86 research outputs found

    Application of Empirical Orthogonal Function Models to Analyze Shoreline Change at Bangkalan Madura

    Full text link
    Bangkalan’s shoreline, especially on the opposite side of Surabaya, has been evaluated to determine the morphological changes due to wave attack, near-shore current, long-shore sediment transport and coastal configuration. This research aims to determine the dominant patterns of variation of Bangkalan’s shoreline change, expressed by Eigen-function in empirical orthogonal function (EOF) models. That was started with data collection such as oceanographic data (wave and tidal), bathymetry and topographic map and sediment data. All data was used for forecasting two-monthly shoreline. Coordinate of two-monthly shoreline was used as input of EOF model. The first Eigen mode is a profile of shoreline equilibrium. The second Eigen mode shows pivot point that separates the different behaviors, which indicates a positive balance of shoreline from the direction of the dominant force. The models execution based on 1986’s shoreline show the shoreline change significantly at some cells e.g. around Suramadu bridge (cell 1-40), Batuporon (cell 70-100), Jungdima (cell 142-170) and at Kamal port (cell 230-250). The model of shoreline change using EOF was validated with the One-line model and data of 1995’s map’s shoreline. The E.O.F. value of model RMSE, 0.02, is less than the root mean square error (RMSE) value of One-line model, 0.04, which shows that the EOF model performance better than One-line models

    Kajian Kenaikan Muka Air Laut Di Kawasan Pesisir Kabupaten Tuban, Jawa Timur

    Full text link
    Kabupaten Tuban adalah salah satu Kabupaten yang berada di Jawa timur, yang langsung berbatasan dengan Laut Jawa dengan garis pantai sepanjang 65 km. Hal ini menjadikan kawasan pesisirnya rentan terhadap dampak kenaikan muka air laut. Tren kenaikan muka air laut dikawasan ini mengikuti persaman garis y = 0,0006x +0.96666. Prediksi kenaikan muka air laut dihitung dengan mengadopsi data pasang surut daerah Semarang, yang sebelumnya telah ditambah dengan faktor koreksi. Dampak yang terjadi dengan naiknya muka air laut pada tahun 2100 adalah tergenangnya daratan seluas 417,9 ha atau 0,3 % dari luas wilayah daratannya

    Impact of Reclamation Development on Sedimentation and Current Pattern in East Coast Surabaya (Pamurbaya)

    Get PDF
    Reclamation is an effort to establish a new land area either in coastal areas or in the middle of the ocean. In Pamurbaya area a number of property projects both housing and apartments is still continuing. Environmental impacts of the coastal reclamation project is in the potential increase of flooding. The changes include the extent of the cluster, the composition of river sediments, the tidal pattern, the pattern of ocean currents along the coast and damaging the water system. This study examines changes in current patterns, morphology, and sedimentation rate due to the reclamation modeled using Delft3D software. The pattern of current flow after the reclamation has changed. Basic surface changes that occur before and after reclamation in each crossection is by difference, crossection 1 = +0.22 m, crossection 2 = -0.19 m, and crossection 3 = +0.11 m. The sign (+) shows the occurrence of sedimentation, while (-) is erosion. The condition after the reclamation in crossection 1 is sedimentation, crossection 2 is erosion, and crossection 3 is sedimentation. The difference in intensity is very small, therefore the erosion and sedimentation which took place after reclamation is not too significant

    Evaluasi dan Optimalisasi Fasilitas Taman Hiburan Wisata Bahari Lamongan di Era New Normal

    Get PDF
    Terjadinya pandemi virus COVID 19 di Indonesia sangat berpengaruh bagi segala sektor, khususnya sektor pariwisata. Optimalisasi adalah suatu usaha untuk mencapai hasil yang ideal dengan mengamati secara detail sesuatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau penyusunnya untuk dikaji lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kelayakan beroperasinya Wisata Bahari Lamongan di era new normal yang diharapkan mampu membuat masyarakat tak lagi takut untuk berpariwisata. Dasar teori yang digunakan untuk penilaian kelayakan adalah Integrated Beach Value Index dalam menilai kelayakan, Pembobotan materi yang akan dianalisa lebih dalam antara lain fasilitas pendukung, protokol kesehatan, ekonomi, dan pemahaman masyarakat. Pengambilan data penilaian untuk penelitian menggunakan teknik survei. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membawa dampak positif pada lokasi penelitian serta membantu piha

    Prediksi Kenaikan Muka Air Laut Di Pesisir Kabupaten Tuban Akibat Perubahan Iklim

    Full text link
    Kenaikan muka air laut adalah salah satu dampak dari Perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi akibat semakin meningkatnya aktivitas manusia yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Dampak dari kenaikan muka air laut itu sendiri akan sangat dirasakan oleh daerah pesisir di negara-negara kepulauan, salah satunya adalah Indonesia (Kabupaten Tuban). Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menganalisa skenario Perubahan iklim apa yang sesuai dengan pesisir Kabupateb Tuban sehingga bisa digunakan untuk memprediksi kenaikan muka air laut yang terjadi selama beberapa tahun mendatang. Selain memprediksi kenaikan muka air laut, paramater lain yang akan diprediksi berkaitan dengan Perubahan iklim yaitu Perubahan temperatur serta presipitasi. Analisa skenario Perubahan iklim pada penulisan makalah ini menggunakan software MAGICC/SCENGEN, serta ER Mapper untuk pembuatan visualisasi daerah genangan. Dari hasil analisa diperoleh skenario Perubahan iklim yang sesuai dengan pesisir Kabupaten Tuban adalah skenario B2AIM. Dan berdasarkan hasil analisa MAGICC diperoleh bahwa akan terjadi kenaikan sebesar 1.43 meter pada tahun 2050. Kemudian berdasarkan hasil analisa SCENGEN akan terjadi Perubahan curah hujan yang cukup besar pada bulan Juli, Agustus, September dan Oktober. Dan akan terjadi kenaikan temperatur yaitu sebesar 1.56⁰C pada tahun 2050

    Analisa Perubahan Garis Pantai Tegal Dengan Menggunakan Empirical Orthogonal Function (EOF)

    Get PDF
    Bentuk garis pantai sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dan sifat-sifat dari sedimen pantai dalam kurun waktu. Perubahan garis pantai ini juga terjadi di sepanjang pantai Tegal. Analisa Perubahan garis pantai didasarkan pada data batimetri, data gelombang dan data angin. Aplikasi perhitungan Perubahan garis pantai ini menggunakan metode empirical orthogonal function (EOF). Analisa EOF yang dinyatakan dengan persamaan eigenfunction dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola dominan Perubahan garis pantai secara temporal dan spasial. Semua data digunakan untuk peramalan garis pantai dua bulanan. Koordinat garis pantai dua bulanan digunakan sebagai input model EOF. Berdasarkan data Perubahan garis pantai yang ada dan hasil model EOF, kemudian dilakukan analisa Perubahan garis pantai. Hasil eksekusi model menunjukkan terjadinya Perubahan garis pantai yang cukup signifikan pada sel 6-9 (daerah Randusangan Kulon), sel 18-20 (daerah Randusangan Kulon), sel 36-40 (daerah Randusangan Wetan). Hasil validasi model EOF menunjukkan kesesuaian hasil yang mendekati dengan data peta tahun 2005

    Analisis Penjadwalan Kegiatan Pengerukan pada Proyek Pembangunan Pelabuhan Bias Munjul

    Get PDF
    Kerusakan CSD Galileo menyebabkan pihak kontraktor menghentikan kerja sama dengan Sub-contractor A dan digantikan dengan Sub-contractor B menggunakan CSD Julong untuk melakukan pengerukan alur pelayaran dan kolam fast boat Pelabuhan Bias Munjul. Pengerukan dengan CSD Julong dilakukan dari Sta. 625 sampai Sta. 0 dan area fast boat. Dikarenakan terjadi penggantian kapal keruk diperlukan penjadwalan untuk kegiatan pengerukan CSD Julong agar sesuai dengan perencanaan awal dan meminimalisir keterlambatan yang memengaruhi keseluruhan proyek pembangunan Pelabuhan Bias Munjul. Metode Critical Path Method (CPM) cukup sering digunakan berbagai proyek, metode tersebut akan dibandingkan dengan metode Critical Chain Project Management (CCPM) yang pengembangan dari metode Critical Path Method. Namun metode CCPM menghilangkan safety times dari keseluruhan durasi pekerjaan dan dikendalikan dengan buffer management. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan terhadap network planning, durasi dan biaya total pekerjaan. Perhitungan waktu buffer menggunakan metode root square mean error method (RSEM). Dalam melakukan analisis penjadwalan dilakukan perhitungan secara manual dan menggunakan software Microsoft Project. Diperoleh penjadwalan dengan metode Critical Path Method (CPM) dapat diselesaikan selama 239 hari. Sedangkan metode Critical Chain Project Management (CCPM) dapat diselesaikan selama 231 hari, dengan penambahan waktu buffer selama 12 hari. Metode CCPM menghasilkan perencanaan penjadwalan dengan durasi lebih cepat 8 hari dibandingkan metode CPM
    corecore