modu use. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan hasil penelitian pengembangan model pendidikan keterampilan hidup (life skills) bagi anak putus sekolah korban lumpur Lapindo. Pengumpulan data anak putus sekolah dan jenis keterampilan hidup yang diinginkan dilakukan melalui metode wawancara dan kuesiner. Sementara pengembangan model pendidikan keterampilan hidup menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan memodifikasi model Plomp. Data dianalisis secara deskriptif persentase dan rata-rata serta analisis kualitatif model Miles dan Huberman (1992). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik anak putus sekolah korban lumpur Lapindo di desa Renojoyo dan Siring kecamatan Porong, desa Besuki dan Pejarakan Kecamatan Jabon, dan desa Kedungbendo dan Sentul kecamatan Tanggulangin berjumlah 67 orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar berpendidikan SLTA atau sederajat, yakni 30 orang atau 44,78%, sedangkan 26 orang atau 38,80% lulusan SMP atau sederajat, dan 11 orang atau 16,41% lulusan SD atau sederajat. Sebagian besar berusia antara 16 sampai usia 18 tahun, yakni 39 orang (58,20%). Jenis keterampilan yang diinginkan adalah service sepeda motor, menjahit, service handphone, dan home industri. Untuk memindaklanjuti keinginan anak putus sekolah korban lumpur Lapindo (APSKLL) tersebut, dikembangkan tiga modul pendidikan keterampilan hidup, yakni modul service sepeda motor, modul keterampilan menjahit, dan modul service handphone. Penulisan modul dibuat sesederhana mungkin, isi materi yang mendasar, pilihan kata disesuaikan dengan tingkat pendidikan, serta dilengkapi ilustrasi berupa contoh dan gambar-gambar yang jelas. Namun, modul tersebut belum diujicoba, karena itu sebelum dipergunakan dalam pelatihan pendidikan keterampilan hidup bagi APSKLL disarankan untuk melakukan penelitian uji coba penggunaan modu

    PENGARUH KONSENTRASI ABMIX DAN POC TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BABY KAILAN DENGAN SISTEM HIDROPONIK DFT

    Get PDF
    Produksi baby kailan di Indonesia mengalami pasang surut dari tahun ke tahun. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran tinggi sehingga menyebabkan permintaan sayuran termasuk kailan naik. Produktivtitas yang maksimal dapat ditunjang dengan nutrisi yang baik. Alternatif penggunaan sistem hidroponik DFT dapat menunjang produktivitas  tanaman secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menekan tingkat residu kimia yaitu dengan menggunakan pupuk organik cair. Guna untuk menekan jumlah penggunaan pupuk organik yang berlebihan, maka dilakukan kombinasi antara pupuk organik dan pupuk anorganik. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan petak terbagi (RPT) dengan 2 faktor yang diulang sebanyak 3 kali. kombinasi yang diperoleh yaitu A1P1, A1P2, A1P3, A2P1, A2P2, A2P3, A3P1, A3P2, A3P3. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat interaksi antara AB Mix dan POC NASA tetapi terdapat pengaruh nyata terhadap perlakuan konsentrasi AB Mix pada semua umur tanaman dengan parameter panjang tanaman, jumlah daun dan luas daun. Perlakuan konsentrasi POC NASA tidak memberikan pengaruh nyata tetapi nilai rerata tertinggi dimiliki oleh perlakuan P3.

    VARIASI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA MERAH (LACTUCA SATIVA VAR. CRISPA) DENGAN SISTEM HIDROPONIK

    Get PDF
    Selada merah (Lactuca sativa Var. Crispa) merupakan salah satu sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang cukup  tinggi baik di dalam maupun luar negri, serta mengandung nilai gizi yang tinggi setiap 100 gramnya. Produksi selada secara konvensional kurang dapat memenuhi kebutuhan selada nasional maka menggunakan hidroponik sebagai salah satu alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil  selada merah (Lactuca sativa L. Var crispa) serta untuk mengetahui media tanam terbaik yang dapat diaplikasikan pada budidaya selada merah secara hidroponik, Metode analisis yang digunakan adalah petak terbagi (split plot) dengan satu faktor yaitu media tanam yang dibagi menjadi 3 jenis media berbeda yaitu media cocopeat (M1), peat moss (M2) dan rockwool (M3). Data parameter dianalisis menggunakan sidik ragam BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan media tanam peat moss (M2) memberikan hasil terbaik di pada seluruh parameter pengamatan dibandingkan dengan media tanam cocopeat (M1). Hal ini dapat dilihat pada hasil akhir saat panen pada parameter laju pertumbuhan sebesar 2,75; parameter jumlah daun sebesar 17,88; dan parameter berat basah tanaman sebesar 72,53

    Perilaku Pengendalian Hipertensi Lansia ditinjau dari Dukungan Penghargaan dan Emosional Keluarga

    Get PDF
    Lansia dengan penyakit kronik merupakan salah satu kelompok populasi rentan dengan peningkatan jumlah yang tinggi baik di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk mengendalikan penyakit hipertensi, lansia memerlukan dukungan keluarga sebagai sumber dukungan internal untuk membantu mempertahankan kesehatannya, yang kemudian dapat mempengaruhi perilaku pengendalian hipertensi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dan perilaku pengendalian hipertensi pada lansia. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan sampel sebanyak 111 lansia dengan hipertensi. Data didapatkan dengan mengisi kuesioner Dukungan Keluarga dan Hypertension Self-Management Behavior Questionnaire (HSMBQ) yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian kemudian diolah dengan uji analisis Pearson Product-Moment coefficient correlation. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan keluarga dengan perilaku pengendalian hipertensi pada lansia di Kota Tangerang. Dukungan penghargaan dan emosional keluarga berkaitan cukup erat dengan kemampuan lansia mengendalikan hipertensinya. Penelitian ini merekomendasikan perlu ditingkatkannya bentuk dukungan keluarga, seperti penghargaan, emosional, informasional, dan instrumental agar lansia memiliki perilaku pengendalian hipertensi yang baik. Kata Kunci: Dukungan Keluarga; Lansia; Perilaku pengendalian hipertens

    Kemampuan Argumentasi Peserta Didik dalam Menyelesaikan Masalah Pembuktian Kongruensi Segitiga Ditinjau dari Perbedaan Gender

    Get PDF
    This research aims to describe the argumentative abilities of male and female students to solve the triangular congruence proof problems. This research is a qualitative descriptive research. The subjects used in this research were 4 students of class X-MIPA1 at MAN Sumenep consisting of 2 male students and 2 female students. Sampling was done by using purposive sampling type quota sampling. Data collection techniques used written tests and interviews, then analyzed based on the indicators of Toulmin's argumentative ability consisting of claims, evidence, warrant, backing, qualifier, and rebuttal. The results showed that there were differences in the argumentation skills possessed by male and female students, as shown in the following data: (1) Male students were at level 1 in conveying their arguments with the fulfilled indicator being a claim. Male students tend to be more careless in solving problems, but they rely more on their verbal skills in answering. (2) Female students are able to reach level 3 in conveying their arguments with the indicators that are fulfilled are claim, evidence, and warrant. Female students tend to be thorough in working on questions and rely more on their symbolic abilities in answering

    Peran Konsentrasi Rootone-F dan Jumlah Mata Tunas terhadap Pertumbuhan Akar Stek Batang Tanaman Tin (Ficus carica L.)

    Get PDF
    Konsentrasi Rootone-F dan jumlah mata tunas merupakan salah satu perlakuan untuk merangsang pertumbuhan akar dalam stek tanaman tin. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Rootone-F dan jumlah mata tunas terhadap pertumbuhan akar stek batang tanaman tin (Ficus carica L.). Penelitian dilaksanakan di Green House Balai Penyuluh Pertanian Kebomas, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan yang diulang 3 kali. Faktor pertama adalah konsentrasi Rootone-F (R) yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 mg-1 (R0), 150 mg-1 (R1), 300 mg-1 (R2), dan 450 mg-1 (R3) dan jumlah mata tunas (M) sebagai faktor kedua yang terdiri dari 3 taraf yaitu 2 mata tunas (M1), 4 mata tunas (M2) dan 6 mata tunas (M3), sehingga didapatkan 12 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi konsentrasi Rootone-F dan jumlah mata tunas memberikan pengaruh nyata terhadap parameter panjang akar, jumlah akar, berat basah akar serta berat kering akar. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan 150 mg-1 dan 6 mata tunas
    corecore