487 research outputs found

    Penanggulanganpengangguran melalui Peningkatan Keterampilan Wlra USAha dan Ekonomi Produktif Didaerahistimewa YOGYAKARTA

    Full text link
    This article is based on a research conducted to know the implementation and result of the New Entrepreneurs' Training (NET) and the Productive Economic Institution Training (PElT) held as some of the efforts to solve the problem of unemployment handled by the part of the Social Security Network Program taken care of by the Province of the Yogyakarta Special Territory's Regional Office ofthe Employment Department. The focus of the research was on determining how far the training programs could help overcome the unemployment in particularly that province as a result of Indonesia's recent economic crisis. All the 1140 trainees became the research populatioILand 450 of them were taken as a proportional sample. The data were obtained by means ofa questionnaire composed on the basis of adifferential semantic scale. From the research it is found that (1) the NET has produced good results, with 88% of the trainees having produced proposals for the establishment of new business companies complete with planned programs and costs and 66% of the trainees having already started running their business; (2) the business companies started have good prospects in the current situation of crisis and the degree ofhow well they run is categorized moderate; (3) the knowledge. and skills acquired in the training suit the trainees' needs and are beneficial to them in runningtheir business; (4) further intensive guidance and advisory assistance fortrainees as the follow-up of the training are also made available bythe institution conducting the training; (5) the PEIT has produced moderately good results, with 60% of the trainees having been absorbed, channeled, and positioned as employees at companies they are apprenticed to or at companies pioneered by the NET; (6) 40% ofthe trainees have not received employment because they have refused the positions found for them for the reason that the salary offered has been lower than the required Regional Minimum Fee, because of the economic slump, and because of no fault of the institution conducting the training; (7) the knowledge and skills acquired in the training suit the trainees' needs and beneficially arm them in looking for work; and (8) the apprenticeship and guidance programs run by the institution conducting the training are running moderately well and extremely helpful in job seeking

    Arsitektur tradisional Minangkabau: selayang pandang

    Get PDF
    Buku ini berisi tentang arsitektur yang terdapat di tanah minang, antara lain terdapat arsitektur pemukiman, arsitektur komersial (gedung-gedung pasar), arsitektur keagamaan (masjid), arsitektur kenegaraan (gedung pemerintah daerah), arsitektur hiburan/pendidikan (gedung museum) dan sebagainya. Tetapi yang dibicarakan di sini hanyalah rumah tiriggal saja, yang berkaitan dengan arsitektur tradisional

    Entrepreneurship Interests Students Viewed From Internship Experience and Role Of Teachers

    Get PDF
    This study aims to reveal the experience of internship and the role of teachers in the interests of student entrepreneurship. This study uses the ex-post facto method with a quantitative approach. The study population was vocational students in the Technical and Informatics Expe rtise Program in Buol District, which was precisely 160 students. The number of research samples is 113 students using proportional random sampling techniques. Data collection uses questionnaires. Data analysis used multiple regression analysis. The results showed that partially the internship experience (24.19%) and the role of the teacher (13.61%) had a positive and significant influence on the interest in entrepreneurship. While simultaneously the two variables are insightful for entrepreneurship interests of 37.8%. These results indicate that the experience of internship and the role of teachers are more so that it can produce vocational graduates not only ready to work but also able to entrepreneurship

    Teknik Delphi suatu Pendekatan Datam Perencanaan Pendidikan

    Full text link
    Perencanaan pendidikan merupakan tahap awal dadaktivitas institusi pendidikan dan latihan yang harus dilakukanpada saat yang tepat dan didukung oleh data yang akuratsehingga program yang direncanakan dapat diimplementasikandengan baik dan dapat dicapai hasil yang optimal. Data yangakurat hanya diperoleh dari orang yang mengetahui permasalahanyang terkait dengan aktivitas organisasi, denganmenggunakan instrumen yang benar, dan ditempuh melaluipendekatan yang sesuai.Dalam perencanaan pendidikan dapat dilaksanakandengan menggunakan pendekatan kualitatif. pendekatan kuantitatif,dan pendekatah gabungan antara kualitatif dengankuantitatif•.Pendekatan kualitatif dicapai dengan menentukanprakiraan keberhasilan dan proyeksi di masa yang akandatang lewat musyawarah dan mufakat di antara para pakar.Cara ini disebut Teknik Delphi. Penerapan Teknik Delphitampaknya sangat sesuai dengan pola berpikir bangsa Indonesiayang mengan~t falsafah Pancasila, di mana makna padasila ke-4 adalah musyawarah uotuk mencapai mufakat dalammenyelesaikan masalah.Penerapan Teknik Delphi didasarkan pada 3 asumsi: (1)pendapat beberapa orang secara konsensus lebih baik danlebih komprehensif daripada hanya pendapat seseorang; (2)untuk memperoleh data yang akurat, para panel~s hendaknyaorang yang berpandangan luas tentang masa depan danmengetahui permasalahan yang terkait dengan tujuan organisasi;(3) untuk memperoleh data yang bebas dari rancu, parapakar diusahakan tidak saling berkomunikasi. PenggunaanTeknik De1phi dapat dicapai 3 sasaran: (1) penentuan tujuanlembaga; (2) penentuan jenis pertanyaan dalam instrumenanalisis ~ebutuhan; dan (3) penentuan persyaratan yang harusdipenuhi dan formulasi strategi untuk mencapai tujuan

    Peranan Industri Dan Perguruan Tinggi Dalam Penemuan, Inovasidan Alm Teknowgi Menuju Hak Cipta Dan Hak Paten

    Full text link
    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimanfaatkan olehmanusia untuk mengatasi kesuIitan-kesuIitan dan memenuhi kebutuhanhidup. Bangsa atau manusia di negara maju dapat memanfaatkan teknologimutakhir, sementara sebagian besar manusia yang lain menanggungdampak negatif sebagai akibat penerapan teknologi. Manusia mencarialternatif teknologi yang akan dikembangkan dan diterapkan, denganmelakukan pengkajian terhadap teknologi, agar dapat memanfaatkanteknologi seoptimal mungkin dengan mengantisipasi dampak negatifyang mungkin teIjadi.JImu pengetahuan manusia terdiri dari 4 ranah: Descriptive,Prescriptive, Ponnal Knowledge dan Praxiology, mempunyai hubungantimbal Balik dengan kehidupan manusia yang memiliki empat sistemideology, sociology, technology, dan environment. Pengembangan danpenerapan IPTEK bersumber dari penemuan dan inovasi, atau lewat alihteknologi dari negara maju dengan mempertimbangkan keuntungan danresiko yang mungkin teIjadi. Penemuan dan inovasi yang dilakukan olehpara perguruan tinggi, perIu ditunjang dan didukung oleh peraturan danpengakuan legalitas hak cipta dan paten sebagai intelectual right.Beberapa keiJdala yang dialaroi perguruan tinggi dalam mewujudkanhak cipta dan hak paten terhadap hasil temuan: (1) kurang tersedianyadana, (2) rendahnya motivasi untukpenelitian dasar, (3) belummemadainya penghargaan fmansiil terhadap penemuan,(4) terbatasnyatenaga profesional dalam penelitian dasar, (5)penelitian di perguruantinggi kurang terkait dengan teknologi yimg diterapkan industri, (6)pemahaman tentang hak paten dan hak cipta masih kurang, dan (7)belum ada upaya nyata untuk memasyarakatkan peraturan hak cipta danhak paten di lingkungan kampus. , .Ada tiga hal yang perIu diperhatiklin dalam pengusulan hak ciptadan hak paten: persyaratan, organisasl, dan prosedur pelaksanaan.Prosedur pengajuan usulan melalui 4 tahapan: (a) usulan pengajuanpenemuan; (b) kelengkapan lampiran bukti hasil temuan, gambar disaindari hasil penemuan, dan pernyataan tentang hasil temuan; (c) menyampaikanusulan kepada Ketua Jurusan dan Dekan, dan diteruskan ke panitiadaerah; (d) pengesahan oleh Rektor dan diajukan ke Panitia Nasionallewat Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

    Perubahan pola kehidupan masyarakat akibat pertumbuhan industri di daerah Kalimantan Selatan

    Get PDF
    Buku ini membahas tentang perubahan pola kehidupan masyarakat akibat pertumbuhan industri di daerah Kalimantan Selatan yang meliputi pertumubuhan industri dan pola kehidupan dalam masyarakat

    MODEL EVALUASI PENJAMINAN MUTU SEKOLAH

    Get PDF
    Secara keseluruhan, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model evaluasi penjaminan mutu sekolah yang valid dan implementatif, yang terdiri dari: (1) model dan prosedur atau mekanisme evaluasi penjaminan mutu sekolah, (2) instrumen yang valid untuk digunakan dalam evaluasi penjaminan mutu sekolah, dan (3) panduan dalam melakukan evaluasi penjaminan mutu sekolah. Penelitian ini termasuk penelitian riset dan pengembangan (R & D), yang dilakukan selama tiga (3) tahun. Pada penelitian tahun pertama yang telah dilaksanakan pada tahun 2011, telah dihasilkan model dan prosedur atau mekanisme evaluasi penjaminan mutu sekolah yang telah tervalidasi berdasarkan hasil FGD yang melibatkan pakar dari perguruan tinggi dan LPMP, asosiasi profesi (HEPI, ISPI, dan ADGVI). Penelitian tahun kedua yang telah dilaksanakan pada tahun 2012, telah dihasilkan panduan penggunaan model dan instrumen evaluasi penjaminan mutu sekolah, yang telah tervalidasi berdasarkan hasil FGD yang melibatkan pakar dari perguruan tinggi, LPMP, dan P4-TK, asosiasi profesi (HEPI, ADGVI, dan PGRI), pengawas (SMA, dan SMK), dan Wakasek Urusan Penjaminan Mutu (UPM). Sementara itu, pada penelitian tahun ketiga yang dilaksanakan pada tahun 2013 ini, dilakukan diseminasi model melalui uji pengguna, yang mencakup prosedur dan panduan pelaksanaan penjaminan mutu, serta penerapan instrumen evaluasi penjaminan mutu sekolah untuk mengevaluasi pelaksanaan penjaminan mutu yang dilakukan pada 20 sekolah sasaran. Hasil penelitian pada tahun ketiga telah berhasil mempercepat kelulusan dua mahasiswa S-2 Program Pascasarjana UNY, sehingga dapat memperpendek masa studi menjadi sekitar 23 bulan. Pada tahun ketiga juga telah berhasil mempercepat kelulusan satu mahasiswa S3, yang saat ini tengah menunggu penjadwalan untuk melakukan ujian hasil (ujian tertutup) disertasinya. Hasil penelitian tahun ketiga menunjukkan bahwa: (1) model, mekanisme atau prosedur, panduan, dan instrumen evaluasi penjaminan mutu sekolah yang telah dikembangkan valid, praktis, dan mudah dipahami oleh para pelaksana penjaminan mutu di sekolah, sehingga dapat digunakan sebagai perangkat dalam melakukan evaluasi penjaminan mutu sekolah, (2) ruang lingkup penjaminan mutu yang dilakukan di sekolah sasaran, telah mencakup komponen input, proses, output, dan komponen outcomes (khususnya untuk SMK), (3) pada sekolah-sekolah eks RSBI (SMA dan SMK Eks RSBI), penjaminan mutu telah dilakukan dengan baik, terencana, dan terukur. Namun demikian, intensitasnya telah terjadi penurunan setelah sekolah yang bersangkutan tidak lagi menyandang status sebagai RSBI, (4) dalam penjaminan mutu input peserta didik, sekolah tidak sepenuhnya mengacu pada standar mutu input untuk sekolah-sekolah unggul, tetapi harus mengacu pada kebijakan Dinas Pendidikan, (5) peran stakeholders eksternal (seperti: LPMP, P4-TK, dan Dinas Pendidikan) dalam melakukan penjaminan mutu sangat kurang. Demikian pula, sekolah juga belum melibatkan Perguruan Tinggi yang ada di daerah untuk ikut melakukan penjaminan mutu sekolah

    PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN PADA CV. BERIN ABADI SURABAYA (BAS)

    Get PDF
    Sistem Keuangan merupakan suatu aktivitas yang selalu berhubungan dengan perusahaan. Berdasarkan Sistem Keuangan tersebut, perusahaan dapat membuat laporan sehingga perusahaan dapat dipantau secara terus menerus. Laporan ini sangat penting karena dapat menggambarkan ringkasan segala aktifitas perusahaan dalam satu periode. Pihak pimpinan perusahaan sangat berkepentingan dengan laporan sebagai dasar pengambilan keputusan. Pada perancangan sistem informasi keuangan yang dibutuhkan adalah tahapan survey sistem berupa sistem informasi yang akan dikembangkan. Adapun langkah-langkah yang diambil untuk pembuatan sistem informasi tersebut adalah analisa sistem yang terdiri dari perancangan document flow, perancangan DFD, database dan E-R diagram. Setelah proses analisa selesai maka dilanjutkan dengan perancangan program agar tidak terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan progra

    Development for Vocational Teachers' Professionalism

    Get PDF
    Within the last five years, the development of vocational teachers' professionalism has obtained significant attention from the government. With the policy of Ministry of National Education, it has been implemented in various programs, including the teacher certification program, recognition of prior learning, educational with minor authority and others. Through the teacher certification program, it is expected that in 2014 2.6 millions teachers will have been certified. This target seems too ambitious, considering that up to 2010, the total number of teachers having been certified is only 743,070 (28.5%). Developing vocasional teachers' professionalism constitutes a systematic process to develop their competencies concerning their knowledge and skills, with the aim to improve the teachers' performance by means of supervising, training, and education. Developing the vocational teachers' professionalism supported by the information and communication technology (ICT) will be able to reach the teacher community in more diverse spectrum of geographic, educational level, and teaching experience, so that the number of teachers being served will be much greater. Developing vocational teachers' professionalism through ICT-based programs of education, training, or tutoring, will be able to improve the teachers' competence efficiently
    • …
    corecore