200 research outputs found

    Obsesi Konsumen dan Etika Pemasaran (Era Baru Pemasaran)

    Full text link
    Globalization and technological change as well as the more mature consumer behavior to determine what needs to be done to meet the needs and to whom they hung fulfilling the needs and desires (how to satisfy Their own need and want), can be difficult and is the starting point for a company that maintains the approach of death old-paradigm approach and company oriented. In order to survive they must change the direction of the business customer care and marketing ethics. Namely to 1) the ability of adaptability, efficiency and flexibility in conducting pro actions and reaction 2) guarantee the quality of products intended to retain potential customers not to switch to competitors that do not pay for "external failures" 3) developing relationships and maintaining Consumer (Customer Driven Company ) through relationship marketing in order to avoid perceived gap between expected services marketers with consumer services 4) Multi-skills managers there are cultural flexibility, communication skills, HR skills, creativity, and self-management of learning, 5) were able to have certain characteristics that accordance with International horizon 6) Communication with Direct and Online Communication can be achieved with a cross functional organizational structure 7) the organization must be multicultural because of being served and who do the work in it is derived from a variety of different types of cultures. 8) Changes in the latter the emphasis is to conduct ethical marketing-based business approach, which is a business that promotes honesty, customer orientation, quality, provide information in a clear, non-discriminatory, protect and preserve nature, to protect the interests of consumers, and pay attention to minorities

    DEVELOPING CHARACTER VALUES IN THE TEACHING OF NARRATIVE TEXTS USING GENRE BASED APPROACH (A Case Study at a Senior High School in Bandung)

    Get PDF
    Abstract: The study is aimed to investigate how character values can be developed in the teaching of narrative texts using GBA stages. The study employed a qualitative case study design. The data were gained from classroom observations conducted in 12 meetings by the researcher and her colleague, from students’ tests investigating students’ moral judgment, moral commitment and self-reported moral behavior proposed by Lickona (1996), from collection of samples of students’ texts analyzed in terms of the schematic structures and language features developed by Gerot and Wignell (1995); Derewianka (2004); Christie and Derewianka (2008) and SFL developed by Halliday and Matthiessen (2004) as cited in Eggins (2004), and from the interview conducted with 9 students and 2 teachers after the teaching program. The findings revealed that the teaching of narrative text using GBA stages was successful in developing character values by employing dilemma discussions of narrative texts in BKOF and MOT stages. The selection of texts, taken from JCOT and ICOT stages, containing dilemmas, has succeeded in developing values of taking the risk for better or worse, as seen in students’ narrative texts employing the schematic structures and the selection of processes since narrative language features tell about their past experiences. Keywords: Character Values, GBA stages, Narrative schematic structures and language feature

    Keunggulan Organisasi dengan Bertumpu pada Sumber Daya Manusia

    Full text link
    Humans are important factors in any organizational system developed for a role as HR which occupies a strategic as well operational functions within the organization. The system in question is the procedures and management practices, including recruitment, development, maintenance, and utilization of human resources. In order to excel in competition\u27s organization needs to perform appropriate steps in managing human resource systems ranging from recruitment, development, maintenance, up to the utilization or utilization. Although better management practices will have a chance of a larger organization with success in the future, but also not always guarantee the success of the organization in the future, because there are many factors both internally and externally that not everything is under control of the managers

    PENILAIAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT UNTUK MENDUKUNG PERMUKIMAN BERKELANJUTAN DI KELURAHAN TERBOYO WETAN, SEMARANG

    Get PDF
    Hakikat pembangunan berkelanjutan merupakan peningkatan kualitas hidup manusia dan menjamin keberlanjutannya. Dewasa ini, pembangunan kota hanya menitikberatkan perubahan lingkungan dan tidak membangun manusia yang menempatinya. Bahkan, perkembangan kota-kota Indonesia cenderung mengikuti mekanisme pasar, seperti permukiman di Kelurahan Terboyo Wetan Kecamatan Genuk, Semarang. Permukiman ini berkembang sejak beroperasinya zona industri Genuk pada tahun 1980-an. Awalnya, permukiman ini merupakan perkampungan nelayan yang masyarakatnya menggantungkan hidupnya pada laut. Industrialisasi besar-besaran telah mengubah kondisi kehidupan masyarakat. Untuk menelusuri lebih mendalam, penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu (1) memahami kesejahteraan masyarakat, (2) memahami preferensi masyarakat terhadap kesejahteraan, dan (3) memahami seberapa besar kemampuan kesejahteraan masyarakat untuk mendukung permukiman yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan membuktikan hipotesis dengan realitas di lapangan. Temuan studi menunjukkan permukiman Terboyo Wetan rawan tidak berlanjut. Menurut penilaian objektif, dari 5 aspek kualitas hidup menurut pemahaman human settlement hanya satu aspek yang mendukung, yaitu society. Keempat aspek lainnya (man, nature, shells, dan network) tidak mendukungnya. Begitupula cara pandang warga yang bersifat antroposentris berdampak pada perilaku kurang ramah lingkungan. Ini tercermin dari makna kesejahteraan menurut warga, yaitu pemenuhan kebutuhan dasar dalam lingkup ekonomi dan belum memikirkan aspek lingkungan hidup. Bahkan, beberapa warga menganggap kondisi lingkungan yang terpuruk merupakan konsekuensi permukiman pesisir

    Pengaruh Implementasi Relationship Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Oli Fastron dengan Atribut Produk sebagai Variabel Mediasi

    Full text link
    The purpose of this study is: To analyze the significance of the influence of relationship marketing to the consumer product attributes Oil PT Pertamina Fastron in Surakarta. To analyze the significance of the influence of relationship marketing on consumer purchasing decisions on Oil PT Pertamina Fastron in Surakarta. To analyze the significance of the influence of product attributes on consumer purchasing decisions on Oil PT Pertamina Fastron in Surakarta. To analyze the significance of relationship marketing influence on purchasing decisions mediated by attributes on consumer products Oli PT Pertamina Fastron in Surakarta. In conclusion: Relationship marketing is a significant effect on product attributes on consumer Oli PT Pertamina Fastron in Surakarta. Relationship marketing is significantly influence consumer purchasing decisions on Oil PT Pertamina Fastron in Surakarta. Product attributes significantly influence consumer purchasing decisions on Oil PT Pertamina Fastron in Surakarta. Mediate product attributes relationship marketing influence on consumer purchase decisions on Oil PT Pertamina Fastron in Surakarta

    Peran Pemerintah Dalam Memediasi Pengembangan Cluster Branding Kawasan Ngarsopuro untuk Meningkatkan Ekonomi Kreatif Kota Solo

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul Peran Pemerintah dalam Memediasi Pengembangan Cluster Branding Kawasan Ngarsopuro untuk Meningkatkan Ekonomi Kreatif Kota Solo. Kawasan Ngarsopuro merupakan satu dari 8 lokasi kawasan creative millineau yang dominan di Kota Solo. Penyediaan  ruang publik terbuka dan gedung-gedung publik selain sebagai leisure juga sebagai tempat transformasi nilai, ide, inovasi, dan kreatifitas. Sampel diambil dari populasi pedagang di Pasar Antik dan Seni Ngarsopuro dan night market Ngarsopuro Solo dengan teknik convenience sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner setelah lolos uji validitas dan relibilitas. Analisis regresi berganda dengan mediasi digunakan untuk membuktikan 4 hipotesis. Hasilnya yaitu: 1. Pengembangan cluster branding Kawasan Ngarsopuro berpengaruh signifikan terhadap peran pemerintah dalam Mengembangkan Kawasan Ngarsopuro,  2. Pengembangan cluster branding Kawasan Ngarsopuro berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan Ekonomi Kreatif  Kota Solo,  3. Peran Pemerintah dalam Mengembangkan Kawasan Ngarsopuro berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan Ekonomi Kreatif Kota Solo, 4. Peran Pemerintah signifikan Memediasi Pengaruh Pengembangan Cluster Branding Kawasan Ngarsopuro terhadap Peningkatan Ekonomi Kreatif Kota Solo. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menetapkan kebijakan tentang  pengembangan Cluster Branding Kawasan Ngarsopuro sebagai pengembangan ekonomi kreatif kota Solo

    DETEKSI SINDROM FIRST BRACHIAL CLEFT FISTULA PADA ANAK UMUR 2 TAHUN

    Get PDF
    Gigi desidui memiliki saluran akar yang rumit dengan banyak saluran akar tambahan. Hal ini berakibat tidak optimalnya pembersihan saluran akar dalam preparasi biomekanis. Kekurangan ini dapat diatasi dengan penggunaan bahan-bahan kimiawi, termasuk bahan pengisi saluranakar yang mempunyai sifatantibakteri. Bahan pengisi saluran akar untuk gigi desidui yang biasa digunakan adalah kalsium hidroksida. Untuk meningkatkan sifat dan manfaatnya dilakukan Pencampuran kalsium hidroksida dengan bahan lainnya. Tujuantelaahpustakaini untukmembahas beberapa penelitian Tentang pencampuran kalsium hidroksida dan iodoform sebagai bahanpengisi saluran akar pada gigi desidui. Pencampuran antara kalsium hidroksida dan iodoform menghasilkan bahan pengisi saluran akar gigi desidui dengan sifat anti bakteri, biokompatibilitas dan radio pasitas yang lebih baik

    KARAKTERISTIK PERDAGANGAN DAN JASA DI KAWASAN OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN

    No full text
    Pariwisata merupakan sektor yang berperan dalam proses pembangunan dan pengembangan wilayah, memberikan kontribusi bagi pendapatan suatu daerah maupun bagi masyarakat. sehingga pemerintah daerah memiliki tambahan pemasukan dalam rangka pembangunan proyek-proyek maupun kegiatan lain di wilayahnya. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang menyimpan banyak berbagai potensi wisata salah satunya adalah kabupaten Sleman. Letaknya yang strategis dalam jalur pariwisata, membawa pengaruh dan memberikan keuntungan dalam pengembangan perekonomian di kawasan sekitarnya. Ditambah dengan keberadaan Bandara Adisutjipto memberikan kemudahan aksesibiltas bagi wisatawan dan menjadikan Kabupaten Sleman sebagai pusat aktivitas pariwisata. Peluang ini ditangkap oleh seluruh civitas pariwisata di Kabupaten Sleman dengan layanan wisata seperti pengembangan destinasi wisata, penyediaan sarana prasarana wisata, dan lain-lain. Salah satunya adalah Candi Prambanan yang merupakan salah satu peninggalan sejarah sejak abad 10 yang cukup banyak diminati masyarakat untuk dikunjungi. Adanya perkembangan pariwisata khususnya Candi Prambanan cukup membawa dampak dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Perkembangan ini pun tidak luput dengan semakin pesatnya kegiatan perdagangan dan jasa di kawasan Candi Prambanan, yang dipengaruhi oleh supply dan demand, seperti banyaknya wisatawan baik lokal maupun mancanegara, ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana, serta kemudahan aksesibilitas, serta didukung dengan adanya kebijakan dari pemerintah dalam menyediakan lahan untuk kegiatan sektor informal. Dari identifikasi tersebut, dari tahun ke tahun, jumlah para pedagang baik barang maupun jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan semakin meningkat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada kegiatan tersebut. Oleh karena itu perlu diketahui karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, dan akan diketahui hubungan keterkaitan antara pedagang, pengunjung dan obyek wisata Candi Prambanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan teknik analisis adalah mix-method menggunakan analisis deskriptif dimana teknik analisis ini digunakan untuk membantu dan memperjelas penyampaian informasi sesuai data dan hasil survei yang dilakukan. Bentuk data yang bersifat kuantitatif atau angka-angka statistik dapat direduksi menjadi suatu data yang kualitatif yang kemudian akan dideskripsikan guna memperjelas dan memberikan kemudahan dalam pemahaman kepada masyarakat maupun pembaca hasil penelitian ini serta terdapat juga data yang bersifat deskriptif. Untuk mencapai tujuan dilakukan analisis berupa analisis karakteristik pedagang, analisis karakteristik komoditas, analisis karakteristik lokasi, analisis karakteristik sosial pedagang, dan analisis keterkaitan pedagang, pengunjung, dan obyek wisata Candi Prambanan. Selanjutnya dilakukan sistesa analisis sehingga dapat dirumuskan karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan sehingga diketahui hubungan keterkaitan antara pedagang, pengunjung dan obyek wisata Candi Prambanan. Dari penelitian ini ditemukan bahwa pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan merupakan penduduk sekitar Candi Prambanan yang memiliki tempat tinggal yang dekat dengan Candi Prambanan dan memiliki tingkat ekonomi dan pendidikan yang rendah, sehingga mereka hanya mengandalkan kegiatan berdagang sebagai sumber pendapatan. Jenis komoditas yang dijual merupakan barang umum yang mudah didapatkan di obyek wisata lain. Tidak adanya kekhasan jenis komoditas yang dijual karena tidak adanya pembinaan bagi pedagang sehingga adanya sektor perdagangan tersebut hanya berpengaruh pada ekonomi pedagang dan tidak berkaitan dengan obyek wisata arkeologi Candi Prambanan. Jenis komoditas yang dijual merupakan barang umum yang mudah didapatkan di obyek wisata lain. Tidak adanya kekhasan jenis komoditas yang dijual karena tidak adanya pembinaan bagi pedagang sehingga adanya sektor perdagangan tersebut hanya berpengaruh pada ekonomi pedagang dan tidak berkaitan dengan obyek wisata arkeologi Candi Prambanan. Terciptanya hubungan yang baik antar pedagang maupun dengan pengelola menjadi alasan bagi pedagang untuk tetap bertahan berdagang di kawasan Candi Prambanan. Dari beberapa kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa keberadaaan sektor perdagangan di Candi Prambanan tidak berbasis pariwisata dan merupakan sarana rekreasi yang berpengaruh pada pendapatan pedagang saja serta tidak terbentuk karakter yang menonjol baik dari perdagangan maupun pembinanya. Rekomendasi yang dapat diberikan meliputi perlu adanya intensitas pertemuan antara pengelola obyek wisata dengan para PKL di kawasan tersebut agar aktivitas pariwisata maupun perdagangan dapat mendukung satu sama lain dan hubungan yang terjalin merupakan hubungan yang saling menguntungkan. Perlunya pembinaan bagi pedagang agar adanya sektor perdagangan tersebut menjadi potensi yang khas sesuai dengan Candi Prambanan dan berkaitan erat dengan Candi Prambanan, seperti jenis komoditas memiliki kekhasan Candi Prambanan, terdapat jasa foto dan lukisan, serta didukung dengan adanya akomodasi bagi pengunjung seperti fasilitas bagi pengunjung meliputi taman, penginapan, hotel, restoran, dan lain-lain. Adanya pelaksanaan relokasi kios dan lapak pedagang hendaknya perlu melibatkan peran dari PKL itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan pengelola langsung menetapkan pemindahan lokasi dan merubah status pedagang menjadi berijin seluruhnya. Hal ini perlu pertimbangan besar dimana dulunya pedagang yang tidak berijin akan sedikit merasa dirugikan karena besarnya biaya yang diperlukan dalam hal sewa kios. Perlu adanya penyediaan sarana untuk tempat istirahat pengunjung agar tidak merusak RTH dan taman yang ada. Yang terakhir perlunya peningkatan peran ketua paguyuban pedagang dalam menampung aspirasi pedagang ataupun keluhan serta dalam hal menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan obyek wisata Candi Prambanan. Hal ini juga tidak lepas dari perlunya peran PKL itu sendiri dalam keikutsertaannya dalam menjalankan hak dan kewajibannya di kawasan obyek wisata tersebut.Dan yang terakhir perlunya peran Dinas Pariwisata agar sektor perdagangan di suatu obyek wisata benar-benar saling terkait satu sama lain sehingga akan menjadi potensi perdagangan yang berbasis pariwisata. Keywords: perdagangan dan jasa, obyek wisata, Candi Prambanan

    Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian dengan Harga sebagai Variabel Moderating

    Full text link
    The purpose of this research is to know the quality of the service, the location effect significantlyon the buying decision at the Minimarket Andhika Nusukan and find out the prices moderate the effect of service quality and location on buying decision at the MinimarketAndhika Nusukan. This research method using a survey method conducted to the consumer of Minimarket Andhika Nusukan. The type of data that used is qualitative and quantitative data. The source of the data used in this research is the primary data. The method to collect the data is questionnaire. The data were analyzed using Validity, Reliability, and classic Assumption test, multiple linear analysis, t Test, f Test, the coefficient of Determination, and Absolute Difference Test. The results of this research proved the quality of service, location, and price effect significantly to buying decisions at the Minimarket Andhika Nusukan. From the results of the absolute difference test proved that the price moderate the effectof the quality of service and location on buying decision at the Minimarket Andhika Nusukan
    • …
    corecore