39 research outputs found

    Systematic Literature Review: Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

    Get PDF
    Kemampuan berpikir kreatif matematis sangat penting untuk dikembangakan pada proses berpikir matematis siswa. Banyak artikel penelitian yang membahas tentang kemampuan berpikir kreatif matematis. Oleh karena itu, perlu dilakukan tinjauan sistematis terhadap indikator berpikir kreatif matematis. Tinjauan ini mensintesis temuan dari penelitian yang ada dari berbagai pendekatan yang digunakan. Metode penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode SLR (Systematic Literature Review). Pengumpulan data dilakukan dengan mendokumentasikan dan mereview semua artikel yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kreatif. Artikel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 artikel jurnal nasional terakreditasi dan tidak terakreditasi yang diperoleh dari database Google Scholar Hasil tinjauan pustaka menunjukan bahwa indikator kemampuan berpikir kreatif matematis fluency, flexibility dan novelty (originality and elaboration) serta kemampuan berpikir kreatif matematis dapat ditingkatkan melalui berbagai pendekatan pembelajaran

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA MTs DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRAIN-BASED LEARNING

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan menunjukkan kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu permasalahan tersebut adalah pembelajaran yang tidak memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengeksploitasi potensi otak secara optimal, dimana umumnya lebih menekankan pada fungsi otak kiri. Tetapi, keterampilan berpikir kritis matematik perlu didukung oleh fungsi otak kanan. Karakteristik pembelajaran yang menawarkan konsep belajar yang menyelaraskan cara kerja otak yang dirancang alami adalah dengan belajar Brain-Based Learning (BBL). Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pretest dan posttes. Berdasarkan hasil Hasi penelitian menunjukan bahwa Pencapaian dan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa MTs yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Brain-Based Learning lebih baik daripada yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional ditinjau secara keseluruhan dan berdasarkan KAM ( kelompok tinggi, sedang dan rendah)

    PERAN PYTHAGORAS DALAM PENGGUNAAN RUMUS SEGITIGA PADA KEMAMPUAN ABTRAKSI MATEMATIS

    Get PDF
    Terdapat empat hal yang mendorong seseorang untuk berfilsafat yaitu rasa ingin tahu, ketidakpuasan, keraguan dan ketakjuban.Adanya kemampuan abstraksi matematik yang rendah adalah kurangnya aktivitas siswa dalam mengenali mengkontruksi suatu objek. Pada penelitian ini membahas mengenai aktivitas siswa dalam mengenali segitiga yang mengelompokkanya dalam panjang sisi, besar sudut, ukuran gambar, posisi gambar dan sebagainya. Untuk pengengelompokan ini maka siswa harus mengetahui dulu panjang sisi dan bagaimana penyelesaian dalam mencari sisi dengan menggunakan teorema pythagoras. Berdasarkan hasil analisis diatas maka peran pythagoras dalam kemampuan mengabstraksi matematika terlihat dari cara mengkontruksi aktivitas siswa dalam Aktivitas mengenali segitiga, dari berbagai model dari segitiga, Pengelompokkan berdasarkan kesamaan-kesamaan yang dimilikinya dari beberapa model segitiga itu. Sedangkan pertimbangan yang digunakan untuk mengelompokkanya adalah panjang sisi, besar sudut, ukuran gambar, posisi gambar dan sebagainya. Untuk pengengelompokan ini maka siswa harus mengetahui dulu panjang sisi dan bagaiman penyelesaian dalam mencari sisi dengan menggunakan berbagai macam cara mengkontruksi teorema pythagoras sesuai dengan permasalahan yang ditanyaka

    Pengaruh konsentrasi air kelapa (Cocos nucifera L.) terhadap pertumbuhan tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium) kultivar Xanne agrihorti secara in vitro

    Get PDF
    Bunga Krisan (Chrysanthemum morifolium) Kultivar Xanne Agrihorti merupakan salah satu jenis tanaman hias populer yang banyak digemari di Indonesia. Salah satu permasalahan yang muncul dalam budidaya krisan adalah mahalnya zat pengatur tumbuh. Air kelapa mengandung zat pengatur tumbuh berupa sitokinin yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh air kelapa terhadap pertumbuhan tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium) Kultivar Xanne Agrihorti secara in vitro serta menentukan konsentrasi air kelapa yang optimal dalam pertumbuhan tanaman krisan secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi air kelapa yang terdiri dari 4 taraf perlakuan : 0 ml/liter, 100 ml/liter, 150 ml/liter, 200 ml/liter yang dilakukan sebanyak 3 kali ulangan, sehingga unit percobaan berjumlah 12. Parameter yang diukur adalah jumlah tunas, jumlah akar, tinggi batang, panjang akar dan kelulusan hidup. Analisis data menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan taraf kepercayaan α 0,05. Hasil penelitian secara statistik menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata, akan tetapi pada penambahan air kelapa 150 ml/L cenderung memberikan nilai lebih baik terhadap pembentukan jumlah daun sebanyak 11 daun, konsentrasi 100 ml/L air kelapa memberikan nilai lebih baik terhadap pembentukan jumlah akar sebanyak 10 akar, dan persentase kelulusan hidup sebesar 100%

    Koneksi Matematis dan Self Efficacy dalam Pembelajaran Matematika

    Get PDF
    Memahami keterkaitan antar konsep matematika merupakan  salah satu tujuan pembelajaran matematika di SMA. Memahami keterkaitan antar konsep tersebut bisa disebut dengan koneksi matematis. Kemampuan koneksi matematis merupakan kemampuan untuk menghubungkan antar konsep dalam matematika maupun dengan kehidupan sehari-hari. Dalam National Council of Teacher of Mathematics disebutkan bahwa pembelajaran matematika diharapkan mampu mengembangkan banyak kemampuan, salah satunya kemampuan koneksi matematis.  Dalam tulisan ini akan menjelaskan mengenai kemampuan koneksi matematis yang termasuk kedalam salah satu tujuan pembelajaran matematika di SMA serta akan membahas mengenai Self Efficacy yang dapat membentuk kemampuan koneksi matematis sisw

    VARIASI STRUKTUR DAN KOMPOSISI POHON PADA PETAK- PETAK CUPLIKAN VEGETASI DI KAWASAN GUNUNG SEKINCAU BUKIT BARISAN SELATAN, LAMPUNG BARAT

    Get PDF
    Mount Sekincau is a part of Bukit Barisan Selatan National Park (BBSNP) that has less been explored. It is situated at between 1100–1719 m above sea level. This area included in the category of lower montane rain forests. A vegetation analysis has been conducted to determine the tree structure variation and composition of trees in Mount Sekincau BBSNP. Sample plots were randomly chosen (purposive random sampling) at five locations which consist of 10 plots sized 50 x 50 m2 (0.25 hectares). There were 32 families 59 genus and 89 species with a density of 253 ind/0.5 ha. Mount Sekincau area has an airly good condition, this is indicated by the average value of diversity index (2.67) and evenness index (0.47). Trees often found in this area are members of family Lauraceae, Fagaceae, Euphorbiaceae, Dipterocarpaceae, Myrtaceae and Rubiaceae. Quercus blumeana Korth. (kayu pasang) is dominating and important species (IVI = 27.18%) and has a wide distribution in Sekincau. The forest in this area has an important role to support life and the environment. Therefore, managers of BBSNP can improve care and maintenance. Moreover, Sekincau area directly adjacent to residential areas, so that the necessarily sustainable management on an ongoing basis to meet the needs of the surrounding community

    APLIKASI ALAT PEMANAS KANDANG INDUKAN PADA BUDIDAYA AYAM RAS UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK DI KECAMATAN LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS

    Get PDF
    Program Pengabdian yang dikemas dalam paket kegiatan Aplikasi Alat Pemanas Kandang Indukan pada Budidaya Ayam Ras untuk Meningkatkan Pendapatan Peternak dilaksanakan di Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat, bertujuan untuk mengatasi masalah tingginya konsumsi bahan bakar (LPG) pada masa pemeliharaan 1-15 hari pertama.  Sedangkan target khusus yang ingin dicapai yaitu terbangunnya sistem pemanasan kandang idukan pada ayam ras yang didukung oleh alat pemanas yang hemat bahan bakar, khususnya para peternak ayam ras yang ada di Desa Rawa Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengabdian ini yaitu metode instruksional yang diikuti dengan praktek dan pembuatan demplot. Tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi empat tahapan, yaitu :  Kegiatan pengabdian ini dibagi menjadi 4 (empat) tahapan, yaitu : tahap pertama penyampaian informasi teknologi pada para peternak melalui metode pembekalan dan instruksional, tahap kedua pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi peternak pelaksana dan pengguna inovasi teknologi, tahap ketiga aplikasi percontohan (demplot) di lapangan pada tingkat peternak, dan tahap keempat kegiatan monitoring, evaluasi, pelaporan, dan seminar hasil kegiatan pengabdian.  Partisipasi mitra dalam mendukung program pengabdian ini, selain sebagai peserta dalam pelatihan dan pelaksana demplot, juga ikut sharing dalam penyediaan alat dan bahan pembuatan demplot. Untuk pembuatan kandang indukan, penyediaan bibit ayam ras (DOC), pakan serta obat-obatan untuk budidaya ayam ras siap jual berbagi beban. Selain itu, peternak yang telah dilatih mempunyai tugas untuk menularkan teknologi yang telah dikuasainya kepada peternak lain, terutama masyarakat yang mempunyai minat untuk mengembangkan usaha pada budidaya ternak ayam ras

    Literatur Review: Bentuk Scaffolding pada Pembelajaran Matematika

    Get PDF
    Pemberian bantuan dari guru maupun teman sekelas merupakan hal yang penting pada kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika. Bantuan yang diberikan bertujuan untuk menghubungkan pengetahuan siswa pada materi sebelumnya ke materi yang akan dipelajari sehingga siswa terbantu dalam memahami materi yang sedang dipelajari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran atau desain scaffolding yang dapat digunakan pada kegiatan pembelajaran matematika. Desain scaffolding yang dihasilkan dapat diintegrasikan pada pembelajaran yang dilaksanakan. Penelitian ini merupakan literatur review yang dilakukan terhadap 5 artikel yang berasal dari jurnal nasional terakreditasi sinta yang diperoleh dari Google Scholar dengan batasan publikasinya adalah 10 tahun terakhir. Selain dari artikel, literatur review juga dilakukan pada 1 buku. Hasil dari kajian literatur diketahui bahwa terdapat inti pada scaffolding yang dapat disingkat dengan EDR yakni explaining, developing conceptual thingking, dan reviewing. Explaining yakni menjelaskan, memaparkan, dan menerangkan sesuai dengan kebutuhan siswa, developing conceptual thingking dengan cara mengajak siswa mengingat-ngingat kembali materi yang berkaitan, reviewing adalah mengecek atau memeriksa hasil pekerjaan siswa dan melanjutkan ke tahap explaining dan developing conceptual thinking kembali apabila hasil reviewing belum sesuai dengan harapan. Penggunaan EDR disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan diintegrasikan pada sintak model pembelajarannya

    Pengembangan Instrumen Pengukuran Perkembangan Sosial-Emosional Anak Berbasis Home-Based Childcare

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini berdasarkan pada belum adanya instrumen pengukuran yang dilakukandalam mengukur perkembangan sosial-emosional anak usia 3-4 tahun di day care DaarutTauhiid. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan instrumen pengukuran,pengembangan instrumen pengukuran perkembangan sosial-emosional anak, danmelakukan expert judgment. Metode penelitian yang digunakan, yaitu Research andDevelopment (RD) dengan model penelitian, yaitu PPE yang meliputi Planning,Production, dan Evaluation. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakanwawancara dan validasi expert judgment. Partisipan penelitian ini, yaitu ahli pengukurandari akademisi, ahli materi bidang keahlian, dan pengelola day care. Hasil validasi padastruktur instrumen dan aspek pengukuran menunjukkan bahwa instrumen pengukuranyang dibuat sangat layak, sehingga instrumen pengukuran dapat digunakan di childcareatau day care. Hasil penelitian direkomendasikan pada pengelola childcare atau day carebahwa instrumen pengukuran yang telah divalidasi oleh para ahli dapat diimplementasimenjadi panduan atau acuan saat mengukur perkembangan sosial-emosional anak usia 3-4 tahun dan dapat menjadi salah satu rules model dalam pembuatan instrumenpengukuran perkembangan sosial-emosional anak usia 3-4 tahun serta bagi penelitiselanjutnya dapat dilakukan penelitian pada variabel atau ruang lingkup masalahpenelitian, yaitu uji coba instrumen pengukuran, implementasi instrumen pengukuran,dan efektivitas penerapan instrumen pengukuran perkembangan sosial-emosional anakusia 3-4 tahun berbasis home-based childcare.Kata Kunci: Pengembangan, Instrumen Pengukuran, Stimulasi, Perkembangan sosialemosional,anak usia 3-4 tahun.
    corecore