25 research outputs found
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) TERHADAP PENINGKATKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN BUKU BESAR KELAS XI DI SMK KARYA PEMBANGUNAN 2 BANDUNG
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh efektivitas proses belajar menagajar peserta didik dalam pembelajaran akuntansi dalam materi buku besar yang dimana lebih banyak pembelajaran dalam penyelesaian masalah cenderung peserta didik belum optimal dalam pembelajarannya. Penelitian ini dilaksanakan Kelas XI di SMK Karya Pembangunan 2 Bandung Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Hasil analisis data dianalisis dengan menggunakan software IBM SPSS 20 sig sebesar 0,000<α 0.05 yang berarti hasil uji menunjukkan sangat kuat menolak Ho, data analisis hasil penelitiannya sebagai berikut: 1) pelaksanaan pembelajaran maatrei buku besar dengan menggunakan model problem based introduction pada Kelas XI di SMK Karya Pembangunan 2 Bandung termasuk pada kategori baik, dengan skor rata-rata sebesar 3,89; 2). Keadaan efektivitas proses belajar mengajar berada pada kategori baik, dengan skor 4,01; Terdapat pengaruh model problem based introduction (X), terhadap efektivitas proses belajar mengajar peserta didik (Y) sebesar 74,1%. Dan sisanya sebesar 25,9% merupakan varibel yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang mempengaruhi efektivitas proses belajar mengajar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terbukti ada pengaruh antara model problem based introduction terhadap efektivitas proses belajar mengajar peserta didik Kelas XI di SMK Karya Pembangunan 2 Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian, untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam efektivitas proses belajar mengajar, maka dianjurkan untuk menerapkan model problem based introduction pada pembelajaran akuntansi dengan waktu yang efektif dan membiasakan guru dalam menyampaikan materinya dengan kontekstual.
Kata Kunci : model problem based introduction, efektivitas proses belajar mengaja
PENGARUH PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIONALISASI KEGURUAN TERHADAP DISIPLIN MAHASISWA PROGRAM D-II PGSD :Studi Kasus terhadap Mahasiswa Pendidikan Guru SD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta
Disiplin sangat penting untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupan,
termasuk dalam Iingkungan masyarakat ilmiah. Pencapaian keberhasilan tidak
bisa dilepaskan dari kedisiplinan atau kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturanperaturan
dan standar-standar yang berlaku, dimana peraturan-peraturan dan
standar-standar tersebut didasarkan pada nilai-nilai, moral, dan norma-norma
(NMNr) yang ideal untuk diwujudkan dalam sikap dan perilaku nyata. Demikian
juga halnya dalam penyelenggaraan program pendidikan keguruan yang
mempersiapkan para mahasiswa calon guru yang ideal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pengembangan program
pendidikan keguruan terhadap peningkatan kedisiplinan mahasiswa.- khususnya
dalam aspek-aspek sikap hidup dan perilaku berpakaian/berdandan, bertutur kata,
dan perilaku dalam penampilan.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan studi kasus untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Selain
melakukan observasi dan wawancara kepada pihak-pihak yang berkompeten,
peneliti juga menggunakan angket berupa daftar cek penilaian did mahasiswa
setelah mengalami seramgkaian kegiatan-kegiatan pembelajaran sesuai dengan
kurikulum program pendidikan keguruan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwaVkegiatan-kegiatan dalam
penyelenggaraan program pengembangan pendidikan keguruan untuk peningkatan
kedisiplinan mahasiswa adalah melalui kegiatan-kegiatan pengembangan minat,
bakat, dan nalar mahasiswa; serta melalui kegiatan-kegiatan pembinaan
kedisiplinan mahasiswa khususnya dalam aspek-aspek tersebut di atas. Dalam
penerapan aturan-aturan dan tata tertib untuk peningkatan kedisiplinan
mahasiswa, pihak pendidik tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga
sekaligus sebagai teladan bagi mahasiswa untuk pengembangan sikap dan
perilaku yang dituntut untuk pembentukan kepribadian sebagai calon guru yang
profesional dan ideal. Beberapa faktor pendukung yang perlu dioptimalkan
pemanfaatannya adalah adanya kemauan dari segenap pihak pendidik (Direktur,
Dosen, Staf Administratif), dukungan masyarakat, serta pengoptimalan sarana dan
prasarana untuk peningkatan kedisiplinan mahasiswa. Sebaliknya, faktor-faktor
penghambat yang perlu diminimalkan, antartlain, yang bersumber dari faktor
sosial-ekonomi, minat dan kurangnya wawasan mahasiswa terhadap pentingnya
kedisiplinan dalam pembentukan kepribadian sebagai calon guru yang ideal.
Temuan penelitian ini memiliki beberapa implikasi dan rekomendasi
penting kepada pihak-pihak yang terkait, yakni pihak pendidik (dosen), pengelola
lembaga untuk senanliasa meningkatkan mutu pembinaan kedisiplinan mahasiswa
sementara melakukan tugas-tugas pemberian kuliah, dan kepada pihak peneliti
lanjutan untuk mengkaji lebih jauh dan lebih dalam tentang peningkatankedisiplinan maliasiswa sesuai dengan tuntutan kepribadian guru yang idea
UPAYA GURU PAI DALAM MEMBANGUN KESADARAN KEAGAMAAN SISWA KELAS VII DI MTs AL-MAEMUN KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN
 AbstrakLatar belakang masalah yang mendorong penelitian ini adalah realitas pelaksanaan pendidikan agama Islam di MTs, dimana keberhasilan sekolah dalam menginternalisasikan nilai keberagamaan dalam diri peserta didik masih banyak dipertanyakan, tujuan hakiki dari pendidikan agama pada lembaga pendidikan formal yang sejatinya adalah untuk mengembangkan nilai-nilai keagamaan dalam diri peserta didik dirasa belum optimal. Realita yang ada mengindikasikan bahwa para siswa belum memiliki kesadaran beragama atau kesadaran mengamalkan ajaran agama. Yang kemudian menjadi persoalan utama disini adalah bagaimana kemudian madrasah berupaya untuk menumbuhkan kesadaran siswa terhadap pengamalan ajaran agama. Maka MTs Al-Maemun Kuningan sebagai lembaga pendidikan Islam yang memiliki visi untuk mewujudkan anak didik yang berkualitas dalam imtaq dan meningkatkan akhlaqul karimah serta mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari tentunya memiliki upaya untuk mewujudkan makna serta tujuan hakiki pendidikan agama Islam, perwujudan kesadaran dalam menerapkan nilai-nilai keagamaan mempunyai pengaruh yang cukup signifikan, maka penulis tertarik dengan melihat upaya guru dalam membangun kesadaran keagamaan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar belakang MTs Al-Maemun Kuningan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya guru dalam membangun kesadaran keagamaan terwujud dalam program pembinaan keagamaan di MTs Al-Maemun Kuningan, yang mencakup tiga aspek, yaitu :pengembangan pengetahuan keagamaan, pengembangan pengamalan keagamaan, dan pengembangan pengalaman keagamaan yang mencakup beberapa kegiatan seperti; kegiatan ceramah pada hari besar Islam, pembagian zakat fitrah, pembagian hewan kurban, sholat dzuhur berjamaah, sholat duha, ibadah puasa, baca tulis al-Qur‟an, dan lain-lain. Kata Kunci: Guru PAI, Kesadaran Keagamaan AbstractBackground issues that drive this research is the reality of the implementation of Islamic religious education in MTs, where the success of the school in internalising the value of diversity in self-learners are still widely questioned, ultimate purpose of religious education at formal education institutions, which in essence is to develop religious values in self-learners felt not optimal. The reality indicates that students have not had a religious awareness or consciousness of practicing religion. Which later became the main issue here is how then madrassa student seeks to raise awareness against the practice of religion. Then MTs Al-Maemun Brass as an Islamic educational institutions that have the vision to realize the students qualified in IMTAQ and increase ahlaqul karimah and practice the teachings of Islam in daily life must have an effort to realize the meaning and ultimate purpose of Islamic religious education, the embodiment of consciousness in applying religious values have significant influence, the authors are interested in seeing the efforts of teachers in developing religious awareness in students of class VII MTs Al-Maemun Jalaksana Brass. This study is a qualitative research, with a background of MTs Al-Maemun Brass. Data collected by observation and interview techniques. Analysis of the data used in this research is descriptive qualitative data analysis. The data obtained in this study is data on observations and interviews. The results showed that the efforts of teachers in building religious consciousness manifested in the religious formation program at MTs Al-Maemun Brass, which includes three aspects, namely: the development of religious knowledge, the development of religious practice, and the development of religious experience that includes several activities such as; activities lectures on Islamic holidays, the distribution of tithes, the distribution of sacrificial animals, midday prayer in congregation, Duha, prayer, fasting, reading and writing the  al-Qur, an, and others.Keyword: Teacher of Islamic study, religious awarenes
College students’ academic stress during the Covid-19 pandemic: The influence of hardiness, coping strategy, social support, and demographic factorsand
Several research results show that during the COVID-19 pandemic, academic stress experienced by college students increased. They experience changes in how they learn, have difficulty staying focused, and are unproductive during the covid-19 pandemic. This study tests factors influencing college students’ academic stress during the covid-19 pandemic. We hypothesized that hardiness, coping strategy, social support, and demographic factors influence academic stress. The sampling technique employed a non-probability sampling technique with a purposive sampling type, with the criteria for college students in Jabodetabek who did distance learning during Covid-19 Pandemic. Three hundred-six participants met the research criteria. Data were collected by academic stress and hardiness scales and; adapting the interpersonal support evaluation list and coping styles scale. Validation of the research instrument using confirmatory factor analysis (CFA) through Lisrel 8.8 software. Hypothesis testing using multiple regression with SPSS software version 20.0. Hardiness, coping strategy (problem-focused-coping and emotional-focused-coping), social support (tangible, appraisal, self-esteem, and belonging)- and demographic factors (gender, level of study) have a significant effect on college student’s academic stress during the covid-19 pandemic (r2=28.2%, p<.001). Variables that have a significant effect on academic stress are emotional-focused-coping (B=0.361, p<.001), self-esteem-support (B=0.117, p<.050), belonging-support (B=-0.271, p<.001) and gender (B=6.885, p<.001). Academic stress is influenced by hardiness, coping strategies, social support, and demographic factors. College students’ academic stress will decrease if students get social support in the form of self-esteem-support and belonging support. The use of highly emotional-focused coping strategies will increase academic stress
Resiliensi Orang Tua yang Memiliki Anak dengan Penyakit Kronis: Pengaruh Dukungan Sosial, Religiositas dan Faktor Demografi
Orang tua yang memiliki anak dengan penyakit kronis mengalami kelelahan secara fisik, stress, frustrasi dan depresi. Di sisi lain, kondisi mental yang sehat dan stabil, atau secara spesifik daya lenting (resiliensi) sangat diperlukan dalam mendampingi proses pengobatan penyakit yang diderita anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dukungan sosial (emosi, instrumental, mencari dan membutuhkan dukungan), religiositas (belief, practice, feeling, knowledge dan effect) serta faktor demografi (usia anak, masa pengobatan, jenis penyakit, tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua) terhadap resiliensi orang tua yang memiliki anak dengan penyakit kronis. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling jenis purposive sampling. Terdapat 160 orang tua yang berdomisili di Jabodetabek menjadi partisipan penelitian ini. Alat ukur yang digunakan yakni: Resilience Quetiont (RQ) Test, Berlin Social Support Scale (BSSS) dan skala religiositas yang mengacu pada teori Glock and Stark. Validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan confirmatory factor analysis (CFA). Analisis data menggunakan Teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan social dan religiositas berkontribusi secara signifikan terhadap resiliensi orang tua (r2=60.2%, p.001). Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan adalah dimensi emosi (b=.865, p.001) dan mencari dukungan sosial (b=.485, p=.0110.05), dimensi practice (b=.333, p=.034) dan feeling religiosity (b=.921, p.001). Sementara dari variabel demografi diketahui jenis penyakit (b=.485, p=.006) dan pekerjaan orang tua (b=-.540, p=.041) berpengaruh signifikan terhadap resiliensi orang tua. Impilikasinya disarankan untuk memberikan dukungan emosi pada orang tua yang memiliki anak dengan penyakit kronis dan orang tua disarankan untuk meningkatkan level religiositasnya
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Penulisan karya ilmiah ini dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa yang
belum memahami konsep materi dan jawaban yang kurang tepat dalam
menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Selain itu ditemukan siswa yang
meskipun mendapat nilai yang tinggi tetapi tidak mampu menerapkan apa yang
diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Peran siswa lebih banyak hanya menerima
informasi dari guru yang kemudian dihapalkan untuk ujian dan mendapatkan nilai.
Hal tersebut diakibatkan karena kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran,
dimana metode atau pendekatan pembelajaran yang digunakan masih berpusat
pada guru. Oleh karena itu diperlukan suatu cara belajar yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA. Salah satu pendekatan
tersebut adalah pendekatan Contextual Teaching and Learning. Pendekatan
Contextual Teaching and Learning merupakan suatu pendekatan yang mengaitkan
materi pembelajaran dengan kehidupan nyata sehingga membuat pembelajaran
lebih bermakna dan mendorong siswa menerapkan pengetahuan yang dimilikinya
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran kontekstual melibatkan
tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: kontruktivisme (contructivism),
menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning
community), pemodelan (modeling), refleksi dan penelitian sebenarnya (authentic
assessment). Dengan menerapkan pendekatan CTL dalam pembelajaran IPA,
diharapkan hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran
berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami,
bukan sekedar transfer pengetahuan dari guru kepada siswa
The Relationship of Severity Level of Autism and Parent’s Unconditional Love on Children with Autism Moderated by Religiosity and Social Support
Children with autism have difficulties in social interaction, lack of communication, and repetitive behavior. Those
conditions make parents come to grips with several drawbacks in taking care of their autistic children. The
purpose of this study was to determine the relationship between the severity level of autism and the unconditional
love of parents, moderated by religiosity and social support. This study was using a quantitative approach with
structural equation model (SEM) analysis. Participants in this study were 200 parents of children with Autism
Spectrum Disorder (ASD) aged 2-17 years old and were selected by the non-probability sampling technique. The
measurements applied in this study were unconditional love scale, taken from Porter Parent Acceptance scale,
which consists of four items (α = .802; AVE = .628), social support scale, which consists of three items (α = .703;
AVE= .628), Brief Multidimensional Measure of Religiousness/Spirituality, which consists of ten items (α =
.952; AVE= .699), and Childhood Autism Rating Scale, which consists of four items (α = .756; AVE= .574). The
result indicated that the unconditional love of parents was significantly affected by severity level of autism, b = -
.162; t(196) = 2.849, p = .005; religiosity, b = .534; t(196) = 7.101, p = .000; and social support, b = .157; t(196)
= 2.426, p = .016. Religiosity was proven to be essential in moderating the relationship of severity level of autism
and unconditional love, b = .249; t(196) = 3.262, p = .001); while social support was not, b = -.020; t(196) = .293,
p = .770. Religiosity could help maintain the unconditional love of parents for their autistic children, while social
support was not enough to buffer stress caused by them. Thus, parents of children with autism are urged to
increase their level of religiosit
PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan berpikir kreatif siswa kelas VB SDN Cikampek Timur I, hal ini dibuktikan dengan pengujian instrumen soal keterampilan berpikir kreatif yang mencakup lima indikator keterampilan berpikir kreatif. Keterampilan berpikir kreatif adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang di dalamnya terdapat lima fase atau tahapan. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN Cikampek Timur I yang berjumlah 20 siswa. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1)Aktivitas belajar siswa kelas VB SDN Cikampek Timur I dengan menggunakan model Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pembelajaran IPA; 2)Peningkatan keterampilan berfikir kreatif siswa kelas VB SDN Cikampek Timur I setelah menggunakan model Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pembelajaran IPA. Metode penelitan yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus dengan hasil peningkatan yang signifikan pada persentase Ketuntasan Belajar Siswa Klasikal (KBSK) setiap siklusnya. Hasil nilai rata-rata N-Gain keterampilan berpikir kreatif siswa kelas VB SDN Cikampek Timur I termasuk kedalam kategori sedang pada setiap siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbandingan skor pretest dan posttest yang mencakup lima indikator keterampilan berpikir kreatif dan indikator pembelajaran. Adanya peningkatan pada hasil posttest setiap siklusnya dipengaruhi oleh aktivitas siswa yang mengalami peningkatan yang signifikan pada setiap siklusnya. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat direkomendasikan bahwa model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dapat digunakan sebagai model pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa
Nurturing care among adolescent mothers
Background. Many studies show the impact of adolescent mothers on child development. To prevent the impact of adolescent pregnancy, nurturing care is needed to support optimal children's development.
Objective. This study aims to identify comprehensive nurturing care among adolescent mothers.
Methods. This study used secondary data in the integration of the 2018 National Socioeconomic Survey and Basic Health Survey. To measure nurturing care, 5 components were used: health, adequate nutrition, security and safety, responsive caregiving, and opportunities for early learning with latent class analysis.
Results. The results of the analysis showed that 62% of adolescent mothers provided uncompleted nurturing care. About 21% of adolescent mothers need assistance in improving nurturing care related to adequate nutrition and learning opportunities, and 17% need assistance to improve health, nutrition, responsive caregiving, and opportunities for early learning.
Conclusion. Adolescent mothers are in need of comprehensive nurturing care for their children. Practice is needed in order to enhance nurturing care initiatives, particularly for teenage mothers
Multivariate Analaysis of Critical Consciousness on Female University Students in West Java
There are a lot of gender-based discriminations in West Java, however little effort is made to change this condition. Critical Consciousness (CC) can be the answer to this problem. This study aims to examine the influence of teacher political support, parents and peer political support, experience of discrimination, socioemotional adaptation, academic adaptation, and socioeconomic background on CC and its domains. Sample in this study was taken from population of female students at universities in West Java, with a total of 260 respondents. All instruments in this study have been adapted to accommodate specific characteristics of female students in West Java. Confirmatory factor analysis was used to test the validity of the construct and multivariate regression analysis was used to analyze the data. There is a significant influence from the variables of academic adaptation, socioeconomic background, teacher political support, life satisfaction, parents and peer political support and experiences of discrimination on CC and its domains with t-value > 1.96. Pedagogical approach from teachers, parents, and peers is important. However, in current society that’s not the only factor, education is still influenced by socioeconomic background, proven by this study that socioeconomic background heavily influenced one of CC domains.
Keywords: Critical Consciousness; Experience With Discrimination; Female Students; Socioeconomic Background; Teacher Political Support And Parents And Peer Political Suppor