21 research outputs found

    Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Menggunakan Model Quick on the Draw

    Full text link
    Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Menggunakan Model Pembelajaran Quick On The Draw pada Siswa Kelas XF SMA Panca Setya Sintang Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian tindakan ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat menggunakan model Quick On The Draw pada siswa kelas XF SMA Panca Setya Sintang Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, bentuk penelitiannya adalah kualitatif dan jenis penelitiannya adalah tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan teknik observasi langsung dan teknik pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Quick On The Draw berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat. Pada siklus 1 diperoleh rata-rata 70,6 dan ketuntasan belajar 20%, dapat digolongkan masih rendah, pada siklus 2 meningkat dengan rata-rata 87,2 dan ketuntasan belajar 80%, dan pada siklus 3 diperoleh rata-rata 94,2 dan ketuntasan belajar 100%, dikatakan pembelajaran sudah berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan

    PROSES DAN MAKNA SIMBOL RITUAL MUNJONG DAYAK TOBAG

    Get PDF
    Masyarakat Tebang Benua memiliki tradisi mengucap syukur setelah dilakukannya  pemanenan padi. Di setiap prosesi tradisi terdapat pemberian sesajen, sesajen tersebut  memuat bagaimana proses ritual dan makna simbol yang menjadi kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses dan makna simbol pada ritual Munjong Dayak Tobag. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  dan dijabarkan secara deskriptif. Sumber  data  dalam penelitian dari Pati Adat, Temenggung yaitu orang-orang penting yang mempunyai peran khusus dalam acara ritual Munjong tersebut.  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi non partisipan, wawancara  tidak  terstruktur,  dokumentasi. Alat  pengumpulan  data yang digunakan yaitu lembar observasi, pedoman wawancara, dokumentasi. Teknik validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triagulasi sumber dan analisis datanya menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ritual Munjong ini merupakan ritual sebagai ungkapan syukur atas hasil panen padi yang selama ini mereka tanam. Simbol dalam ritual sesajen yang sudah disiapkan yaitu sebagai persembahan rasa syukur kepada Tuhan  Yang  Maha  Esa atas  limpahan hasil padi mereka. Makna tradisi dalam ritual ini adalah ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak Tobag atas hasil panen padi mereka yang baik. Dalam pelaksanaan ritual ini yang berpartisipasi adalah Kepala Adat, Pati Adat dan Temenggung

    Struktur Generik dan Konvensi Penuturan Kana “Inai Abang Nguak”

    Full text link
    Kana atau kanuak adalah istilah bahasa Dayak Desa yang berarti tuturan. Dalam konteks sastra dan budaya Dayak, kana adalah semacam syair atau puisi naratif yang bertutur tentang kehidupan para dewa di alam kayangan. Tuturan itu dilakukan dengan menggunakan bahasa arkhais. Kana “Inai Abang Nguak” mengungkapkan kehidupan para tokoh di dunia kayangan dengan tujuan menghibur dan mengingatkan masyarakat tentang kehidupan di zaman dahulu di mana dunia manusia dan dunia kayangan tak terpisahkan. Tulisan ini bertujuan mengungkap makna teks kana ‘Indai Abang Nguak' dengan mengungkap strategi tekstual cerita tersebut

    PEMANFAATAN MEDIA ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V

    Get PDF
    Penelitian ini secara umum adalah tentang pemanfaatan media lingkungan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Pemanfaatan media lingkungan pada siklus I untuk aktivitas rata-rata guru diperoleh 79,92% dengan kriteria baik, dan pada siklus II diperoleh 84,62% dengan kriteria baik. Pada siklus I aktivitas rata-rata siswa memperoleh 77,78% dengan kriteria baik pada siklus II diperoleh 85,18% dengan kriteria baik. Peningkatan kemampuan menulis puisi dapat dilihat pada siklus I sebanyak 12 siswa sedangkan pada siklus II sebanyak 16 siswa. Keputusan pada siklus I berdasarkan persentase lengkap pada siklus I belum mencapai sasaran 75% selesai. Keputusan siklus II berdasarkan persentase lengkap pada siklus II telah mencapai sasaran 75% selesai. Respon siswa untuk mengeksploitasi media lingkungan siswa dari lingkungan yang mengenal respon pergi ke sekolah contohnya seperti bunga, pohon, rumah dan gress, dinilai cocok untuk mempermudah menulis puisi, merasa tidak lelah, merasa aktif, berekspresi dapat dengan bebas, belajar secara logis dan tidak dalam kondisi imajenasi, siswa termotivasi, diberikan waktu untuk berkomentar, dapat berubah dari pengetahuan, mendapatkan uang kuliah, diberikan dengan pembelian stok cara penulisan larik-larik, pilihan kata, rima menarik, sangat motivat, karena pertama yang baru belajar langsung di lingkungan, memanfaatkan media lingkungan yang sangat menarik perhatian, karena lingkungan yang identik dengan keindahan ciptaan Tuhan Tunggal maka dengan sendirinya dipikirkan kata-kata indah untuk menulis puisi.   Kata Kunci: ketrampilan menulis, media lingkungan, menulis puis

    BARAA NANGIS ISANTUK PAINGKO ARUNG: SUNTINGAN TEKS, TERJEMAHAN, STRUKTUR DAN GAYA BAHASA

    Get PDF
    Baraa Nangis merupakan salah satu sastra lisan suku Dayak Tamambaloh. Baraa NangisIsantuk Paingko Arungadalah cerita rakyat yang menceritakan kegigihan Isantuk Paingko Arung dalam mencari harta ke negeri Jawa. Penelitian Baraa Nangis bertujuan untuk menghimpun dan mendokumentasikan teks Baraa Nangis; menerjemahkan Baraa Nangis  agar dapat dipahami dan dinikmati masyarakat luas; mengkaji serta mendeskripsikan struktur Baraa Nangis menurut perspektif A. J.Greimas dan kajian gaya bahasa menurut Gorys Keraf. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, perkaman dan pencatatan. Berdasarkan hasil penelitian, struktur aktansiansial dalam cerita Isantuk Paingko Arung meliputi keinginan kakek mejadikan cucunya terkenal (pengirim); Isantuk Paingko Arung dan rombongannya mencari harta ke negeri Jawa (objek); Isantuk Paingko Arung (subjek); kakek, orang tua, Roronga Sonaru, Burung Pikin Apalin, Landook, Ali-Ali Bua Basi, Tingang, Aniyana, Burung Kiung Balunus, Mando, Lotai Raja Cina, Sipang Batang Sintang, Koling, Saladang Ratu Jawa (penolong); Timbul Laut, Ratu Dadari, Raja Kodali Melayu (penentang); dan orang tua, baro, pekerja lainnya (penerima). Struktur fungsional meliputi: mimpi Isantuk Paingko Arung (situasi awal); Isantuk Paingko Arung menikahi Roronga Sonaru dan harta habis (Transformasi tahap uji kecakapan); Isantuk Paingko Arung beserta rombongannya mencari harta ke negeri Jawa (transformasi tahap utama); Isantuk Paingko Arung mengumpulkan banyak harta dari Raja Kodali Melayu (Tranformasi tahap kegemilangan); dan Isantuk Paingko Arung mampu mengganti harta milik orang tuanya dan hidup bahagia (situasi akhir). Kesimpulan dari fungsi aktansial dan fungsional dari cerita Isantuk Paingko Arung  yaitu rasa ingin terkenal - menjalankan titah - harta habis - mencari dan menemukan - harta terganti - hidup bahagia.Gaya bahasa dalam penelitian ini yaitu jujur, sopan-santun dan menarik. Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat mengandung gaya bahasa repetisidan eponim.Kata kunci: cerita rakyat, gaya bahasa, strukturalisme A.J. Greima

    Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Menggunakan Model Quick on the Draw

    Full text link
    Upgrades Identify Intrinsic Elements Folklore Learning Model Using the Quick On The Draw in Class Five Setya Sintang XF High School Academic Year 2013/2014. This action research aims to describe the planning, implementation and evaluation of learning to identify the intrinsic elements of folklore using Quick On The Draw models in the XF grade high school students Panca Setya Sintang Academic Year 2013/2014. The method used is descriptive, qualitative research is the shape and type of research is a class act. This study uses the technique of direct observation and measurement techniques. The results showed that the method Quick On The Draw successful in improving students' ability to identify the intrinsic elements of folklore. In cycle 1 gained an average of 70.6 and 20% mastery learning, can be classified as low, at 2 cycles increased by an average of 87.2 and 80% mastery learning, and at cycle 3 gained an average of 94.2 and 100% mastery learning, learning is said to have succeeded in accordance with the expected goals

    PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MODEL QUICK ON THE DRAW

    Get PDF
    Abstrak : Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Menggunakan Model Pembelajaran Quick On The Draw pada Siswa Kelas XF SMA Panca Setya Sintang Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian tindakan ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat menggunakan model Quick On The Draw pada siswa kelas XF SMA Panca Setya Sintang Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, bentuk penelitiannya adalah kualitatif dan jenis penelitiannya adalah tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan teknik observasi langsung dan teknik pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Quick On The Draw berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita  rakyat. Pada siklus 1 diperoleh rata-rata 70,6 dan ketuntasan belajar 20%, dapat digolongkan masih rendah, pada siklus 2 meningkat dengan rata-rata 87,2 dan ketuntasan belajar 80%, dan pada siklus 3 diperoleh rata-rata 94,2 dan ketuntasan belajar 100%, dikatakan pembelajaran sudah berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.   Kata kunci : cerita rakyat, model Quick On The Draw   Abstract : Upgrades Identify Intrinsic Elements Folklore Learning Model Using the Quick On The Draw in Class Five Setya Sintang XF High School Academic Year 2013/2014. This action research aims to describe the planning, implementation and evaluation of learning to identify the intrinsic elements of folklore using Quick On The Draw models in the XF grade high school students Panca Setya Sintang Academic Year 2013/2014. The method used is descriptive, qualitative research is the shape and type of research is a class act. This study uses the technique of direct observation and measurement techniques. The results showed that the method Quick On The Draw successful in improving students' ability to identify the intrinsic elements of folklore. In cycle 1 gained an average of 70.6 and 20% mastery learning, can be classified as low, at 2 cycles increased by an average of 87.2 and 80% mastery learning, and at cycle 3 gained an average of 94.2 and 100% mastery learning, learning is said to have succeeded in accordance with the expected goals.   Keywords:  folklore, models Quick On The Dra

    ANALISIS VARIASI KALIMAT DAN TEKNIK PERSUASIF DALAM KAMPANYE PILKADA TINGKAT I TAHUN 2018 MELALUI MEDIA SPANDUK

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan variasi kalimat dan teknik persuasif dalam kampanye PILKADA tingkat I tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Objek penelitian ini adalah analisis kalimat dalam spanduk kampanye PILKADA tahun 2018. Hasil Penelitian  tentang variasi kalimat dalam Kampanye PILKADA Tingkat I Tahun 2018 Melalui Media Spanduk yaitu yang pertama penelitian yang termasuk dalam kalimat berita yang telah dianalasis ditemukan sebanyak 9 kalimat, yang kedua penelitian berikutnya yang termasuk dalam kalimat perintah yang telah dianalasis ditemukan sebanyak 10 kalimat, dan yang ketiga selanjutnya penelitian yang termasuk dalam kalimat seru yang telah dianalasis ditemukan sebanyak 44 kalimat. Sedangkan Penelitian tentang teknik persuasif dalam Kampanye PILKADA Tingkat I Tahun 2018 Melalui Media Spanduk. Adapun beberapa rincian yang terkandung dalam teknik persuasif yaitu yang pertama penelitian berikutnya yang teremasuk dalam rasionalisasi yang telah dianalasis ditemukan sebanyak 17 kalimat, yang kedua penelitian yang termasuk ke dalam identifikasi yang telah dianalasis ditemukan sebanyak 16 kalimat, yang ketiga penelitian yang termasuk ke dalam sugesti yang telah dianalasis ditemukan sebanyak 25 kalimat, yang ke empat penelitian yang termasuk dalam konformitas yang telah dianalasis ditemukan sebanyak 1 spanduk, dan yang ke lima penelitian yang termasuk dalam subtitusi yang telah dianalasis ditemukan sebanyak 1 kalimat

    Analisis Minat Membaca Siswa pada Kelas Tinggi di Sekolah Dasar Negeri 01 Belitang

    Full text link
    Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Belitang. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui bagaimana minat membaca pada siswa, upaya yang digunakan untuk mengembangkan minat membaca, dan faktor pendukung dan penghambat minat membaca pada siswa. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah mix metode. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Subjek atau populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas tinggi (IV, V, dan VI) yang berjumlah 60 orang. Objek dalam penelitian ini adalah minat membaca pada siswa. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung, teknik komunikasi langsung, teknik observasi langsung, dan teknik studi dokumentasi. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar angket, lembar wawancara, lembar observasi, dan dokumen. Setelah dianalisis diketahui persentase minat membaca siswa secara keseluruhan adalah 86 %, dan diketahui faktor pendukung minat membaca siswa adalah kesadaran anak, alat peraga, metode yang digunakan, suasana yang menyenangkan serta adanya dukungan dari lingkungan sekitar, sedangkan faktor penghambatnya adalah guru kurang mendukung dan kurangnya penguasaan terhadap metode yang dibutuhkan siswa. Untuk mengembangkan minat membaca siswa, memerlukan upaya seperti, menumbuhkan rasa senang terhadap bacaan, sehingga kegiatan membaca bukan sekedar kewajiban melainkan hobi bagi siswa dan memberikan pemahaman kepada siswa bahwa membaca itu penting. Dengan demikian diketahui bahwa minat membaca siswa sekolah dasar negeri 01 Belitang sangat kuat dan baik

    Analisis Makna Tanda Ikon, Indeks, dan Simbol Semiotika Charles Sanders Peirce pada Film 2014 Siapa di Atas Presiden?

    Get PDF
    Icon Signed Meaning Analysis, Indexs and Semiotics Symbol in Charles Sanders Peirce in 2014 Siapa di Atas Presiden? Movie ABSTRAKFilm 2014 Siapa di Atas Presiden? bertemakan konflik politik dengan mengangkat latar belakang pemilihan presiden pada tahun 2014 periode 2014-2019. Film ini memberikan gambaran tentang dunia politik. Penelitian ini mengkaji tentang analisis semiotika pada Film 2014 Siapa di Atas Presiden?.  Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan makna tanda dalam film 2014 Siapa di Atas Presiden?, untuk menunjukkan tanda ikon, tanda indeks dan tanda simbol, serta mendeskripsikan makna dari tanda ikon, tanda indeks dan tanda simbol dalam film 2014 Siapa di Atas Presiden?. Penelitian ini menggunakan pendekatan   kualitatif, metode   deskriptif, teknik   pengumpulan   data melalui baca catat dan teknik dokumentasi. Temuan yang diperoleh yaitu: 1) Ikon yang menunjukan adanya hubungan persamaan  antara tanda dengan objek manusia (tokoh dalam novel) dan benda 2) Indeks adalah tanda yang menunjukan hubungan tanda dengan objek bersifat diperkirakan, atau hubungannya menunjukkan sifat hubungan kasual (sebab-akibat), arbitrer dan diperkirakan 3) Makna tanda ikon berdasarkan hubungan tanda dengan objek pada tipe ikon maka hubungan tanda dan objek dalam gambar  yaitu  sama  antara gambar dan tanda ikon.Kata kunci: Semiotika; Film 2014 Siapa di Atas Presiden?ABSTRACT2014 siapa di atas presiden? movie has political conflict theme by taking the background of the 2014 presidential election in 2014-2019 period. This movie provides an overview of the politics world. This study examines the semiotic analysis in the 2014 siapa di atas presiden? movie. The purpose of this study is to describe the meaning of the sign in the 2014 siapa di atas presiden? movie, in order to show icon sign, index sign and symbols, and also to describe the meaning of icon sign, index sign and symbols in the 2014 siapa di atas presiden? movie. This research used a qualitative descriptive method, data collection techniques were through reading notes and technical documentation.  Based  on  research  results as follows: 1) Icons that show a similar relationship between signs and human objects (characters in novels and objects, 2) Index is a sign that revealed the relationship between signs and objects is predictable or the relationship shows the nature of casual (cause and effect), arbitrary and predictable relationships, 3) Icon sign meaning is based on sign and object relationship in icon type. It is therefore the relationship of sign and object in image is similar to image and icon sign.Keyword: Semiotics, Movie 2014 Siapa di Atas Preside
    corecore