16 research outputs found

    Effectiveness of Peer-Assisted Learning in Nursing Student Knowledge and Compliance in the Application of Standard Precautions

    Get PDF
    The learning process in higher nursing education develops student competences, such as applying standard precautions, in providing professional nursing care. To improve student knowledge and compliance related to standard precautions requires innovation from lecturers in providing appropriate learning methods. Peer-assisted learning (PAL) can enhance the active role of students and improve achievement. The PAL method involves senior students as peer teachers who help junior students. Using a questionnaire as an assessment instrument, this study aimed to determine the effectiveness of PAL on knowledge and compliance in the application of standard precautions in student nurses. This study design was quasi experimental with pre and post assessment and a control group design approach. This research was conducted at the D Hospital in Padang, Indonesia, a hospital where students practice. This study was conducted in June–September 2017 with a sample size of 45. Data analysis using paired t-test showed that the average values of the level of knowledge and skills of students in the application of standard precautions before and after PAL methods differed significantly in the intervention group (p= 0.001). In conclusion, PAL can be applied in the learning process of nursing students to increase student achievement.   Abstrak Efektifitas Metode Peer-Assisted Learning (PAL) terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kepatuhan Mahasiswa Dalam Penerapan Kewaspadaan Standar. Proses pembelajaran dalam pendidikan tinggi keperawatan mengembangkan kompetensi siswa, seperti menerapkan tindakan pencegahan standar, dalam memberikan asuhan keperawatan profesional. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan mahasiswa terkait kewaspadaan standar, dibutuhkan inovasi dari dosen dalam memberikan metode pembelajaran yang tepat. Peer-assisted learning (PAL) dapat mening-katkan peran aktif siswa dan meningkatkan prestasi. Metode PAL melibatkan mahasiswa senior sebagai peer-teacher yang membantu mahasiswa junior. Menggunakan kuesioner sebagai instrumen penilaian, penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas PAL pada pengetahuan dan kepatuhan dalam penerapan kewaspadaan standar pada maha-siswa keperawatan. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan penilaian pre dan post dan pendekatan control group design. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit D di Padang, Indonesia, sebuah rumah sakit tempat praktik mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada Juni–September 2017 dengan sampel 45. Analisis data menggunakan paired t-test menunjukkan bahwa nilai rerata tingkat pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam penerapan kewaspadaan standar sebelum dan sesudah metode PAL berbeda secara signifikan pada kelompok intervensi (p= 0,001). Kesimpulannya, PAL dapat diterapkan dalam proses belajar siswa keperawatan untuk meningkatkan prestasi siswa. Kata kunci: kewaspadaan standar, mahasiswa keperawatan, peer-assisted learning (PAL

    Effectiveness of Peer-Assisted Learning in Nursing Student Knowledge and Compliance in the Application of Standard Precautions

    Get PDF
    The learning process in higher nursing education develops student competences, such as applying standard precautions, in providing professional nursing care. To improve student knowledge and compliance related to standard precautions requires innovation from lecturers in providing appropriate learning methods. Peer-assisted learning (PAL) can enhance the active role of students and improve achievement. The PAL method involves senior students as peer teachers who help junior students. Using a questionnaire as an assessment instrument, this study aimed to determine the effectiveness of PAL on knowledge and compliance in the application of standard precautions in student nurses. This study design was quasi experimental with pre and post assessment and a control group design approach. This research was conducted at the D Hospital in Padang, Indonesia, a hospital where students practice. This study was conducted in June–September 2017 with a sample size of 45. Data analysis using paired t-test showed that the average values of the level of knowledge and skills of students in the application of standard precautions before and after PAL methods differed significantly in the intervention group (p= 0.001). In conclusion, PAL can be applied in the learning process of nursing students to increase student achievement. Abstrak Efektifitas Metode Peer-Assisted Learning terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kepatuhan Mahasiswa dalam Penerapan Kewaspadaan Standar. Proses pembelajaran dalam pendidikan tinggi keperawatan mengembangkan kompetensi siswa, seperti menerapkan tindakan pencegahan standar, dalam memberikan asuhan keperawatan profesional. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan mahasiswa terkait kewaspadaan standar, dibutuhkan inovasi dari dosen dalam memberikan metode pembelajaran yang tepat. Peer-assisted learning (PAL) dapat mening-katkan peran aktif siswa dan meningkatkan prestasi. Metode PAL melibatkan mahasiswa senior sebagai peer-teacher yang membantu mahasiswa junior. Menggunakan kuesioner sebagai instrumen penilaian, penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas PAL pada pengetahuan dan kepatuhan dalam penerapan kewaspadaan standar pada maha-siswa keperawatan. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan penilaian pre dan post dan pendekatan control group design. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit D di Padang, Indonesia, sebuah rumah sakit tempat praktik mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada Juni–September 2017 dengan sampel 45. Analisis data menggunakan paired t-test menunjukkan bahwa nilai rerata tingkat pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam penerapan kewaspadaan standar sebelum dan sesudah metode PAL berbeda secara signifikan pada kelompok intervensi (p= 0,001). Kesimpulan-nya, PAL dapat diterapkan dalam proses belajar siswa keperawatan untuk meningkatkan prestasi siswa. Kata kunci: kewaspadaan standar, mahasiswa keperawatan, peer-assisted learnin

    EFEKTIFITAS TERAPI AKUPRESUR TERHADAP DERAJAT NEUROPATI PADA PASIEN DIABETES MELITUS

    Get PDF
    Pendahuluan : Neuropati diabetik merupakan komplikasi yang sering terjadi pada kaki Diabetisi. Terapi akupresur bermanfaat dalam menstimulasi aliran energi dalam tubuh sehingga memperbaiki aliran sirkulasi tubuh.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas akupresur terhadap derajat neuropati diabetik pada pasien Diabetes Melitus.Metode : Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre-posttest design without control grup pada 17 responden. Terapi akupresur diberikan selama 7 sesi, 2 hari sekali selama 10 menit. Derajat neuropati dinilai menggunakan Michigan Neuropathy Instrument Scale. Untuk melihat efek akupresur terhadap derajat neuropati pada pasien Diabetes Melitus dilakukan uji bivariat paired t test dengan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan rerata derajat neuropati pada pasien Diabetes Melitus sebelum dilakukan intervensi akupresur adalah 5,82 dan sesudah intervensi 3,68. Hasil analisis bivariat menunjukkan akupresur efektif dalam menurunkan derajat neuropati pada pasien Diabetes Melitus (p=0,001).Kesimpulan : Terapi akupresur efektif dalam menurunkan derajat neuropati pada pasien Diabetes Melitus. Akupresur dapat dijadikan salah satu alternatif terapi yang dapat diterapkan perawat di masyarakat untuk mencegah terjadinya komplikasi lanjut pada Diabetisi sebagai kelompok rentan

    Efektifitas Akupresur Terhadap Derajat Restless Leg Syndrome Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis

    Get PDF
    Komplikasi yang sering dialami oleh pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis adalah Restless Leg Syndrome (RLS). RLS terjadi karena penurunan fungsi neuron dopaminergik diensafalik A11. Akupresur dapat menstimulasi reseptor sensori dan fungsi saraf otonom sehingga menimbulkan vasoaktif neuropeptida calcitonin gene-related peptide dan substansi p yang berdampak pada peningkatan aliran darah dan memperbaiki fungsi neuron dopaminergik diensafalik A11. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas akupresur terhadap derajat RLS pada pasien hemodialisis. Desain penelitian adalah quasi experiment menggunakan pendekatan pre dan post with control group design. Penelitian ini terdiri dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling dengan besar sampel 15 orang kelompok kontrol dan 15 orang kelompok intervensi. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner International Restless Leg Syndrome Scale. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Paired T-Test dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan akupresur efektif menurunkan derajat restless leg syndrome pada pasien hemodialisis pada kelompok intervensi (p=0,001). Disimpulkan bahwa akpresur efektif dalam menurunkan derajata restless leg syndrome pada pasien hemodialisis. Diharapkan perawat dapat menerapkan terapi akupresur pada pasien yang menjalani hemodialisis khususnya pasien yang mengalami restless leg syndrome

    Efektifitas Terapi Slow Stroke Back Massage Terhadap Nyeri Kepala Pasien Hipertensi

    Get PDF
    Background: In patients with hypertension, headaches will usually appear which are felt by more than 50% of hypertensive patients. Headaches if left untreated can cause sleep disturbances, disturbances in daily activities, emotional disturbances and can even reduce the quality of life of hypertensive patients. Complementary therapy can be one of the nursing interventions for the management of hypertension. One of the complementary therapies that can be used is slow stroke back massage (SSBM). SSBM therapy is carried out by massaging the back area which provides cutaneous stimulation so that it has a relaxing effect.Objective: To determine the effectiveness of slow stroke back massage (SSBM) on headache in hypertensive patientsResearch Methods: This research is a quantitative study with a quasi-experimental design approach using a one group pre and post test approach without control group design. The research was conducted in the Working Area of the Lubuk Buaya Health Center, Padang. Sampling was done by consecutive sampling technique with a sample size of 21 people. SSBM intervention was carried out for 6 days. Headache scale before and after intervention was assessed by Numeric Rating Scale (NRS)Research Results: The average headache scale before SSBM administration was 5.48 and after SSBM administration was 2.24. Based on the statistical t-dependent test, it was found that p value = 0.000 (ρ<0.05), meaning that SSBM was effective in overcoming the problem of headache in hypertensive patients in the Lubuk Buaya Padang Health Center Work Area.Conclusion: SSBM can be used for the treatment of hypertension in overcoming the problem of headache in hypertensive patient

    PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP PERTIWI SITEBA PADANG

    Get PDF
    ABSTRAKKurangnya pengetahuan, informasi tentang seks serta persepsi remaja mengenai seluk beluk seks yang salah merupakan salah satu indikator meningkatnya perilaku seks bebas di kalangan remaja.Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada remaja awal tentang kesehatan reproduksi remaja. Metode yang dilakukan adalah merancang dan pembuatan bahan praktek pengabdian, memberikan materi tentang kesehatan reproduksi remaja dengan metode penyuluhan. Hasil pengabdian didapatkan peserta sangat antusias dalam kegiatan penyuluhan, terlihat dari 85% peserta aktif dalam kegiatan (bertanya dan menjawab pertanyaan). Selain itu berdasarkan evaluasi secara lisan 80% peserta dapat menjelaskan kembali tentang definisi kesehatan reproduksi remaja, cara menjaga organ reproduksi, infeksi organ reproduksi, HIV – AIDS. Disarankan kepada pihak sekolah bekerja sama dengan pihak puskesmas dalam memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja. Kata Kunci : Kesehatan Reproduksi Remaja, SMP  ABSTRACTLack of knowledge, information about sex and perceptions of adolescents about the  ins and outs of sex are one of the indicators of increased free sex behavior among adolescents. The aim of community service is to provide knowledge to early adolescents about adolescent reproductive health. The  method  used  is  designing and manufacturing devotion practice materials, providing material about adolescent reproductive health with counseling methods. The results of the dedication obtained by the participants were very enthusiastic in  the counseling  activities,  seen from  85% of active participants in the activity (asking and  answering  questions).  Also based on oral  evaluation 80% of participants can explain  again  about  the definition of adolescent reproductive health, how to look after the reproductive organs, reproductive organs infections, HIV - AIDS. It is recommended that the school collaborates with the health center in providing information on adolescent reproductive health Key word: Adolescent Reproductive Health, Middle Schoo

    STUDI KASUS PENCEGAHAN KOMPLIKASI KAKI DIABETIK DALAM LINGKUP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENDEKATAN TEORI FAMILY CENTERED NURSING

    No full text
    Pengontrolan komplikasi Diabetes Melitus khususnya komplikasi kaki membutuhkan keterlibatan keluarga dalam merawat diabetisi. Melibatkan keluarga dalam merawat diabetisi dapat dilakukan dengan pendekatan teori family centered nursing. Pendekatan teori family centered nursing mendeskripsikan peran aktif keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan dalam keluarga yang diaplikasikan dalam bentuk asuhan keperawatan keluarga. Metode yang dilakukan adalah studi kasus. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menggambarkan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dalam mengatasi komplikasi kaki diabetik pada diabetisi agregat dewasa. Studi kasus ini dilakukan di Kelurahan Curug Kota Depok. Studi kasus ini dilakukan pada bulan Oktober – April 2017. Jumlah keluarga kelolaan pada studi kasus ini adalah 10 keluarga. Hasil pelaksanaan studi kasus didapatkan terdapat peningkatan tingkat kemandirian keluarga setelah diberikan asuhan keperawatan keluarga. Sebelum diberikan asuhan keluarga, 80% keluarga dengan tingkat kemandirian I. Setelah diberikan asuhan keperawatan keluarga, 80% keluarga dengan tingkat kemandirian III. Diharapkan pada perawat komunitas dalam memberikan asuhan keparawatan keluarga dapat memandirikan keluarga melakukan fungsi perawatan kesehatan keluarga

    HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN CONTINUITY OF CARE PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA MASA PANDEMI COVID19

    No full text
    Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 apabila tidak ditangani dengan baik maka akan menyebabkan berbagai komplikasi. Pasien DM Tipe 2 memerlukan continuity of care karena tidak bisa disembuhkan. Dengan adanya continuity of care pasien dapat beradaptasi dan mandiri dalam mengontrol gula darahnya serta komplikasi yang mungkin timbul. Pandemi COVID-19 membuat pasien takut untuk kontrol penyakit ke pelayanan kesehatan. Pasien takut tertular virus corona. Dukungan keluarga menjadi salah satu aspek keberhasilan dalam continuity of care sehingga pasien menjadi mandiri dan beradaptasi dengan kondisinya. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pelaksanaan continuity of care pasien DM tipe 2 pada masa pandemi COVID-19. Desain penelitian adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di Kota Padang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling dengan besar sampel 4 2orang. Hasil penelitian dianalisis menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan pelaksanaan continuity of care pasien DM tipe 2 pada masa pandemi COVID-19 (p&lt;0,05). Diharapkan pelayanan keperawatan dapat melibatkan keluarga sebagai sumber dukungan bagi pasien dalam proses perawatan untuk menjamin keberlangsungan continuity of care

    AKUPRESUR EFEKTIF MENINGKATKAN NILAI ANKLE BRACHIAL INDEX PADA DIABETISI

    No full text
    Peripheral vascular disease is a complication of Diabetes Mellitus (DM) that causes changes in blood vessel walls. Changes in blood vessel walls result in decreased blood flow (perfusion) to the lower extremities marked by decreased ankle brachial index (ABI). Decreased of ABI is a complication that often occurs in Diabetes Mellitus Patients. Acupressure therapy stimulating the flow of energy in the body so that the body's circulatory flow touch ups. This study aimed to determine the effect of acupressure to ABI in Diabetes Mellitus patients. This study designed was quasi-experimental with pre-post test design at 64 responden. The intervention group received acupressure therapy for 7 sessions, each 2 days for 10 minutes. Acupressure done in acupoint LR3, K13, SP6, SP10 and ST36. The results of analysis statistics showed there were a significant difference in ABI between before and after acupressure therapy (p= 0.001). It was concluded that acupressure effectively increases the value of ABI in people with diabetes. Acupressure can be used as an alternative therapy that can be applied by nurses in the community to prevent complications in Diabetes Mellitus patients as a vulnerable group. Penyakit vaskuler perifer merupakan komplikasi Diabetes Melitus (DM) yang menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh darah. Perubahan pada dinding pembuluh darah menyebabkan penurunan aliran darah (perfusi) ke ekstremitas bawah yang ditandai dengan penurunan ankle brachial index (ABI). Penurunan  nilai ABI adalah komplikasi yang sering terjadi pada Diabetisi. Terapi akupresur bermanfaat dalam menstimulasi aliran energi dalam tubuh sehingga memperbaiki aliran sirkulasi tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresur terhadap ABI Diabetisi. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre-post test design pada 64 responden. Kelompok intervensi diberikan terapi akupresur selama 7 sesi, 2 hari sekali selama 10 menit. Akupresur dilakukan pada titik akupunktur LR3, K13, SP6, SP10 dan ST36. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan nilai ABI yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan terapi akupresur (p= 0,001). Disimpulkan bahwa akupresur efektif meningkatkan nilai ABI pada diabetisi. Akupresur dapat dijadikan salah satu alternatif terapi yang dapat diterapkan perawat di masyarakat untuk mencegah terjadinya komplikasi lanjut pada Diabetisi sebagai kelompok rentan.</p

    Diabetic Foot Self Care Pada Diabetisi

    No full text
    ABSTRACT: DIABETIC FOOT SELF CARE ON DIABETES PATIENTS Background: Diabetes Mellitus (DM) can cause complications in various body systems. One of the complications of DM is complications in the feet which can cause diabetic foot ulcers and lead to leg amputation. Diabetic foot complications can be prevented by performing routine foot care or diabetic foot care. Objective: The purpose of this study was to determine the description of diabetic foot care in patients with diabetes mellitus consisting of personal self-care, podiatric care, and footwear and socks. Method: This type of research is descriptive quantitative research. Data was collected using a diabetic foot care questionnaire. The number of samples in this study was 51 people. The sampling method is a non-probability technique using consecutive sampling. The study was conducted in the Kuranji Health Center Working Area in July – November 2021. Result: The results showed that most respondents (64.70%) had poor personal self-care in foot care, 82.3% of respondents had poor podiatric care habits. and 52.94% of respondents have good habits in choosing footwear. Conclusion: From the results of the study, it was concluded that people with diabetes have bad habits in performing foot care so that this is one of the risk factors for complications in the feet. To increase awareness of people with diabetes in performing foot care, it is recommended that nurses can provide education and teach people with diabetes to take care of their feet Keywords: Diabetes Mellitus; Foot Complications; Foot Care  INTISARI : DIABETIC FOOT SELF CARE PADA DIABETISI Latar Belakang : Diabetes Melitus (DM) dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh. Salah satu komplikasi DM adalah komplikasi pada kaki yang dapat menimbulkan ulkus kaki diabetik dan berujung dengan amputasi kaki. Pencegahan komplikasi pada kaki dapat dilakukan diabetisi dengan melakukan perawatan kaki rutin atau diabetic foot care.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran diabetic foot care pada pasien diabetes melitus yang terdiri dari personal self care, podiatric care, serta footwear and sock.Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner diabetic foot care. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 orang. Metode pengambilan sampel adalah dengan Teknik non probability dengan menggunakan consecutive sampling. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji pada Bulan Juli – November 2021.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (64,70%) memiliki personal self care yang kurang baik dalam perawatan kaki, 82,3% responden memiliki kebiasan podiatric care yang kurang baik dan 52,94% responden memiliki kebiasaan baik dalam pemilihan alas kaki.Kesimpulan : Diabetisi memiliki kebiasaan yang kurang baik dalam melakukan perawatan kaki sehingga ini menjadi salah satu faktor resiko terjadinya komplikasi pada kaki. Untuk meningkatkan kesadaran diabetisi dalam melakukan perawatan kaki disarankan perawat dapat memberikan edukasi dan mengajarkan diabetisi untuk melakukan perawatan kaki Kata Kunci : Diabetes Melitus; Komplikasi Kaki; Perawatan Kak
    corecore