54 research outputs found
PREDIKSI SERANGAN HAMA PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION
Pemanasan global telah mengakibatkan perubahan iklim yang ekstrim, diantaranya
berdampak pada kenaikan suhu, perubahan curah hujan dan kelembaban udara. Sektor
pertanian rentan terhadap dampak perubahan iklim karena mampu menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Hama
wereng dan hama tikus merupakan salah satu OPT pada tanaman padi. Prediksi serangan
hama dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memantau kemunculan serangan hama
sehingga luas serangan hama dapat diantisipasi dan dapat dilakukan pencegahan. Data histori
klimatologi (suhu, curah hujan kelembaban udara) dan data luas serangan hama memiliki
sifat kontinu dan memiliki tren yang dinamis. Metode yang dibutuhkan untuk melakukan
prediksi adalah metode yang kompleks dan dapat mempelajari ketidakpastian dalam setiap
periode yang dapat diakomodasi dengan Jaringan Syaraf Tiruan (JST). Salah satu algoritma
JST yaitu backpropagation, yang dapat diaplikasikan dengan baik dalam peramalan karena
memiliki nilai akurasi yang tinggi. Data histori klimatologi per bulan digunakan sebagai
masukan dengan luas serangan hama pada satu bulan ke depan sebagai keluaran. Arsitektur
backpropagation menggunakan tiga masukan, satu layar tersembunyi dengan jumlah neuron
yang dapat diubah-ubah dan satu unit keluaran. Percobaan dilakukan dengan menggunakan
alfa (laju pemahaman) dari 0.3 sampai 0.7 dengan peningkatan 0.1, nilai momentum 0.8,
jumlah neuron tersembunyi 10 sampai 100 dengan peningkatan 10, maksimum epoch
100000, dan minimum error 0.000001. Hasil percobaan pelatihan pada hama wereng
diperoleh arsitektur jaringan terbaik adalah alfa 0.7, jumlah neuron tersembunyi 20 dengan
MSE sebesar 0.0000000027 dan pada proses pengujian diperoleh nilai MSE sebesar
0.0000005542. Percobaan pelatihan pada hama tikus diperoleh arsitektur jaringan terbaik
adalah alfa 0.4, jumlah neuron tersembunyi 50 dengan MSE sebesar 0.0000003801 dan pada
proses pengujian diperoleh nilai MSE sebesar 0.0367938751
GAMBARAN DERAJAT KEPARAHAN GEJALA PASIEN RINOSINUSITIS KRONIK DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Chronic rhinosinusitis (CRS) is a sinus paranasal and nasal inflammation marked with two or more symptoms, nasal congestion or nasal discharge and the other symptom like facial pain and reduced smell may present. This symptom occur >12 weeks. One of the parameter for symptom’s severity assessmentis using Visual Analog Scale (VAS) that can be classified as mild (0-3), moderate (4-7), dan severe (8-10). This study was a observational study by assessing patient’s medical record at SMF THT-KL RSUD Dr. Soetomo and analyzed descriptively. 43 patients were enrolled to study (28 male and 15 female), most of them were between age 36-45 years old (25,58%). Most of the patient’s symptom’s severity in general, nasal obstruction, nasal discharge, facial pain, and reduced smell were moderate (65,11%), moderate (58,13%), mild (41,86%), mild (58,13%), mild (62,79%) respectively. Most of the patients had risk factor (62,79%), and the most of the patient’s risk factor were allergy. Most of the CRS patients in this study were male, 36-45 years old, with the general symptom’s severity moderate, moderate nasal obstruction, mild nasal discharge, mild facial pain, mild reduced smell, and had allergy
STUDI KELAYAKAN EKONOMI SISTEM JARINGAN AIR BERSIH HIPAM KELURAHAN DADAPREJO KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU
ABSTRAK  Dengan adanya program pemerintah kota Batu pada tahun 2014 dianggarkan pipanisasi dari sumber ke Tandon, berikut tandon penampungan sementara yang ada di jalan Dr. Sutomo yang berkapasitas 72 meter kubik, studi ini dilakukan dengan metode survey untuk mencari data primer yang diperlukan dan dilanjutkan pengolahan data. Bertujuan agar semua masyarakat di Kelurahan Dadaprejo terlayani oleh sumber air yang ada.  Studi Kelayakan ekonomi dengan bunga bank 9 % dan dipilih jaringan dengan material pipa galvanis, perbandingan biaya dan pendapatan (B/C) = 1,01 pendapatan sebesar  Rp.2.756.400.00,dengan pembiayaan senialai Rp. 2.720.445.130 maka didapatkan keuntungan 9,5% pertahun dan kembali modal 5,99 tahun.
Ă‚Â
Kata Kunci : kelayakan, ekonomi, material pipa
Ă‚Â
ABSTRACT With the goverment of the Batu city in 2014,  budgeted used source to tandon, the following tandon temporary shelter who are in the way of Dr. Sutomo with a capacity of 72 meters cubic, the study was conducted with the methods survey to find primary data needed and continued data processing. Aims to get all community at the Dadaprejo Distrik served by the water. A feasibility study economy with, bank interest 9 % by network with a pipa galvanized material, benefit cost ratio (B/C = 1,01) net present value (NPV)  IDR 2.756.400.000 and present value IDR 2.720.445.130 the internal rate of return (IRR) = 9.5 %, the break even point (pay back period) 5.99 years
Ă‚Â
Keyword:Ă‚Â feasibility , economic , pipe materia
Perangkat Pembacaan Data Analog Peralatan Industri Dengan Komunikasi Standard RS-485
Perekaman data-data parameter atau variabel di perangkat kendali jaring tertutup di industri dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Dengan menggunakan programmbale Logic controller (PLC), perekaman data-data parameter berbasis waktu telah dilakukan. Namun keterbatasan memori PLC mempersulit pembacaan dan meningkatkan biaya perekaman. Perekaman dngan pena bergerak di industri, juga sering ditemui. Kelemahan cara ini adalah pemborosan kertas dan pengamatan variabel yang cukup sulit, sehingga tumpukan kertas hasil rekaman semakin banyak dan semakin mempersulit dokumentasi proses kendali industri. Oleh karena itu diperlukan perangkat yang fleksibel dengan memori yang dapat diekspansi dengan biaya murah dan tanpa kertas. Paper ini menjelaskan desain perangkat perekam dengan menggunakan komputer PC untuk data-data di lapangan industri.
Ă‚
Peningkatan Keterampilan Menyusun Stimulus Asesmen Literasi Numerasi Guru IPA Kabupaten Banjarnegara
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penyusunan stimulus dalam proses pengembangan perangkat asesmen literasi numerasi, merupakan permasalahan bagi kebanyakan guru yang bernaung di MGMP IPA Kabupaten Banjarnegara. Mendesaknya waktu pelaksanaan asesmen literasi numerasi bagi peserta didik menyulut pentingnya pemberian solusi berupa kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan meningkatkan keterampilan menyusun stimulus perangkat asesmen literasi numerasi bagi guru yang berwadah di MGMP tersebut. Wujud solusi berupa pelatihan dengan model action learning berbasis fasilitasi dengan materi khusus tentang penyusunan stimulus asesmen, dan tahapan yang terdiri dari perencanaan, pelatihan, dan pendampingan. Tahapan perencanaan dilakukan untuk identifikasi jenis kegiatan pelatihan, pengembangan materi dan rancangan pelaksanaan, serta penyiapan fasilitas pendukung.Tahapan pelatihan terdiri dari workshop untuk mengkaji materi stimulus soal dan penugasan pada peserta untuk mengembangkan stimulus asesmen berdasarkan materi yang telah dibahas. Pada langkah pendampingan, peserta didampingi untuk mengembangkan stimulus asesmen secara utuh. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta kegiatan mengalami peningkatan pemahaman terhadap pengertian stimulus asesmen literasi dan keterampilan menyusunnya. Adapun kendala yang dihadapi adalah penyesuaian jadwal guru dan tim pengabdian untuk pelaksanaan kegiatan
THE ASSOCIATION BETWEEN EXPRESSION OF EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR WITH PRIMARY TUMOR VOLUME OF NASOPHARYNGEAL CARCINOMA
Objective: Tumor development was triggered by the excess population of the Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR). Expression of EGFR with primary tumor volume of in patients with NPC. Expression of EGFR has a role in the increasing of metastasis, self-renewal, drug resistance and anti-apoptosis. EGFR expression associated with tumors size, positively nodules and advanced tumor stage in NPC patients. High level of EGFR expression by immunohistochemical examination associated with the development, progression and differentiation cell of tumors. Methods: Using Cross-sectional as study design. Formalin-fixed paraffin-embedded biopsy specimens were obtained. The expression of EGFR was studied with immunohistochemistry using EGFR polyclonal antibody (Bioss, USA). Assessment of the staining was performed by pathologist consultant used histoscore. The Pearson’s correlation test was used to determine the correlation between expression of EGFR and primary tumor volume of nasopharyngeal carcinoma. Statistical significance was defined as p 100 ml is 1 sample weak positive expression and 1 sample strong positive expression. Statistical analysis using Pearson’s exact test was obtained p=0.047 with a correlation coefficient 0.461. EGFR expression from all of the patients there was 2 samples (10.53%) negatives, 7 samples (36.84%) weak positive, moderate positive was 7 samples (36.84%), and strong positive 3 samples (15.79%). Conclusion: There was an association between the expression of EGFR with the primary tumor volume of nasopharyngeal carcinoma
- …