213 research outputs found

    Sea Transportation Services for Panjang Island

    Get PDF
    The problem of sea transportation on Pulau Panjang, Batam City, is that it is inadequate for marine transportation owing to the lack of safety buoys, excessive passenger loads, and the absence of passenger safety insurance. The purpose of this study is to assess the marine transportation services in Pulau Panjang and their adherence to the framework of governance, and to determine the characteristics of good governance in sea transportation services. This type of qualitative research is descriptive, and anlaysed using qualitative techniques (data reduction analysis techniques, data presentation, and drawing conclusions (verification). There were nine research informants and one person as the key informant. The theory used in this study was the theory of good governance, namely the public government and the private sector. The results of this study indicate that sea transportation services on Panjang Island needs improving and will benefit from the involvement of three key stakeholders: the government (in the form of the Department of Transportation and the Education Office); the owner of the ferries; and the people of Panjang Island as passengers. When viewed from the principle of good governance, the responsiveness of the government already exists but is not sustainable and there is no supervision from the government and community participation is still very low so that their aspirations are not conveyed to the government and the means of transportation owned by the private sector are also not effective and efficient for used as a means of public transportation. Keywords: Public, Service, Transportatio

    Manajemen Asuhan Kebidanan pada Prakonsepsi dengan Kekurangan Energi Kronis

    Get PDF
    Masa prakonsepsi adalah satu bagian paling penting yang perlu di perhatikan dalam sebuah pernikahan utamanya memperhatikan status gizi karna salah satu hal yang menjadi tolak ukur yang keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil. Kekurangan energi kronis pada ibu hamil dapat berdampak pada kesehatan ibu selama kehamilan, persalinan bahkan sangat besar dampaknya pada calon anak yang akan lahir jika ibu ada dalam fase kekurangan energi kronik pada masa prakonsepsinya. Karya tulis ini menggunakan metode penelitian studi kepustakaan literatur review dengan mengumpulkan berbagai referensi baik dari buku jurnal nasional maupun jurnal internasional melalui pendekatan 7 langkah Varney. Dari hasil telaah berbagai sumber dapat kekurangan Kesimpulan dari literatur review ini yakni komplikasi pada ibu dan janin tidak terjadi jika asuhan yang diberikan kepada ibu dengan kehamilan yang disertai dengan kekurangan energi kronis sudah sesuai standar asuhan kebidanan

    ANALISIS CEMARAN Staphylococcus aureus PADA MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU

    Get PDF
    Makanan jajanan banyak digemari oleh anak-anak Sekolah Dasar, namun mereka tidak menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh minuman jajanan yang tidak higienis,salah satunya bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi Staphylococcus aureus pada minuman jajanan yang dijual di SDN 147 dan SDN 188 Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan dengan metode kultur atau penanaman pada media pengkayaan, dilanjutkan dengan penanaman pada media Brain Heart Infusion (BHI). Koloni yang tumbuh pada media tersebut diuji Pewarnaan Gram, Agar Darah menggunakan media Blood Agar Plate (BAP), uji Katalase, Tes Stephaurex dan uji pada media Manitol Salt Agar (MSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa koloni yang tumbuh pada media Brain Heart Infusion (BHI) dari 10 sampel 6 sampel positif yang terlihat dari warna keruh, Pewarnaan Gram negatif, uji Agar Darah negatif, Katalase negatif, tes Stephaurex negatif, dan yang tumbuh pada media MSA adalah koloni berwarna kuning cerah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 10 sampel yang diteliti terdapat 6 sampel yang positif tidak  mengandung bakteri Staphylococcus aureus

    Kejadian Kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbar

    Get PDF
    Helminthiasis  remains a health problem. This disease mostly suffered by  children. Mild  helminthiasis cause no symptoms, but in severe conditions can cause intestinal problems such as diarrhea and abdominal pain,  malaise, decreasing cognitive and physical development,  and anemia.The purpose of this study was to determine the proportion of helminthiasis and factors associated with helminthiasis i.e the habit of hand washing, nail hygiene, availability of latrines, type of floor of the house, the availability of clean water in the house, the availability of trash, a habit of playing in land, the habit of using footwear, availability of Waste Water Disposal Facility, mother's occupation, father's occupation, sex and drinking-worming in elementery school students. This study was observasional analytic study with  crossectional approach. The population were 2610 students of state elementary school in Kecamatan Rumbai Pesisir. As  many as 240 students obtained a sample by using systematic random sampling The date was analaized with Multiple linear regression. The results showed the proportion of helminthiasis incidence was 16.3%,which ascariasis incidence 12.9%, trichuriasis  2.5% and hookworm infection 0.8%. The Variables  that significantly related to the incidence of helminthiasis were  taking   anthelmintics  (POR: 11.143; 95% CI: 4.179 to 31.886) , handwashing  (POR: 5.366; 95% CI: 2.186 to 13.172), the availability of SPAL (POR: 2.615; 95% CI: 1.195 to 6.787) and nail hygiene (POR: 2.378; 95% CI: 1.300 -7.227).Penyakit kecacingan masih menjadi masalah kesehatan. Penyakit  ini terutama diderita oleh anak-anak. Pada kondisi kecacingan  ringan tidak menimbulkan gejala, pada kondisi berat  dapat menimbulkan manifestasi usus, malaise, gangguan  perkembangan kognitif, terganggunya perkembangan fisik dan anemia.   Penelitian ini bertujuan untuk mengethui proporsi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) yaitu kebiasaan mencuci tangan, kebersihan kuku, ketersediaan jamban, jenis lantai rumah, ketersediaan air bersih di rumah,ketersediaan tempat sampah, kebiasaan bermain di tanah,kebiasaan menggunakan alas kaki, ketersediaan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL), pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, jenis kelamin dan minum obat cacing. Penelitian ini bersifat kuatitatif analitik observasional dengan studi penampang analitik. Populasi  adalah seluruh siswa SD Negeri Kecamatan Rumbai Pesesir sebanyak 2610 orang dan sampel  240 orang. Sampling yang digunakan adalah systematic random sampling. Analisis data menggunakan uni regresi linier ganda. Hasil penelitian diperoleh proporsi kecacingan 16,3%,   jenis Ascaris lumbricoides 13,0%, Trichuiris trichiura  2,5% dan cacing Tambang  0,8%.Variabel yang berhubungan dengan kecacingan: minum obat cacing (POR:11,143; 95%CI: 4,179-31,886), kebiasaan mencuci tangan (POR:5,366; 95%CI: 2,186-13,172), ketersediaan SPAL (POR:2,615; 95%CI: 1,195-6,787), kebersihan kuku (POR: 2,378; 95%CI : 1,300-7,227)

    Panduan pembelajaran sekolahrumah

    Get PDF
    Panduan ini disusun dengan harapan dapat membantu para pelaku sekolah rumah, khususnya pelaku sekolahrumah tungggal dan majemuk,dalam merancang, memfasilitasi, dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum nasional
    • …
    corecore