153 research outputs found

    PENGARUH DENSITAS URANIUM TERHADAP UMUR BAHAN BAKAR NUKLIR DI DALAM REAKTOR RSG-GAS DITINJAU DARI ASPEK NEUTRONIK

    Get PDF
    Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy (RSG-GAS) Serpong merupakan reaktor nuklir tipe Material Testing Reactor (MTR). Reaktor ini awalnya dioperasikan menggunakan bahan bakar dispersi U3O8/Al pengkayaan uranium 19,75 % 235U dengan densitas uranium 2,96 gU/cm3. Bahan bakar U3Si2/Al densitas 2,96 gU/cm3 telah berhasil diproduksi dan digunakan sebagai bahan bakar RSG-GAS menggantikan bahan bakar U3O8/Al, sedangkan penelitian bahan bakar berbasis UMo/Al dengan densitas 7 gU/cm3 juga telah diperoleh dalam bentuk pelat mini. Penelitian tentang bahan bakar densitas tinggi masih berfokus pada proses pabrikasi, sedangkan perhitungan tentang umur atau masa pakai (lifetime) dan korelasinya dengan burn up bahan bakar belum banyak dilakukan. Berkaitan dengan hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan perhitungan umur bahan bakar dan korelasinya terhadap burn up  menggunakan pasangan program ORIGEN dan MCNP. Program ORIGEN digunakan untuk mensimulasikan proses waktu iradiasi, sehingga diperoleh data produk fisi dan uranium sisa (235U tidak mengalami reaksi fisi). Sementara itu, program MCNP digunakan untuk menghitung kritikalitas di dalam teras reaktor. Waktu iradiasi digunakan untuk perhitungan umur bahan bakar, sedangkan kritikalitas digunakan untuk mengetahui burn up maksimal untuk bahan bakar U3Si2/Al dan UMo/Al. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa peningkatan densitas uranium berdampak kepada bertambahnya lama iradiasi di dalam reaktor dan burn up bahan bakar. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai burn up 56 % masing masing bahan bakar U3O8/Al; U3Si2/Al, dan U-7Mo/Al selama 188 hari, 292 hari, dan 420 hari. Peningkatan densitas uranium menyebabkan bahan bakar U3O8/Al mampu mencapai burn up 56 %, sedangkan U3Si2/Al dan U-7Mo/Al dapat mencapai nilai burn up sebesar 68,97 % dan 76,76 %. Meningkatnya umur (lifetime) dan burn up bahan bakar berdampak kepada meningkatkan efisiensi bahan bakar di dalam reaktor. Kata kunci: densitas uranium, umur bahan bakar, burn up, reaktor riset, neutronik

    Pengelolaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar Negeri Iii Giriwono Wonogiri

    Get PDF
    This study aimed to describe: 1) the learning plan for children with special needs in inclusive primary school education providers, 2) the implementation of learning for children with special needs in inclusive primary school education providers, 3) evaluation of learning for children with special needs in inclusive primary school education providers. This research is qualitative descriptive type. Implementation of research on SDN III Giriwono Wonogiri. The technique of collecting data using interviews, observation, and documentation. Respondents of this research are principals, classroom teachers, special counselor teacher, visit teacher and teacher assistant, and head, of the committee. The results showed that: 1) Planning learning inclusive education at Public Elementary using applicable curriculum at public elementary schools, planning duplication, planning flexibility and planning a modified full or in part and special programs in accordance with the constraints and the ability of children with special needs. 2) Implementation of Inclusive education learning at Public Elementary with a classical system, special classes, class skill and the arts. Implementation of classical learning by classroom teachers using methods, strategies, and how to increase and decrease material that has been set out in the RPP and adapted to learning characteristics of children with special needs. Implementation of learning special classes for children with special needs in primary by Special Counselor Teacher (GPK) with a special program, and individual service in a special room, but not yet implemented every day learning for special counselor teachers was presented from the Special School (SLB ). Implementation of classroom learning skill and art by visit teacher who is also at present from another school. 3) Evaluation of Children with Special Needs Learning in Elementary includes assessing the attitudes, knowledge, and skills. Ratings attitude for children with special needs to follow the general assessment all students. Knowledge assessment carried out at normal child despite adjustments manner, matter or content adjustment means, and the time adjustment. In the assessment of knowledge is not in accordance with their competence level indicators of children with special needs in accordance inclusive education program, which is the same assessment of different abilities, should be different too. While the skills assessment carried out together with normal children with the same standard. Need to be socialized to the community that the school education together with the planning of the same, different implementation, and assessment is certainly different, but what happens when the assessment by default the same, it is necessary to increase knowledge of classroom teachers through education and training in planning, implementation, and assessment of learning exactly match the competency of children with special needs

    Digitalisasi Bahasa Dan Sastra Jawa: Suatu Teknik Penempatan Data Dan Penggarapannya Menuju Budaya Nasional Dan Internasional

    Get PDF
    Tulisan atau makalah ini menawarkan suatu pemikiran dengan cara memanfaatkan kecanggihan hasil teknologi dan kemajuan komunikasi, sebagai sarana sekaligus sebagai teknik untuk penempatan data Bahasa dan Sastra Jawa dan penggarapannya. Adanya sistem komunikasi internasional, seperti internet, sangat membantu dan memudahkan cara menyampaikan dan menerima informasi. Pentingnya, selain sistem komunikasi, teknologi baru ini membawa metode dan fasilitas yang lebih canggih dan fleksibel untuk mengatur dan menyimpan data. Teknologi seperti ini kami gunakan untuk penempatan dan penggarapan Bahasa dan Sastra Jawa dan hasilnya diharapkan akan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Agar peningkatan pemahaman dan penelitian Bahasa dan Sastra Jawa dengan kemajuan bidang teknologi informasi dapat berjalan secara bersamaan, maka diperlukan suatu metode struktural, supaya data dan informasi yang berkaitan dengan Bahasa dan Sastra Jawa dapat disimpan di dalam komputer (digitalisasi). Dalam hal ini perlu juga mengembangkan perangkat lunak (software) agar dapat mengatur, menampilkan dan menyebarkan data dan informasi tersebut. Pengalaman penelitian menunjukkan bahwa data dan informasi Bahasa dan Sastra Jawa dapat diterapkan secara struktural, termasuk jenis tembang, gancaran, leksikon, dan lain-lainnya, sehingga dapat dikelompokkan dan dipilah-pilah sesuai dengan struktur komputer. Hal ini dikarenakan, fasilitas-fasilitas yang disediakan melalui komputer meliputi: pencarian teks, linking antara subjek, perbandingan antara bahasa dan teks masing-masing, dan fasilitas lengkap untuk membaca teks secara keseluruhan atau sebagian yang dipilih, secara cepat, tepat, dan mudah. Hasil-hasil daripada proyek digitalisasi Bahasa dan Sastra Jawa menunjukkan beberapa kemungkinan, karena perangkat lunak yang digunakan untuk mengatur dan menampilkan data serta informasi itu ternyata dapat juga ditempatkan pada sesuatu situs internet. Tempat internet itu dapat digunakan sebagai media penyediaan data dan hasil penelitian lainnya, sehingga dapat menjadi suatu tempat terpadu (a central point of contact) untuk Sastra dan Budaya Jawa, yang dapat diakses dari seluruh dunia. Dengan teknik penempatan dan penggarapan informasi Bahasa dan Sastra Jawa seperti ini, diharapkan merupakan langkah awal dari terbentuknya suatu sistem konsentrisitas budaya Jawa. Sistem digitalisasi ini diharapkan juga menjadi suatu contoh bagi Bahasa dan Sastra Daerah yang lain di Indonesia, untuk dapat diterapkan, digabung di tempat yang sama, dan berkembang bersama-sama untuk ketahanan budaya bangsa Indonesia

    ANALISIS PENGARUH BENCANA ABRASI TERHADAP AREA PESISIR PANTAI IYOK KECAMATAN NUANGAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

    Get PDF
    Abrasi adalah suatu proses pengikisan atau penyusutan daratan (garis pantai) akibat aktivitas arus, gelombang dan pasang surut, pantai Iyok sudah mulai terjadi abrasi, terjadinya abrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang membuat permukiman di wilayah pesisir mulai terganggu dan masyarakatpun ada dalam keadaan terancam salah satunya dengan adanya penggalian pasir secara illegal yang terus terjadi sampai sekarang sehingga sampai sekarang masih ada ancaman terjadinya abrasi di pantai Iyok dari kasus ini perlu dilihat apa saja yang menjadi pengaruh dari bencana abrasi ini, apabila tidak ada upaya konkrit maka kerugian yang ditimbulkan dari bencana abrasi ini akan semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi kondisi terjadinya abrasi pantai Iyok di Kecamatan Nuangan Bolaang Mongondow Timur dan untuk menganalisis pengaruh bencana abrasi terhadap area pesisir pantai Iyok Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan analisis spasial menggunakan metode time series. Hasil dari penelitian ini menunjukan pengaruh yang cukup besar akibat bencana abrasi yang dipengaruhi oleh penggalian illegal masyarakat yang terus terjadi, kondisi iklim tetapi juga kurangnya hutan mangrove di daerah tersebut yang berpengaruh terhadap garis pantai, permukiman, kondisi jalan dan pekerjaan masyarakat Kata Kunci: Pengaruh Abrasi, Abrasi Pantai, Garis Pantai &nbsp

    PENGARUH SERBUK U-Mo HASIL PROSES MEKANIK DAN HYDRIDE – DEHYDRIDE – GRINDING MILL TERHADAP KUALITAS PELAT ELEMEN BAKAR U-Mo/Al

    Get PDF
    PENGARUH SERBUK U-Mo HASIL PROSES MEKANIK DAN HYDRIDE – DEHYDRIDE – GRINDING MILL TERHADAP KUALITAS PELAT ELEMEN BAKAR U-Mo/Al. Penelitian bahan bakar U-7Mo/Al tipe pelat dilakukan dalam rangka pengembangan bahan bakar U3Si2/Al untuk mendapatkan bahan bakar baru yang memiliki densitas uranium lebih tinggi, stabil selama digunakan sebagai bahan bakar di dalam reaktor dan mudah dilakukan proses olah ulangnya. Lingkup penelitian meliputi pembuatan: paduan U-7Mo dengan teknik peleburan, pembuatan serbuk U-7Mo dengan dikikir dan hydride - dehydride - grinding mill, IEB U-7Mo/Al dengan teknik kompaksi pada tekanan 20 bar, dan PEB U-7Mo/Al dengan teknik pengerolan panas pada temperatur 425oC. Paduan U-7Mo hasil proses peleburan cukup homogen, berat jenis 16,34 g/cm3 dan bersifat ulet, kemudian dibuat menjadi serbuk dengan cara dikikir dan hydride - dehydride - grinding mill. Serbuk U-7Mo hasil proses kikir berbentuk pipih, kontaminan Fe cukup tinggi, sedangkan serbuk hasil proses hydride - dehydride - grinding mill, cenderung equiaxial dengan kontaminan yang rendah. Kedua jenis serbuk U-7Mo tersebut digunakan sebagai bahan baku pembuatan IEB U-7Mo/Al dan PEB U-7Mo/Al dengan densitas uranium 7 gU/cm3 dan diperoleh produk dengan kualitas yang hampir sama. Hasil uji IEB U-7Mo/Al berukuran 25 x 15 x 3,15±0,05 mm, tidak terdapat cacat/retak, distribusi U-7Mo di dalam matriks cukup homogen dan tidak terdapat pengelompokan/aglomerasi U-7Mo yang berdimensi >1 mm. PEB U-7Mo/Al hasil pengerolan dengan tebal akhir 1,45 mm, memiliki ketebalan meat rerata 0,60 mm dan tebal kelongsong 0,4 mm dan terdapat 1 titik pengukuran kelongsong dengan ketebalan 0,15 mm. Dengan membandingkan penggunaan kedua jenis serbuk U-7Mo tersebut, IEB U-7Mo/Al dan PEB U-7Mo/Al yang dihasilkan memiliki kualitas hampir sama. Namun demikian penggunaan serbuk U- 7Mo hasil proses hydride - dehydride - grinding mill lebih baik karena proses pengerjaannya lebih cepat dan impuritas dalam serbuk dapat diperkecil.  INFLUENCE OF U-Mo POWDER BY MECHANICAL AND HYDRIDE - DEHYDRIDE - GRINDING MILL PROCESS RESULT OF U-Mo / Al FUEL PLATE QUALITY. Research of U-7Mo/Al fuel type plate is done in order to develop U3Si2/Al fuel to get a new fuel that has a higher uranium density, stable for use as fuel in the reactor and is easily done if the reprocessed. The scope of the research includes manufacture: U-7Mo alloy with smelting techniques, pulverizing U-7Mo to be filed and hydride–dehydride–grinding mill, U-7Mo/Al fuel core with the technique of compacting at a pressure of 20 bar, and U-7Mo/Al fuel plate with technique of hot rolling at a temperature of 425oC. The U-7Mo alloy results smelting process quite homogeneous, the density of 16.34 g/cm3 and is tenacious, then made powder by means of filed and hydride–dehydride–grinding mill. The U-7Mo powder shaped flat results miserly process, contaminants Fe is high enough, whereas powder process results hydride- dehydride-grinding mill, tend equiaxial with low contaminants. The second type of U-7Mo powder is used as a raw material for making U-7Mo/Al fuel core and U-7Mo/Al fuel plate with 7 gU/cm3 uranium density and obtained product with almost the same quality. The U-7Mo/Al fuel core test results measuring 25 x 15 x 3.15 ± 0.05 mm, there is no defect/crack, U-7Mo distribution in the matrix is quite homogeneous and there is no grouping/agglomeration U-7Mo dimension >1 mm. The U-7Mo/Al fuel plate outcome rolling with a final thickness of 1.45 mm, has a thickness of 0.60 mm and a mean meat cladding thickness of 0.4 mm, and there is one point of measurement of cladding with a thickness of 0.15 mm. By comparing the use of both types of U-7Mo powders the U-7Mo/Al fuel core and U-7Mo/Al fuel plate produced has almost the same quality. However, the use of U-7Mo powder results hydride– dehydride–grinding mill process is better because the workmanship is faster and impurities in the powders can be minimized

    PENGARUH FABRIKASI PELAT ELEMEN BAKAR U-7Mo/Al DENGAN VARIASI DENSITAS URANIUM TERHADAP PEMBENTUKAN PORI DI DALAM MEAT DAN TEBAL KELONGSONG

    Get PDF
    ABSTRAK PENGARUH FABRIKASI PELAT ELEMEN BAKAR U-7Mo/Al DENGAN VARIASI DENSITAS URANIUM TERHADAP PEMBENTUKAN PORI DI DALAM MEAT DAN TEBAL KELONGSONG. Penelitian ini bertujuan untuk mencari parameter proses fabrikasi bahan bakar dispersi U-7Mo/Al tipe pelat yang tepat dalam rangka pengembangan bahan bakar menggunakan uranium pengayaan rendah (0,25 mm, namun untuk PEB U-7Mo/Al densitas 6,0 dan 7,0 gU/cm3 terdapat tebal kelongsong minimum 0,243 mm dan 0,152 mm sehingga tidak memenuhi persyaratan. Volume pori di dalam PEB U-7Mo/Al dengan densitas uranium 3,6; 6,0 dan 7,0 gU/cm3 adalah 16,87%, 17,59% dan 18,63%. Kata kunci: Pelat elemen bakar U-7Mo/Al, tebal kelongsong, volume pori. ABSTRACT EFFECT OF U-7Mo/Al FUEL PLATE FABRICATION WITH VARIATION OF URANIUM DENSITY TO THE PORE FORMING IN MEAT AND CLADDING THICKNESS. This study is aimed to explore the U-7Mo/Al dispersion fuel plates type fabrication process parameters appropriate for the development of fuel using low-enriched uranium (0.25 mm, but for the U-7Mo/Al fuel plate with uranium density of 6.0 and 7.0 gU/cm3 there is a minimum cladding thickness 0.243 mm and 0.152 mm so it does not meet the requirements. The pore volume in the U-7Mo/Al fuel plate with uranium density of 3.6; 6.0 and 7.0 gU/cm3 is 16.87 %, 17.59% and 18.63%. Keywords: U-7Mo/Al fuel plate, cladding thickness, pore volume

    RESENSI BUKU ENCYCLOPEDIA OF CONTEMPORARY LITERARY THEORY, APPROACHES, SCHOLARS, TERMS,

    Get PDF
    Resensi buku kali ini mengupas Encyclopedia of Contemporary Literary Theory,Approaches, Scholars, Terms,hasil suntingan Irena R. Makaryk, Ketua Jurusan Graduate English Studies pada Universitas Ottawa, Kanada. Di samping menyunting buku Encyclopedia of ContemporaryLiterary Theory,Approaches, Scholars, Terms, Irena R. Makaryk juga menulis buku Comic Justice in Shakespeare, penyunting dan penyumbang isi buku "Living Record': Essays in Memory of Constantine Bida. Irena juga penerjemah buku Harrowing of Hell: A 17th-Century Ukranian Play in Its European Context. Buku Encyclopedia of ContemporaryLiterary Theory,Approaches, Scholars, Terms, cukup layak untuk dibahas karena ensiklopedi ini memuat teori-teori sastra yang sekarang sedang banyak diacu oleh pemerhati, peminat, dan pembelajar sastra di seluruh belahan dunia. Seratus tujuh puluh penyumbang artikel dari berbagai ahli bidang disiplin ilmu memperkuat danmemperkaya isi buku ini dengan ikutmenyumbangkan essai-essai mereka. Buku Encyclopedia of Contemporary Literary Theory,Approaches, Scholars, Terms,bisa dianggap sebagai salah satu sumber acuan yang bisa mewakili untuk memberikan informasi perkembangan tren sastra pada zaman sekarang, mengingat ensiklopedi tersebut didukung oleh banyak pakar yang terkait dengan kajian sastra dan pakar-pakar tersebutberasal dari seluruhdunia

    PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PADUAN UMo SEBAGAI KANDIDAT BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE DISPERSI

    Get PDF
    ABSTRAK PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PADUAN UMo SEBAGAI KANDIDAT BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE DISPERSI. Dalam rangka pengembangan bahan bakar dispersi UMo-Al berpengayaan rendah (< 20% 235U) telah dilakukan pembuatan paduan UMo kadar 7, 8, 9, 10 dan 11% Mo. Paduan UMo dibuat dengan teknik peleburan di dalam tungku busur listrik bermedia gas argon dengan tekanan 0,6 bar. Peleburan setiap paduan dilakukan 5 kali dan ingot yang diperoleh dibuat serbuk dengan cara mekanik (penumbukan). Hasil uji menunjukkan bahwa ingot sangat ulet, mikrostruktur pada bagian dekat pendingin memanjang dan bagian tengah membesar, sedangkan kekerasan cenderung naik dengan meningkatnya kadar Mo. Keuletan ingot menyebabkan pembuatan serbuk dengan cara penumbukan sulit dan serbuk yang dihasilkan berbentuk pipih. Data uji difraksi sinar-X menunjukkan bahwa pada komposisi 7% Mo didominasi fase αU dan pada 11% didominasi oleh fase δ2-U2Mo. Fase α-U yang mempunyai struktur kristal ortorombik terdapat pada sudut 2θ masing-masing sebesar 26,9o; 33,9º; 38,8o; 52,9o dan 78,4o serta pada bidang 011, 020, 110, 121 dan 211 sedangkan fase δ2-U2Mo muncul pada sudut 2θ sebesar 28,02o; 37,02o; 38,10o; 53,60o dan 67,36o serta pada bidang 101, 110, 203, 200 dan 213. Kualitas ingot UMo hasil peleburan cukup baik, meski mengalami kesulitan dalam membuat serbuk dengan penumbukan. Oleh karena itu perlu dipilih metode proses pembuatan serbuk yang sesuai. KATA KUNCI: Paduan UMo, Bahan bakar tipe dispersi, Difraksi sinar-X, Kristal ortorombik ABSTRACT PRODUCTION AND CHARACTERIZATION OF UMo ALLOY AS CANDIDATE OF NUCLEAR FUEL DISPERSION TYPE. In order to develop low enrichment (< 20% 235U) UMo-Al dispersion fuel, experiment has been conducted to prepare UMo alloy with 7, 8, 9, 10 and 11% Mo respective ly. Each UMo alloy was prepared by arc melt technique in argon gas medium. The melting of every alloy was performed 5 times, and then the alloys were powdered by mechanical method (grinding and milling). Examination of the results showed that the alloys were very ductile, microstructures of the areas near the cooling were stretched lengthwise while the middle parts enlarged, and the hardness had a tendency to increase with increasing Mo content. The ductility of the ingots caused difficulty in powder production by grinding and milling, and the produced powder was flat in form. Examination of X-ray diffraction data indicated that at 7% composition the alloy was dominated by αU phase and at 11% Mo composition by δ2-U2Mo. The αU phase with orthorombic crystal structure was observed at angle 2θ of 26.9o, 33.9º, 38.8o, 52.9o and 78.4o as well as in the planes of 011, 020, 110, 121 and 211 whereas the δ2-U2Mo phase appeared at angle 2θ of 28.02o, 37.02o, 38.10o, 53.60o and 67.36o in the planes of 101, 110, 203, 200 with 213. The quality of UMo alloy obtained by melting was quite satisfactory despite difficulties encountered in preparing the powder by grinding and milling. Therefore, it is necessary to choose a reliable manufacturing process.   FREE TERMS: UMo alloy, Dispersion fuel, X-ray diffraction, Orthorhombic crysta

    PENGARUH PERBEDAAN SERBUK U3O8 DAN U3Si2 TERHADAP PEMBENTUKAN POROSITAS, HOMOGENITAS URANIUM DAN KETEBALAN KELONGSONG PRODUK PELAT ELEMEN BAKAR U3O8-Al DAN U3Si2-Al.

    Get PDF
    ABSTRAK PENGARUH PERBEDAAN SERBUK U3O8 DAN U3Si2 TERHADAP PEMBENTUKAN POROSITAS, HOMOGENITAS URANIUM DAN  KETEBALAN KELONGSONG PRODUK PELAT ELEMEN BAKAR  U3O8-Al DAN U3Si2-Al. Penelitian pengaruh bahan baku U3O8 dan U3Si2 dalam proses pembuatan pelat elemen bakar (PEB) U3O8-Al dan U3Si2-Al telah dilakukan. Serbuk U3O8 merupakan hasil proses kalsinasi amonium uranil karbonat (AUK), sedangkan serbuk U3Si2 hasil giling ingot U3Si2 (U-7,5% berat Si). Campuran serbuk U3O8/U3Si2 dan serbuk Al dengan perbandingan sesuai densitas uranium 2,96g/cm3, dipres pada tekanan 175 bar membentuk inti elemen bakar (IEB). Selanjutnya dibungkus dengan frame dan cover pelat AlMg2 dan pada sisi sambungannya dilas beberapa titik sehingga membentuk paket rol. Paket rol ditipiskan dengan pengerolan  panas pada suhu 425oC (4 tahap), rol dingin (beberapa tahap) dan proses pikling hingga diperoleh PEB dengan keketebalanan 1,3 mm. Hasil uji PEB U3O8-Al dan U3Si2-Al (masing-masing jenis terdiri dari 7 buah) menunjukkan bahwa, homogenitas uranium di dalam meat PEB U3O8-Al berkisar antara min. -0,7% % dan maks. -13,7%. (rentang rerata 7,33%) lebih baik dari pada PEB.U3Si2-Al min. 0% dan maks -16,3% (rentang rerata 12,23%), namun keduanya masih memenuhi persyaratan stándar homogenitas sebesar ±20%. Ketebalan kelongsong minimum PEB.U3O8-Al = 0,254 mm, sedangkan PEB.U3Si2-Al = 0,310mm, namun keduanya masih memenuhi persyaratan stándar minimal 0,25 mm. Prosen porositas naik sesuai dengan kenaikan fraksi volume bahan bakar, dan pada fraksi volume yang sama porositas di dalam PEB.U3O8-Al lebih besar dari pada PEB.U3Si2-Al. Berdasar data hasil pengujian, dapat simpulkan bahwa semua PEB memenuhi persyaratan bahan bakar reaktor riset tipe pelat. Kata kunci: bahan bakar dispersi, PEB.U3O8-Al , PEB.U3Si2-Al ABSTRACT THE INFLUENCE OF U3O8 AND U3Si2 POWDER DIFFERENCE TOWARD THE FORMATION OF POROSITY, URANIUM HOMOGENEITY  AND CLADDING THICKNESS OF U3O8-Al AND U3Si2-Al FUEL PLATE PRODUCT. Research of raw material iInfluence of U3O8 and U3Si2 in the making of U3O8-Al and U3Si2-Al fuel plate  has been conducted. The U3O8 represent result of the amonium uranil carbonate calcination process, while U3Si2 powder result by milling ingot U3Si2 (U-7,5w%). The mixture of U3O8/U3Si2 and Al powder with the comparison  according of 2.96g/cm3 uranium densities, are pressed at 175 bar form the fuel core. Hereinafter the mixture has wrapped by frame and cover AlMg2 plate and its extension side welded of some point so that form the roll packet. Hereinafter roll packet thinned down by hot rolling at temperature 425oC (4 phase), cooled roll ( some phase) and the picling process till obtained fuel plate thickness 1.3 mm. The test result of U3O8-Al fuel plate and U3Si2-Al (each type consisted of 7 fuel plate) indicating that, uranium homogeneity in U3O8-Al fuel meat range from the min. – 0.7 % and max. – 13.7% (spanning average 7.33%) is better than U3Si2-Al fuel meat min. 0% and max. - 16,3% (spanning average 12.23%), but both still fulfill the conditions of homogeneity stándar equal to ± 20%. The minimum of  clading thickness of U3O8-Al fuel plate 0.254 mm, while  U3Si2-Al fuel plate = 0.310mm, but both still fulfill the minimum conditions standard 0.25 mm. The porosity go up as according to the fuel volume fraction increase, and same volume faction of porosity in U3O8-Al fuel plate is bigger than U3Si2-Al fuel plates. Based on the data result of examination, can conclude that any fuel plates fulfill the conditions of the research reactor fuel plate. Key Words : Dispersion fuel, U3O8-Al fuel plate, U3Si2-Al fuel plat

    PENGARUH UNSUR Ti PADA PADUAN U-7Mo-xTi TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN INGOT SERTA MORFOLOGI SERBUK HASIL HIDRIDING - DEHIDRIDING

    Get PDF
    ABSTRAK PENGARUH UNSUR Ti PADA PADUAN U-7Mo-xTi TERHADAP MORFOLOGI SERBUK HASIL HIDRIDING-DEHIDRIDING. Telah dilakukan pembuatan ingot dan serbuk U-7Mo-xTi sebagai alternatif bahan bakar tipe dispersi dengan tujuan untuk mendapatkan parameter proses pembuatan ingot yang tepat sehingga diperoleh serbuk U-Mo yang sesuai persyaratan fabrikasi bahan bakar nuklir tipe pelat. Pembuatan ingot dilakukan dengan menggunakan peleburan busur listrik, sedangkan pembuatan serbuk menggunakan metode hidriding-dehidriding yang dilakukan pada suhu dan tekanan tertentu. Penambahan unsur Ti sebesar 1; 2 dan 3% pada paduan U-7Mo dapat mempengaruhi struktur mikro dan sifat mekanik. Ingot U-7Mo-xTi hasil peleburan busur listrik selanjutnya diuji struktur mikro dan sifat mekaniknya. Serbuk hasil hidrididng-dehidriding diuji menggunakan SEM (scanning electron microscope) untuk mengetahui morfologi serbuk seperti bentuk, ukuran dan distribusinya. Hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan bahwa penambahan unsur titanium dapat mempengaruhi struktur butir dan serbuk U-Mo yang dihasilkan. Pada penambahan unsur Ti sebesar 3% menghasilkan struktur butir paling kecil. Kekerasan mikro ingot semakin besar dengan bertambahnya kadar Ti dalam paduan. Nilai kekerasan untuk ingot U-7Mo-xTi dengan kadar Ti sebesar 0; 1; 2 dan 3% berturut - turut adalah 240,4;  300,6; 324,4 dan 340,2 HVN. Pengujian SEM terhadap serbuk hasil hidriding-dehidriding menunjukkan patahan getas akibat penyerapan hidrogen dengan ukuran serbuk bervariasi dari ukuran halus 100 µm dengan bentuk relatif bulat dan beraturan. Beberapa butir yang besar teridentifikasi adanya retak mikro sehingga pada tahapan selanjutnya yaitu mechanical grinding/milling mudah terfragmentasi menjadi serbuk dengan ukuran lebih kecil. Kata kunci : Paduan U-7Mo-xTi, hidriding-dehidriding, struktur mikro, kekerasan, morfologi.   ABSTRACT INFLUENCE OF Ti ADDITION IN U-7Mo-xTi ALLOY ON POWDER MORPHOLOGY BY HYDRIDE-DEHYDRIDE METHOD. Ingot and powder of U-7Mo-xTi have been fabricated as an alternative fuel of dispersion type. The synthesis of alloy was conducted by electric arc melting, while powder fabrication was carried out by hydride-dehydride method at a given temperature and pressure. The addition of 1, 2 and 3% of Ti can effect the microstructure and mechanical properties. The ingot of U-7Mo-xTi was further tested and examined for the microstructure and mechanical properties. The ingot and powder of U-7Mo-xTi were examined using SEM to observe the microstructure and morfology of the powder such as shape, size and distribution. Microstructure observation indicates that grain size decrease with the addition of Ti. The addition of 3% of Ti produces the smallest grain structure. The hardness of the alloy increases with increasing Ti content. The hardness values of U-7Mo, U-7Mo-1Ti, U-7Mo-2Ti, and U-7Mo-3Ti alloys are 240.4, 300.6, 324.4, and 340.2 HVN respectively. SEM examination of the powder shows brittle fracture due to hydrogen absorption. Powder size varies from less then 10 µm to over 100 µm. The shape of powder is relatively rounded and regular. Some microcracks were identified on the coarse grains, so in the next stage, the mechanical milling, the sample was easily fragmented into powder with smaller size. Keywords: U-7Mo-xTi alloys, hydride-dehydride, microstructure, hardness, morphology
    • …
    corecore