28 research outputs found

    THE ROLE OF LOCAL VALUE IN GLOBAL SUSTAINABLE TOURISM DEVELOPMENT PARADIGM. THE CASE OF TOURISM IN BALI

    Get PDF
    From 1987 economic development is challenged with the sustainability paradigm that aims to promote a sustainable development of a triple bottom lines, economic, social and environmental. UNWTO and WTTC promoted Agenda 21 by stating that tourism stakeholders have to participate in sustainable development of the territories. The engagement of tourism businesses including hotels, equipped themselves with a number of tools such as CSR (Corporate Social Responsibility). By the impregnation and the stage of governmental actions, sustainable development becomes a global value. Thus, transnational hotels operating in Bali are required by Indonesian law since 2007 to integrate the CSR program, requiring them to bring benefit to the local community in a holistic sense. Transnational hotels are required to participate in local sustainable development, but also to meet the requirements of Balinese traditional theological philosophy, ecological and social known as Tri Hita Karana. This research therefore challenges the western paradigm of sustainability, which aspires to universalism by questioning its ability to integrate cultural specificity in the Balinese case, by combining reflective and pragmatic approach, focused more specifically on the particular case of transnational hotels. They are essential agents of the international tourism boom in Bali since 1970.

    PENGEMBANGAN SDM DAN PENATAAN WISATA CYCLING DI DESA WISATA SESAOT

    Get PDF
    Desa Sesaot merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat yang berada di wilayah Hutan Lindung Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara topografi wilayah, Desa Sesaot terletak pada ketinggian 340-350 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan hamparan dari utara ke selatan, Potensi unggulan yang dimiliki oleh Desa Sesaot berupa daya Tarik wisata alam dan budaya untuk meningkatkan pariwisata serta pendapatan masyarakat. Potensi wisata dimiliki berbasis alam seperti hutan, air terjun, sungai, bukit, juga agrowisata, dan juga budaya dimana terdapat dua suku yang menetap yaitu suku Bali dan suku Sasak. Lokasi yang terletak di kawasan hutan lindung atau kawasan taman nasional memiliki potensi dikembangkan sebagai desa wisata berupa sungai, hutan, dan air terjun berpotensi untuk atraksi cycling maupun tracking. Selain itu juga potensi wisata kuliner berupa makanan lokal seperti sate bulayak dan buah-buahan local. Tujuan dari kegiatan Pengabidan ini adalah membantu masyarakat terutama pengelola pariwisata untuk meningkatkan pemahaman masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan program Sapta Pesona, menata jalur cycling termasuk pembuatan beberapa signage dan mendisain atraksi Camping Ground. Kunjungan awal sudah dilakukan dan pihak desa meminta PNB untuk bisa mendampingi pengembangan Desa Wisata Sesaot melalui program pengabdian kepada masyarakat. Pendampingan yang dilakukan adalah, pemetaan potensi daya Tarik wisata yang mungkin bisa dikembangkan menjadi daya Tarik wisata unggulan, pelatihan SDM pengelola pariwisata, dan penataan wisata cycling serta pemasangan papan penunjuk arah

    Pembinaan Kelompok Pertukangan Melalui Kegiatan Manajemen Pengelolaan Proyek Di Banjar Petak, Desa Petak Kaja , Kecamatan Gianyar , Kabupaten Gianyar, Bali

    Get PDF
    Desa Petak Kaja membujur dari Utara ke Selatan yang diapit dua sungai, sebelah barat sungai Pakerisan dan sebelah timur sungai Sangsang II. Desa Petak Kaja memiliki luas 325 Ha. Keadaan masyarakatnya mengalami  perkembangan khususnya di bidang tukang bangunan. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat di Bajar Petak Desa Petak Kaja, mengetahui bagaimana manajemen pengelolaan proyek pertukangan di Banjar Petak Desa Petak Kaja. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian melalui 3 tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan pembinaan, dan tahapan evaluasi. Kegiatan pelatihan diikuti oleh kelompok tukang bangunan “Wayan Kanca” sejumlah 10 orang. . Program Pengabdian Kepada Masyarakat Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali akan dilaksanakan di Desa Petak Kaja, Kecamatan Ganyar, Kabupaten Gianyar. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam rangka membantu dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam membangun daerahnya secara swadaya. Permasalahan yang dihadapi adalah masyarakat setempat belum mengetahui cara perhitungan biaya proyek yang  lebih efektif dalam melakukan kegiatan di proyek dan penggunaan baja ringan sebagai material kap dari bangunan . Semoga dengan program Pengabdian Masyarakat ini, masyarakat terbantu dan bisa lebih mandiri membangun dan memelihara apa yang sudah mereka bangun nantiny

    PENGARUH PENAMBAHAN N-HEPTANA PADA HYDROUS DAN ANHYDROUS ETANOL TERHADAP KECEPATAN PEMBAKARAN

    Get PDF
    Dalam penelitian ini diuji kecepatan pembakaran hydrous dan anhydrous ethanol yang ditambah 30% n-heptane. Pengujian dilakukan dalam ruang bakar Cylindrical explosion chamber. Hasil pengujian menunjukkan pada anhydrous ethanol tidak ada perubahan karakteristik campuran bahan bakar. Kecepatan pembakaran campuran anhydrous etanol dengan n-heptane hanya dipengaruhi komposisi campuran. Sedangkan kecepatan pembakaran campuran hydrous etanol dengan n-heptane lebih rendah dari kecepatan pembakaran bahan bakar unsur utamanya. Hal ini disebabkan hilangnya sifat azeotropik hydrous etanol dan oksigenit dalam hydrous ethanol berubah menjadi kadar air yang memiliki kapasitas penyerapan panas tinggi. Pada hydrous ethanol memiliki jumlah molekul etanol lebih sedikit dibandingkan anhydrous ethanol pada komposisi campuran yang sama

    Pelatihan Web dan Digital Marketing di Desa Wisata Blimbingsari, Kecamatan Melaya,Jembrana

    Get PDF
    Desa Wisata Blimbingsari merupakan desa yang tergolong baru karena baru dibuka tahun 1939. Sekalipun demikian desa ini sudah banyak dikunjungi wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik, berdasarkan data dari pengelola pariwisata ada sebanyak 19.055 orang wisatawan yang berkunjung pada tahun 2019. Tahun 2020 banyak wisatawan yang batal berkunjung atau menunda kunjunganya karena wabah covid 19. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk membenahi kekurangan yang selama ini dialami oleh pengelola pariwisata yaitu masalah IT. Untuk mengatasi masalah ini diberikan pelatihan dengan peserta dipilih dari pengelola pariwisata, staff desa, Staf BUMDes dan guru sekolah, seluruhnya ada sebanyak 10 orang. Materi yang diberikan berkaitan dengan  penggunaan web dan digital marketing sehingga bila wabah covid 19 berkurang pengelola bisa memasarkan melalui digital marketing dan dapat memberikan pelayanan dengan lebih baik kepada tamu yang berkunjung. Keberhasilan pelatihan berbanding lurus dengan kepuasan peserta. Guna mengetahui keberhasilan pelatihan dilakuakan evaluasi dengan  metode Kirkpatrick Level I. pada level ini yang menjadi bahan evaluasi adalah pelatih/ Fasilitator, dan panitia pelatihan termasuk didalamnya sarana dan prasanana pelatihan berdasarkan hasil analisis diperoleh skor sebesar 4,51untuk fasilitator dan 4,1bagi penyelenggara pelatihan, berarti peserta pelatihan sangat puas terhadap fasilitator dan kesiapan panitia dalam melaksanakan pelatihanKata kunci: Evaluasi, Pelatihan, digital marketing, desawisat

    PERSEPSI PENDIDIK VOKASI ATAS ATRIBUT-ATRIBUT EMPLOYABILITY SKILLS YANG DIBUTUHKAN DUNIA KERJA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji persepsi pendidik pada program pendidikan tinggi vokasi tentang tingkat kepentingan atribut employability skills yang dibutuhkan oleh lulusan pendidikan tinggi vokasi dalam memasuki dunia kerja di era revolusi industri 4.0. Penelitian dilakukan dengan metode survei, menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Responden dipilih secara purposive sampling dari pendidik pada program studi akuntansi vokasi politeknik negeri dan swasta. Instrumen penelitian disusun berdasarkan model hipotetik employability skills yang meliputi keterampilan generik dan atribut personal. Keterampilan generik terdiri atas 45 item pertanyaan dan atribut pribadi terdiri atas 20 item pertanyaan. Instrumen penelitian disusun dalam bentuk pertanyaan tertutup menggunakan skala Likert lima poin, mulai dari tidak penting hingga sangat penting. Data dianalisis dengan statistik deskriptif, yaitu skor rata-rata, standar deviasi, dan grafik. Rata-rata skor diurutkan dari tinggi ke rendah yang menunjukkan tingkat kepentingan atribut-atribut employability skills menurut persepsi pendidik vokasi. Keterampilan komunikasi, keterampilan mengelola diri, keterampilan kerjasama tim, dan keterampilan belajar adalah kelompok keterampilan generik dengan tingkat kepentingan tinggi menurut persepsi pendidik vokasi. Pendidik vokasi juga menempatkan kejujuran, integritas, etika kerja, akurasi, dan kepribadian sebagai atribut pribadi dengan tingkat kepentingan tinggi yang harus dimiliki oleh lulusan pendidikan tinggi vokasi. Implikasi dari temuan ini adalah kebutuhan untuk merevitalisasi kurikulum pendidikan vokasi, yang tidak hanya berfokus pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam bidang pekerjaan tertentu, tetapi juga memberikan perhatian pada pengembangan atribut-atribut employability skills mahasiswa vokasi

    The early onset of Chronic Kidney Disease stage five in 11 years old boy with Autosomal Dominant Polycystic Kidney Disease due to PKD-1 mutation

    Get PDF
    Background: Autosomal dominant polycystic kidney disease (ADPKD) is the most common inherited kidney disease. Only a few renal cysts are detected in most affected individuals before 30 years of ages and only 2% of patients with ADPKD present with early clinical manifestations before 15 years old. The average age at onset of chronic kidney disease (CKD) was 50 years. ADPKD is caused by mutations in one of two genes, PKD 1 and PKD 2. PKD1 was associated with more severe disease than PKD2, with earlier age at diagnosis, higher number of kidney cysts, the earlier onset of hypertension and faster progression to CKD stage five.  Objective: To describe of the factors that caused early onset of CKD stage five in ADPKD.Case: An 11 years old boy diagnosed with CKD stage 5 caused by ADPKD with urinary tract infection. The patient complaint with fatigue, pale, fever, flank pain and cloudy urine. The grandfather got the renal failure history and aunty got hypertension since she was young. The parents of patient have consanguinous mating. In the physical examination has been found hypertension grade 1. The laboratory test has been shown decrease of glomerular filtration rate, anemia, imbalance electrolite and metabolic acidosis. Urine investigation  with leucosituria and positive E. Colli. Ultrasonography  and CT stonography showed bilateral multiple cysts in the kidneys with left kidney enlargement. His parents also got multiple cysts in both of kidneys with the normal size of kidneys. Gene analysis showed homozygous for missense mutations 11734insC, in exon 43 of the PKD 1 gene. The patient got regular hemodialysis and other supportive therapy.Conclusion: The early onset of CKD stage five in ADPKD is related to PKD 1 homozygous gene mutation, male gender and enlargement of kidney

    MODEL PENGUKURAN KONSTRUKS ADOPSI INOVASI E-LEARNING

    Get PDF
    Pemanfaatan e-learning di Politeknik Negeri Bali masih relatif baru. Sebagai inovasi baru, adopsi e-learning rentan terhadap penolakan. Dibutuhkan adanya informasi dalam mengurangi ketidakpastian dari adopsi e-learning tersebut. Tujuan penelitian adalah: (1) mendeskripsikan faktor-faktor adopsi inovasi e-learning; dan (2) menguji model pengukuran adopsi inovasi e-learning. Penelitian dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Jumlah sampel sebanyak 130, dipilih dari staf pengajar yang pernah mengikuti pelatihan e-learning disetiap program studi di Politeknik Negeri Bali. Tingkat partisipasi responden (respons rate) mencapai 86,9%. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan analisis faktor konfirmatori. Adopsi inovasi e-learning dijelaskan oleh lima karakteristik yaitu keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, trialability, dan observability. Faktor keunggulan relatif mempunyai rerata tertinggi (3,92), yang kemudian berturut-turut diikuti oleh trialability, observability, kompatibilitas, serta faktor kompleksitas mempunyai rerata terendah (2,99). Berdasarkan nilai muatan faktor serta reliabilitas konstruk ditemukan bahwa variabel-variabel yang diamati mampu menjelaskan faktor-faktor yang menjadi karakteristik adopsi e-learning. Dengan demikian kelima karakteristik e-learning dinyatakan valid sebagai model pengukuran adopsi inovasi e-learning. dengan nilai p=0,00224 dan RMSEA=0,060

    THE INFLUENCE OF E-LEARNING CHARACTERISTICS AND BASIC ICT COMPETENCIES TO ACTUAL USAGE OF E-LEARNING: A PATH DIAGRAM MODEL

    Get PDF
    In this paper, the Technology Acceptance Model (TAM) is extent with two external stimulus namely e-learning characteristics and basic ICT (Information and Communication Technology) competencies. The purpose of this study are (1) finding relationship between e-learning characteristics and lecturers’ basic ICT competencies with the perceived ease of use and perceived usefulness of e-learning; and (2) determining the effect of e-learning characteristics and lecturer basic ICT competencies to the actual usage of e-learning. Research subjects are Bali State Polytechnic lecturers who have attended the elearning training. In this study, to collect the data sample, a non-random sampling technique is adopted. The data is collected by self-administered questionnaires and is analyzed using structural equation modeling. Basic ICT competencies of the Bali State Polytechnic lecturers are good, but the level of actual usage of e-learning is very low. Basic ICT competence shows no significant effect on the perceived ease of use and perceived usefulness of e-learning. The actual usage of e-learning also has low implications. E-learning characteristics show a significant effect on perceived ease of use and perceived usefulness of e-learning, which implies the change attitude and behavior in the use of elearning. Characteristics of e-learning become a determinant factor in the adoption and use of elearning. The findings will help lecturer a better understanding to the mechanism of e-learning adoption. The study recommends for polytechnic institutions to make a systematic effort to provide lecturers with training on how to use e-learning system effectively. A further research to identify other factors that may influence lecturers' attitudes toward the adoption of e-learning system is demanded following this research
    corecore