9 research outputs found

    Rancang Bangun Media Informasi Interaktif Berbasis Desktop sebagai media informasi Program Studi STMIK STIKOM Indonesia

    Get PDF
    . STIKI Indonesia adalah salah satu kampus favorit yang berada di pulau Bali yang mengajarkan tentang aplikasi dari beberapa bidang ilmu yang berbasis komputer. STIKI Indonesia bernaung di bawah KOPERTIS wilayah VIII yang memiliki tujuan menciptakan generasi muda yang kreatif, cerdas dan bermanfaat. Program Studi (Prodi) Teknik Informatika (TI) dan Program Studi (Prodi) Sistem Komputer (SK) adalah dua Program Studi yang dimiliki STMIK STIKOM Indonesia (STIKI Indonesia), yang tersedia untuk calon mahasiswa yang berasal dari SMA, SMK dan Sekolah sederajat di Indonesia. Namun, yang terjadi selama ini adalah adanya kesenjangan sumber informasi tentang program studi sehingga terjadi pergeseran pemahaman pada masyarakat, khususnya pada kurikulum yang ditawarkan dan lingkungan belajar kampus.                 Dari hasil pengamatan secara langsung didapatkan sebuah temuan yaitu kurangnya pengetahuan marketingship para pelaku kegiatan marketing STIKI Indonesia mengenai kehidupan kampus, terutama informasi terkait program studi. Hal ini mengakibatkan kurangnya pengetahuan calon mahasiswa tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh Prodi di lingkungan kampus STIKI Indonesia. Sebagian besar calon mahasiswa memiliki kecenderungan memilih datang ke kampus STIKI Indonesia untuk mengetahui secara langsung profil Prodi TI dan SK dibanding hanya mengetahui melalui media informasi dan promosinya. Sayangnya, karyawan  yang berinteraksi langsung dengan calon mahasiswa―yang bekerja di bagian front office―memiliki pengetahuan yang beragam, dikarenakan pengalaman yang berbeda, sehingga terjadi degradasi informasi. Informasi yang disampaikan ke calon mahasiswa pun berbeda. Antara bagian front office dengan bagian marketing juga memiliki ketidaksesuaian informasi terkait tentang Prodi secara spesifik. Hal tersebut dapat menyebabkan tidak tersampaikannya satu konsep yang jelas tentang berbagai informasi terkait program studi. Perlu adanya suatu media yang menjembatani keseragaman konsep penyampaian informasi oleh marketing dan front office.                 Multimedia Interaktif berbasis desktop yang ditempatkan di bagian Front Office merupakan salah satu solusi yang dapat diwujudkan. Multimedia interaktif ini dapat menyertakan media audio visual yang bersifat interaktif sehingga informasi dapat disampaikan secara langsung kepada responden. Dengan bantuan multimedia interaktif ini pihak front office tidak akan kesulitan untuk mensosialisasikan informasi kampus dalam kondisi dimana calon mahasiswa datang ke kampus dalam jumlah yang terlalu banyak, sehingga sulit ditangani dengan baik. Dari uraian di atas maka penelitian tentang produk multimedia interaktif dapat dilaksanakan sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil judul "Rancang Bangun Media Informasi Interaktif Berbasis Desktop Sebagai Media Informasi Program Studi STMIK STIKOM Indonesia"

    Peralatan hiburan dan kesenian tradisional daerah bali

    Get PDF
    Buku ini membahas tentang peralatan hiburan (permainan dan olahraga tradisional) dan kesenian tradisional (Peralatan musik dan tari tradisional) di daerah bali

    Konsep Desain Rumah Makan dan Kolam Pancing Milik Banjar Adat Abasan, Desa Singapadu Tengah, Gianyar, Bali

    Get PDF
    This brief article describes the results of a community service activity in 2020, namely the design of a restaurant building and fishing pond at Abasan Hamlet, Central Singapadu Village, Gianyar Regency, Bali Province. The design of those buildings that have been made will be built on a site that ownered by Abasan Hamlet which is located near from the beautiful rice field areas and a narrow irrigation river. These buildings are supporting buildings for Balinese dance performances and gamelan arts activities which will be staged at the indoor stage, the main building at this site. The building design process begins with site observations and interviews with the head of Abasan Hamlet. This activity aims to measure the site and function of the buildings to be designed. On the next step, the building designing and design consultation with the head of the Abasan Hamlet were carried out. After the design concept is approved, the buildings design is finalized. The design of the building applies several main concepts, namely environmentally friendly, traditional Balinese style architecture, oriented towards natural rice cultivation panorama, and universal design priciples.Artikel singkat ini memaparkan hasil sebuah kegiatan pengabdian masyarakat pada tahun 2020 yang berupa kegiatan perancangan bangunan rumah makan dan kolam pemancingan di Banjar Abasan, Desa Singapadu Tengah, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Rancangan bangunan yang telah dibuat tersebut akan dibangun di atas sebuah tapak milik Banjar Abasan yang terletak di dekat areal persawahan yang asri dan sungai irigasi yang sempit. Bangunan-bangunan tersebut merupakan bangunan penunjang bagi kegiatan pertunjukan seni tari Bali dan kegiatan seni gamelan yang akan dipentaskan di sebuah bangunan panggung indoor sebagai bangunan utama di tapak ini. Proses perancangan bangunan diawali dengan observasi lokasi dan wawancara dengan Bapak Klian Banjar Abasan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur tapak dan mengetahui fungsi bangunan yang akan dirancang. Tahap selanjutnya dilakukan konsultasi desain dan desain bangunan dengan Bapak Klian Banjar Abasan. Setelah konsep desain bangunan tersebut disetujui, desain bangunan selanjutnya difinalisasi. Perancangan bangunan ini menerapkan beberapa konsep utama, yaitu: bangunan yang ramah lingkungan, bangunan berlanggam arsitektur tradisional Bali, bangunan yang berorientasi ke arah panorama alam persawahan, serta bangunan yang menerapkan prinsip desain universal

    Evaluasi program kelas unggul pada SMU Negeri I Denpasar

    No full text

    KURSUS SINGKAT DAN PELATIHAN PENGOLAHAN SALAK MENJADI DODOL SALAK DI DESA SIBETAN KECAMATAN BEBANDEM KABUPATEN KARANGASEM

    No full text
    ABSTRACT The farmers of salaks, the snake fruits of Sibetan Village have encountered the price tumble during the harvest time. The bumper crops during the harvest while at the same time there is a steady demand on it, as well as that there has not been an effort to process the abundant crops into a preserved foods are considered to be the main factors that cause its price drop. Training and short course have been conducted to introduce the way how to process the fruits into dodol salak, a sticky cake made of the salak fruit as the main material, by conducting the lecturing and practicing method. The participants were members of family welfare organization (PKK) and the local housewives from Telutug of Sibetan village with the total number of 32 participants, and most of them are the farmers of salaks. The process of making the dodol salak comprises the following steps : the collection and selection of the fruits, peeling and coring the fruit, steaming, mashing the fruits into a pulp, the mixing with coconut milk, palm sugar and sticky rice floor in the bowl, mixing and boiling the mixture within 120 minutes, cooling down and then it is molded and wrapped. The result of the training shows that the participants were really enthusiastic, it could be seen by the abundant of questions raised either during the lecture, discussion as well as during the practice of making the dodol salak itself. It is expected that by introducing the way how to process the fruits into dodol will improve the skill and knowledge of the local people in general and especially for those of PKK members and the housewives. The food processing into dodol salak may bring about many advantages such as the diversification of the fruit processed-product, giving the added value to the fruit, to lengthen the storage time and to improve the appearance and quality of the product. </em

    KURSUS SINGKAT DAN PELATIHAN PENGOLAHAN SALAK MENJADI DODOL SALAK DI DESA SIBETAN KECAMATAN BEBANDEM KABUPATEN KARANGASEM

    No full text
    ABSTRACT The farmers of salaks, the snake fruits of Sibetan Village have encountered the price tumble during the harvest time. The bumper crops during the harvest while at the same time there is a steady demand on it, as well as that there has not been an effort to process the abundant crops into a preserved foods are considered to be the main factors that cause its price drop.Training and short course have been conducted to introduce the way how to process the fruits into dodol salak, a sticky cake made of the salak fruit as the main material, by conducting the lecturing and practicing method. The participants were members of family welfare organization (PKK) and the local housewives from Telutug of Sibetan village with the total number of 32 participants, and most of them are the farmers of salaks. The process of making the dodol salak comprises the following steps : the collection and selection of the fruits, peeling and coring the fruit, steaming, mashing the fruits into a pulp, the mixing with coconut milk, palm sugar and sticky rice floor in the bowl, mixing and boiling the mixture within 120 minutes, cooling down and then it is molded and wrapped.The result of the training shows that the participants were really enthusiastic, it could be seen by the abundant of questions raised either during the lecture, discussion as well as during the practice of making the dodol salak itself. It is expected that by introducing the way how to process the fruits into dodol will improve the skill and knowledge of the local people in general and especially for those of PKK members and the housewives. The food processing into dodol salak may bring about many advantages such as the diversification of the fruit processed-product, giving the added value to the fruit, to lengthen the storage time and to improve the appearance and quality of the product.</div

    Public Speaking Sharing Session Speak With Power and Confidence untuk Guru Indonesia

    No full text
    Masa pandemi COVID-19 menuntut tenaga pendidik untuk menjadi komunikator yang baik. Dalam masa pandemi, berbagai kegiatan pelatihan Public Speaking telah diadakan. Menjadi komunikator yang kuat telah menjadi ketrampilan hidup yang penting di era sekarang ini. Kampus STMIK STIKOM Indonesia mengadakan pelatihan Public Speaking bertema Speak With Power and Confidence dengan mendatangkan narasumber yang relevan, I Made Kertayasa. Kegiatan dilakukan secara bertahap yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelatihan dibuka untuk masyarakat umum, khususnya guru dan tenaga pendidik di Indonesia. Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting. Berdasarkan penilaian oleh peserta, kegiatan mendapatkan respon yang positif

    Pelatihan Fotografi (Motrek) Bagi Guru SMP Dalam Upaya Revitalisasi Bahasa Daerah Untuk Tunas Bahasa Ibu di Balai Bahasa Provinsi Bali

    No full text
    The declining use of the Balinese language, especially among the younger generation, is something that the Bali Provincial Language Center needs to pay attention to immediately holding a language revitalization program. One of the activities in the regional language revitalization program is a photography training activity (motrek) for junior high school teachers which aims to revitalize language starting from the school realm, namely teachers and students. His hope in everyday life is not far from photography. The resulting photos can be given a description in Balinese, especially when uploading to social media. The training lasted for 4 days, attended by 75 State Middle School teachers. The training was filled with delivery of material, discussions, questions and answers and hands-on practice using each participant's cell phone. The results of the posttest showed an increase in understanding of the material by 48% from the results of the previous pretest.Pemakaian Bahasa Bali yang menurun terutama di kalangan generasi muda menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali untuk segera mengadakan program revitalisasi Bahasa. Salah satu kegiatan dalam program revitalisasi Bahasa Daerah adalah kegiatan pelatihan fotografi (motrek) untuk Guru SMP yang bertujuan agar revitalisasi bahasa dimulai dari ranah sekolah yaitu Guru dan Siswa. Harapannya di dalam kehidupan sehari-hari tidak jauh dari fotografi,. Foto-foto yang dihasilkan dapat diberikan keterangan dalam Bahasa bali terutama saat menggunggah ke sosial media. Pelatihan yang berlangsung selama 4 hari, menghadirkan peserta sejumlah 75 Guru SMP Negeri. Pelatihan diisi dengan penyampaian materi, diskusi, tanya jawab dan praktek langsung menggunakan ponsel peserta masing-masing. Hasil posttest menunjukkan peningkatan pemahaman materi sebesar 48% dari hasil pretest sebelumnya
    corecore