125 research outputs found
Analisis Risiko Proyek Pembangunan PLTU Kalselteng-2 (2x100MW) di PT PLN (Persero)
Studi ini bertujuan untuk menganalisis risiko proyek Pembangunan PLTU Kalselteng-2 (2x100 MW) dengan menggunakan matrik level risiko antara kriteria kemungkinan dan kriteria dampak terjadinya risiko. Metode penelitian ini mencakup survei, publikasi yang relevan dan penilaian empiris terhadap penerapan risiko proyek yang sebenarnya. Data masukan telah disediakan dari pengalaman proyek pembangkit sebelumnya. Penerapan manajemen risiko ini mencakup 6 tahap berurutan yaitu menentukan sasaran/tujuan, uji sasaran/tujuan, penetapan deskripsi risiko, penetapan kriteria kemungkinan dan dampak, penentuan tingkat risiko terkendali dan penetapan aksi mitigasi. Adapun hasil analisis risiko proyek Pembangunan PLTU Kalselteng-2 terdapat total 53 risiko yang teridentifikasi dengan tingkat risiko ekstrem sejumlah 7 risiko, tingkat risiko tinggi sejumlah 18 risiko dan sisanya tingkat risiko rendah. Disimpulkan bahwa manajemen risiko dapat dilakukan dengan identifikasi risiko dan menerapkan teknik atau strategi yang dipilih untuk pengurangan risiko, pengalihan risiko dan retensi risiko untuk mengantisipasi seluruh risiko yang terjadi pada proyek Pembangunan PLTU. Sistem manajemen risiko harus dijalankan dengan baik agar risiko dapat diminimalkan. Kata kunci: identifikasi, analisis, tingkat risiko, mitigasi, manajemen risiko
Mechanical Properties of Liquid and Solid Repaired on Damaged Model of Glass Fiber-Reinforced Polymer Composites
This study has investigated the effect of repair method on mechanical properties of Glass Fiber-Reinforced Polymers (GFRP). Composite materials are primarily damaged by mechanical loads. In this study, a damaged composite was repaired by liquid filling and solid filling methods. The damaged composite was modeled by drilled composites specimen with 5 mm drill. The specimen than repaired in the form of the same fluid and solid mixture of epoxy resin composite. The tensile and impact properties of damaged and repaired composites were observed. The results show the increase of tensile and impact strength in each additional glass fiber in both liquid and solid repair. Also, solid repair data show the better and the increase of tensile and impact strength than the liquid repair. They are 23, 40 and 46 MPa for tensile strength of solid repair with 10%, 20% and 30% of additional glass-fiber respectively. Moreover, the impact strength data of solid repair show 0.86, 1.00 and 1.99 J/mm2 with 10%, 20% and 30% of additional glass fiber respectively. Fractography study shows the fracture of Repaired Solid Hollow Glass-Fiber Reinforced Polymers (RSHGFRP) 30% composite located in the circle of repaired area. Solid repair shows higher mechanical properties than liquid repair
Pengaruh Persentase Berat Serbuk Sic Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan Impak Pada Komposit Alsimgtib-sic Produk Hpdc
Metal Matrix Composites (MMC) banyak digunakan dalam beberapa aplikasi pesawat terbang dan industri otomotif dan memungkinkan insinyur untuk mengatasi kendala ketika menggunakan bahan individual. Bahan penyusun komposit mempertahankan identitas mereka dalam komposit dan tidak larut atau bergabung sepenuhnya satu sama lain. Dalam studi ini, AlSiMgTiB-SiC adalah komposit dengan paduan alumunium seri A356 sebagai matriks dan SiC (silikon karbida) yang merupakan bahan keramik sebagai reinforcement. Aluminium memiliki beberapa sifat yaitu ringan, tahan korosi, dan mudah dibentuk. Namun, aluminium memiliki kekuatan mekanik dan kekerasan yang kurang baik, SiC merupakan bahan keramik yang menguntungkan dimana mudah berikatan dengan alumunium dan tidak menyebabkan oksidasi. Komposit AlSiMgTiB-SiC ditambahkan TiB 1,5% yang bertujuan untuk penghalusan butir dan menambahkan 1% Mg untuk meningkatkan wettability. Pembuatan komposit menggunakan proses stirr casting dan dibentuk dengan menggunakan cetakan HPDC (high pressure die casting) dengan penambahan SiC yang berbeda yaitu (0%, 5%, 7,5%, 10%). Uji tarik dan uji impak digunakan untuk mengetahui kekuatan tarik dan ketangguhan impak komposit AlSiMgTiB-SiC. Meningkatnya persentase berat serbuk SiC menyebabkan peningkatan kekuatan tarik komposit. Nilai kekuatan tarik tertinggi terdapat pada AlSiMgTiB dengan persentase berat SiC 10% yang mempunyai nilai 186,77 MPa. Hasil lain menunjukkan bahwa peningkatan atau penambahan persentase berat serbuk SiC menyebabkan ketangguhan impak semakin kecil karena material semakin getas. Nilai ketangguhan impak tertinggi adalah 9.67 J/cm2 yang terdapat pada AlSiMgTiB-SiC dengan 0% Si
Pengaruh Persentase Berat Serbuk Sic Terhadap Sifat Fisik Dan Sifat Mekanik Komposit Dengan Matrik Alsitib Yang Diperkuat Serbuk Sic
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sifat fisik dan sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan dengan sifat sebelumnya. Teknologi ilmu bahan yang biasa digunakan dan banyak dilakukan penelitian adalah komposit. Komposit yang terdiri dari matriks dan penguat dipadukan sehingga menghasilkan material yang unggul. Penelitian ini membuat sebuah komposit berbahan matrik berupa logam atau biasa disebut dengan MMC (Metal Matrix Composites). Penggunaan matrik berupa logam aluminium dilakukan karena sifat aluminium yang ringan, mudah dibentuk, dan tahan korosi . Selain itu aluminium juga logam yang paling banyak digunakan pada bidang industri. Penelitian ini merekayasa matrik dengan penambahan dari super alloy berupa AlTiB (Aluminium Titanium Boron) yang berfungsi sebagai penghalus butir (grain refinement) agar mendapatkan material yang ulet dan memiliki kekuatan yang baik. Penguat yang digunakan berbahan keramik yaitu berupa SiC (Silicon Carbide). Pembuatan komposit dilakukan dengan metode liquid state processing dengan menggunakan stir casting. Metode ini digunakan agar terjadi pencampuran antara matrik dengan penguat pada suhu semisolid dan pada saat akan melakukan penuangan. Dengan menggunakan variasi persentase berat SiC yang berbeda diharapkan bisa mengetahui komposisi yang tepat untuk pembuatan komposit ini. Diteliti sifat fisik maupun sifat mekaniknya dengan berbagai macam metode pengujian. Pengujian sifat fisik meliputi uji densitas, perhitungan porositas, uji mikrografi. Pengujian sifat mekanik meliputi uji kekerasan dan uji bendin
Studi Komparasi Kapasitas Dukung Rencana dan Kapasitas Dukung Aktual Fondasi Tiang Pancang Pada Konstruksi Slab On Pile Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2
Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 sepanjang 16,31 km melintas di Kawasan Pantai Utara Jawa. Peta Geologi Regional menunjukkan bahawa di area Pantai Utara Jawa memiliki lapisan tanah alluvial dengan karakteristik lempung dan lanau. Hasil penyelidikan tanah menunjukkan kedalaman lapisan lunak hingga mencapai lebih dari 60 m. Kondisi ini memicu rekayasa konstruksi untuk menopang jalan raya di atasnya. Salah satu upaya pemenuhan elevasi rencana (finish grade) adalah dengan konsep elevated road dengan konstruksi slab on pile. Jalur lalu-lintas rencana diletakkan pada sebuah pelat beton (concrete slab) yang ditopang oleh tiang-tiang pancang diameter 600 mm. Dengan kondisi lapisan tanah lunak yang cukup dalam, kapasitas dukung tiang-tiang fondasi ditanggung oleh tahanan gesek yang diberikan tanah di sepanjang tiang. Studi komparasi ini membandingkan kapasitas dukung rencana yang dihitung dengan rumus empirik dengan kapasitas dukung aktual lapangan hasil PDA Test. Perhitungan dilakukan pada 5 tiang uji untuk kemudian dilakukan komparasi dengan data record PDA test. Untuk kasus umur pemancangan 14 hari di lokasi penelitian, kapasitas dukung tiang dari hasil PDA test masih di bawah angka kapasitas dukung rencana. Kapasitas dukung aktual rata-rata yang diperoleh dari 5 tiang uji adalah sebesar 278 ton. Nilai ini berada di bawah kapasitas dukung rencana metode Shio & Fukui sebesar 381 ton, Meyerhoff sebesar 355 ton, Biaud et al. sebesar 777 ton, dan Luciano Decourt sebesar 605 ton. Di umur tiang pancang 14 hari setelah selesai pemancangan, hasil perhitungan kapasitas dukung metode Meyerhoff yang paling mendekati kapasitas dukung aktual hasil PDA test dengan rasio 1,26. Disusul berikutnya metode Shio & Fukui dengan rasio 1,36, Luciano Decourt (2,16), dan Biaud et al. (2,81). Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan terdapat korelasi positif antara umur setelah selesai pemancangan dengan kapasitas dukung gesek. Untuk jenis tiang friksi hal ini tentu sangat berpegaruh, jadi memungkinkan ketika tinjauan dilakukan dengan umur pemancangan yang lebih lama, maka daya dukung aktual yang didapat akan meningkat. Hal ini membutuhkan penelitian lanjutan untuk mendapatkan hubungan waktu dengan kenaikan daya dukung tiang pancang, utamanya untuk lokasi yang memiliki lapisan tanah lunak cukup dalam seperti di lokasi penelitian ini. Kata kunci: kapasitas dukung ultimit, kapasitas gesek, pondasi, tiang pancang, N-SPT
Analisis Sosial terhadap Program KPR Rumah Bersubsidi Perumahan Pesona Estetika Cikembulan di Kabupaten Pangandaran
Abstrak Backlog rumah di Indonesia masih sangat tinggi. Berdasarkan data sensus BPS pada tahun 2015 backlog perumahan di Indonesia untuk tahun 2015 adalah 11.459.875 unit. Hal ini berkaitan dengan kemampuan untuk memiliki rumah, khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). Pemerintah meluncurkan program kepemilikan rumah bersubsidi dengan menggandeng perbankan dan developer yang terdaftar sebagai penyedia unit rumah yang dijual ke konsumen. Peneliti ingin melihat sejauh mana respon masyarakat terhadap program KPR Rumah Bersubsidi berdasarkan pengalaman peneliti sebagai pelaku pembangunan (developer) dengan mengambil studi kasus di salah satu perumahan bersubsidi yang peneliti kembangkan yaitu Perumahan Pesona Estetika Cikembulan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat-Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, program KPR rumah subsidi ini mendapat respon yang sangat tinggi dari masyarakat, terbukti melalui penelitian yang dilakukan oleh Peneliti berdasarkan data penjualan dari perumahan bersubsidi yang dibangun pada tahun 2016, total sebanyak 51 unit rumah subsidi laku terjual dan diserah-terimakan ke konsumen hanya dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun sejak dipasarkan. Hal ini tentu menjadi capaian yang positif bagi pemerintah karena menurunkan angka backlog perumahan. Pada pelaksanaannya di lapangan, mayoritas calon konsumen tidak hanya kalangan MBR ingin membeli rumah dengan skema subsidi, sehingga hal tersebut berpotensi terjadi manipulasi-manipulasi. Diperlukan komitmen yang tinggi dari semua stakeholder; pemerintah sebagai pembuat program untuk menerapkan aturan dan pengawasan, perbankan sebagai penyedia jasa keuangan tidak hanya capaiannya target KPR, dan tentunya yang paling penting adalah komitmen developer untuk menyaring calon konsumen yang benar-benar berkategori MBR untuk dapat membeli rumah subsidi sehingga program ini dapat berhasil dan tepat sasaran. Kata kunci: backlog; kpr subsidi; masyarakat berpenghasilan rendah; respon masyarakat; rumah subsid
- …