4 research outputs found

    Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya

    Get PDF
    Besarnya permintaan karpet dan spon di UD. Luas menyebabkan perusahaan tersebut sering memesan karpet dan spon dalam jumlah yang besar. Tidak jarang terjadi bahwa akibat pemesanan yang besar tersebut toko menjadi terlihat penuh dan sesak. Interval pemesanan untuk karpet dan spon pada saat ini memiliki interval tertentu yang mengikuti pola FOI (Fixed Order Interval) dimana untuk spon dan karpet Bali, pemesanannya dilakukan setiap hari. Sedangkan untuk karpet Buana dan Miralon intervalnya adalah tiap bulan selalu melakukan pemesanan ke pabrik. Di dalam sistem persediaan usulan, juga akan digunakan metode FOI multi item untuk semua produk karpet dan spon, kemudian dilakukan perhitungan untuk mendapatkan jumlah pemesanan ekonomis, persediaan maksimum, frekuensi pemesanan dan total biaya. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa total biaya persediaan pada metode awal adalah sebesar Rp 17.449.845,00 dan pada metode usulan adalah sebesar Rp 14.762.340,00 selama 6 bulan. Jadi pada metode usulan ini total biaya yang harus dikeluarkan oleh UD. Luas tiap 6 bulan menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan metode awal. Begitu juga untuk frekuensi pemesanan spon dan karpet Bali juga menjadi lebih sedikit, sedangkan untuk karpet Buana dan Miralon terjadi penambahan total biaya dan juga frekuensi pesan

    Perbaikan Sistem Produksi dengan Metode Line Balancing pada Perusahaan Pembuat Mesin Pertanian PT. Agrindo di Gresik

    Get PDF
    PT Agrindo merupakan salah satu Perusahaan pembuat mesin-mesin pertanian seperti mesin husker (pengupas kulit padi), mesin polesher (pemutih beras), mesin prepoles (pemoles beras), traktor dan sebagainya, yang berlokasi di Bambe Driyorejo, Gresik. Produksinya bersifat semi job order dan aliran produksinya berpola job shop. PT Agrindo memproduksi mesin-mesin pertanian untuk memenuhi permintaan, baik yang secara rutin maupun yang secara tidak rutin. Dalam pengerjaannya, aliran material proses produksi secara rutin, sering tidak lancar. Ketidak lancaran itu terjadi karena material yang akan diproses di beberapa stasiun kerja, ada yang belum dikirim dari stasiun kerja yang sebelumnya. Hal itu membuat beberapa proses penyelesaian produk menjadi terhambat . Terhambatnya pergerakan material tersebut juga menyebabkan terjadinya masalah pada waktu penyerahan produk jadi kepada pelanggan. Karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah ingin memperbaiki proses-proses produksi yang mengalami hambatan/bottleneck dengan menyeimbangkan setiap lintasan produksinya menggunakan metode Line Balancing. Dari perhitungan Line Balancing sendiri, telah didapatkan nilai Balanced Delay yang semakin baik. Balanced Delay untuk produk HU10MPC yang sebelumnya 28% bisa turun hingga menjadi 16% saja, HU10PP dari 30% bisa menjadi 18% dan KB40G dari 37% menjadi 32%. Namun stasiun-stasiun kerja yang terbentuk dari nilai Balnced Delay tersebut hanya cocok pada satu jenis produk tertentu saja. Berbeda dengan hasil dari perhitungan software, yang menyatakan nilai Balanced Delay Gabungan sebesar 19,17%, hasil tersebut lebih jelek dibanding beberapa Balanced Delay pada masing-masing produk, namun stasiun kerja yang dihasilkan cocok untuk semua tipe produk yang dibuat. Cocok disini berarti waktu total per stasiun yang terbentuk, tidak ada yang melebihi waktu siklus masing-masing produk dan urutannya bisa dipakai untuk semua jenis produk yang dibuat. Berdasarkan perhitungan manual maupun software, mesin-mesin yang ada dapat dikelompokkan ke dalam 6 stasiun kerja baru

    Studi Kelayakan Pendirian Pabrik Rokok Berasa di Bojonegoro Jawa Timur

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan pendirian pabrik rokok berasa di Bojonegoro. Ide dasar dilakukannya penelitian ini adalah banyaknya jumlah perokok di Indonesia yang semakin meningkat di setiap tahunnya. Melalui analisis awal, selama ini diketahui bahwa rokok yang ada di Indonesia hampir semua memiliki rasa yang original dan masih belum ada Perusahaan rokok di Indonesia yang menciptakan produk rokok dengan berbagai macam rasa misalnya seperti rasa strawberry dan jeruk. Sehingga tidak menutup kemungkinan bagi pengusaha untuk dapat menciptakan inovasi yang baru pada rokok. Salah satunya adalah mendirikan industri rokok rasa yang selama ini masih di-import dari luar negeri. Pendirian industri rokok rasa ini dimaksudkan untuk mengurangi angka impor rokok berasa dari luar negeri dan juga meningkatkan pemakaian produk lokal Indonesia. Dalam melaksanakan studi kelayakan ini dibahas 5 buah aspek. Aspek pasar, teknis, manajemen, aspek hukum, dan keuangan. Pada aspek keuangan dilakukan Total Project Cost,Break Even Point, proyeksi laporan keuangan, dan mengevaluasi kriteria penilaian nilai investasi. Total Project Cost yang dibutuhkan untuk USAha pabrik rokok berasa ini sebesar Rp7.545.285.420,-. Net Present Value USAha pabrik rokok ini lebih besar dari nol sebesar Rp5.024.666.014,-. Nilai Discount Payback Period sebagai pedoman dalam menghitung lama pengembalian modal USAha adalah 3,18 tahun yang lebih pendek dari horison perencanaan (5 tahun). Nilai Internal Rate of Return dari USAha ini lebih besar dari Minimum Attractive Rate of Return (13,31%) yaitu sebesar 43,22 %. Analisis sensitivitas menunjukkan persentase yang paling sensitif adalah harga jual yang memiliki peringkat 1 (24,39%), kemudian peringkat 2 adalah tingkat penjualan (24,39%), dan peringkat 3 (44,01%) adalah biaya tenaga kerja. Selain itu juga dilakukan analisis rasio keuangan baik rasio aktivitas maupun rasio profitabilitas yang menunjukkan bahwa kinerja Perusahaan cukup baik
    corecore