26 research outputs found

    PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PADA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) NURJANAH DI DESA KIMAK KECAMATAN MERAWANG KABUPATEN BANGKA

    Get PDF
    Women’s empowerment is an effort to increase family income so that there is an increase in the quality of life and independence for women.one of the empowerment carried out o women is though agriculture such as the women farmer group Nurjanah Kimak village Merawang  district Bangka regency. The purpose of this study was to analyze the empowerment model and identify empowerment strategies for women by the women farmers group Nurjanah Kimak village Merawang  district Bangka regency. This study was analyzed using the Jim Ife empowerment strategy. The method used in this research is descriptive qualitative method. The results of this study found that the group of women farmers Nurjanah in carrying out their activities using the button-up empowerment model, from the community by the community and back to the community. As for the strategy used in the group of women farmers Nurjanah is (1) planning and policies carried out through socialization. (2)social action carried out through various activities of the women farmer group Nurjanah, and (3) raising awarenessand education through training or teaching

    PEREMPUAN DALAM ARENA KEKERASAN DOMESTIK: (Studi Dokumen Penyebab Kekerasan pada Perempuan dalam Rumah Tangga di Pulau Bangka)

    Get PDF
    Tulisan ini mencoba untuk menganalisis berbagai bentuk kekerasan yang terjadi pada perempuan dalam rumah tangga atau keluarga. Lebih lanjut mencoba menggali kemungkinan penyebab yang melatarbelakangi terjadinya tindak kekerasan pada perempuan. Mansour Fakih mengemukakan bahwa pada dasarnya penyebab terjadinya kekerasan terdiri atas dua faktor yakni internl dan eksternal. Berangkat dari pandangan tersebut, maka tulisan ini akan mencoba mengkajinya melalui studi dokumentasi. Data-data yang digunakan untuk melakukan analsis adalah hasil penelusuran dokumentasi dari beberapa sumber. Hasil analisis menyebutkan bahwa tindak kekerasan yang dialami oleh perempuan di Pulau Bangka mayoritas disebabkan oleh faktor internal yakni terkait persoalan ekonomi rumah tangga. Lebih lanjut adanya pandangan tabu akan persoalan keluarga jika dipublikasikan sehingga perempuan cenderung lebih memilih diam dan tidak melaporkan pada pihak yang berwajib. Disini menunjukkan adanya faktor internal dan eskternal baik dari sisi perempuan maupun keluarga itu sendiri.Tulisan ini mencoba untuk menganalisis berbagai bentuk kekerasan yang terjadi pada perempuan dalam rumah tangga atau keluarga. Lebih lanjut mencoba menggali kemungkinan penyebab yang melatarbelakangi terjadinya tindak kekerasan pada perempuan. Mansour Fakih mengemukakan bahwa pada dasarnya penyebab terjadinya kekerasan terdiri atas dua faktor yakni internl dan eksternal. Berangkat dari pandangan tersebut, maka tulisan ini akan mencoba mengkajinya melalui studi dokumentasi. Data-data yang digunakan untuk melakukan analsis adalah hasil penelusuran dokumentasi dari beberapa sumber. Hasil analisis menyebutkan bahwa tindak kekerasan yang dialami oleh perempuan di Pulau Bangka mayoritas disebabkan oleh faktor internal yakni terkait persoalan ekonomi rumah tangga. Lebih lanjut adanya pandangan tabu akan persoalan keluarga jika dipublikasikan sehingga perempuan cenderung lebih memilih diam dan tidak melaporkan pada pihak yang berwajib. Disini menunjukkan adanya faktor internal dan eskternal baik dari sisi perempuan maupun keluarga itu sendiri

    PERLINDUNGAN HUKUM DAN ANALISIS POTENSI DESAIN INDUSTRI PADA EKONOMI KREATIF YANG BERBASIS ILMU PENGETAHUAN YANG DIHASILKAN OLEH UMKM DI KOTA PANGKALPINANG

    Get PDF
    Businesses creativity is needed in maintaining Indonesia's economy, especially in the field of industrial design, so that the resulting industrial design businesses in Indonesia can be protected. One measure that can boost the economy of a region is how much the intellectual property to protected and developed as a defense of wealth and the economy of a region or nation. The purpose this research is to analyze the legal protection and the potential for industrial design in the creative economy in Pangkalpinang. This research, using qualitative research with descriptive research strategy (descriptive research). Object in this research regarding legal protection and the potential for industrial design in the creative economy. From this research can be generated that design in the creative economy in Pangkalpinang not many. The resulting designs are still not adequately protected. Industrial designs in Pangkalpinang still have the potential to be featured as one proponent of the community's economy, especially in Pangkalpinang

    Pemberdayaan Kelompok Remaja Berbasis Kultural Sebagai Upaya Penanggulangan Dan Pencegahan Kenakalan Remaja Dan Narkoba Di Desa Penagan Kecamatan Mendo Barat

    Get PDF
    Remaja dan kenakalan renmaja khususnya narkoba senantiasa menjadi persoalan yang menarik perhatian dan utuh perhatian serius dari berbagai pihak. Generasi muda merupakan generasi penerus dan pelurus bangsa di kemudian hari. Mewujudkan generasi yang aktif, kreatif dan inovatis sudah tentu menjadi tugas bersama oleh berbagai kalangan. Program ini mencoba untuk mengupayakan penanggulangan dan pencegahan kenakalan remaja dan narkoba pada kelompok remaja di Desa Penagan Kecamatan Mendo Barat. Perspektif yang digunakan untuk melaksanakan program ini adalah perspektif pembangunan yang berpusat pada manusia/masyarakat yakni pemberdayaan masyarakat. Konsep pemberdayaan masyarakat yang selama ini digadang-gadang sebagai upaya melakukan perubahan sosial yang efektif akan digunakan dalam pelaksanakan program ini. Metode pemberdayaan yang digunakan mengacu pada strategi pemberdayaan yang mencakup tiga hal. Pertama yaitu perencanaan, kedua aksi sosial dan yang ketiga peningkatan kesadaran dan pendidikan. Ketiga strategi ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahapan dalam proses pemberdayaan. Pertama, menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan tidak memberdayakan. Kedua,mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan penindakberdayaan. Ketiga, mengidentifikasikan suatu masalah atau poyek. Keempat, mengidentifikasi basis daya yang bermakna untuk melakukan perubahan dan kelima, mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimplementasikannya. Strategi pemberdayaan tersebut akan direalisasikan ke dalam empat kegiatan yang berbasiskan kultur masyarakat. Keempat kegiatan yang dimaksud adalah pesantren kilat, nganggung bersama, perkemahan sehari semalam, dan pekan olahraga dan seni. Keempat kegiatan ini akan menyasar para remaja yang ada di lokasi program. Hasil akhir dari program ini menyasar pada terbentuknya Kelompok Remaja/Pemuda Aktif Penagan. Kelompok ini diharapkan dapat meneruskan upaya memberdayakan masyarakat setempat dalam upaya menanggulangi dan mencegah kenakalan remaja dengan menciptakan remaja yang aktif, kreatif dan inovatif.Remaja dan kenakalan renmaja khususnya narkoba senantiasa menjadi persoalan yang menarik perhatian dan utuh perhatian serius dari berbagai pihak. Generasi muda merupakan generasi penerus dan pelurus bangsa di kemudian hari. Mewujudkan generasi yang aktif, kreatif dan inovatis sudah tentu menjadi tugas bersama oleh berbagai kalangan. Program ini mencoba untuk mengupayakan penanggulangan dan pencegahan kenakalan remaja dan narkoba pada kelompok remaja di Desa Penagan Kecamatan Mendo Barat. Perspektif yang digunakan untuk melaksanakan program ini adalah perspektif pembangunan yang berpusat pada manusia/masyarakat yakni pemberdayaan masyarakat. Konsep pemberdayaan masyarakat yang selama ini digadang-gadang sebagai upaya melakukan perubahan sosial yang efektif akan digunakan dalam pelaksanakan program ini. Metode pemberdayaan yang digunakan mengacu pada strategi pemberdayaan yang mencakup tiga hal. Pertama yaitu perencanaan, kedua aksi sosial dan yang ketiga peningkatan kesadaran dan pendidikan. Ketiga strategi ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahapan dalam proses pemberdayaan. Pertama, menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan tidak memberdayakan. Kedua,mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan penindakberdayaan. Ketiga, mengidentifikasikan suatu masalah atau poyek. Keempat, mengidentifikasi basis daya yang bermakna untuk melakukan perubahan dan kelima, mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimplementasikannya. Strategi pemberdayaan tersebut akan direalisasikan ke dalam empat kegiatan yang berbasiskan kultur masyarakat. Keempat kegiatan yang dimaksud adalah pesantren kilat, nganggung bersama, perkemahan sehari semalam, dan pekan olahraga dan seni. Keempat kegiatan ini akan menyasar para remaja yang ada di lokasi program. Hasil akhir dari program ini menyasar pada terbentuknya Kelompok Remaja/Pemuda Aktif Penagan. Kelompok ini diharapkan dapat meneruskan upaya memberdayakan masyarakat setempat dalam upaya menanggulangi dan mencegah kenakalan remaja dengan menciptakan remaja yang aktif, kreatif dan inovatif

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPARADIGMA ”PEOPLE CENTERED DEVELOPMENT” (PENANGGULANGAN DAMPAK BURUK PERTAMBANGAN DENGAN PEMETAAN DAN PEMANFAATAN MODAL SOSIAL)

    Get PDF
    Pemberdayaan masyarakat di Desa Gunung Muda, Riding Panjang, dan Desa Lumut, Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) bertujuan untuk memetakan dan mengidentifikasi masalah-masalah mendasar yang dialami oleh masyarakat Bangka Belitung khususnya masyarakat di Desa Gunung Muda, Riding Panjang, dan Desa Lumut, Kecamatan Belinyu terkait kegiatan penambangan timah, merencanakan dan mengembangkan potensi modal sosial yang dimiliki masyarakat untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Belinyu dan memetakan modal modal sosial yang potensial untuk dijadikan sebagai modal untuk mengatasi dampak buruk pertambangan timah. Kegiatan pemberdayaan dengan pendekatan People Centered Development sebagai sebuah model pembangunan partisipatoris yang berpusat pada rakyat menggunakan metode pemetaan sosial dan pemetaan fisik.Pemetaan sosial dan pemataan fisik fokus untuk memetakan permasalahan yang ditimbulkan sebagai dampak buruk pertambangan timah yang dihadapi oleh masyarakat di Kecamatan Belinyu. Dalam upaya memetakan permasalahan sosial lingkungan fisik, maka yang dilakukan adalah mengidentifikasi modal sosial potensial dan dampak buruk pertambangan timah, menemukan alternatif solusi penanganan dampak buruk pertambangan timah, meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait penanganan dampak buruk pertambangan timah, meningkatkan peran serta masyarakat dan pemerintah, serta membentuk dan menguatkan sistem kelembagaan sosial dalam penanganan dampak buruk pertambangan timah.Adapun hasil pelaksanaan kegiatan sebagai bentuk program KKN-PPM 2015 ditemukan beberapa metode yang dituangkan dalam kegiatan yaitu (1) pemetaan sosial dan pemetaan fisik dalam upaya mengidentifikasi modal sosial potensial dan dampak buruk pertambangan, (2) diskusi kelompok terarah (focus group discussion) dan sosialisasi untuk menemukan alternatif solusi penanganan dampak buruk pertambangan timah, (3) penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, (4) penyuluhan, pelatihan dan kunjungan lapangan (site visit) untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan pemerintah, dan (5) pendampingan kelompok untuk membentuk dan menguatkan sistem kelembagaan sosial dalam penanganan dampak buruk pertambangan timah

    Yang Minoritas : Yang Tertindas (Analisis Konflik Ahmadiyah Vs “Islam”)

    Get PDF
    Power is everywhere, so is revealed by Foucault. Power possessed by the majority who don\u27t rarely brought the existence of a conflict with minority parties. Similarly, religion, religions are like two sides of a coin. On the one hand the belief gave way towards peace, but on the other side of religion considered to be a source of division in the community. The religion of the majority religion is considered as a powerful or have power in society even more dominant than countries with other religions are minorities. Religious conflicts have often occurred in different countries and even Indonesia are in fact as a multicultural country in religion. Conflict not only between different faiths, even some internal conflict / co-religionists because of differences in the interpretation of scripture that ultimately led to anarchy. Religious issues will be difficult to overcome if both parties use their eyes in search of the truth. As a multicultural country, should all parties can appreciate and respect each other and understand and understand the Human Rights owned by each individu. Freedom of religion is one of the rights that should be protected. In the cases of minorities in this country, should the state government in this case is able to protect its citizens and uphold human rights in the embrace and believe in a religion

    EKSISTENSI KEARIFAN LOKAL PADA TRADISI PISAU KUAI DAN NGIREC PADEI DI DESA MANCUNG BANGKA BARAT

    Get PDF
    Kearifan lokal terdiri dari berbagai macam tradisi dan budaya yang ada didalamnya. Lahirnya sebuah tradisi menjadi salah satu ciri khas yang di bentuk oleh masyarakat dalam suatu daerah. Tradisi juga dilahirkan sebagai wujud nilai lokal yang akan di turunkan secara turun temurun kepada generasi selanjutnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi eksistensi tradisi berladang yang berbasis kearifan lokal, terutama pada tradisi pisau kuai dan ngirec padei di Desa Mancung, Bangka Barat. Penelitian ini menggunakan Teori Small is Beautiful milik E.F. Schumacher yang menggagas bahwa masyarakat lokal bisa maju dengan memanfaatkan hal kecil salah satunya nilai lokal yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Ada satu konsep besar dalam teori ini yaitu Ekosialisme, dimana dalam ekososialisme terdapat enam komponen diantaranya: ekololasisme/kelestarian, kesederhanaan, keuntungan, kerukunan, kebebasan, dan pertanggungjawaban. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang sumber data primernya dari wawancara tidak terstruktur dengan informan. Jumlah infoman dalam penelitian ini adalah 18 orang terdiri dari masyarakat yang masih melaksanakan tradisi pisau kuai dan ngirec padei, tokoh adat, kepala desa, tokoh agama, dan PPL di Kecamatan. Temuan utama penelitian ini yaitu menjelaskan mengenai sejarah munculnya tradisi pisau kuai dan ngirec padei, penggunaan tradisi pisau kuai dan ngirec padei. Selain itu juga ditemukan faktor yang mendorong masih bertahannya tradisi pisau kuai dan ngirec padei yaitu: sebagai motivasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, masih tingginya kepercayaan masyarakat, pengetahuan masyarakat tentang tradisi, dan sebagai orientasi meningkatnya ekonomi masyarakat
    corecore