14 research outputs found

    COMPARISON OF RAINFALL DATA MANAGEMENT BETWEEN INDONESIA AND JAPAN

    Get PDF
    President Joko Widodo administration has launched infrastructure megaprojects development in Indonesia such as build of 3,733 kilometers of new toll roads, 49 dams, bridges, and mega power plant projects with a total capacity of 35,000 megawatts. Civil construction requires rainfall data to design road drainage channel, to calculate reservoir water level fluctuations, to determine the distance between the bottom of the bridge and the water surface, to simulate flood, and to manage water resources. As rainfall data has an important role in infrastructure development, this study aims to compare the rainfall data quality and the ease of access to get that data based on case study between Japan and Indonesia by doing literature review. Results showed that in Japan, hourly rainfall data can be easily and freely accessed from Water Information System website provided by Ministry of Land, Infrastructure, Transportation, and Tourism. Flood warning also can be simply accessed in Japan Meteorological Agency website. In Indonesia, hourly rainfall data is not available in the website, thus users need to submit an official request for obtaining the data. Comprehensiveness of data is questionable. Thus, data management including adding observatory facilities should be improved to support acceleration of infrastructure development in Indonesia

    PENINGKATAN KUALITAS INSINYUR MELALUI SERTIFIKASI INSINYUR PROFESIONAL

    Get PDF
    Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berlaku sejak 2015 lalu membuka peluang yang besar bagi tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai macam profesi di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI), Kemenristekdikti memberikan mandat kepada 40 Perguruan Tinggi se-Indonesia untuk membuka PSPPI. Persatuan Insinyur Indonesia yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan sertifikat insinyur profesional telah melakukan sosialiasi ke banyak perguruan tinggi untuk membuka PSPPI tersebut sehingga menghasilkan insinyur profesional yang dapat bersaing dengan tenaga kerja asing. Akan tetapi manfaat dari program sertifikasi ini masih dipertanyakan oleh para insinyur yang belum tersertifikasi. Tujuan dari penulisan naskah ini untuk menginformasikan kegunaan sertifikat insinyur profesional di luar negeri, kendala penyelenggaraan sertifikasi insinyur profesional di Indonesia, dan masukan untuk proses penyelenggaraan sertifikasi tersebut. Hasil menunjukkan bahwa di luar negeri, hanya insinyur yang memiliki gelar Professional Engineer (PE) yang berhak untuk melakukan design approval yang mana proses untuk mendapatkan gelar PE tersebut harus memenuhi beberapa syarat termasuk lolos ujian tertulis dan wawancara. Salah satu masukan, PSSPI dirancang untuk memberikan porsi yang cukup besar untuk magang kerja di perusahaan-perusahaan sehingga dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Pemerintah perlu mengeluarkan Peraturan Pemerintah untuk mengatur fungsi sertifikat insinyur profesional

    Cost Comparison of Drainage Channel Construction Considering Uncertainty of Rainfall Distribution

    Get PDF
    Rainfall data is the main parameter to design drainage channel. The accuracy of rainfall data determines the accuracy of peak discharge estimation that is used for designing the drainage channel for flood mitigation purpose. The previous study presented that uncertainty of peak discharge is associated with the uncertainty of rainfall distribution and uncertainty of water holding capacity. The main purpose of this study is for understanding the sensitivity of rainfall data by comparing the estimated cost to construct drainage channel based on different values of peak discharges using two different rainfall data set which one rainfall data is created by considering 10% uncertainty of rainfall distribution. This study area is located on Plampang, Sumbawa Besar, West Nusa Tenggara. Results showed that the total cost to construct drainage channel increased by 15% if considering 10% uncertainty of rainfall

    ANALISIS KEBUTUHAN AIR DOMESTIK DAN NON DOMESTIK DI KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Get PDF
    Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu wilayah di Provinsi DIY. Pada wilayah tersebut telah beroperasi New Yogyakarta International Airport (NYIA). Pesatnya pembangunan di wilayah ini sebagai kawasan pengembangan Aetropolis akan menimbulkan keterbatasan pasokan air dan meningkatnya kebutuhan air. Tujuan penelitian ini adalah menghitung kebutuhan air di wilayah kajian di Kabupaten Kulon Progo. Kebutuhan air yang dihitung di wilayah kajian meliputi kebutuhan air domestik, non-domestik, irigasi, industri, peternakan dan perikanan. Metode yang digunakan dalam kajian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo serta perhitungan kebutuhan air mengacu pada SNI 6728-1-2015. Dari hasil perhitungan kebutuhan air terbesar adalah kebutuhan air irigasi yaitu Daerah Irigasi Kalibawang dengan kebutuhan air rata-rata pertahun sebesar 1,754 m³/detik, Daerah Irigasi Sapon kebutuhan air rata-rata pertahun sebesar 1,34 m³/detik, Daerah Irigasi Pengasih kebutuhan air rata-rata pertahun sebesar 1,366 m³/detik. Lalu kebutuhan air domestik sebesar 0,6157 m³/detik, kebutuhan air non-domestik sebesar 0,1847 m³/detik, kebutuhan air peternakan sebesar 0,0603 m³/detik, kebutuhan air industri sebesar 0,0061 m³/detik dan kebutuhan air perikanan sebesar 0,000000040 m³/detik

    Outdoor Micro-Climate Analysis of Green Buildings on Environmental Affects Using PALM Software

    Get PDF
    This paper aims to analyse the effect of green buildings towards the environment, which is currently affected by climate change and other problems. Two kinds of comparisons are analysed in this study; 1) A comparison between an area with conventional buildings and an area with green rooftops and 2) A comparison between green rooftops and green floors. Both conventional buildings and green rooftops have as much as 25% of green areas out of a total area measuring 200m2 x 200m2. The results showed that the best microclimate area is case 2 with an average potential temperature of 300.64 K. It has the best performance for potential temperature because of the balanced condition between H/W ratio (0.3) and solar radiation in the area. Case 1 has full width that produces good air circulation, but excessive distance between buildings also allows more solar radiation in the area. Moreover, every material has the ability to retain solar radiation (U-value) which affects the value of potential temperature. On the other hand, case 3 has a closer distance between buildings which results in zero air circulation between buildings and a higher temperatur

    EVALUASI KINERJA SEQUENCING BATCH REACTOR DENGAN MEDIA BIOBALL PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BATIK SINTETIS

    No full text
    Limbah cair batik memberikan dampak negatif ke lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik akibat pewarna sintetis yang sulit diuraikan. Pengolahan limbah batik perlu dilakukan sebelum dibuang ke lingkungan, salah satunya secara biologi baik dengan proses anaerobik maupun aerobik. Penelitian ini menggunakan Sequencing Batch Reactor dan media imobilisasi yaitu bioball dengan waktu siklus 6 jam untuk mengetahui efisiensi penyisihan Chemical Oxygen Demand (COD) dan konsentrasi warna. Penelitian dilakukan berdasarkan 2 skenario yaitu tanpa media imobilisasi ¬dan menggunakan media imobilisasi. Penggunaan media bioball sejumlah 30, 50 dan 75 buah. Hasil MLSS untuk tanpa media, dan dengan media bioball sejumlah 30, 50, dan 75 buah  adalah 3,75 g/L, 3,44 g/L, 3,20 g/L, dan 2,18 g/L. MLSS semakin menurun akibat adanya penempelan lumpur pada celah-celah bioball. Penambahan bioball membuat kemampuan kualitas pengendapan lumpur meningkat dengan nilai Sludge Volume Index (SVI) baik yaitu SVI5 51 ml/g dan SVI30 30 ml/g pada jumlah bioball 75 buah. Pengolahan limbah cair dengan cara ini mampu dalam penyisihan warna hingga 31% dan penyisihan COD hingga 90% pada penggunaan jumlah bioball 50 buah. Pengolahan limbah cair batik ini tergolong baik dalam penyisihan kandungan COD dan warna pada jumlah media 50 buah bioball
    corecore