50 research outputs found

    Penggunaan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Nilai Tempat Di Kelas II Mi Tlawong Sawit Tahun Ajaran 2012/2013

    Get PDF
    Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan motivasi belajar siswa pada materi nilai tempat melalui penggunaan media alat peraga. Subyek pemberi tindakan adalah peneliti, subyek penerima tindakan adalah siswa kelas II yang berjumlah 14 siswa, dan guru sebagai observer yang bertugas merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan. Data dikumpulkan melalui metode observasi, tes, dokumentasi dan catatan lapangan. Teknik analisis data dilakukan secara analisis interaktif yang merupakan model dari teknik analisis diskriptif kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari (1) sebelum dilakukan penelitian persentase ketuntasan belajar siswa 50% pada siklus I (71,43%) dan siklus II (100%). (2) termotivasi memperhatikan penjelasan guru di kelas sebelum dilakukan penelitian ada 10 siswa (71,49%) pada siklus I ada 12 siswa (85,71%) dan siklus II ada 13 siswa (92,86), termotivasi bertanya terhadap materi yang belum dipahami sebelum dilakukan penelitian ada 2 siswa (14,29%) pada siklus I ada 5 siswa (35,71%) dan siklus II ada 10 siswa (71,49%), termotivasi menjawab pertanyaan sebelum dilakukan penelitian ada 1 siswa (9,09%) pada siklus I ada 7 siswa (50%) dan siklus II ada 11 siswa (78,57%), termotivasi mengerjakan latihan soal sebelum dilakukan penelitian ada 11 siswa (78,57%) pada siklus I ada 12 siswa (85,71%) dan siklus II ada 14 siswa (100%), termotivasi mengerjakan soal di depan kelas sebelum dilakukan penelitian ada 3 siswa (21,43%) pada siklus I ada 7 siswa (50%) dan siklus II ada 10 siswa (71,49%). Kesimpulan penelitian ini adalah penggunakan media alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan motivasi belajar siswa pada materi nilai tempat

    Developing Learning Multimedia to Improve Critical Thinking in Mathematics at Class V of Elementary School

    Get PDF
    This study aims (1) to produce a learning multimedia which is feasible to improve critical thinking in mathematics at class V of elementary school, (2) to find out the effectiveness of learning multimedia to improve critical thinking in mathematics at class V of elementary school. This study is a research and development referring to the opinion of Borg & Gall. The subject trials are the fifth-grade students of SD Muhammadiyah Special Program Boyolali. The results of this research is a software of learning multimedia. The results showed that the developed of learning multimedia is feasible and effective to improve critical thinking of students. Based on the test results show that the effectiveness of the learning multimedia is effective in increasing critical thinking of students. It is based on the results of the implementation of the test field that indicates p<0.05, which means a significant influence critical thinking on student learning using learning multimedia.     Keywords: learning multimedia, critical thinking, learning mathematic

    Ikonografi Ornamen Lawang Bledheg Masjid Agung Demak

    Get PDF
    Salah satu artefak peninggalan sejarah awal perkembangan budaya Islam di pesisir Jawa adalah Masjid Agung Demak. Secara visual, seni bangunan Masjid Agung Demak bergaya seni tradisional pra-Islam (Hindhu, Budha, Jawa, China) dipadu dengan seni Islam. Hal ini dapat diidentifikasi dari keberadaan atap tumpang bersusun tiga, hiasan puncak atap berbentuk mahkota (memolo), hingga keberadaan seni hias (ornamen) pada berbagai elemen bangunan masjid. Salah satu elemen bangunan yang memiliki ornamen sangat unik dan fenomenal adalah daun pintu utama masjid yang dikenal dengan sebutan lawang bledheg (pintu petir). Penelitian ini bertujuan memperoleh penjelasan dan pemahaman yang mendalam tentang ornamen lawang bledheg pada bangunan Masjid Agung Demak melalui pendekatan analisis ikonografi Panofsky (deskripsi pra-ikonografi, analisis ikonografi, interpretasi ikonologi). Data dijaring menggunakan metode observasi, wawancara, dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ornamen lawang bledheg pada bangunan Masjid Agung Demak merupakan ornamen nonstruktural dengan fungsi utama menambah nilai keindahan (estetis) dan memiliki fungsi simbolis. Ornamen tersebut berwujud ukiran pada daun pintu berbahan kayu jati dengan model kupu-kupu, simetri-setangkup, saling berhadapan. Motif utama berupa dua kepala naga dengan mulut menganga dan mata melotot. Motif pendukung berupa dua jambangan, dua mahkota berbentuk stupa, dan motif tumpal. Terdapat pula motif simbol Surya Majapahit yang digubah menjadi mata naga. Motif tumbuhan menjalar (sulursuluran) menjadi pengisi bidang (isen-isen). Setiap motif tersebut memiliki fungsi simbolis konstitutif yaitu simbol-simbol yang terbentuk sebagai kepercayaan dan terkait ajaran agama tertentu. Secara estetis, perwujudan ornamen lawang bledheg menunjukkan citra ngrawit, ngremit, dan werit, yang mencerminkan nilai adiluhung. Dalam konteks kesejarahan, ornamen lawang bledheg merupakan prasasti. Secara ikonografis keberadaan motif-motif tradisi seni hias pra-Islam pada ornamen lawang bledheg merupakan pernyataan simbolis tentang toleransi terhadap pluralitas budaya masyarakat yang berkembang pada masa itu. Makna-makna simbolis bermuatan nilai-nilai pra-Islam pada ornamen lawang bledheg dimaknai ulang dengan memasukkan nilai-nilai Islami dengan pendekatan mengambil bentuk (wadhah) dan mengganti isi (makna

    PERBEDAAN NILAI VITAL CAPACITY, FORCED VITAL CAPACITY DAN FORCED EXPIRATORY VOLUME IN ONE SECOND ANTAR CABANG OLAHRAGA PADA ATLET USIA 6-12 TAHUN (Studi pada Cabang Olahraga Bola Voli, Sepak Bola, Renang dan Taekwondo di Kota Semarang)

    Get PDF
    Background: Physical activity during childhood and adolescence has an important impact on health and life quality. The earlier study shown that regular exercise has significant impact to the lung and cardiovascular function. Every sport branches has different energy system based on the type of exercise they do. Objective: To find out the difference vital capacity, forced vital capacity and forced expiratory volume in one second values between sport branches on athlete in age 6-12 in Semarang. Method: This cross-sectional study was done in 20 male athlete age 6-12 each sport branches, being in total 80 athlete. Among respiratory functions test, VC,FVC and FEV1 ware measured using Spirometer spirolab II. Kruskal-Wallis test was applied for statistical analysis. Result: Mean VC values volleyball athlete is 2,21 L, football athlete 2,00 L, swimming athlete 2,47 L and taekwondo athlete 2,02 L. Mean FVC values volleyball athlete is 2,12 L, football athlete 1,77 L, swimming athlete 2,09 L and taekwondo athlete 1,94 L. Mean FEV1 values volleyball athlete is 2,03 L, football athlete 1,64 L, swimming athlete 1,96 L and taekwondo athlete 1,90 L. Swimmer athlete has higher VC values than other athlete, while volleyball athlete has higher FVC and FEV1 values than other athlete. Conclusion: There is a significant difference VC values between sport branches in athlete age 6-12. In the other hand, there is not a significant difference FVC and FEV1 values between sport branches in athlete age 6-12. Keyword. Athlete, vital capacity, forced vital capacity, forced expiratory volume in one secon

    PENGARUH SINKRONISASI MUSIK TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN SKOR RPE PADA LATIHAN TES BANGKU HARVARD

    Get PDF
    Latar Belakang: Musik merupakan salah satu karya seni yang banyak digunakan masyarakat saat beraktivitas fisik. Peneliti menduga bahwa musik berpengaruh positif terhadap aspek saat latihan fisik, yaitu aspek psikologi, fisiologis, dan ergogenik. Namun hal ini masih banyak diperdebatkan efektifitasnya dan belum dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya karena bukti ilmiah yang mendukung masih sangat kurang. Tujuan: Mengetahui pengaruh sinkronisasi musik terhadap indeks kebugaran jasmani dan skor RPE. Metode: Penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan post test only control group design dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Tembalang, Semarang. Sampel penelitian ini adalah kelompok usia dewasa muda yang tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang (n=28), yang kemudian dibagi menjadi kelompok kontrol dengan metronom (n=14) dan kelompok perlakuan yang mendengarkan musik (n=14) pada latihan tes bangku Harvard. Indeks Kebugaran Jasmani dan skor RPE diukur pada kedua kelompok. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji independent t test dan uji Mann Whitney. Hasil: Rerata skor IKJ pada kelompok kontrol adalah sebesar 56,4 dan rerata skor IKJ pada kelompok perlakuan adalah 69,0. Rerata skor RPE pada kelompok kontrol adalah 13,1 dan skor RPE pada kelompok perlakuan adalah 12,4. Peningkatan skor IKJ dinilai bermakna, namun penurunan RPE dinilai tidak bermakna. Kedua analisis diatas menggunakan uji independent t test karena memiliki distribusi yang normal (p>0,05). Kesimpulan: Penggunaan sinkronisasi musik pada latihan tes bangku Harvard dapat meningkatkan skor IKJ secara bermakna tetapi tidak dapat menurunkan skor RPE secara bermakna. Kata kunci: Sinkronisasi musik, RPE, Indeks Kebugaran Jasmani, tes bangku Harvard

    PERBEDAAN NILAI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI ANTARA CABANG OLAHRAGA PERMAINAN DAN BELA DIRI

    Get PDF
    Latar belakang: Daya ledak otot merupakan kemampuan untuk menghasilkan gerakan cepat dengan beban konstan. Kelincahan, kecepatan, keseimbangan, fleksibilitas, ketahanan, kekuatan, akurasi, dan daya ledak otot adalah komponen yang harus dipenuhi untuk menunjang prestasi atletik. Daya ledak otot memainkan peran kunci dalam sebagian besar cabang olahraga, terutama pada aktivitas yang bergantung pada lompatan, perubahan arah, atau kemampuan lari cepat. Tujuan: Mengetahui perbedaan nilai daya ledak otot tungkai antara cabang olahraga permainan dan bela diri. Metode: Penelitian menggunakan desain belah lintang. Subjek penelitian merupakan 60 atlet laki-laki usia 14-18 tahun yang berasal dari cabang olahraga bola voli, bola basket, taekwondo, dan karate. Subjek penelitian terdiri atas 4 kelompok dengan jumlah 15 orang pada masing-masing kelompok. Karakteristik subjek penelitian yang diperoleh adalah usia, lama latihan, dan indeks massa tubuh. Pengukuran daya ledak otot tungkai pada subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan uji lompat tinggi. Data kemudian diolah menggunakan uji Saphiro-Wilk dan uji t tidak berpasangan. Hasil: Rerata nilai daya ledak otot tungkai pada cabang olahraga bola voli adalah 58,27 cm, bola basket 57,13 cm, taekwondo 46,20 cm, dan karate 48,47 cm. Rerata nilai daya ledak otot tungkai pada cabang olahraga permainan adalah 57,70 cm dan bela diri 47,33 cm. Terdapat perbedaan yang bermakna nilai daya ledak otot tungkai antara cabang olahraga permainan dan bela diri dengan nilai p<0,01. Kesimpulan: Nilai daya ledak otot tungkai cabang olahraga permainan lebih tinggi daripada cabang olahraga bela diri. Kata kunci: bola basket, bola voli, daya ledak otot, karate, olahraga, taekwond

    PERBEDAAN FLEKSIBILITAS TRUNCUS PADA ATLET RENANG (RENANG GAYA BEBAS, RENANG GAYA DOLPHIN, RENANG GAYA DADA), BOLA VOLI DAN TAEKWONDO (Study pada atlet di klub kota Semarang Jawa Tengah)

    Get PDF
    Latar belakang : Fleksibilitas sebagai aspek penting pada setiap aktifitas manusia, misal olahraga, terutama olahraga prestasi. Fleksibilitas memiliki beberapa manfaat seperti mencegah cidera. Gerakan yang biasa dilakukan oleh atlet, seperti fleksi, ekstensi, rotasi maupun memberikan tekanan pada truncus dapat menyebabkan cidera truncus. Fleksibilitas dapat memberi keuntungan seperti mengurangi kemungkinan cidera, membantu meningkatkan prestasi, efisiensi gerakan karena penyesuaian mekanisme yang lebih baik serta membantu memperbaiki sikap tubuh.Fleksibilitas truncus sangat diperlukan dalam setiap olahraga. Lebih dari 80% orang mengalami keluhan sakit punggung selama hidupnya, hal tersebut sering terjadi ketika melakukan olahraga kompetitif. Tujuan : Untuk mengidentifikasi perbedaan fleksibilitas truncus pada atlet renang (renang gaya bebas, renang gaya dolphin, renang gaya dada), bola voli dan taekwondo Metode : Penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional dengan sampel 90 dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok atlet renang, bola voli dan taekwondo. Penelitian dengan cara pengukuran panjang truncus atlet dengan cara passive extension. Atlet tidak diberikan stimulasi sebelum pengukuran, dilakukan pengamatan dengan tabel scoring hyperextensi truncus. Hasil : Kelompok atlet renang memiliki fleksibilitas truncus paling baik dibandingkan kelompok atlet bola voli dan taekwondo. Terdapat perbedaan tidak bermakna dari fleksibilitas truncus kelompok atlet renang dengan bola voli (p=0,105). Terdapat perbedaan signifikan dari fleksibilitas truncus kelompok atlet renang dan taekwondo (p<0,001). Terdapatt perbedaan signifikan dari fleksibilitas truncus kelompok atlet bola voli dan taekwondo(p=0,010). Kesimpulan : Fleksibilitas truncus kelompok atlet renang lebih baik dari bola voli. Fleksibilitas truncus kelompok atlet renang lebih baik dari taekwondo. Fleksibilitas truncus kelompok atlet bola voli lebih baik dari taekwondo Kata kunci : Fleksibilitas truncus, renang, bola voli, taekwond

    Analisis Penjualan Bibit Tanaman CV Agro Karya Mandiri di Desa Kemiri Lor Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui harga jual bibit tanaman yang dijual CV Agro Karya Mandiri Kemiri Lor Kabupaten Purworejo; 2) Mengetahui daerah penjualan bibit tanaman CV Agro Karya Mandiri Kemiri Lor Kabupaten Purworejo; dan 3) Mengetahui volume penjualan bibit tanaman di CV Agro Karya Mandiri desa Kemiri Lor Kabupaten Purworejo. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pemilihan lokasi penelitian purposive sampling dengan pertimbangan CV Agro Karya Mandiri memproduksi bibit yang sudah bersertifikat. Komoditas yang ditelitil adalah bibit kopi, cengkeh, pala, jambu dan alpukat. Responden yang diteliti yaitu informan kunci dan informan biasa. Informan kunci yang dijadikan Sampel yaitu pemilik CV. Sedangkan informan biasa adalah manager penjualan dan manajer produksi, dan karyawan pengirman barang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi harga jual bibit tanaman di CV Agro Karya Mandiri. Harga jual bibit yang relatif stabil adalah harga bibit cengkeh. Harga jual bibit jambu biji, alpukat dan pala pada tahun 2021 mengalami kenaikan karena adanya permintaan yang meningkat. &nbsp; &nbsp;Kata kunci: analisis penjualan, bibit, hortikultur

    PENGARUH OLAHRAGA JALAN CEPAT TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA KELOMPOK DEWASA MUDA

    Get PDF
    Latar Belakang: Olahraga aerobik dengan intensitas sedang yang dilakukan selama 30 menit dapat meningkatkan beberapa fungsi kognitif seperti memori, penalaran, perencanaan dan dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Salah satu olahraga aerobik yang dapat dilakukan dengan mudah di kalangan masyarakat adalah olahraga jalan cepat. Peneliti belum menemukan penelitian yang membahas tentang pengaruh olahraga jalan cepat terhadap memori jangka pendek. Peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian terkait dengan hal tersebut. Tujuan: Mengetahui pengaruh olahraga jalan cepat terhadap memori jangka pendek pada kelompok dewasa muda Metode: Penelitian eksperimental dengan metode pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (n=40) berusia 18-22 tahun yang dipilih secara purposive sampling dengan retriksi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Penelitian ini menggunakan Scenery Picture Memori Test untuk pengambilan data memori jangka pendek pre-test dan post-test yang dilanjutkan analisis menggunakan uji t berpasangan, t tidak berpasangan, Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil: Terdapat peningkatan bermakna pada nilai memori jangka pendek (p=0,000) setelah perlakuan olahraga jalan cepat dengan rerata 17,20±1,40 menjadi 20,75±1,86. Peningkatan yang bermakna ini tidak ditemukan pada kelompok kontrol (p=0,83). Kesimpulan: Olahraga jalan cepat dapat meningkatkan nilai fungsi memori jangka pendek pada kelompok dewasa muda. Kata kunci: Memori jangka pendek, scenery picture memory test, olahraga jalan cepa

    Perbedaan Nilai Vital Capacity, Forced Vital Capacity Dan Forced Expiratory Volume in One Second Antar Cabang Olahraga Pada Atlet Usia 6-12 Tahun

    Full text link
    Background: Physical activity during childhood and adolescence has an important impact on health and life quality. The earlier study shown that regular exercise has significant impact to the lung and cardiovascular function. Every sport branches has different energy system based on the type of exercise they do.Objective: To find out the difference vital capacity, forced vital capacity and forced expiratory volume in one second values between sport branches on athlete in age 6-12 in Semarang.Method: This cross-sectional study was done in 20 male athlete age 6-12 each sport branches, being in total 80 athlete. Among respiratory functions test, VC,FVC and FEV1 ware measured using Spirometer Spirolab II. Kruskal-Wallis test was applied for statistical analysis.Result: Mean VC values volleyball athlete is 2,21 L, football athlete 2,00 L, swimming athlete 2,47 L and taekwondo athlete 2,02 L. Mean FVC values volleyball athlete is 2,12 L, football athlete 1,77 L, swimming athlete 2,09 L and taekwondo athlete 1,94 L. Mean FEV1 values volleyball athlete is 2,03 L, football athlete 1,64 L, swimming athlete 1,96 L and taekwondo athlete 1,90 L. Swimmer athlete has higher VC values than other athlete, while volleyball athlete has higher FVC and FEV1 values than other athlete.Conclusion: There is a significant difference VC values between sport branches in athlete age 6-12. In the other hand, there is not a significant difference FVC and FEV1 values between sport branches in athlete age 6-12
    corecore