7 research outputs found

    SOSIALISASI PEMANFAATAN CMA DAN BAHAN ORGANIC DALAM PENGEMBANGAN TANAMAN JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSC) SEBAGAI BAHAN OBAT DAN PENGOLAHANNYA MENJADI MINUMAN INSTAN

    Get PDF
    The positive role of Arbuscular Michorryzal Fungi as biological agents in improving host plant resistance to pathogen infection has been widely accepted. Hazara Research (2008) of endemic land bacterial wilt disease Ralstonia solanacearum race 4 has been obtained 20 AMF indigenous isolates from different regions of ginger cultivation in West Sumatra. These isolates has been shown to enhance plant growth of sorghum and maize. To utilize the potential of Arbuskular Michorryzal Fungi as biological agents have conducted a series of screening studies include FMA indigenous species and specific superior in improving the resilience of the ginger plant bacterial wilt disease Ralstonia solanacearum race 4 as well as increased plant growth and production of ginger .The study also has studied the content of secondary metabolites of compounds which act as antimicrobial agents produced by the host in response to symbiotic infection that acts as a barrier to infection and spread of pathogen in plant roots. The results of these studies have been socialized in community service activities on the use of Arbuscular Michorryzal Fungi to control Ralstonia solanacearum race 4 and to support the growth and crop production and processing of ginger into instant herbal medicinal merit. Activity-shaped extension and this devotion, aims to control bacterial wilt disease caused by plant growth and increase the practical ginger efficient and environmentally friendly. From the results of processing the herbs ginger rhizome is intended for the public IM use plants used as medicinal ingredients are easy, inexpensive and relatively safe from side effect

    Deteksi Rhodamin B pada Saus Serta Cemaran Boraks dan Bakteri Salmonella sp. pada Cilok Jajanan Sekolah Dasar Kota Batam

    Get PDF
    Makanan Pedagang Kaki Lima (PKL) belum tersentuh pengawasan yang ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga secara kualitas tidak terpantau dengan baik sehingga perlu diwaspadai akan keamanan pangan seperti pada cilok, terutama pada jajanan Sekolah Dasar. Selain itu, cilok dijual dalam keadaan terbuka, sehingga memungkinkan terjadinya cemaran oleh mikroba. Tujuan penelitian ini sebagai sumber informasi ilmiah tentang deteksi rhodamin B dan boraks serta cemaran bakteri Salmonella sp. pada cilok di Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 5 sampel, 3 sampel (C, D, E) positif tercemar oleh Salmonella sp, untuk uji boraks dan rhodamin B menunjukkan bahwa kelima sampel negatif mengandung boraks dan rhodamin B, sehingga dapat disimpulkan dari kelima sampel yang paling aman untuk di komsumsi adalah cilok sampel A dan B

    PENGEMBANGAN TANAMAN PEMANIS STEVIA REBAUDIANA (BERTONI) DI EKOWISATA SUNGKAI PARK LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG

    Get PDF
    Kebutuhan manusia akan gula sebagai bahan tambahan pemberi rasa manis pada makanan dan minuman sangat tinggi. Namun konsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan masalah terutama bagi penderita penyakit obesitas dan diabetes. Oleh karena itu diperlukan alternatif pemanis pengganti gula yang tidak memiliki efek berbahaya bagi kesehatan dan rendah kalori, diantaranya yaitu pemanis stevia. Tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat/petani tumbuhan obat di Kawasan Memorial Park Sungkai mengetahui jenis tanaman yang berkhasiat bagi kesehatan seperti tanaman Stevia sebagai bahan pemanis alami yang dapat dikonsumsi untuk kesehatan dan dapat disimpan dalam waktu yang lama. Kegiatan dilaksanakan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Desa Sungkai, Ekowisata Sungkai Green Park, Kelurahan Lambung Bukit, Kota Padang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tiga tahapan, yaitu: 1. penyuluhan dan pelatihan cara pembuatan obat tradisional bermutu baik yakni Stevia, 2. praktek pembuatan produk ekstrak daun Stevia, dan 3. evaluasi. Hasil pelaksanaan kegiatan diperoleh bahwa dapat meningkatkan wawasan masyarakat dan sadar akan penggunaan daun Stevia dalam menjadi minuman kesehatan. Stevia diperoleh dari tanaman Stevia rebaudiana dan aman dikonsumsi dengan dosis sedang 0,1-4 mg per kilogram berat badan per hari. stevia banyak kelebihannya dibanding gula, diantaranya 300 kali lebih manis dari sukrosa, tidak merusak gigi, dapat menurunkan tekanan darah dan tidak menaikkan kadar gula darah. Selain itu, stevia dapat meningkatkan kadar insulin darah, meskipun peningkatannya relatif kecil. Selain penggunaannya sebagai pengganti gula    sebagai pemanis. Diharapkan Stevia sebagai bahan pemanis alami yang dapat dikonsumsi untuk kesehatan dan dapat diterima pasar sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya dari sektor pertanian

    Investigating the functional biology of chimeric antigen receptor T cells

    Get PDF
    © 2016 Dr Alexander DavenportDespite the success of autologous chimeric antigen receptor (CAR) T cells to treat patients with refractory B cell acute lymphoblastic leukaemia, (ALL) and lymphoma, there are many aspects of CAR T cell biology that remains unknown. For this reason, this thesis explored whether the recognition of antigen via either antigen receptor (CAR vs endogenous T cell receptor (TCR)) affected the CAR-T cell immune synapse, receptor signalling and tumour target killing kinetics. By addressing this issue we aim to translate this new knowledge to the clinic and broaden the CAR T therapy success to patients with a wider range of cancer subtypes. To explore the above questions, a novel transgenic mouse (designated CAR.OT-I) was developed, in which CD8+ T cells co-expressed the OVA257-specific T cell receptor (TCR) and a second generation CAR with an scFv specific for human HER2. Chapter 3 of this thesis validated the model system and compared CTL activation from CAR.OT-I and OT-I mice. Chapter 4 used time-lapse and confocal microscopy to explore whether the killing kinetics of CAR.OTI CTL was different when stimulated via with OVA257-pulsed (TCR) or HER2-expressing tumour cells (CAR). This thesis showed for the first time, individual CAR.OT-I CTL killed multiple tumour cells (‘serial killing’) and detached faster from dying targets after CAR ligation. Furthermore, in chapter 5, the CAR immune synapse gross molecular structure was described for the first time. This disrupted immune synapse had Lck micro-clusters, poor actin clearance and no peripheral LFA-1 clustering. Finally, phosphoprotein signalling and Ca2+ flux studies revealed faster, stronger signalling initiated via CAR compared to TCR ligation. This observation was also correlated with faster recruitment of cytotoxic granules to the target cell after CAR ligation. Taken together, the chapter 5 data reveals the mechanisms whereby CAR ligation initiates rapid tumour killing and detachment (Chapter 4). Information from this body of work can be used to inform on the next generation of CAR designs and provides a baseline for comparing CAR and TCR killing events

    Deteksi Rhodamin B pada Saus Serta Cemaran Boraks dan Bakteri Salmonella SP. pada Cilok Jajanan Sekolah Dasar Kota Batam

    Full text link
    Makanan Pedagang Kaki Lima (PKL) belum tersentuh pengawasan yang ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga secara kualitas tidak terpantau dengan baik sehingga perlu diwaspadai akan keamanan pangan seperti pada cilok, terutama pada jajanan Sekolah Dasar. Selain itu, cilok dijual dalam keadaan terbuka, sehingga memungkinkan terjadinya cemaran oleh mikroba. Tujuan penelitian ini sebagai sumber informasi ilmiah tentang deteksi rhodamin B dan boraks serta cemaran bakteri Salmonella sp. pada cilok di Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 5 sampel, 3 sampel (C, D, E) positif tercemar oleh Salmonella sp, untuk uji boraks dan rhodamin B menunjukkan bahwa kelima sampel negatif mengandung boraks dan rhodamin B, sehingga dapat disimpulkan dari kelima sampel yang paling aman untuk di komsumsi adalah cilok sampel A dan B
    corecore