46 research outputs found

    Zno/Ag Thin Layer Microstructure with The Effect of Annealing Temperature

    Get PDF
    The formation of ZnO/Ag morphology in the form of ganglia structures that are overgrown with grains in previous studies has been shown to degrade the presence of E. coli bacteria. In this research, the variations of annealing temperature were studied, namely 250 ℃, 300 ℃, 350 ℃, and 400 ep when the 4% ZnO/Ag deposition had an effect on crystallinity and morphology. The crystallinity of ZnO/Ag was obtained by using the X-Ray Diffraction (XRD) test and the surface morphology of the ZnO/Ag layer using the Scanning Electron Microscope (SEM) test. The results of the research with the XRD test showed that the crystal structure of ZnO/Ag 4% was hexagonal wurtzite at annealing temperature of 250 ℃ and 300 ℃, while the amorphous structure was obtained in ZnO/Ag with annealing temperature of 350 ℃ and 400 ℃. The largest average crystallite size was owned by ZnO/Ag at annealing temperature of 300 ℃ which was 83.408 µm. The morphology obtained from a thin layer of ZnO/Ag 4% with annealing temperature of 250 ℃ and 300 ℃ is in the form of grains composed of ganglia structures. The ZnO/Ag layer with annealing temperature of 300 ℃ had the largest roughness level of 0.422 µm and the largest surface area of 197.233 µm. Meanwhile, the morphology of ZnO / Ag at annealing temperature of 350 ℃ and 400 ℃ did not form a ganglia structure so that the roughness level was low and the surface area was small. The larger the crystallite size, the higher the roughness level, and the larger the resulting surface area. ©2018 JNSMR UIN Walisongo. All rights reserved.

    Interpretasi Struktur Bawah Permukaan di Kawasan Prospek Batuan Andesit Desa Karangcegak Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Berdasarkan Data Anomali Medan Magnet

    Get PDF
    Interpretasi struktur bawah permukaan di kawasan prospek batuan andesit DesaKarangcegak Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga dan sekitarnyaberdasarkan anomali medan magnet telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untukmenginterpretasi struktur 2D bawah permukaan berdasarkan anomali medanmagnet lokal dan hasil teknik turunan vertikal. Teknik turunan vertikaldimanfaatkan untuk mengetahui batas antara benda anomali yang akanmempermudah dalam tahapan pemodelan. Beberapa tahapan yang dilakukan untukmencapai tujuan tersebut yaitu survei pendahuluan, pengambilan data, pengolahandata, pemodelan dan interpretasi data. Pengambilan data dilakukan pada bulan Meidan Juni 2019 menggunakan Proton Precission Magnetometer (PPM) tipe GSM19T. Pengolahan data yang dilakukanya itu koreksi harian,koreksiI GRF, reduksi bidang datar, reduksi efek regional, dan teknik turunan vertikal. Pemodelandilakukan menggunakan software Mag2DC for windows. Hasil teknik turunanvertikal yang paling melokalisir anomali magnetik lokal adalah turunan vertikalkedua. Struktur bawah permukaan hasil pemodelan dan interpretasi sayatan ABmenunjukkan bahwa adanya batuan lava andesit dan bongkahan andesit. Batuanlava andesit dari Formasi Lava Gunungapi Slamet memiliki suseptibilitas 0,00721cgs; 0,00291 cgs; 0,052634 cgs; 0,02307 cgs; 0,011396 cgs 0,0229 cgs; dan0,02265 cgs mendominasi bagian barat sayatan. Dari batuan lava andesit tersebutdiantaranya ada batuan lava andesit dengan nilai 0,02307 cgs yang muncul kepermukaan hingga membentuk singkapan dan berpotensi menjadi kawasan prospektambang andesit. Bongkahan andesit dari Formasi Endapan Lahar GunungapiSlamet yang mendominasi bagian timur sayatan dengan nilai suseptibilitas 0,02961cgs dan 0,026425 cgs.

    Deming Cycle Utilization In Construction Project For Modular Building Construction For Oil And Gas Industry

    Get PDF
    Deming Cycle method, which is a standard method that contains a continuous improvement model developed by W. Edward Deming. This method consists of four main components arranged sequentially, namely the PDSA (Plan-Do-Study-Action) cycle.  The workflow of the production department will be fast and efficient, while the Quality Control will be in a position to ensure that all work is completed to the exact specifications and terms according to the standards suggested in the project. The data collection method used to obtain data in writing this final project uses several data collection techniques of Observation, Interview and Documentation. The research model uses the Deming Cycle or PDCA Cycles. To re-check whether the corrective action is working as intended or not with FMEA analysis (Failure Mode and Effect Analysis). FMEA analysis is carried out with FMEA spreadsheet. The Deming Cycle Method is a methodology that will be used as a method to ensure that Total Quality Management will be able to reduce defects and repetitive work during production process for modular building construction in the oil and gas sector. This PDCA found that Quality Issues are the main factor of  failures or delays which will impact to the cost

    INTELEKTUALITAS, GAIRAH & KERENDAHAN HATI: SIKAP TERHADAP SAINS DAN TEKNOLOGI [INTELLECTUALITY, PASSION & HUMILITY: ATTITUDES TOWARDS SCIENCE AND TECHNOLOGY]

    Get PDF
    Some would claim that science and technology contradict the life of faith, or that the one is more important or higher than the other. Such dualism/dichotomy may result from the pressure of atheism or the friction between various convictions in which scientists work. This writing suggests a healthier attitude towards science and technology for people of faith, where science, technology, and faith are approached without the crippling sacred/secular dichotomy. The concept of cultural mandate (Kuyper) provides a model for cultivating intellectuality, passion and humility as a divine mandate in faithful stewardship towards nature. A well-rounded scientist or engineer must be also aware of the ethical challenges in his or her field.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Ada yang mengklaim bahwa sains dan teknologi berkontradiksi dengan kehidupan iman, atau bahwa yang satu lebih penting atau lebih tinggi dari yang lain. Dualisme/dikotomi demikian dapat muncul dari tekanan paham ateisme atau gesekan dari berbagai keyakinan tempat ilmuwan beraktivitas. Tulisan ini mengusulkan suatu sikap yang lebih sehat terhadap sains dan teknologi untuk orang percaya, di mana sains, teknologi dan iman didekati tanpa dikotomi sakral/sekuler yang melumpuhkan. Konsep mandat budaya (Kuyper) menyediakan model untuk mengusahakan intelektualitas, gairah & kerendahan hati sebagai mandat ilahi dalam penatalayanan yang setia kepada alam. Seorang ilmuwan atau insinyur yang lengkap juga harus peka pada berbagai tantangan etika dalam bidangnya

    KESENIAN LANGGIR BADONG KREASI ADE SUARSA DI SANGGAR ETNIKA DAYA SORA KOTA BOGOR

    Get PDF
    Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu ide atau gagasan. Kreativitas tersebut dapat dituangkan kedalam berbagai bentu seperti rupa, gerak, suara, produk, atau bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep penciptan, bentuk pertunjukan dan garap musik Langgir Badong. Langgir Badong merupakan kesenian asal Kota Bogor yang memiliki karakteristik dan daya tarik tersendiri. Keunikan keseluruhan dari Langgir Badong meliputi perpaduan permainan alat musik yang harmonis dan kompleks dengan gerakan yang dinamis menjadikan Langgir Badong menjadi pertunjukan yang unik juga atraktif dan dapat memukau seluruh penonton. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif, yaitu metode penelitian berdasarkan filosofi yang biasa digunakan untuk mengkaji kondisi benda-benda alam yang menjadikan peneliti sebagai instrumen kunci. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kreativitas Ade Suarsa dalam menciptakan Langgir Badong di Sanggar Etnika Daya Sora Kota Bogor.Kata Kunci: kreativitas, langgir badong, pencipraan, garap music, pertujuka

    PEMBELAJARAN KAWIH SUNDA PADA MATA PELAJARAAN SENI BUDAYA DI KELAS 7A SMP NEGERI 1 PASAWAHAN KUNINGAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penyusunan materi pembelajaran kawih Sunda di SMP Negeri 1 Pasawahan Kuningan. Untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam pembelajaran kawih Sunda di sekolah tersebut. Maka, materi yang digunakan dalam pembelajaran ini mencakup pengertian kawih, istilah kawih, ciri-ciri kawih dan teknik vokal dalam kawih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitif dengan menggunakan paradigma kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu terdiri dari observasi, wawancara, studi dokumentasi dan trianggulasi/ gabungan yang dilakukan langsung di lapangan. Data yang peneliti kumpulkan dalam tahapan penelitian data kemudian di seleksi antara data yang sesuai atau tidak. Adapun pengolahan data analisis, langkah-langkah dalam analisis data yaitu pengumpulan data, penyajian data, reduksi data serta kesimpulan dan verifikasi. Hasilnya, materi lagu yang diberikan dalam pembelajaran kawih sunda dengan materi lagunya yang berjudul Karatagan Pahlawan, selama empat pertemuan pembelajaran mudah dipelajari oleh peserta didik pada mata pelajaran seni budaya. Alat musik tradisional kacapi dan audio minus one tanpa vokal yang digunakan sebagai pengiring pada saat latihan dan ujian praktek untuk penilaian akhir pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran penelitian yang berjudul Pembelajaran Kawih Sunda pada Mata Pelajaran Seni Budaya di Kelas 7A SMP Negeri 1 Pasawahan Kuningan tujuannya untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran berlangsung di kelas.Kata kunci : Pembelajaran, Kawih, Seni Budaya

    KACAPI SITERTONE KARYA HENDI DALAM MENGIRINGI REPERTOAR POP SUNDA

    Get PDF
    Penelitian dengan judul “Kacapi Sitertone Karya Hendi Dalam Mengiringi Repertoar Pop Sunda” ini bertujuan untuk mengungkap pengembangan teknis permainan alat musik kacapi sitertone dalam repertoar pop sunda. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Perangkat yang digunakan pada kacapi sitertone, fitur setiap perangkat, dan teknis pengoprasianya. Metode yang digunakan deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif (Perspektif Emic). Data diperoleh melalui obervasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka, dan triangulasi. Kemudian data dianalisis menggunakan Interactive Analysis Models. Hasil temuan penelitian menunjukan bahwa berdasarkan fungsinya, terdapat dua kelompok besar perangkat yaitu perangkat inti dan perangkat pendukung (opsional). fitur dalam perangkat inti sebagai pembentukan suara kacapi electone. Aspek utama pembentukan suara kacapi menggunakan teknik permainan dijambret disintreul toel sedangkan pembentukan suara electone menggunakan software one man band yang dioprasikan melalui controler. Dalam memainkan repertoar pop sunda, pengguna kacapi sitertone harus menggabungkan 2 teknis pengoperasian tersebut. proses adaptasi melalui latihan rutin dapat menjadi metode cepat untuk memaksimalkan permainan kacapi sitertone.Kata kunci : Kacapi, Siter, Pop, Sund
    corecore