10 research outputs found

    EKSPERIMENTAL STUDI APLIKASI PANEL SURYA MONOCRYSTALLINE 50 WP SEBAGAI SUMBER TENAGA AERATOR DENGAN ALIRAN KOMBINASI HORIZONTAL DAN VERTIKAL

    Get PDF
    investigasi performance aerator tersebut. Dengan menggunakan sel surya (solar cell) 50 WP, baterai 30 Ah, inverter dan aerator dengan kapasitas 40 Watt, sistem hanya dapat beroperasi dari pukul 10:00 sampai pukul 14:00. Daya yang dihasilkan sel surya (solar cell) 50 WP hanya mencapai 35 Watt sampai 37 Watt, sedangkan beban aerator sebesar 40 Watt sehingga terjadi kekurangan supply daya yang mengakibatkan fungsi aki tidak optimal. Kolam ukuran 3,5m x 3m x 2m dapat teraerasi maksimal dengan menggunakan aerator 40 Watt. Kadar Dissolve Oxygen (DO) dari hasil aerator 40 Watt untuk mengaerasi kolam ukuran 3,5m x 3m x 2m adalah 5,9 mg/L sehingga dapat dipergunakan sebagai salah satu jenis aerator yang cocok untuk budiday

    ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

    Get PDF
    Pemakaian sumber energi surya di Indonesia mempunyai prospek yang sangat baik karena secara geografis indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan merupakan negara tropis yang mempunyai potensi tenaga surya yang cukup baik dengan penyinaran matahari sepanjang tahun. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui karakteristik modul photovoltaic dan besarnya daya yang dibangkitkan oleh modul photovoltaic. Metodologi pengujian dilakukan dengan cara memasang modul photovoltaic yang dihubungkan dengan panel kontrol. Panel control dilengkapi dengan BCR (Batteray Charger Regulator), aki dan alat ukur yang diperlukan. Berdasarkan hasil pengujian modul photovoltaic yang memiliki arus dan tegangan tertinggi adalah modul photovoltaic 3 (PV 3) dengan merk uerosolare yaitu sebesar 2.06 A dan 17 V pada jam 12.00 dengan intensitas radiasi 726.71 W/m2. Sedangkan modul photovoltaic 1 dan modul photovoltaic 2 (PV 1 dan PV 2) dengan merk indosolar arus dan tegangan yang dihasilkan sebesar 1.68 A dan 17 V dengan intensitas radiasi matahari 726.71 W/m2.Kata kunci: photovoltaic, pembangkit, listrik, tenaga, sury

    DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

    Get PDF
    Simulasi system fresh water tank di PLTU yang berfungsi sebagai tangki penampung air yang akan dipompakan untuk memenuhi kebutuhan di mixed-bed demine plant. Simulator didesign dengan sistem kontrol menggunakan mikrokontroler ATMega8535 dan program Delphi sebagai media tampilannya supaya level air dapat dimonitor melalui komputer. Fungsi daripada mikrokontroler ini adalah sebagai pengatur buka-tutup katup pada level minimum dan maksimum. Selain itu sistem kontrol ini juga dapat menampilkan gambar dan data pada komputer. Sistem control diuji dengan menggunakan gangguan berupa variasi bukaan katub pembocor 300 dan 600. Hasil pengujian simulator sistem fresh water tank bekerja dengan baik saat level air minimum, 1, 2, 3, dan 4 serta dapat dimonitor dengan menggunakan komputer sesuai dengan levelnya yang telah diprogram.Kata kunci: Water, Level, Control, Mikrokontrole

    PEMBUATAN BOILER BERBAHAN BAKAR SERBUK BATU BARA MENGGUNAKAN PROSES PEMBAKARAN CYCLO

    Get PDF
    Abstrak Industri kecil seperti industry kerajinan tahu dan tempe membutuhkan boiler untuk proses produksi pengolahan kedelai. Untuk itu paper ini melaporkan pembuatan, penghitungan efisiensi dan kerugian panas pada boiler berbahan bakar serbuk batu bara dengan memanfaatkan proses pembakaran cyclo. Metode yang digunakan adalah observasi, studi kepustakaan, penggambaran, pembuatan, pengujian, analisa dari data hasil pengujian dan kesimpulan. Pengambilan data hasil pengujian berupa variasi tekanan absolute (1,5 bar, 2 bar) dengan masing-masing 5 kali pengujian. Data berupa parameter-parameter yaitu massa bahan bakar dan air, temperatur gas burner, temperatur gas buang, temperatur setelah pompa, temperatur dan tekanan uap pada boiler, dan temperatur setelah throttling. Efisiensi boiler diperoleh dari perbandingan antara energi penyerapan air umpan dengan energi pembakaran bahan bakar. Kerugian panas pada boiler berupa kerugian kalor yang terbawa gas asap kering dan kerugian panas yang tidak teridentifikasi. Dari 10 kali percobaan rata-rata efisiensi : 17,81964 %, rata-rata kerugian kalor yang terbawa gas asap kering : 7,6393 % dan rata-rata kerugian panas yang tidak teridentifikasi : 73,5477 %. Kata kunci: boiler, efisiensi, cyclo burne

    Analisis Variasi Nilai Kalor Batubara Di PLTU Tanjung Jati B Terhadap Energi Input System

    Get PDF
    Batubara dengan nilai kalor yang bervariasi dipergunakan untuk mengoperasikan PLTU TJB di jepara. Sehingga menarik untuk dianalisis dengan membandingkan nilai kalor dengan energi input yang dihasilkan dari pembakaran batubara dan air heater. Nilai energi input terbesar adalah 2005 MW dengan nilai kalori batubara (HHV) sebesar 25063 kj/kg dan nilai energi air heater sebesar 194 MW. Sedangkan energi input terendah adalah 1342 MW dengan nilai kalori batubara (HHV) sebesar 23473 kJ/kg. dan energi air heater sebesar 155 MW. Load terbesar adalah 95 %, sebesar 1734 MW, 1996 MW, dan 2005 MW dan nilai load terendah 68 %, dengan nilai energi input sebesar 1342 MW.Kata kunci : “nilai kalor”, “batubara”, “energi input”, “PLTU

    Evaluation Of Refrigerating Load And Air Flow Performance In Air Conditioning Unit at Hospital Z

    Get PDF
    This research was conducted to evaluate air conditioning systems in pharmaceutical warehouses against the ANSI/ASHRAE/ASHE ventilation standards 170 – 2008 and SNI-03-6572-2001. The method used is to calculate the cooling load on the FCU (Fan Coil Unit) using the CLTD (Cooling Load Temperature Difference) method and calculate the External Static Pressure on the ducting system. The analysis is carried out by comparing the results of calculating the FCU requirements with the actual specifications that have been implemented. Furthermore, the measurement results of the existing room air condition are compared with the standards for pharmaceutical warehouse applications. The calculation results show that the pharmaceutical warehouse has a cooling load of 47,472.72 Btu/hr, and has an external static pressure of 123 Pa. While the selected FCU (Fan Coil Unit) has a capacity of 78,771 Btu/hr and a maximum external static pressure of 130 Pa with a rated airflow of 4000 m3/hr. After 9 years of use, it is known that the rated airflow has decreased by around 37% of the FCU capacity. Existing room air conditions obtained the extreme temperature and RH of 23.36°C and 72%, respectively

    Performance Characteristics of Savonius Wind Turbines With Variations Air Gaps in Supporting the Development of Renewable Energy

    Get PDF
    To overcome the occurrence of an energy crisis in the future, an innovation / invention of energy that is environmentally friendly and energy sources will not run out in the future. Energy sources that are environmentally friendly and their potential when developed is very large, one of which is energy sources derived from wind energy. This study aims to determine the effect of wind speed on the performance of wind turbines. To find out the performance characteristics of wind turbines with variations in air gaps. The research method begins with the design / design of the wind turbine, then continues the manufacturing stage, the assembling and installation stage, the testing of tools and analysis, the tests carried out include testing the performance characteristics of the wind turbine. The parameters measured in this study are rotation, torque as well as calculating the kinetic power produced, TSR and CP. The test results conducted showed that the 200 mm air gap Savonius wind turbine with a value of CP = 0.02480-0.15658 had optimum work at low wind speeds (4 m / s). Meanwhile, the 170 mm airborne Savonius wind turbine with a value of CP = 0.00593-0.14668 has optimum work at high wind speeds (8 m / s to 9 m / s). Keywords- wind turbine savonius, air gap, coefficent of power

    ANALISA DISTRIBUSI TEKANAN PADA SLIDER BEARING DENGAN PERMUKAAN SLIP DAN BERTEKSTUR MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

    Get PDF
    Akhir-akhir ini banyak peneliti yang memfokuskan tentang permukaan kontak heterogen slip/tanpa slip pada slider bearing. Lebih dari itu, hasil penelitian menunjukan bahwa kekasaran permukaan berupa tekstur dapat juga memperbaiki distribusi tekanan untuk pelumasan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa performasi pelumasan yang dihasilkan oleh permukaan slip dan bertekstur. Persamaan Reynolds dimodifikasi dan diselesaikan dengan menggunakan metode volume hingga untuk mengasumsikan slip mengikuti Navier model. Variasi dilakukan pada panjang slip. Bentuk teksture adalah rectangular, sinusoidal dan single-groove. Hasil simulasi yang berupa distribusi tekanan tak berdimensi menunjukan bahwa pada permukaan bertektur dan dengan sifat slip menghasilkan pengaruh yang positif terhadap perbaikan performasi pelumasan dibandingkan jika permukaan tanpa tekstur, bahkan tanpa efek wedge. Pemberian panjang slip yang menganalogikan permukaan super-hydrophobic juga menunjukan peningkatan titik maksimum tekanan. Secara praktis hasil ini diharapkan dapat membantu meningkatkan performasi pelumasan di setiap komponen mesin yang mengalami kontak, tidak hanya slider bearing Kata kunci: slider bearing, slip, rectangular, sinusoidal, single-grooved. Recently many researchers focused on the contact surface using heterogeneous slip/no-slip situation. Moreover, the results also showed that the texture of surface roughness can also improve the distribution of pressure for lubrication. The purpose of this study is to analyze the performance of the lubrication produced by the slip surface and textured surfaces. Modified Reynolds equation is solved using finite volume method assuming the slip following the Navier relation. Slip length is also varied. The shapes of the texture is rectangular, sinusoidal and single-groove. The simulation results with regard to the dimensionless pressure distribution shows that the textured surface combined slip condition produces a positive effect on lubrication performance improvement than if without texture, even in absence of the wedge effect. Increasing the slip length (super-hydrophobic) shows an increase of maximum point of pressure. In practice this result is expected to improve the lubrication performance in every machine component having an opposing contact, not only slider bearing. Keywords: slider bearings, slip, rectangular, sinusoidal, single-groove
    corecore