PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPARADIGMA ”PEOPLE CENTERED DEVELOPMENT” (PENANGGULANGAN DAMPAK BURUK PERTAMBANGAN DENGAN PEMETAAN DAN PEMANFAATAN MODAL SOSIAL)

Abstract

Pemberdayaan masyarakat di Desa Gunung Muda, Riding Panjang, dan Desa Lumut, Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) bertujuan untuk memetakan dan mengidentifikasi masalah-masalah mendasar yang dialami oleh masyarakat Bangka Belitung khususnya masyarakat di Desa Gunung Muda, Riding Panjang, dan Desa Lumut, Kecamatan Belinyu terkait kegiatan penambangan timah, merencanakan dan mengembangkan potensi modal sosial yang dimiliki masyarakat untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Belinyu dan memetakan modal modal sosial yang potensial untuk dijadikan sebagai modal untuk mengatasi dampak buruk pertambangan timah. Kegiatan pemberdayaan dengan pendekatan People Centered Development sebagai sebuah model pembangunan partisipatoris yang berpusat pada rakyat menggunakan metode pemetaan sosial dan pemetaan fisik.Pemetaan sosial dan pemataan fisik fokus untuk memetakan permasalahan yang ditimbulkan sebagai dampak buruk pertambangan timah yang dihadapi oleh masyarakat di Kecamatan Belinyu. Dalam upaya memetakan permasalahan sosial lingkungan fisik, maka yang dilakukan adalah mengidentifikasi modal sosial potensial dan dampak buruk pertambangan timah, menemukan alternatif solusi penanganan dampak buruk pertambangan timah, meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait penanganan dampak buruk pertambangan timah, meningkatkan peran serta masyarakat dan pemerintah, serta membentuk dan menguatkan sistem kelembagaan sosial dalam penanganan dampak buruk pertambangan timah.Adapun hasil pelaksanaan kegiatan sebagai bentuk program KKN-PPM 2015 ditemukan beberapa metode yang dituangkan dalam kegiatan yaitu (1) pemetaan sosial dan pemetaan fisik dalam upaya mengidentifikasi modal sosial potensial dan dampak buruk pertambangan, (2) diskusi kelompok terarah (focus group discussion) dan sosialisasi untuk menemukan alternatif solusi penanganan dampak buruk pertambangan timah, (3) penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, (4) penyuluhan, pelatihan dan kunjungan lapangan (site visit) untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan pemerintah, dan (5) pendampingan kelompok untuk membentuk dan menguatkan sistem kelembagaan sosial dalam penanganan dampak buruk pertambangan timah

    Similar works