8 research outputs found

    PEMBELAJARAN SENI DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Abstract: Learningthe artinelementary schoolis not run likedemands of the curriculum. At some stageandPLPGforce, ofsome teacherswho were askedwhether or not youteach theartsin your school? Thosewho answerednoandthere isno one to answeryes. Reasonedthattheydid notanswerbecausecan not,no talent, childrenare notinterested, noexperience, no training, and no supportfromthe school. Whoanswered yes toexpresshowtheyteachartinthe schoolthat is byusing ahandbook, based on experience, there isa specialteacher, and extracurricular activities. That is,learningthe artinelementary schoolisnotas expectedcurriculum. Keywords:learning, art  Abstrak:Pembelajaran seni di  SD tidak berjalan seperti tuntutan kurikulum. Pada beberapa tahap dan angkatan PLPG,  dari beberapa guru yang ditanyai   apakah Anda mengajarkan seni di sekolah  Anda? Mereka ada yang menjawab tidakdan ada yang menjawabya. Yang menjawab tidak   mereka beralasan karena: tidak bisa,   tidak berbakat, anak-anak tidak tertarik,  tidak ada pengalaman,  tidak ada pelatihan, dan tidak ada dukungan dari sekolah.  Yang menjawab ya mengemukakan cara mereka mengajarkan seni di  sekolah yaitu dengan cara menggunakan buku pegangan, berdasarkan pengalaman,  ada guru khusus, dan  kegiatan ekstrakurikuler. Artinya, pembelajaran seni di SD memang belum seperti yang diharapkan kurikulum. Kata kunci: pembelajaran, sen

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH MENYIMAK BERBASIS KEARIFAN LOKAL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berbentuk modul menyimak berbasis budaya lokal yang dapat digunakan oleh mahasiswa di Universitas Baturaja. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini memodifikasi model pengembangan Borg, Gall dan Gall serta Dick, Carey, dan Carey menjadi enam langkah, yaitu identifikasi kebutuhan, eksplorasi kebutuhan materi, produksi bahan ajar, validasi desain, revisi, dan uji coba produk. Untuk mengetahui kepraktisan dan keefektivan modul, dilakukan uji validasi oleh ahli dan tiga tahap evaluasi formatif menggunakan angket, wawancara dan lembar penilaian. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dari tiga aspek, yaitu kelayakan isi/materi dan penyajian, kebahasaan, dan kegrafikaan, modul dikategorikan valid. Berdasarkan uji kepraktisan melalui evaluasi orang per orang (one to one evaluation) dan uji coba kelompok (Small Group) pada mahasiswa modul dikategorikan sangat praktis. Selanjutnya berdasarkan uji efek potensial melalui field test modul berpengaruh dan terdapat peningkatan rata-rata sebesar 9,1 terhadap keterampilan menyimak mahasiswa

    PENGARUH MODEL TIME TOKEN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SD NEGERI 245 PALEMBANG

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Time Token terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri 245 Palembang. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 di SD Negeri 245 Palembang. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan jenis Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian ini terdiri dari kelas V A sebagai kelas eksperimen dan kelas V B sebagai kelas kontrol. Instrumen penilaian yang digunakan adalah tes kinerja (unjuk kerja). Berdasarkan hasil uji normalitas data pretest dan posttest pada kedua kelas tersebut data dinyatakan berdistribusi normal. Analisis uji hipotesis menggunakan uji t dengan taraf nyata 0,05 diperoleh thitung = 3,46dan ttabel =2,002. Sehingga terlihat bahwa thitung > ttabel, oleh karena itu, H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model Time Token terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri 245 Palembang. Kata-kata kunci: Pengaruh, model Time Token, keterampilan berbicara

    PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN (STUDI ETNOGRAFI DI SEKOLAH DASAR PUNCAK SEKUNING PALEMBANG)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) proses kegiatan belajar mengajar keterampilan membaca permulaan di SD Puncak Sekuning Palembang mencakup tahap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup; (2) faktor pendukung dan penghambat membaca permulaan terhadap siswa kelas II SD Puncak Sekuning Palembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Hasil penelitian menunjukkan pada kegiatan pendahuluan guru melaksanaakan tugas rutin kelas dengan memeriksa ketersediaan alat tulis, kebersihan kelas, mengecek daftar hadir dan melakukan apersepsi. Pada pendahuluan, topik membaca permulaan terlihat pada saat apersepsi. Kegiatan inti pembelajaran guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Guru dapat mengatur dan memanfaatkan waktu belajar secara optimal serta selalu memberikan penguatan nonverbal. Guru mengajarkan membaca permulaan dengan menerapkan metode mimicry yaitu mencontohkan kemudian anak menirukan. Kemudian menerapkan pembelajaran Reading Aloud dan Round Robin serta melakukan pengulangan dalam setiap teks yang dibaca. Demi memberi kelancaran membaca, guru menerapkan metode tutor personal. Metode ini merupakan pengajaran secara individu terhadap siswa. Pada kegiatan penutupan, guru hanya beberapa kali saja melakukan review dan tidak pernah melakukan evaluasi terhadap proses interaksi edukasi yang baru saja dilakukan. Pada penutup, topik membaca permulaan terlihat pada saat review. Faktor pendukung membaca permulaan ialah (1) lingkungan yang mendukung; (2) memiliki contoh untuk ditiru anak; (3) memiliki buku/bahan bacaan lebih dari satu; (4) memiliki motivasi yang tinggi dan reward; (5) penerapan metode tutor personal. Faktor penghambat dalam membaca permulaan ialah (1) faktor fisiologis; (2) minat baca siswa yang rendah; (3) tidak memiliki buku; (4) lingkungan kurang mendukung; (5) jumlah siswa terlalu banyak

    PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) ELEKTRONIK TEKS CERITA PENDEK BERBASIS BUDAYA LOKAL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kebutuhan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) elektronik teks cerpen berbasis budaya lokal menurut peserta didik dan guru, (2) merancang LKPD elektronik berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik dan guru, (3) mendeskripsikan hasil self evaluation terhadap paper based LKPD pengembangan, (4) mendeskripsikan hasil validasi ahli terhadap LKPD pengembangan, (5) mengetahui kepraktisan LKPD elektronik berdasarkan uji coba one-to-one dan small group, serta (6) mengetahui efek potensial LKPD elektronik terhadap hasil belajar peserta didik. Metode penelitian dan pengembangan ini memodifikasi dan mengolaborasi teori pengembangan Kirschner, Valcke, dan Sluiijsmans (dalam Akker, dkk. 1999,p. 89), Nieveen (dalam Akker, dkk., 1999,p. 126—134), dan Tessmer (1998,p. 15—35). LKPD elektronik pengembangan ini disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik kelas VII dan guru SMP LTI IGM Palembang. Kerangka LKPD elektronik ini terdiri dari menu beranda, tentang program, tujuan, petunjuk, materi, latihan, kriteria penilaian, cerpen pilihan, rujukan, penulis, dan contoh cerpen. LKPD elektronik ini telah melalui uji validasi oleh tiga ahli yang meliputi aspek kelayakan: materi, bahasa, dan media. Berdasarkan validasi dari tiga ahli tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa LKPD elektronik layak diujicobakan dengan revisi sesuai komentar dan saran para ahli. Berdasarkan hasil uji coba one-to-one dan small group LKPD elektronik praktis digunakan oleh peserta didik. Berdasarkan hasil uji coba lapangan melalui pretes dan postes, nilai rata-rata menulis teks cerpen peserta didik mengalami peningkatan dari 27,87 menjadi 50,93 (selisih 23,07)

    Seni Tari Sebagai Muatan Lokal: Sebuah Alternatif (the Art of Dancing as an Alternative in Local Content Curriculum)

    Full text link
    Guru sekolah dasar, khususnya di Sematera Selatan bingung ketika para guru dihadapkan dengan mata pelajaran baru yang disebut Muatan lokal. Mereka harus mengajarkan matapelajaran muatan lokal (seni tari) sementara mereka tidak tahu apa yang harus diajarkan. Tulisan ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan itu. Muatan lokal adalah mata pelajaran baru pada kurikulum 1994. Dahulu, materi muatan lokal dititipkan pada pelajaran lain, seperti PPKn., Bahasa Indonesia. Sekarang materi ini berdiri sendiri dan terpisah dari pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, dan sebagainya.Banyak materi muatan lokal yang dapat di ajarkan di sekolah dasar. Tetapi dalam artikel ini hanya dibicarakan tentang tari sebagai alternatif materi muatan lokal. Tari Gending Sriwijaya adalah tari tradisional Palembang. Tari ini, antara lain, cocok dijadikan materi muatan lokal karena memenuhi kriteria dalam kurikulum 1994

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH MENYIMAK BERBASIS KEARIFAN LOKAL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berbentuk modul menyimak berbasis budaya lokal yang dapat digunakan oleh mahasiswa di Universitas Baturaja. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini memodifikasi model pengembangan Borg, Gall dan Gall serta Dick, Carey, dan Carey menjadi enam langkah, yaitu identifikasi kebutuhan, eksplorasi kebutuhan materi, produksi bahan ajar,validasi desain, revisi, dan uji coba produk. Untuk mengetahui kepraktisan dan keefektivan modul, dilakukan uji validasi oleh ahli dan tiga tahap evaluasi formatif menggunakan angket, wawancara dan lembar penilaian. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dari tiga aspek, yaitu kelayakan isi/materi dan penyajian, kebahasaan, dan kegrafikaan, modul dikategorikan valid. Berdasarkan uji kepraktisan melalui evaluasi orang per orang (one to one evaluation) dan uji coba kelompok (Small Group) pada mahasiswa modul dikategorikan sangat praktis. Selanjutnya berdasarkan uji efek potensial melalui field test modul berpengaruh dan terdapat peningkatan rata-rata sebesar 9,1 terhadap keterampilan menyimakmahasiswa
    corecore