34 research outputs found

    RANCANG BANGUN SISTEM REM CAKRAM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTEK CHASSIS

    Get PDF
    Mengingat pentingnya sistem pengereman pada mobil yang berfungsi sebagai alat keselamatan. Penelitian ini membuat suatu alat peraga yaitu Trainer Sistem Rem Mobil karena pada Lab chasis Teknik Mesin UNESA belum ada trainer sistim rem. Adapun tujuan dari proses pembuatan trainer sistem rem mobil adalah untuk mengetahui bagaimana cara kerja rem cakram dan bagaimana perawatan yang diperlukan agar rem bekerja dengan optimal. Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metode studi pustaka, metode survei, metode observasi, dan metode wawancara. Adapun hasil analisa dari proses pembuatan trainer sistem rem mobil ini adalah proses pembuatan trainer sistem rem mobil, tidak memerlukan waktu lama, mudah dioperasikan, dan mudah untuk dipelajari serta dipahami

    ISTINBATH HUKUM MENGENAI PENCATATAN NIKAH

    Get PDF
    Pada awalnya hukum Islam tidak mengenal adanya pencatatan pernikahan secara konkret. Dari unsur-unsur dan syarat pernikahan menurut hukum Islam tidak disebut adanya pencatatan pernikahan sebagai rukun atau syarat perrnikahan. Pada zaman Nabi Muhammad SAW tidak ada istilah pencatatan pernikahan, pernikahan dipandang sah apabila sudah memenuhi rukun dan syarat-syaratnya. Seiring dengan berjalannya waktu secara sendirinya bermunculam problem-problem baru yang harus segera dicarikan solusi hukumnya. Pergeseran dari budaya lisan kepada budaya baca tulis menjadi satu ciri masyarakat modern. Hal ini berimplikasi bahwa peristiwa-peristiwa penting didokumentasikan dalam bentuk tulis (akta) sekaligus dijadikan sebagai bukti otentik, karena bukti tertulis (akta) lebih abadi. Kondisi tersebut menuntut bahwa dalam pernikahan harus dilakukan pembaharuan dengan pernikahan dicatat dalam dokumen resmi sebagai bukti telah terjadinya sebuah akad pernikahan. Pencatatan pernikahan hadir melalui berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 Tentang Pencatatan Perkawinan, Talak dan Rujuk, serta dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1954 Tentang Penetapan Berlakunya UndangUndang RI Tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk Di Seluruh Daerah Luar Jawa dan Madura. Selanjutnya dipertegas dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 2 Ayat (1) dan (2) dan disempurnakan dalam Peraturan Menteri Agama RI Nomor 11 Tahun 2007 Tentang Pencatatan Nikah sebagai langkah pemerintah untuk menertibkan, mengamankan dan menjaga kesucian pernikahan. Namun dalam kenyataannya pencatatan pernikahan masih dianggap sebagai hal yang biasa bahkan hanya bersifat administratif saja, karena pernikahan yang dipraktekkan hanya berpodoman pada kitab-kitab fiqh tradisional yang disusun beberapa abad yang lalu. Maka dari itu perlu dilakukan pengkajian secara mendalam mengenai pentingnya melakukan pencatatan pernikahan melalui pendekatan berdasarkan kajian hukum Islam. Dikaji dengan metode istinbath qiyas, pencatatan nikah dapat diqiyaskan dengan surat al-Baqarah ayat 282 yang apabila dalam melakukan transaksi diwajibkan untuk menulisnya, karena dengan catatan tersebut dapat menghindari masalah-masalah yang terjadi bila suatu saat nanti terjadi pengingkaran. Sebagaimana dengan melakukan pencatatan nikah akan berkekuatan hukum tetap dan sah secara agama dan negara. Dikaji dengan istihsan qiyas khafi, pencatatan nikah dapat melindungi pihak-pihak yang melakukan pernikahan. Karena istri bukan seperti barang dagangan yang mudah berpindah tangan, tidak juga seperti barang sewaan yang bisa diambil manfaatnya. Dengan pencatatan nikah suami istri dapat membuktikan pernikahannya melalui akta nikah, bahwa suami istri merupakan pasangan yang legal di mata hukum Islam dan hukum negara. Melalui pengkajian sadd al-dzari’ah, pencatatan nikah dapat menutup jalan meuju kerusakan yaitu menghindari prantek-praktek pernikahan secara bebas dengan tidak melibatkan Pegawai Pencatatan Nikah. Pencatatan nikah dikaji dengan mashlahah mursalah dapat melindungi kebutuhan dharuriyah yaitu maqasid alsyari’ah dengan terpeliharanya kebutuhan agama, jiwa, akal, keturunan dan harta

    PERLUASAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU YANG MEMBERI KESEMPATAN TINDAK PIDANA PENGEROYOKAN OLEH ANAK DI BAWAH UMUR

    Get PDF
    Su’udi, Ahmad. Perluasan Sanksi Pidana terhadap Pelaku yang Memberi Kesempatan Tindak Pidana Pengeroyokan oleh Anak di Bawah Umur. Skripsi. Tegal: Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum, Universitas Pancasakti Tegal. 2023. Salah satu tindak pidana yang marak terjadi adalah tindak pidana Pengeroyokan. Hal ini dikarenakan pengeroyokan sering dijadikan jalan pintas bagi sebagian anak-anak untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada dirinya tanpa memikirkan akibat dari apa yang mereka lakukan. Tidak sedikit juga anak terlibat dalam perselisihan paham perkelahian, atau pertengkaran yang mendorong dirinya melakukan pengeroyokan secara tidak sengaja atau bahkan ada yang tidak menjadi pelaku namun terjerat sanksi pidana walaupun hanya membantu dalam perbuatan tindak pidana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan sanksi pidana bagi pelaku yang memberi kesempatan tindak pidana pengroyokan oleh anak di bawah umur dan sanksi pidana terhadap pelaku yang memberi kesempatan tindak pidana pengroyokan oleh anak di bawah umur pada Putusan No. 9/Pid.Sus-Anak/2019/ PN Slw. Jenis penelitian adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan penelitian hukum normatif. Sumber data utamanya adalah data sekunder. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa data kualitatif dengan cara berfikir deduktif. Hasil penelitian disimpulkan 1) Tindak pidana pengeroyokan merupakan suatu tindak pidana yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan unsur yang mengakibatkan rasa sakit pada tubuh, luka pada tubuh, dan merugikan kesehatan tubuh. Pengaturan sanksi pidana pengeroyokan yang dilakukan oleh anak dibawah umur diatur dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yaitu Pasal 76C dengan ancaman pidananya diatur dalam Pasal 81 ayat (1). Sedangkan perluasan penyertaan tindak pidana dalam hal ini yaitu memberi kesempatan tindak pidana pengeroyokan termasuk dalam pembuat pembantu kejahatan diatur dalam Pasal 56 KUHP. 2) Sanksi pidana terhadap pelaku yang memberi kesempatan tindak pidana pengeroyokan oleh anak di bawah umur pada Putusan No. 9/Pid.Sus- Anak/2019 sudah benar sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 1 ayat (1) dan (2) dengan akibat hukum sudah sesuai dengan Pasal 64 ayat (1). Sanksi pidana tersebut berupa pidana penjara selama 1 (satu) bulan dan 20 (dua puluh) hari penjara di LPKA Kelas I Kutoarjo, dikurangi selama Anak ditangkap dan ditahan dengan perintah Anak tetap ditahan dan menetapkan anak untuk dapat mengikuti pelatihan kerja pada Balai Latihan Kerja Suradadi di Kec. Suradadi Kabupaten Tegal selama 15 (lima belas (hari). Kata Kunci: perluasan, sanksi pidana, turut serta, dan pengeroyokan

    The Influence of ISO 9001:2008 and Principal’s Leadership toward Education Quality through Teacher’s Performance of Vocational High School in Malang City, Indonesia

    Get PDF
    This study aimed to analyze the influence ISO 9001:2008 and leadership of principal toward teacher’s performance in Vocational High School of Malang city, to analyze the influence ISO 9001:2008 and leadership of principal toward the quality of education in Vocational High School of Malang city, to analyze the influence teacher’s performance toward the quality of education in Vocational High School in Malang city, and to analyze the influence ISO 9001:2008 and leadership of principal toward the quality of education through teacher’s performance of Vocational High School in Malang city. The population in this study were teachers of SMK in Malang, amounting to 1114 teachers.  The target population in this study is a teacher who has experience more than 15 years. This is based on a target population of 386 teachers eventually. While the sample of this research is the teacher who was selected as the research object. Based on the results of testing the validity and reliability of all the variables such as ISO 9001: 2008, Leadership, teacher performance, Quality of Education by calculating the correlation coefficient that all the items is valid and reliable. ISO 9001: 2008 and the leadership of the principal influence on the quality of education through teacher performance SMK in Malang. It has been proved that the ISO 9001: 2008 and the leadership of the principal influence on the quality of education through teacher performance and teacher performance influences the quality of education, thus the present study found that teacher performance be a strategy or method that is capable of mediating in full to the ISO 9001: 2008 and the principal's leadership in the effort to improve the quality of vocational education in Malang. Keywords: ISO 9001:2008, Principal’s Leadership, Education Quality, Teacher’s Performance

    Metode pendidikan anak dalam keluarga: Analisis pola pemikiran Abdullah Nashih Ulwan dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam

    Get PDF
    ABSTRAK Anak merupakan rahmat dari Allah SWT, kepada orang tuanya yang harus disyukuri, dididik dan dibina agar menjadi orang yang baik, berkepribadian kuat dan berakhlak terpuji, merupakan keinginan setiap keluarga terutama orang tua dan semua guru. Islam juga telah mengajarkan kepada kita bahwa anak itu membawa berbagai potensi yang selanjutnya apabila potensi tersebut dikembangkan ia akan menjadi manusia yang secara fisik dan mental memadai. Oleh karena itu, agar anak-anak kelak mempunyai tabiat yang baik, maka harus dididik sesuai dengan ajaran-ajaran Islam terutama dalam cara mendidik anak. Salah satu alternatif diberikan Abdullah Nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam yang menawarkan bagaimana sebaiknya kita sebagai para pendidik terutama para orang tua dalam mendidik anak, khususnya yang berkaitan dengan metode pendidikan anak dalam keluarga. Berangkat dari latar belakang itulah penulis kemudian ingin membahasnya dalam skripsi dengan judul “Metode Pendidikan Anak Dalam Keluarga (Analisis Pola Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan Dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam yang penulis jadikan sebagai tema dalam penelitian ini. Berpijak dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah metode pendidikan anak dalam keluarga menurut konsep Abdullah Nashih Ulwan sebagaimana tertuang dalam Kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam, metode pendidikan anak dalam keluarga ditinjau dari segi: Psikologi, Sosiologi, dan Religi. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pendidikan anak dalam keluarga menurut konsep Abdullah Nashih Ulwan, metode pendidikan anak dalam keluarga ditinjau dari segi: Psikologi, Sosiologi, dan Religi. Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian library research dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif analisis kritis. Dan agar hasil penelitian berjalan dengan baik, maka dalam pengumpulan datanya, penulis menggunakan metode dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisisnya, penulis menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat disampaikan di sini bahwasanya Metode pendidikan anak dalam keluarga menurut pola pemikiran Abdullah Nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam, merupakan metode pendidikan yang efektif dan efisien, yang bersumber langsung pada al-Qur’an dan al-Hadits. Dalam pandangan syekh Abdullah keteladanan kedua orang tua merupakan salah satu metode yang cukup efektif untuk mendidik anak, karena anak suka meniru dengan apa yang dilihat dan didengar. Dengan pembiasaan pendidikan Islami dan pembiasaan hidup dilingkungan Islami secara kontinu akan menjadikan kebiasaan itu dapat mengantarkan anak menjadi sosok yang mempunyai akhlak yang mulia. Dengan nasehat anak akan sampai pada pengetahuan yang sebenarnya, mendorong untuk berbuat kebajikan, menghiasi dengan akhlak yang mulia, dan utamanya nasehat dapat membekalinya dengan prinsip-prinsip Islam. Dengan perhatian/pengawasan terhadap aspek iman, mental, moral, fisik, spiritual, dan sosial anak akan dapat menciptakan generasi muslim yang memiliki kepribadian integral, matang, dan sempurna, yang dapat memenuhi hak semua orang. Dengan hukuman akan dapat memperbaiki kekhilafan dan kesalahan anak, sehingga membuat anak jera. Sedangkan dalam penerapan metode pendidikan anak ini terhadap anak, dimulai sejak seorang anak sudah dapat berfikir dan memahami realitas kehidupan sampai usia dewasa. Sementara metode pendidikan anak dalam keluarga menurut Abdullah Nashih Ulwan ditinjau dari aspek: psikologi, sosiologi, dan religi, mempunyai pengaruh yang sangat menentukan terhadap perkembangan psikologis, sosiologis dan religius anak sehingga dapat menjadi manusia yang berkepribadian muslim yang bulat lahiriah dan batiniah sehingga mampu mengabdikan segala amal perbuatannya untuk mencari keridaan Allah Swt. Oleh karena itu, perlu kiranya penulis memberikan sumbangan pemikiran berupa saran-saran antara lain: pertama, bagi para pendidik (orang tua/ustadz/guru dll.) baik dilingkungan keluarga, maupun disebuah lembaga formal dan nonformal hendaknya tidak hanya mementingkan materi pendidikan saja, namun juga harus memperhatikan dan menggunakan metode pendidikan yang bersumber dari ajaran Islam, karena tanpa itu semua sangat mustahil meraih tujuan pendidikan itu sendiri. Kedua, bagi keluarga dan masyarakat. Kalau kita melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa angka kenakalan remaja sangat tinggi, untuk mewujudkan manusia yang berkepribadian muslim yang bulat lahiriah dan batiniah, tentu tidak akan mudah. Maka dari itu selain faktor intern keluarga, pertumbuhan dan perkembangan anak juga harus disterilkan dari pergaulan dilingkungan ekstern keluarga. ABSTRACT Child is a blessing from Allah Swt to his parents who should be thankful for, and he must be educated and nurtured to become a good person. Being strong personality and admirable character is the wish of every families, especially parents and all teachers. Islam also has teaches us that the child was carrying a variety of potential further if the potential is developed it will physically and mentally become a good person. Therefore, in order to have good behavior, so the children must be educated based on Islamic doctrine especially in the way of educating children. One of alternatives conveyed by Abdullah Nashih Ulwan in the book Tarbiyatul Aulad Fil Islam that offers how we as educators, especially parents should educate their children, especially the methods related with children education in the family. From the background study the writer wants to discuss it in a thesis entitled "Methods of Children Education in the Family (Analysis of Abdullah Nashih Ulwan‘s Thought Pattern In the Book Tarbiyatul Aulad Fil Islam) that is made as a theme by the writer in this study. Based on the explanation above, the issues that the writer want to be answered in this study is the method of children education in the family according to the concept of Abdullah Nashih Ulwan as it contains in the Book Islam Tarbiyatul Aulad Fil Islam, the effectiveness of children educational methods in the family: Psychology, sociology, and religion. The purpose of this study was to know the method of children education in the family according to Abdullah Nashih Ulwan’s concept, the effectiveness of children educational methods in the family: Psychology, sociology, and religion. The Research done by the writer is library research using a qualitative descriptive approach of critical analysis. And in order to the research results is well, so the writer uses the method of documentation in collecting data. whereas, in analyzing, the writer uses the technique of content analysis. From the research results that the writer got, it can be explaned here that the method of children education in the family according to the Abdullah Nashih Ulwan’s view in the book Tarbiyatul Aulad Fil Islam is an effective and efficient method, which is sourced directly on al-Quran and al-hadith. In sheikh Abdullah’s view that the exemplary of both parents is one of the most effective methods for educating children, because the children like to imitate what they seen and heard. By being habituation of Islamic education and living in Islamic environment continually, it will drive a child having a noble spirit. With the child advice which is the actual knowledge, encouraged to do good, adorned with a noble spirit, and especially the advice that can teach Islamic principles. By giving attention or controling to the faith aspects, mental, moral, physical, spiritual, and social development will be able to create a generation of Muslims who have an integral, mature, and perfect personality which can fulfill the right of all people. By the punishment, it will make child realize his mistake than he can be deterrent. The application of this child education method bagan when a child can think and understand the realities of life until adulthood. While the child educational methods in the family according to Abdullah Nashih Ulwan in psychology aspects: sociology, and religion, has a crucial influence on the psychological development, so the child’ can be the human that has Muslim personality totally which are able to devote all deeds to seek pleasure of Allah. Therefore, the writer need to ontribute ide as suggestions include: first, for educators (parents/ustadz/teacher etc.) even in family environment, formal and nonformal institutions they should not only be concerned with educational materials, but also should pay attention and use educational methods that is sourced of the teachings of Islam, because it is quite impossible to achiev the goal of education itself without them. Secondly, for family and socity , If we see the results of reaserch showing that the rate of juvenile delinquency is very high, so it not easy to realize the human to have Muslims personality totally, which is able to devote all his deeds to seek pleasure of Allah. Beside the internal factors-family, the growth and development of children should also be cared from the external relationships - environment

    KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH EFEKTIF DI MADRASAH TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN KHAIRUL UMMAH BATU GAJAH KECAMATAN PASIR PENYU KABUPATEN INDRAGIRI HULU

    Get PDF
    Studi pendahuluan yang telah penulis lakukan menunjukkan bahwa MTs Pondok Pesantren Khairul Ummah dapat digolongkan sebagai sekolah efektif, hal tersebut tentunya tidak terlepas dari kepemimpinan kepala madrasahnya. Untuk itu penulis ingin membuktikan tentang hipotesis tersebut dengan sebuah penelitian dengan judul Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Mewujudkan Sekolah Efektif di MTs Pondok Pesantren Khairul Ummah Batu Gajah Kecamatan Pasir Penyu Kabupaten Indragiri Hulu. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam mewujudkan Sekolah Efektif di MTs Pondok Pesantren Khairul Ummah Batu Gajah dan (2) Apa saja yang menjadi faktor-faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan Kepala Madrasah dalam mewujudkan sekolah efektif di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Khairul Ummah Batu Gajah. Sedangkan yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam mewujudkan Sekolah Efektif di MTs Pondok Pesantren Khairul Ummah Batu Gajah dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan Kepala Madrasah dalam mewujudkan sekolah efektif di MTs Pondok Pesantren Khairul Ummah Batu Gajah. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Lapangan (Field Research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dilaksanakan di MTs PP Khairul ummah Batu Gajah dan penelitian ini mulai dilaksanakan akhir Nopember 2011 sampai dengan akhir bulan Januari 2012. Dengan menggunakan tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam mewujudkan sekolah efektif di MTs Pondok Pesantren Khairul Ummah Desa Batu Gajah Kecamatan Pasir Penyu Kabupaten Indragiri Hulu telah terwujud dengan baik, dengan kata lain kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala madrasah telah dapat mewujudkan sekolah efektif di MTs Pondok Pesantren Khairul Ummah Batu Gajah. Adapun yang menjadi faktor-faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan Kepala Madrasah dalam mewujudkan sekolah efektif di MTs Pondok Pesantren Khairul Ummah Desa Batu Gajah Kecamatan Pasir Penyu Kabupaten Indragiri Hulu, mencakup : latar belakang dan pola kepemimpinan Kepala madrasah, dana, sarana dan prasarana, pemahaman warga sekolah tentang budaya mutu, perpustakaan, sumber daya pendidik/guru, penguasaan guru terhadap bahasa asing, peran serta masyarakat dan wali murid, serta minat belajar siswa

    Kecemasan Lansia dalam Penerapan Protokol Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Penerapan protokol kesehatan dapat menyebabkan masalah kecemasan pada lansia, termasuk meningkatnya perasaan terisolasi, kesepian, dan terisolasi. Dengan demikian, mereka mungkin mengalami keluhan fisik seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, sesak dada, berkeringat, dan pusing. . Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan tingkat kecemasan lansia dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 di Desa Paseyan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan jumlah penduduk 203 lansia dan ukuran sampel 135 lansia. Teknik yang digunakan adalah simple random sampling. Variabel penelitian adalah tingkat kecemasan lansia dalam penerapan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19. Alat pengumpulan data adalah kuesioner skala HARS. Data yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis menggunakan persentase dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua lansia tidak mengalami kecemasan (83,7%), lansia yang tidak mengalami kecemasan sebagian besar adalah perempuan (51,3%), mayoritas lansia yang tidak mengalami kecemasan memiliki rentang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) 91,1%, dan sebagian besar lansia yang tidak mengalami kecemasan (77%) tidak memiliki penyakit kronis. Lansia yang mengalami kecemasan dalam menerapkan protokol kesehatan adalah lansia yang memiliki riwayat kesehatan yang mengerikan. Jadi, dalam menjaga jarak dan memakai masker akan menimbulkan gejala kecemasan. Dalam hal ini, dukungan keluarga dapat mengurangi kecemasan dan mendapatkan informasi yang akurat dengan bersosialisasi untuk mencegah COVID-19. Kata kunci: Tingkat Kecemasan, Lansia, Penerapan Protokol KesehatanPenerapan protokol kesehatan dapat menyebabkan masalah kecemasan pada lansia, termasuk meningkatnya perasaan terisolasi, kesepian, dan terisolasi. Dengan demikian, mereka mungkin mengalami keluhan fisik seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, sesak dada, berkeringat, dan pusing. . Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan tingkat kecemasan lansia dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 di Desa Paseyan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan jumlah penduduk 203 lansia dan ukuran sampel 135 lansia. Teknik yang digunakan adalah simple random sampling. Variabel penelitian adalah tingkat kecemasan lansia dalam penerapan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19. Alat pengumpulan data adalah kuesioner skala HARS. Data yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis menggunakan persentase dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua lansia tidak mengalami kecemasan (83,7%), lansia yang tidak mengalami kecemasan sebagian besar adalah perempuan (51,3%), mayoritas lansia yang tidak mengalami kecemasan memiliki rentang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) 91,1%, dan sebagian besar lansia yang tidak mengalami kecemasan (77%) tidak memiliki penyakit kronis. Lansia yang mengalami kecemasan dalam menerapkan protokol kesehatan adalah lansia yang memiliki riwayat kesehatan yang mengerikan. Jadi, dalam menjaga jarak dan memakai masker akan menimbulkan gejala kecemasan. Dalam hal ini, dukungan keluarga dapat mengurangi kecemasan dan mendapatkan informasi yang akurat dengan bersosialisasi untuk mencegah COVID-1

    Pengaruh Psikoedukasi Tentang Aktifitas Fisik Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Tipe 2

    Get PDF
    Diabetes merupakan gangguan multisistem yang berhubungan dengan komplikasi dan prevalensinya di seluruh dunia meningkat. Kualitas hidup mengacu pada persepsi individu seseorang tentang status fisik, emosional, dan sosial. Pasien diabetes mellitus tipe 2 memiliki tekanan yang besar untuk mengobati dirinya sendiri, dan mereka memiliki kualitas hidup yang lebih rendah daripada orang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi tentang aktifitas fisik terhadap kualitas hidup pasien diabetes tipe 2. Penelitian ini merupakan quasi eksperimental yang melibatkan 34 orang responden, masing-masing 17 orang pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada domain fisik (p-value 0,001, CI 0.74; 4.09) dan psikologis (0.003, CI 0.01; 3.45). Sementara itu tidak terdapat perbedaan signifikan pada dua domain yang lain yaitu domain sosial (0,204, 2.19; 5.48) dan domain lingkungan (0.175, 0.71; 2.54). Psikoedukasi tentang aktifitas fisik memberikan peningkatan pada kualitas hidup pasien diabetes mellitus.Diabetes merupakan gangguan multisistem yang berhubungan dengan komplikasi dan prevalensinya di seluruh dunia meningkat. Kualitas hidup mengacu pada persepsi individu seseorang tentang status fisik, emosional, dan sosial. Pasien diabetes mellitus tipe 2 memiliki tekanan yang besar untuk mengobati dirinya sendiri, dan mereka memiliki kualitas hidup yang lebih rendah daripada orang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi tentang aktifitas fisik terhadap kualitas hidup pasien diabetes tipe 2. Penelitian ini merupakan quasi eksperimental yang melibatkan 34 orang responden, masing-masing 17 orang pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada domain fisik (p-value 0,001, CI 0.74; 4.09) dan psikologis (0.003, CI 0.01; 3.45). Sementara itu tidak terdapat perbedaan signifikan pada dua domain yang lain yaitu domain sosial (0,204, 2.19; 5.48) dan domain lingkungan (0.175, 0.71; 2.54). Psikoedukasi tentang aktifitas fisik memberikan peningkatan pada kualitas hidup pasien diabetes mellitus

    Pengetahuan Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Dengan Gangguan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di SDN Palang Tuban

    Get PDF
    Kesehatan gigi dan mulut adalah kondisi gigi, jaringan pendukung, serta mulut terbebas dari nyeri serta penyakit, tetapi saat ini kasus gangguan kesehatan gigi serta mulut anak  masih tergolong tinggi, dikhawatirkan dapat menjadi peluang masuknya bakteri dan kuman penyebab gangguan organ tubuh lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut dengan gangguan kesehatan gigi dan mulut pada siswa SDN Palang Tuban.           Desain penelitian menggunakan Analisis Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional, dalam penelitian ini populasi adalah siswa SDN Palang Tuban, pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 103 siswa, Metode analisa data yang digunakan adalah chi-square, Teknik sampling yang di gunakan adalah Total sampling, Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut dan lembar observasi gangguan kesehatan gigi dan mulut.           Hasil penelitian ini menunjukan tingkat pengetahuan baik dengan presentase 68,9% dan siswa mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut sebanyak 63,1% sehingga dari uji chi-square didapatkan nilai p-value 0,601 (tidak signifikan > 0,05), menunjukan tidak terdapat hubungan terikat antara pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut dengan gangguan kesehatan gigi dan mulut di SDN palang tuban.           Kesehatan gigi dan mulut tidak dapat ditentukan dari pengetahuan saja tetapi perlu diimbangi dengan perilaku kebersihan gigi dan mulut, penyuluhan kesehatan tentang pengertian, penyebab, dampak dan cara menjaga kebersihan gigi dan mulut, dan pemberian motivasi mengenai dampak yang terjadi ketika tidak merawat kesehatan gigi serta mulut, diharapkan perilaku mempunyai keselarasan dengan pengetahuan, sehingga terbebas dari gangguan atau masalah kesehatan gigi  mulut
    corecore