16 research outputs found

    Perceived Stress, Stressor and the Holmes-Rahe Life Stress of Female Medical Students

    Get PDF
    First year female medical students have heterogeneous educational backgrounds and diferent social-economy conditions, as well as changes in instructional system may cause academic pressure that eventually leads to stress. They are also experiencing academic stressors and life stress due to their daily routines. From this situation, it is discernible that stress prevalence among them is high. This study aims to determine stress source and perceived stress, establish correlation between life stress and perceived stress, and establish correlation between life stress and stress source. This cross-sectional study was conducted to 99 female medical students. The instrument used was the stress source questionnaire, the social readjustment rating scale, and the perceived stress scale-10. The obtained data is analyzed using Pearson correlation and logistic regression. The findings reveal that peer competition (P=0,014), loneliness (P=0,003), and inability to do self-adjustment (P=0,002) are the predictors of perceived stress. There was a significant correlation between the life stress and the perceived stress (sig 0,007, p<0,01), peer competition (sig 0,005, p<0,01), and loneliness (sig 0,024, p<0,05). In conclusion, peer competition, loneliness and inability to do self-adjustment are the stress predictors. The life stress with its many conflicts also influence the level of the stress. Consultation service is required to help managing and alleviating the stress such as in the forms of campus orientation program, physical or extracurricular activities, peer, family and institutional supports, creating healthy competitions, increase readiness towards changes, and stress management. Keywords: stress, stressor, life stress, female medical students. DOI: 10.7176/JEP/11-27-13 Publication date:September 30th 202

    Model Pembimbingan Retaker UKMPPD: Kegiatan Mentoring, Mandiri dan Monitoring Dalam Upaya Meningkatkan Kelulusan

    Get PDF
    Persentase kelulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter peserta retaker khusus tingkat nasional yang mengikuti program bimbingan khusus tahun 2017 sebesar 28,7%. Peserta retaker FK UMM sampai bulan November 2017 mengalami peningkatan sebanyak 18 peserta. Upaya meningkatkan kelulusan retaker dengan melakukan program bimbingan peer-mentorship, belajar mandiri maupun progress tes namun jumlah retaker masih mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembimbingan retaker yang dapat meningkatkan persentase kelulusan UKMPPD, untuk itu perlu dikaji lebih dalam kegiatan mentoring, mandiri dan monitoring pembimbingan. Desain penelitian Quasi-eksperimental. Subjek peserta bimbingan retaker sejumlah 17 peserta yang mengikuti UKMPPD bulan November 2017 dan bulan Februari 2018. Analisis menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif diperoleh rerata nilai UKMPPD Nov 17 (pre) sebesar 58,45 dan terjadi kenaikan rerata nilai UKMPPD Feb 18 (post) sebesar 66,85, artinya nilai post lebih tinggi daripada nilail pre dan nilai post diatas nilai passing grade Nasional (66). Besarnya nilai pre dan post sebesar 8,40 yang secara statistik dianggap bermakna (sig = 0,000) artinya program bimbingan retaker dapat meningkatkan kelulusan UKMPPD dengan kenaikan nilai persentase berkisar 14,37% dan tingkat kelulusan retaker di bulan Februari 18 sebesar 70%. Model bimbingan melalui kegiatan mentoring, mandiri dan monitoring bagi retaker mampu meningkatkan persentase kelulusan UKMPPD

    Model Pembimbingan Retaker UKMPPD: Kegiatan Mentoring, Mandiri dan Monitoring Dalam Upaya Meningkatkan Kelulusan

    Get PDF
    Persentase kelulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter peserta retaker khusus tingkat nasional yang mengikuti program bimbingan khusus tahun 2017 sebesar 28,7%. Peserta retaker FK UMM sampai bulan November 2017 mengalami peningkatan sebanyak 18 peserta. Upaya meningkatkan kelulusan retaker dengan melakukan program bimbingan peer-mentorship, belajar mandiri maupun progress tes namun jumlah retaker masih mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembimbingan retaker yang dapat meningkatkan persentase kelulusan UKMPPD, untuk itu perlu dikaji lebih dalam kegiatan mentoring, mandiri dan monitoring pembimbingan. Desain penelitian Quasi-eksperimental. Subjek peserta bimbingan retaker sejumlah 17 peserta yang mengikuti UKMPPD bulan November 2017 dan bulan Februari 2018. Analisis menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif diperoleh rerata nilai UKMPPD Nov 17 (pre) sebesar 58,45 dan terjadi kenaikan rerata nilai UKMPPD Feb 18 (post) sebesar 66,85, artinya nilai post lebih tinggi daripada nilail pre dan nilai post diatas nilai passing grade Nasional (66). Besarnya nilai pre dan post sebesar 8,40 yang secara statistik dianggap bermakna (sig = 0,000) artinya program bimbingan retaker dapat meningkatkan kelulusan UKMPPD dengan kenaikan nilai persentase berkisar 14,37% dan tingkat kelulusan retaker di bulan Februari 18 sebesar 70%. Model bimbingan melalui kegiatan mentoring, mandiri dan monitoring bagi retaker mampu meningkatkan persentase kelulusan UKMPPD

    Gel Daun Kelor sebagai Antibiotik Alami pada Pseudomonas Aeruginosa secara In Vivo

    Full text link
    Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu bakteri multiresisten yang sering menginfeksi luka pada kulit, yaitu luka lecet, luka sayatan, ataupun luka bakar. Kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman khas Indonesia yang dikonsumsi sebagai sayur dan digunakan sebagai obat tradisional. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini banyak mengandung senyawa saponin, flavonoid, tanin, dan polifenol yang merupakan agen antimikroba alami pada tumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh gel ekstrak daun kelor terhadap lebar luka yang terinfeksi P. aeruginosa pada tikus. Penelitian ini menggunakan desain True Experimental: Pre Test – Post Test Only Group Design. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok dan dibuat luka insisi pada punggung yang terinfeksi P. aeruginosa. Kemudian luka diberi perlakuan dengan gel ekstrak daun kelor dengan dosis 20 mg/dl, 40 mg/dl, dan 60 mg/dl. Analisis data menggunakan variabel numerik dengan satu faktor yaitu lebar luka berdasarkan faktor pemberian gel daun kelor. Uji statistik yang digunakan adalah uji komparasi Kruskall - Wallis dan dilanjutkan dengan uji korelasi Spearman. Hasil dari uji Kruskall – Wallis didapatkan nilai signifikansi

    GEL DAUN KELOR SEBAGAI ANTIBIOTIK ALAMI PADA Pseudomonas aeruginosa SECARA IN VIVO

    Get PDF
    ABSTRAK Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu bakteri multiresisten yang sering menginfeksi luka pada kulit, yaitu luka lecet, luka sayatan, ataupun luka bakar. Kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman khas Indonesia yang dikonsumsi sebagai sayur dan digunakan sebagai obat tradisional. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini banyak mengandung senyawa saponin, flavonoid, tanin, dan polifenol yang merupakan agen antimikroba alami pada tumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh gel ekstrak daun kelor terhadap lebar luka yang terinfeksi P. aeruginosa pada tikus. Penelitian ini menggunakan desain True Experimental: Pre Test – Post Test Only Group Design. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok dan dibuat luka insisi pada punggung yang terinfeksi P. aeruginosa. Kemudian luka diberi perlakuan dengan gel ekstrak daun kelor dengan dosis 20 mg/dl, 40 mg/dl, dan 60 mg/dl. Analisis data menggunakan variabel numerik dengan satu faktor yaitu lebar luka berdasarkan faktor pemberian gel daun kelor. Uji statistik yang digunakan adalah uji komparasi Kruskall - Wallis dan dilanjutkan dengan uji korelasi Spearman. Hasil dari uji Kruskall – Wallis didapatkan nilai signifikansi

    Unwanted child dan peran jender dalam tumbuh kembang anak/ Suswati

    No full text
    xii, 49 hal.; tab.; 30 c
    corecore