23 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN KAMPUS GARUT

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi dengan meningkatnya kasus obesitas di kalangan remaja dan anak-anak, maka tujuan jangka panjangnya adalah semakin menurunnya kasus obesitas tersebut. Berdasarkan asumsi penulis bahwa obesitas yang diderita oleh seseorang akan mempengaruhi kualitas tidurnya. Target khusus yang ingin dicapai adalah kasus obesitas tidak terjadi di kalangan mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Kampus Garut untuk dihubungkan dengan kualitas tidurnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelatif untuk mencari hubungan antara obesitas dengan kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Kampus Garut yang terbukti menderita obesitas. Penelitian mula-mula dilakukan dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mendapatkan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) dari mahasiswa untuk mendapatkan data mahasiswa penderita obesitas, yaitu mahasiswa dengan IMT > 25 kg/m2 sebagai sampel dalam penelitian ini. Lalu kuesioner PSQI (The Pittsburgh Sleep Quality Index) disebarkan pada penderita obesitas untuk mendapatkan data tentang kualitas tidurnya. Setelah data IMT dan kualitas tidur dari mahasiswa tersebut diperoleh, lalu dilakukan uji analisis chi-square 3x2, terbukti bahwa ada hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kualitas tidur dengan pValue = 0,033. Akhirnya penulis menyarankan agar mahasiswa menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan ideal agar kualitas tidurnya menjadi baik

    ANALISIS UJI KELAYAKAN BUDIDAYA JAMBU BIJI KRISTAL (Psidium guajava L) DI DESA CIWARINGIN KECAMATAN LEMAHABANG KABUPATEN KARAWANG

    Get PDF
    Crystal guava cultivation is widely developed in Ciwaringin Village, Lemahabang District, so that the development of crystal guava is in great demand by farmers, this development aims to meet market demand for crystal guava which is quite high with low supply from farmers and other reasons that are the basis is a pretty good market opportunity because it has been able to enter big markets in urban areas. Minim of information for farmers related to the research conducted in Ciwaringin Village is one of the factors for the lack of information for the development of crystal guava cultivation, thus making researchers want to analyze how technical and financial feasibility is on crystal guava farming in Ciwaringin Village, Lemahabang District, Karawang Regency.The business feasibility analysis carried out on crystal guava cultivation is the financial feasibility aspect includes the calculation of NPV, Gross B/C, Net B/C, IRR, Profitability Ratio, and the calculation of the length of the payback period (Payback Period), with the results of the NPV study of Rp.770.335.968, Gross B/C = 1.41, Net B/C = 2.27, IRR = 47,13%, PR = 1.27, and the rate of return on investment business investment PP (Payback Period) for 2.3 years, based on the results of the analysis, the cultivation of crystal guava in Ciwaringin Village, Lemahabang District, Karawang Regency can be said to be feasibl

    Efektivitas Metode Delphi dalam Pengembangan Instrumen Supervisi Manajerial

    Get PDF
    Penelitian eksperimen ini ingin mengetahui apakah metode Delphi efektif dalam mengembangkan instrumen supervisi manajerial pada diklat teknis fungsional pembentukan jabatan calon pengawas madrasah di Balai Diklat Keagamaan (BDK)  Bandung  pada tahun 2015. Untuk keperluan ini, peneliti menggunakan desain Randomized Control-Group Postest Only. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji t, suatu teknik yang dilakukan untuk menguji perbedaan rata-rata  dari dua atau lebih populasi yang sama atau berbeda. Populasi  yang dibandingkan bersifat independent (saling bebas) satu sama lain. Hasil perhitungan SPSS memperlihatkan bahwa hasil uji F menunjukan bahwa F hitung untuk nilai postes dengan asumsi kedua varians sama (Equal variance assumed) adalah 8,225 dengan probabilitas 0,006 dan hasil uji t menunjukan bahwa t hitung untuk nilai postes dengan asumsi kedua varians sama pada kedua sisi adalah 5,906 dengan probabilitas 0,00. Kriteria pengujiannya, tolak H0 jika probabilitas < 0,05. Dari hasil perhitungan kedua probabilitas uji F (0,006) dan uji t (0,00) < 0,05 sehingga H0 di tolak, sehingga dapat dikatakan memang kedua varians populasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berbeda. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Delphi efektif dalam pengembagan instrumen supervisi manajerial

    HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP INTENSITAS KENAKALAN REMAJA ANAK SEKOLAH DI SMK YBKP3 GARUT

    Get PDF
    Juvenile delinquency among high school students is the result of those who have issues in mental or psychological development. The aim of this study is to relationship between religiosity and intensity of juvenile delinquency among high school students. This study used quantitative approach and the design applied was product-moment correlation. For bivariate analysis purposes, one-way ANOVA was used to test compare mean. The total population of this study was 387 teenage students who have both good and bad behavior in terms of religiosity. The instrument used had been valid with the value of point biseral correlation from 0.126 to 0.617 with the alpha of 0.05. The reliability value obtained was alpha 0.80. The results showed that there was no difference between the religious level and the anger level based on the student's age (P-value) = 0.967, student class (0.976) and gender (0.991). The conclusion obtained is that the religious level of students obtained is high or good as many as 192 students (49.6%). This shows that the subject believes and believes in things that are fundamental and dogma in religion. Recommendations are given to always maintain well-applied arrangements, and need to be developed to correct all deficiencies and mistakes in an effort to prevent delinquency among school children.

    PENDIDIKAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS 04 SDN PAMINGGIR 1 GARUT TENTANG PENTINGNYA MENCUCI TANGAN SEBELUM MAKAN

    Get PDF
    Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak, maka disamping keluarga sebagai pusat pendidikan, sekolah juga mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Salah satu Indikator PHBS di institusi pendidikan/sekolah antara lain Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun. Tujuan pengabdian untuk menjelaskan cara mencuci tangan yang baik dan benar, menjelaskan dampak yang ditimbulkan jika tidak mencuci tangan, menjelaskan solusi untuk anak yang belum menerapkan mencuci tangan. Metode yang digunakan dengan metode ceramah, Tanya jawab, diskusi dan demonstrasi. Hasil Jumlah audience : 35 orang Audience berusia: 11 – 12 tahun, sebelum dilakukan kegiatan siswa sudah mengenal tentang cuci tangan hanya belum tahu cara yang benar, setelah di lakukan demontrasi siswa secara keseluruhan dapat memahami dan mendemonstrasikan ulang dengan benar. Siswa dan guru tampak antusian mengikuti kegiatan. Kesimpulan Peserta mengikuti penyuluhan dengan senang hati karena penyuluhan dilaksanakan dengan menyenangkan. Kegiatan penyuluhan berjalan kondusif karena siswa memperhatikan materi yang disampaikan dengan baik

    GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN POSBINDU DI KELURAHAN MUARA SANDING KABUPATEN GARUT

    No full text
    Peningkatan usia harapan hidup di Indonesia belum disertai dengan peningkatan kualitas kesehatan lansia. Posbindu bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan lansia. Namun pemanfaatan posbindu masih rendah, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah dukungan keluarga. Tujuan penelitian menggambarkan dukungan keluarga terhadap lansia dalam pemanfaatan posbindu di Kelurahan Muara Sanding. Metode penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Populasi adalah 135 keluarga yang tinggal bersama lansia > 60 tahun di RW 02, 09, 10 dan 11 Kelurahan Muara Sanding Garut. Teknik pengambilan sampel yaitu total populasi sebanyak 135 KK. Dukungan keluarga terdiri dari empat dimensi yaitu emosional atau penghargaan, informasi, instrumental dan persaudaraan. Instrumen yang digunakan menggunakan kuesioner Sarafino & Smith, instrumen valid dan reliabilibel dengan angka alpha cronbach 0,759. Analisa data yang dilakukan menggunakan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukan 69 keluarga memberikan dukungan rendah terhadap lansia dalam pemanfaatan posbindu (51,1%). Dimensi dukungan keluarga rata-rata skor rendah yang terdiri dari 4 domain: 1) Emosional atau pengahargaan rendah (50,4%), 2) Informasi rendah (50,4%), 3) Instrumental rendah (52,6%), 4) Persaudaraan rendah (54,8%). Hal tersebut disebabkan karena faktor pendidikan, pengetahuan, usia, pekerjaan dan penghasilan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan dukungan keluarga masih kurang kepada lansia untuk memanfaatkan posbindu. Penting bagi perawat komunitas untuk mengkaji beban keluarga dalam memberikan dukungan dan menyebarkan leaflet atau brosur ke setiap keluarga mengenai program posbindu lansia

    Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Tokoh Masyarakat (Kader) Dalam Pencegahan Covid-19 Di Desa Haurpanggung Kabupaten Garut

    No full text
    ABSTRACT Prevention of COVID-19 must be done by the whole community. So public health precautions must be applied. The public must be disciplined in carrying out promotive and preventive efforts in preventing COVID-19. The support of community leaders is currently still limited to the phase of just getting involved and being part of the activity. Efforts to prevent COVID-19 are not enough just to provide information to the public. These prevention efforts need the support and active role of public figures. It is hoped that it can be known what factors are related to the behavior of health cadres in preventing COVID-19 in Haurpanggung Village, Tarogong Kidul District, Garut Regency. The design of this research is to analyze secondary data as a follow-up to community service activities. The population in this study were all public figures in the village of Haurpanggung, totaling 80 people. Univariate analysis was used in the form of frequency distribution and bivariate with a chi-square test. Correlation is significant if p-Value <  α or p-Value < 0.05. Respondents' knowledge does not have a relationship with the behavior of implementing covid-19 prevention with a p-Value of 0.078, Respondents' perception has a relationship with the behavior of implementing covid-19 prevention with a p-value of 0.034, and the respondent's perception has no relationship with the behavior of implementing covid prevention -19 with a p-Value value of 0.09. This study can conclude that knowledge and perception do not have a significant relationship with the behavior of community leaders in Haurpanggung Village in implementing health protocols as an effort to prevent COVID-19. Keywords: Determinants of Behavior, Prevention of COVID-19, Public FigureABSTRAK Pencegahan COVID-19 harus dilakukan oleh seluruh masyarakat. Maka  kewaspadaan kesehatan masyarakat harus diterapkan. Masyarakat harus disiplin melaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif dalam pencegahan COVID-19. Dukungan tokoh masyarakat saat ini masih terbatas pada fase sekedar terlibat dan menjadi bagian dari kegiatan. Upaya pencegahan COVID-19 tidak cukup hanya sekedar memberikan informasi kepada masyarakat. Upaya pencegahan tersebut perlu dukungan dan peran aktif dari para tokoh masyarakat. Tujuan diharapkan dapat diketahui faktor- faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku kader kesehatan dalam pencegahan COVID-19 di Desa Haurpanggung Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Rancangan penelitian ini adalah menganalisa data sekunder sebagai tindak lanjut dari kegiatan pengabdian pada masyarakat. Populasi dalam penelitian  ini adalah  seluruh tokoh masyarakat yang ada di Desa Haurpanggung yang berjumlah 80 orang. Analisis yang digunakan Univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan bivariat denga  uji chi square. Korelasi dinyatakan signifikan bila p-Value < α  atau p-Value < 0,05. Pengetahuan responden tidak memiliki hubungan dengan perilaku pelaksaaan pencegahan covid-19 dengan hasil nilai p-Value 0,078, Persepsi responden memiliki hubungan dengan perilaku pelaksaaan pencegahan covid-19 dengan hasil nilai p-Value 0,034, serta persepsi responden tdiak memiliki hubungan dengan perilaku pelaksaaan pencegahan covid-19 dengan hasil nilai p-Value 0,09. Penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa pengetahuan dan persepsi tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku tokoh masyararakat Desa Haurpanggung dalam pelaksanaan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan COVID-19. Kata Kunci: Determinan Perilaku, Pencegahan COVID-19, Tokoh Masyarakat

    Pentingnya Edukasi Vasiksinasi untuk Mencegah Covid -19

    No full text
    ABSTRAK Insiden COVID-19 ini telah menimbulkan kepanikan di masyarakat dan petugas kesehatan. Penyakit ini harus diwaspadai karena penularan yang relatif cepat dan memiliki gejala yang bervariatif, memiliki tingkat mortalitas yang tidak dapat diabaikan, dan belum adanya terapi definitif. Masih terdapat perbedaan pemahaman dan pengetahuan warga terkait dengan pentingnya vaksinasi COVID-19, sebagai  Upaya Pencegahan Penyebaran Virus COVID-19. Tujuan kegiatan adalah edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi  dalam mencegah COVID 19. Metode yang digunaan pada kegiatan ini ialah ceramah dan diskusi serta tanya jawab. Hasil yang dicapai setelah dilakukan  pendidikan kesehatan melalui edukasi, terdapat peningkatan pengetahuan tentang pentingnya vaksinasi dalam mencegah papar COVID-19 pada para peserta pendidikan kesehatan. Kata Kunci: Pencegahan, COVID-19, Vaksinasi  ABSTRACT The COVID-19 incident has caused panic in the community and health workers. This disease must be watched out for because of its relatively fast transmission and varied symptoms, a mortality rate that cannot be ignored, and the absence of definitive therapy. There are still differences in people's understanding and knowledge regarding the importance of COVID-19 vaccination, as an effort to prevent the spread of the COVID-19 virus. The purpose of the activity is education to increase public knowledge about the importance of vaccination in preventing COVID 19. The method used in this activity is lectures and discussions and questions and answers. The results achieved after health education was carried out through education, there was an increase in knowledge about the importance of vaccination in preventing exposure to COVID-19 in health education participants. Keywords: Prevention, COVID-19, Vaccinatio

    Pendidikan Kesehatan Tentang Ergonomi Di Home Industry Cotton Bud Desa Mekarbakti Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang

    No full text
     ABSTRAK Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja di lingkungan kerja. kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Potensi bahaya akan selalu timbul pada saat seseorang yang melakukan pekerjaan. Potensi bahaya tersebut dapat berasal dari sifat pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja, mesin yang digunakan oleh pekerja, lingkungan kerja dari pekerja, proses produksi, dan cara kerja pekerja.  Tujuan pengabdian untuk menjelaskan tentang kesehatan dan keselamatan kerja khususnya ergonomi dalam pelaksanaan pekerjaan di home industry. Metode kegiatan promosi kesehatan dilakukan dengan pemberian pendidikan kesehatan melalui virtual menggunakan platform Whatsapp Group Chat dengan metode ceramah, Tanya jawab, diskusi dan demonstrasi. Hasil Rekapitulasi data Pengkajian Kebutuhan Belajar Jumlah audience : 36 orang,  Audience terdiri dari para pekerja dari seluruh bagian dalam proses pembuatan Cuttond Buds. Saat sesi pematerian berjalan dengan lancar dan peserta tampak fokus dan menyaimak apa yang sedang dipresentasikan. Setelah materi selesai disampaikan, dilanjut dengan penayangan video tentang pengaturan posisi yang baik dan benar pada saat bekerja yang disertai dengan gerakan peregangan dan selanjutnya sesi tanya jawab yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perubahan pekerja dari yang sebelumnya dan sesudahnya diberikan penkes. Kesimpulan didapatkan bahwa kebutuhan belajar pekerja di home industy cuttond bud, meliputi kebutuhan belajar perceived needs, unperceived needs, dan misperceived needs. Pada proses pelaksanaan penyuluhan; para pekerja, terlihat antusias saat pemberian materi berlangsung. Kegiatan penyuluhan berjalan kondusif karena peserta menyimak materi yang disampaikan dengan baik. Kata Kunci: Ergonomi, Home Industri, Keselamatan dan Kesehatan Kerja  ABSTRACT The application of occupational safety and health is very important as an effort to prevent work accidents in the work environment. Work is important for the company, because the impact of accidents and occupational diseases is not only detrimental to employees, but also to the company, either directly or indirectly. Potential danger will always arise when someone is doing the job. The potential hazards can come from the nature of the work done by workers, the machines used by workers, the work environment of workers, the production process, and the way workers work. The purpose of this service is to explain occupational health and safety, especially ergonomics in the implementation of work in the home industry. The method of health promotion activities is carried out by providing virtual health education using the Whatsapp Group Chat platform with the methods of lectures, questions and answers, discussions, and demonstrations. Results of the Learning Needs Assessment data recapitulation Audience number: 36 people. The audience consists of workers from all parts of the process of making cotton buds. When the presentation session went smoothly and the participants seemed focused and listening to what was being presented. After the material has been delivered, it is followed up with a video showing about setting a good and correct position at work accompanied by stretching movements and then a question and answer session which aims to find out the extent to which workers have changed from those previously and afterward given the Health Center. The conclusion is that the learning needs of workers at home industrial cotton buds include learning needs, perceived needs, unperceived needs, and misperceived needs. In the extension process; the workers, looked enthusiastic when the materials were given. The extension activity was conducive because the participants listened well to the material presented. Keywords: Ergonomics, Home Industry, Occupational Safety, and Healt
    corecore