21 research outputs found

    Analisis Hijauan Rumput Rawa dan Kapasitas Tampung Padang Penggembalaan Kerbau Rawa di Desa Bajayau Tengah, Kecamatan Daha Barat, Hulu Sungai Selatan (HSS)

    Get PDF
    Untuk mengetahui beberapa faktor lokal pendukung dalam produksi kerbau rawa di Kecamatan DahaBarat, HSS dilakukan penelitian. Penelitian dilakukan melalui metode survei meliputi pengamatanarea, pengambilan dan analisis sampel rumput rawa dan daya dukungnya terhadap kerbau rawa. Hasilmenunjukkan bahwa kerbau rawa yang dipelihara secara ekstensif di daerah rawa sekitar 1200 hadengan pengelolaan yang minim. Area persebaran memiliki masa kering relatif panjang (JuliOktober), area persebaran rawa memiliki beberapa jenis rumput rawa yang spesifik seperti padi hiang,tambang kumpai, minyak kumpai, sempilang, purun tikus dengan nutrisi yang baik dan daya dukungsekitar 3000 ekor kerbau. Ketahanan area penggembalaan kerbau rawa perlu dipertahankan gunamendukung produksi kerbau rawa di Kecamatan Daha Barat, HS

    The Quality of Boer Goat Semen Preserved with Sugar Palm Juice

    Get PDF
    The objective of this study was to examine the effect of seminal plasma on viability of Boer goat spermatozoa and effectiveness of sugar palm juice as an alternative extender during preservation at 5ºC. Semen of two Boer goats were collected using an artificial vagina. Fresh semen were evaluated and divided in equal volume into four tubes. Semen in the first and second tubes diluted with 80% sugar palm juice + 20% egg yolk (P1) and Andromed (P2), respectively. Semen in the third and fourth tubes were centrifuged with 3,000 RPM for 20 minutes, and the supernatant removed. diluted with 80% sugar palm juice + 20% egg yolk (P3) and Andromed (P4), respectively. Diluted-semen were preserved in refrigerator at 5oC, and quality of the spermatozoa including motile spermatozoa (MS), live spermatozoa (LS), and intact plasma membrane (IPM) were evaluated every day for four days. Results of this study showed that at day-2 preservation, mean percentages of MS, LS, and IPM for P2 (72, 83.4, and 83.4%), P3 (72, 82.6, and 82.2%), and P4 (72, 83, 83.8%) were significantly (P<0.05) higher than P1 (3, 24.8, and 25.2%). At day-3 preservation, mean percentages of MS, LS, and IPM for P2 (57, 65.6, and 69.6%) was significantly (P<0.05) higher than P3 (21, 34.8, and 31.8%), P4 (22, 33.6, and 31.2%), and P1 (0, 0, and 0%). In conclusion, semen of Boer goat to be preserved with extender containing egg yolk should be removed seminal plasma. Sugar palm juice containing egg yolk could be used as an extender for Boer goat semen, but should be applied in the AI program immediately after the semen is diluted

    VARIASI LAMA PERENDAMAN DENGAN LARUTAN EKSTRAK NANAS (ANANAS COMOSUS L. MERR) TERHADAP SUSUT MASAK DAN UJI ORGANOLEPTIK DAGING AYAM PETELUR AFKIR

    Get PDF
    The aim of the study was to determine the effect of soaking time with pineapple extracts on cooking shrinkage and organoleptic test on the meat of rejected laying hens. The method used was Completely Randomized Design (CRD) with five treatments and four replications, the treatment given was a different immersion time, P0 (without soaking pineapple fruit extract), P1 (soaked with 250 ml pineapple fruit extract for 30 minutes), P2 (soaked with 250 ml pineapple fruit extract for 60 minutes), P3 (soaked with 250 ml pineapple fruit extract for 90 minutes), P4 (soaked with 250 ml pineapple fruit extract for 120 minutes). Variables measured are cooking shrinkage and organoleptic (color, flavor, tenderness and flavor). Data analyzed on cooking shrinkage using analysis of variance (ANOVA), if analyzed significantly, it will be continued with a mean difference test using the Duncan's Multiple Region Test (DMRT) while the non parametic organoleptic test will be tested using Kruskall Wallis test. The results showed that the effect of soaking meat of culled laying hens with the use of pineapple extract solution can increase the cooking shrinkage provides highly significant effect (P˂0,01) against the meat of laying hens culled and able to improve the organoleptic meat of culled laying hens which provide different influences real (P˂0,05). The average of organoleptic test with soaking laying hens with the use of pineapple extract solution which was given the best treatment was achieved in P4 treatment. Keywords: soaking time, pineapple extract, rejected laying hens, cooking shrinkage, organoleptic test

    Penggunaan Limbah Roti Sebagai Sumber Energi dalam Ransum Terhadap Bobot Akhir, Persentase Karkas, Persentase Lemak Abdominal dan IOFC Itik Peking

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah roti dalam ransum terhadap bobot akhir, persentase karkas, persentase lemak abdominal dan IOFC itik peking.&nbsp; Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kandang Unggas sebagai tempat percobaan dan di Laboratium&nbsp; Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian ULM Banjarbaru sebagai tempat uji laboratorium sampel. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; 4 ulangan, dimana setiap ulangan terdiri dari 4 ekor itik peking sehingga jumlah DOD yang digunakan adalah 80 ekor.&nbsp; Sebagai perlakuan adalah limbah roti dalam bentuk tepung pada pakan itik peking sebagai sumber energi pengganti jagung kuning. Perlakuan penelitian meliputi :P0 (Tanpa limbah roti (kontrol), P1 (Penggunaan limbah roti 10 % dalam ransum), P2 (Penggunaan limbah roti 20 % dalam ransum), P3 (Penggunaan limbah roti 30 % dalam ransum), P4 (Penggunaan limbah roti 40 % dalam ransum).&nbsp; Hasil penelitian penambahan tepung limbah roti 40% meningkatkan pertambahan bobot akhir sebesar 1,482,50 g/ekor, meningkatkan persentase karkas sebesar 64,73 % dengan kandungan lemak abdominal 2,96 %.&nbsp; Penambahan tepung limbah roti 40% menghasilkan IOFC tertinggi sebesar Rp 14,787 dan mampu menurunkan harga ransum dari Rp 5,419/ kg menjadi Rp 3,717/kg

    EDUKASI TERHADAP KELOMPOK PETERNAK ITIK DI DESA MURUNG ASAM, KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNTUK MELESTARIKAN ITIK ALABIO

    Get PDF
    Alabio duck is a superior laying duck breed from Alabio, South Kalimantan. The government program of crossing Alabio duck with other duck breeds to produce commercial hybrid ducks was followed by local breeders, where the crossbreed was carried out without direction and occurred in the genetic source area of Alabio ducks. This has resulted in a decrease in the performance of Alabio duck, a fewer number of duck breeders, and reduce the quality of processed products,  especially salted eggs. To conserve and maintain the purity of Alabio ducks in their genetic source area, it is necessary to educate local breeders about the potential of Alabio ducks as a source of germplasm with high selling value. The objective of this activity was to educate the breeders to avoid uncontrolled crossbreeding of Alabio duck. This community service was carried out through observations, interviews, and Focus Group Discussion in Harapan Bahagia Farmer Group in Murung Asam Village, Alabio, HSU Regency. Issues identification showed that the decline in Alabio ducks population was caused by the unavailability of good Alabio ducklings, the higher price of Alabio duck compared to other duck breeds and the smaller egg size of Alabio duck. However, it was agreed on the superiority of Alabio duck, namely resistance to avian influenza disease, longer egg shelf life, longer egg production period, and a more savory taste of meat. It was concluded that conserving Alabio duck breed was necessary because Alabio ducks were always used as parents in crossing with other duck breeds. Many ways could be carried out to conserve Alabio duck, among others were by well-planned and under control crossbreeding, eliminating subsidies of hybrid ducklings produced by BPTU, utilizing local feed ingredients, and technology adoption to increase the quality of Alabio duck products. --- Itik Alabio merupakan itik petelur unggul yang berasal dari Alabio, Kalimantan Selatan. Program pemerintah menyilangkan itik Alabio dengan rumpun itik lain untuk menghasilkan itik hibrida komersial ternyata diikuti oleh  peternak, di mana peternak melakukan persilangan secara tidak terarah, tidak terencana dan   dilakukan di  daerah sumber bibit itik Alabio.  Hal ini berakibat menurunnya mutu bibit itik, semakin sedikitnya jumlah peternak itik Alabio, serta menurunnya kualitas produk itik Alabio, terutama telur asin.  Untuk menjaga kelestarian dan tetap terpeliharanya kemurnian itik Alabio di daerah sumber bibit, maka perlu dilakukan edukasi kepada peternak  mengenai potensi itik Alabio sebagai sumber plasma nutfah lokal yang bernilai jual tinggi. Tujuan kegiatan  iniadalah melakukan edukasi peternak agar tidak melakukan persilangan itik Alabio secara tidak terkontrol dan tidak terencana sehingga kemurnian genetik itik alabio dapat dipertahankan. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui observasi, wawancara dan Focus Group Discussion dengan Kelompok Peternak Itik Harapan Bahagia di Desa Murung Asam, Alabio, Kabupaten HSU. Identifikasi isu memperlihatkan bahwa berkurangnya populasi itik Alabio disebabkan tidak tersedianya bibit yang baik, harga bibit itik Alabio lebih mahal dibanding rumpun itik lain, serta ukuran telur yang lebih kecil. Meskipun demikian diketahui juga keunggulan itik Alabio, yaitu tahan terhadap penyakit flu burung, daya simpan telur lebih lama, masa produksi telur lebih panjang dan rasa daging yang lebih gurih. Disimpulkan bahwa menjaga kemurnian itik Alabio murni sangatlah penting karena itik Alabio selalu dipergunakan sebagai tetua dalam persilangan dengan rumpun itik lain. Upaya pelestarian itik Alabio dapat dilakukan antara lain dengan penghapusan subsidi harga bibit itik hibrida yang dihasilkan BPTU, penggunaan bahan pakan lokal dalam ransum, serta adopsi teknologi untuk peningkatan kualitas produk itik Alabio

    Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang Sebagai Bahan Pakan Alternatif Terhadap Kualitas Karkas Itik Raja

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan tepung kulit pisang (TKP) sebagai bahanpakan alternatif pada ransum terhadap kualitas karkas yang meliputi: bobot potong, persentasekarkas, presentase giblet dan persentase lemak abdominal itik Raja. Metode yang digunakan adalahrancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan. Jumlah itik Rajadalam penelitian ini adalah 60 ekor. Sebagai perlakuan dalam percobaan adalah KP0 (Tanpapenggunaan TKP dalam ransum), KP1 (penambahan 12% TKP dalam ransum), KP2 (penambahan24% TKP dalam ransum), dan KP3 (penambahan 36% TKP dalam ransum). Pakan yang diberikansesuai rekomendasi NRC. Pakan dan air minum diberikan ad libitum selama 42 hari percobaan.Data dianalisis menggunakan analisis ragam, dan jika menunjukkan pengaruh yang nyatadilanjutkan dengan uji beda nilai tengah menggunakan uji beda nyata terkecil. Hasil percobaanmenunjukkan bahwa penggunaan TKP pisang berpengaruh sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap bobotpotong, tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap persentase karkas, serta berpengaruh nyata(P&lt;0,05) terhadap persentase giblet dan persentase lemak abdominal itik raja. Disimpulkan bahwapenggunaan TKP dapat menjadi bahan pakan alternatif dengan batasan penggunaan 10%-24%dalam ransum

    Performans Ayam Broiler Strain Cobb dengan Penambahan Tepung Daun Pepaya (Carica papaya Linn) dalam Ransum

    Get PDF
    The use of papaya leaf in order to improve the performance of poultry in general it is possible,it is because the enzyme papain which works to increase appetite in the presence of polyphenolsthat give a distinctive taste, in addition to the enzyme papain also helps the absorption ofnutrients, amino acids settings, optimize work colon and remove toxins the body, so the immunesystem can be improved and the performance can be improved chicken anyway. Application ofpapaya leaf powder in broiler rations as a producer of meat has not been known. Broilerchickens which have experienced a lot of genetic modification, so as to take advantage of feedto produce meat in a relatively short time. In this study, researchers wanted to see how far theeffect of papaya leaf meal in broiler ration Cobb strain on feed consumption, body weight gain,feed conversion and weight gain end. This research method using a completely randomizeddesign (CRD) with 5 treatments and 4 replications which consists of 4 hens each replication,thus cobb broiler strains used as many as 80 tails. This research is the treatment rate ofaddition of papaya leaf meal in the ration consisting of: without the addition of papaya leaf&nbsp; powder (control, P0), the addition of 1.5% papaya leaf powder (P1), 3% (P2), 4,5% (P3), 6%(P4). Results of this study indicate that the addition of papaya leaf meal rations did notsignificantly affect feed intake, weight gain, feed conversion and weight gain end. But the bestindividual treatment groups to improve the performance of broiler chickens is at P1 treatmentby 1.5% due to increased feed intake, weight gain and final body weight, and can lower feedconversion, although not statistically significant.Penggunaan daun pepaya dengan tujuan untuk meningkatkan performans unggas secara umumsangat memungkinkan. Hal ini karena adanya enzim papain yang berfungsi meningkatkan nafsumakan dengan adanya polifenol yang memberikan cita rasa khas. Enzim papain juga membantuproses penyerapan nutrisi, pengaturan asam amino, mengoptimalkan kerja usus, danmengeluarkan racun tubuh, sehingga kekebalan tubuh dapat ditingkatkan dan performa ayamdapat ditingkatkan pula. Aplikasi tepung daun pepaya dalam ransum ayam broiler sebagaipenghasil daging belum banyak diketahui. Ayam broiler merupakan ayam yang telahmengalami banyak modifikasi genetik, sehingga mampu memanfaatkan pakan untukmenghasilkan daging dalam waktu yang relatif singkat. Pada penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh penambahan tepung daun pepaya dalam ransum ayam broiler strain Cobbterhadap konsumsi ransum, pertambahan berat badan, konversi ransum, dan berat badan akhir.Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kaliulangan di mana terdapat 4 ekor ayam setiap ulangan, sehingga ayam broiler strain Cobb yangdigunakan sebanyak 80 ekor. Perlakuan penelitian ini adalah tingkat penambahan tepung daunpepaya dalam ransum yang terdiri dari: tanpa penambahan tepung daun pepaya (kontrol, P0),penambahan tepung daun pepaya sebanyak 1,5% (p1), 3% (P2), 4,5% (P3), dan 6% (P4). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun pepaya ke dalam ransum tidakberpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, pertambahan berat badan, konversi pakan, danberat badan akhir. Akan tetapi secara individu kelompok perlakuan terbaik untuk meningkatkanperforma ayam broiler adalah pada perlakuan P1 karena dapat meningkatkan konsumsi ransum,pertambahan berat badan, dan berat badan akhir, serta mampu menurunkan konversi ransumwalaupun secara statistik tidak berpengaruh nyata

    Pemanfaatan Tepung Kulit Pisang Sebagai Sumber Energi Alternatif dalam Ransum Terhadap Performans Itik Raja

    Get PDF
    This study was aimed to determine the effect of banana peels as energy source in thediet on the performance of king duck, those were feed intake, body weight gain, final bodyweight, feed conversio, and Income Over Feed and Duck Cost (IOFDC). Research method inthis study was completely randomized design (CRD) with four treatments and five replications.Each replication consisted of three ducks, thus ducks used in this study was 60 head. Treatmentsin this experiment were KP0 (Without starchy banana skin (control) in the ration, KP1 = feedcontaining 12% flour banana peel in the ration, KP2 = feed containing 24% flour banana peelin the ration, and KP3 = feed containing 36% flour banana peel in the ration. The use ofbanana peels flour in treatment KP1 was effective as indicated by feed consumption, bodyweight gain, liveweight, and feed conversion. However, the highest weight gain and liveweightwere obtained from control treatment, that were 758.67 and 1106.67 g / head, respectively.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan kulit pisangsebagai sumber energi dalam ransum terhadap performans itik Raja, yaitu konsumsi ransum,pertambahan bobot badan, bobot badan akhir, konversi ransum dan analisis Income Over Feedand Duck Cost (IOFDC). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Setiap ulanganterdiri dari tiga ekor. Jumlah itik Raja dalam penelitian ini adalah 60 ekor. Perlakuan dalampenelitian ini yaitu KP0= Tanpa mengandung tepung kulit pisang (kontrol) dalam ransum,KP1= Pakan mengandung 12% tepung kulit pisang dalam ransum, KP2= Pakan mengandung24% tepung kulit pisang dalam ransum, dan KP3= Pakan mengandung 36% tepung kulit pisangdalam ransum. Pemberian tepung kulit pisang talas yang efektif terdapat pada perlakuan KP1dengan campuran 12% baik dilihat dari segi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, bobotbadan akhir maupun konversi ransum. Pertambahan bobot badan dan bobot badan akhirtertinggi didapat dari kontrol yaitu 758,67g/ekor dan 1106,67 g/eko

    INDEKS ALBUMEN, INDEKS YOLK, DAN HAUGH UNIT TELUR ITIK ALABIO YANG DIRENDAM DENGAN DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)

    Get PDF
    This study aims to determine the length of the shelf life of Alabio duck eggs after soakingwuluh starfruit leaves (Averrhoa bilimbi L.). and determine the effect of soaking Alabio duckeggs using wuluh starfruit leaves on the quality of Alabio duck eggs. This research methoduses a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replicates, eachreplicate consisting of 12 Alabio duck eggs. The treatments in this study were P0 = control orwithout soaking, P1 = soaking eggs for 12 hours using 50% star fruit leaf powder solution, P2= soaking eggs for 18 hours using 50% star fruit leaf powder solution, P3 = soaking eggs for12 hours using 505% star fruit leaf powder solution. After soaking, the eggs were allowed tostand at room temperature and measurements were taken on days 0, 7, 14, and 21 of storage.Data were analyzed with Anova and DMRT. The results showed that soaking Alabio duckeggs using a solution of star fruit leaf powder with a concentration of 50% had an effect onthe quality of Albumen Index, Egg Yolk Index and Haugh Unit (HU) values. Soaking Alabioduck eggs using wuluh star fruit leaf powder solution can maintain the internal quality valueof Alabio duck eggs and soaking for 24 hours is best.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama masa simpan telur itik Alabio setelahdilakukan perendaman daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). dan mengetahuipengaruh perendaman telur itik Alabio menggunakan daun belimbing wuluh terhadapkualitas telur itik Alabio. Metode penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan setiap ulangan terdiri dari 12 butir telur itikAlabio Perlakuan pada penelitian ini adalah P0= kontrol atau tanpa dilakukan perendaman,P1= perendaman telur selama 12 jam menggunakan larutan serbuk daun belimbing wuluh50%, P2= perendaman telur selama 18 jam menggunakan larutan serbuk daun belimbingwuluh 50%, P3= perendaman telur selama 12 jam menggunakan larutan serbuk daunbelimbing wuluh 505%. Setelah dilakukan perendaman maka telur akan didiamkan di suhuruang dan dilakukan pengukuran pada hari 0, 7, 14, dan 21 penyimpanan. Data yangdianalisis dengan Anova dan DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman teluritik Alabio menggunakan larutan serbuk daun belimbing wuluh dengan konsentrasi 50%berpengaruh terhadap kualitas nilai Indeks Putih Telur, Indeks Kuning Telur dan Haugh Unit(HU). Perendaman telur itik Alabio menggunakan larutan serbuk daun belimbing wuluhdapat mempertahankan nilai Indeks Putih Telur, Indeks Kuning Telur dan Haugh Unit (HU)telur itik Alabio dan perendaman selama 24 jam terbaik

    Daya Hidup Spermatozoa Sapi Limousin yang Dipreservasi dengan Pengencer Tris dan Berbagai Konsentrasi Sari Kedelai

    Get PDF
    ABSTRAK                                                                        digunakan sebagai salah satu bahan pengencer semen pengganti kuning telur ayam. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sari kedelai dalam pengencer Tris terhadap motilitas dan daya hidup spermatozoa sapi limousin yang dipreservasi pada suhu 5oC. Semen ditampung dengan vagina buatan. Semen segar yang memenuhisyarat dibagi kedalam empat buah tabung reaksi yang masing-masing berisi pengencer perlakuan, yakni: 80% pengencer dasar Tris + 20% kuning telur (Tris), 97% pengencer dasar Tris + 3% sari kedelai (SK3), 95% pengencer dasar Tris + 5% sari kedelai (SK5), dan 93% pengencer dasar Tris + 7% sari kedelai (SK7). Semen yang telah diencerkan disimpan di dalam refrigerator pada suhu 5oC, dan dievaluasi motilitas dan viabilitas spermatozoa setiap hari hingga hari kelima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motilitas dan viabilitas spermatozoa di dalam pengencer Tris nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan spermatozoa di dalam pengencer SK3, SK5, dan SK7 selama empat hari penyimpanan. Berdasarkaan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengencer Tris-kuning telur lebih baik dalam mempertahankan motilitas dan daya hidup spermatozoa sapi limousin dibandingkan dengan pengencer Tris-sari kedelai yang dipreservasi pada suhu 5°C. Pengencer Tris dengan konsentrasi 3% sari kedelai lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi 5% dan 7%.Kata Kunci : sapi limousine, sari kedelai, semen, trisABSTRACTSoybean contains anlecithin (phosphatidyl choline), that has the potential to be used as substitute for chicken egg yolk as one of the semen extender compound. The aim of this research was to examine the effect of soybean juice in Tris extender on the motility and viability of Limousin cattle spermatozoa preserved at 5oC. Semen was collected using artificial vagina. Fresh semen was divided into four tubes containing a treatment extender, i.e. 80% Tris base extender + 20 egg yolk (Tris), 97% Tris-based extender + 3% soybean juice (SJ3), 95% Tris-based extender + 5% soybean juice (SJ5), 93% Tris-based extender + 7% soybean juice (SJ7), respectively. Diluted-semen was preserved in refrigerator at 5oC, and evaluation of spermatozoa motility and viability were conducted on daily basis up to five days. The result showed that percentages of motility and viability of spermatozoa in Tris-yolk extender were significantly (P<0.05) higher than spermatozoa in SJ3, SJ5, and SJ7extenders during four days of storage. In conclusion, Tris-yolk extender is better than Tris-soybean juice in maintaining the spermatozoa motility and viability of Limousin cattle preserved at 5°C. Tris extender containing 3% soybean juice is better than 5% and 7%.Keywords: limousin cattle, semen, soybean juice, tri
    corecore