1,043 research outputs found

    Hubungan antara Efikasi Diri Berwirausaha dengan Perilaku Inovatif Pada Anggota Himpunan Pengusaha Muda Inodnesia (HIPMI) Perguruan Tinggi Semarang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri berwirausaha dengan perilaku inovatif pada anggota HIPMI Perguruan Tinggi Semarang. Populasi penelitian berjumlah 133 mahasiswa dengan karakteristik mahasiswa yang memiliki usaha. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling.Sampel penelitian berjumlah 80 mahasiswa.Pengumpulan data menggunakan skala efikasi diri (22 aitem, α = .85) dan skala perilaku inovatif (33aitem, α = .91). Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif antara efikasi diri berwirausaha dengan perilaku inovatif (rxy = .58; p = .001). Efikasi diri berwirausaha memberikan sumbangan efektif sebesar 33.3% terhadap perilaku inovatif. Kata kunci: efikasi diri berwirausaha, perilaku inovatif, mahasiswa, wirausah

    Hubungan antara psychological well being dengan efikasi diri pada guru bersertifikasi di SMA Negeri Kabupaten Pati

    Get PDF
    Abstrak Penelitianinibertujuanuntukmengetahuihubunganantarapsychological well beingdenganefikasidiripada guru bersertifikasi. Populasidalampenelitianiniadalah guru bersertifikasi di SMA NegeriKabupatenPatisebanyak 320 orang.Sampelpenelitiansebanyak 167 guru berasaldari SMA N 1 Pati, SMA N 3 Pati, SMA N 1 Tayudan SMA N 1 Kayen yang didapatkandenganteknikcluster random sampling.Alatukur yang digunakanadalahskalaefikasidirisebanyak 25 aitem (α = 0,898) danskalapsychological well beingsebanyak 36 aitem (α = 0,922). Teknikanalisis data yang digunakandalampenelitianiniadalahanalisisregresisederhana.Hasilpenelitianmenunjukkanrxy = 0,777dengan p = 0,000 (p<0,05) sehinggadisimpulkanadahubunganpositifantarapsychological well beingdenganefikasidiri. Hal inimenunjukkanbahwasemakintinggipsychological well being, makasemakintinggiefikasidiri guru bersertifikasi.Sebaliknya, semakinrendahpsychological well being, makasemakinrendahefikasidiri guru bersertifikasi.Psychological well beingmemberikansumbanganefektifsebesar 60,4% padaefikasidiri. Kata kunci :efikasidiri;psychological well being;guru bersertifikasi Abstract This study has an aim to determine the relationship between psychological well being and self efficacy at certified teachers. The population in this study is a certified teacher in SMA NegeriPati as much as 320 people. Sample taken in this study was 167teachers from SMA N 1 Pati, SMA N 3 Pati, SMA N 1 Tayu, and SMA N 1 Kayen by using cluster random sampling technique. There were measurement instruments used in this study, Self Efficacy Scale with 25 items (α = 0,898) and Psychological Well Being Scale with 36 items (α = 0,922). Simple regression analysis was used as data analysis technique. The result of the study show rxy=0,777 with p=0,000 (p<0,05) so that there is a positive relationship between psychological well being and self efficacy. It indicates that the higher psychological well being, then self efficacy of certified teachers will also higher. In opposite, if the psychological well being is low, so the self efficacy of certified teachers will be also low. Psychological well being give an effective contribution to 60,4% of self efficacy. Kata Kunci :self efficacy; psychological well being; certified teacher

    HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL LABOR DENGAN BURNOUT PADA PEGAWAI BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KOTA SEMARANG

    Get PDF
    ABSTRAK Burnout adalah suatu kondisi kelelahan baik secara fisik, mental, maupun emosional yang dihasilkan oleh kerja yang berlebihan. Emotional labor merupakan kemampuan individu dalam melakukan kontrol untuk mengelola emosi dengan menampilkannya secara profesional sesuai dengan tuntutan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara emotional labor dengan burnout pada pegawai BPS Kota Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah pegawai BPS Kota Semarang yang berjumlah 41 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan dua skala sebagai alat ukur, yaitu skala burnout (29 aitem dengan α = 0,906) dan skala emotional labor (27 aitem dengan α = 0,886). Berdasarkan analisis regresi sederhana didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara emotional labor dengan burnout (rxy = -0,490 dengan p = 0,001). Semakin tinggi emotional labor maka akan semakin rendah burnout. Sebaliknya, semakin rendah emotional labor maka burnout yang dirasakan pegawai akan semakin tinggi. Emotional labor memberikan sumbangan efektif sebesar 24 % terhadap burnout. Kata kunci: Emotional labor, Burnout, Pegawai, BPS Kota Semaran

    DEVELOPING SPEAKING MATERIAL FOR JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS USING SCIENTIFIC APPROACH

    Get PDF
    Speaking is "the process of building and sharing meaning through the use of verbal and non-verbal symbols, in a variety of contexts" (Chaney, 1998, p. 13). Speaking is a crucial part of language learning and teaching. Therefore, the researcher developed speaking material using scientific approach to make the students speak fluently in the real life, be creative, independent and easy to understand the material. The Development Model used in this research was the ADDIE model which has the procedure; a. Need analysis design, b. Development, c. Expert validation, d. Try out, e. Final product.The final product inform of book. The book consist of five units in five topics based on the syllabus in curriculum 2013 such as; (1) label and list, (2) asking and stating the characteristics of people, animals and things, (3) asking and stating the activity/function of peoples, animals and things, (4) instruction, short notice and warning/caution text (5) descriptive text about people, animals and things. The writer took 7A class in SMP Muhammadiyah 07 Cerme to try out the material. In a process of the development, the researcher divided the materials into five topics as what the researcher stated above. Each topic consisted of several activities, they were observing, questionning, exploring, associating and communicating.For the next step was expert validation, the researcher got some suggestions from the experts. The researcher agreed to make the material better and finally the researcher could finish the material revision. Then, the researcher tried out the product to thirty one students of the seventh grade of SMP Muhammadiyah 07 Cerme. In revision, the researcher did the revision from the suggestion of the expert by making the instruction in each activity clearly, adding some pictures and improving the grammatical. After having revision, the final product had been ready to be applied to the first grade of SMP Muhammadiyah 07 Cerme. The product was in the form of book. This book was completed by pictures, stories, vocabularies and games which could make the students interested in learning English. Based on the research findings, three suggestions are provided. First, for the teachers, this product could be their literature in teaching speaking with scientific approach as their teaching method.second, for the students, this product perhaps can make students motivated in learning speaking and grow their speaking skill.Third, the researcher suggests to the next researchers to make materials in other skills and other medias not only in form of boo

    PERILAKU CARING PERAWAT: PENDEKATAN WATSON DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. HARJONO PONOROGO

    Get PDF
    Caring merupakan perilaku yang ditunjukkan oleh perawat selama melakukan asuhan keperawatan. Perilaku caring yang ditunjukkan oleh perawat akan mendapat penilaian dari pasien, karena pasien yang secara langsung merasakan perilaku dari perawat. Beban kerja yang tinggi pada perawat pelaksana juga dapat menyebabkan keletihan, kelelahan yang berakibat pada menurunnya perilaku caring, yang dapat dilihat dari hilangnya empati dan kemunduran dalam penampilan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti Perilaku Caring Perawat: Pendekatan Watson Desain penelitian ini adalah diskriptif dengan populasi seluruh pasien di ruang Mawar RSUD Dr. Harjono Ponorogo. Total sampel dalam penelitian ini adalah 51 responden. Metode sampel menggunakan proposive sampling, pengumpulan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden (57%) menyatakan bahwa perawat di ruang Mawar sudah menunjukkan perilaku caring pada klien dan (43%) menyatakan bahwa perilaku perawat tidak caring. Berdasarkan 10 faktor caratif menurut Watson, faktor no. 1 membentuk sistem nilai altruistic (kesopanan perawat), merupakan faktor yang paling menonjol dilakukan oleh perawat (86%). Sedangkan faktor no. 7 mempromosikan traspersonal belajar-mengajar (mengajarkan cara perawatan diri seperti mandi, gosok gigi, saat sakit), merupakan faktor caring yang mempunyai nilai skor paling rendah (33%). Diperlukan perilaku caring bagi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan. Hal ini akan berdampak pada mutu pelayanan kesehatan disuatu rumah sakit, yang akhirnya akan meningkatkan kepuasa pasien. Kata kunci : Perawat, Perilaku, Caring, Watso

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas I Sdn 1 Padaan Dalam Melakukan Penjumlahan Dan Pengurangan Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Dengan Media Dadu

    Full text link
    The problems of this research are classical learning without relevant media and the students with weak of numeral concept understanding and calculation. This research is Class Action Research (CAR), consist of two cycles with 23 students as the research subject. The action on the first cycle is using dice with simple circle symbolic. The action on the second cycle is using dice with colored circle symbolic. The results of this research are 1) the using of dice as the media make the learning interesting, concrete and effective, 2) the renewal of dice with colored circle symbolic abridge the students to calculate on story questions, 3) the using of dice as the media increase the students' calculation

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-5 MELALUI PERMAINAN BOLA ESTAFET KELOMPOK A

    Get PDF
    Based on the results of observations, children in kindergarten Satu Atap, 62% of the 20 children there still do not know clearly about the ability to know the concept of numbers. This study aimed to describe the use of the media relay balls can improve cognitive abilities in recognizing the concept of numbers 1-5 in group A kindergarten Satu Atap Kepuhpandak Mojokerto. The subjects were teachers and kindergartners A Satu Atap Kepuhpandak Mojokerto consisting of 9 boys and 11 girls with a total of 20 children. This study consisted of two cycles. And the results of the second cycle is 88%. This indicates that these studies have been successful and showed an increase of the ability to know the concept of numbers.Keywords : Cognitive Ability, Game Ball Relay, early childhoodAbstrak: Berdasarkan dari hasil observasi, anak pada TK Satu Atap, 62% dari 20 anak disana masih belum mengenal dengan jelas tentang kemampuan mengenal konsep bilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media bola estafet dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan 1-5 kelompok A TK Satu Atap Kepuhpandak Mojokerto. Subjek penelitian ini adalah guru dan anak TK A Satu Atap Kepuhpandak Mojokerto yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 11 anak perempuan dengan jumlah keseluruhan 20 anak.Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Dan hasil dari kedua siklus tersebut adalah 88%. Ini menandakan bahwa penelitian tersebut telah berhasil dan menunjukkan adanya peningkatan tentang kemampuan mengenal konsep bilangan.Kata kunci : Kemampuan Kognitif, Permainan Bola Estafet, anak usia din

    Hubungan antara Regulasi Diri dengan Optimisme pada Warga Binaan yang Menjadi Pekerja Pembantu di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas II A Semarang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi diri dengan optimisme pada warga binaan yang menjadi pekerja pembantu di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas II A Semarang. Populasi berjumlah 91 pekerja pembantu dan sampel penelitian berjumlah 51 pekerja pembantu yang didapatkan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Optimisme (22 aitem; α = 0,882) dan Skala Regulasi Diri (30 aitem; α = 0,942). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara regulasi diri dan optimisme pada warga binaan yang menjadi pekerja pembantu di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas II A Semarang, artinya semakin tinggi regulasi diri, maka semakin tinggi optimisme, sebaliknya semakin rendah regulasi diri maka semakin rendah pula optimisme yang dimiliki oleh warga binaan yang menjadi pekerja pembantu di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas II A Semarang. Regulasi diri memberikan sumbangan efektif terhadap optimisme sebesar 39,7 %. Kata kunci: optimisme, regulasi diri, warga binaan, pekerja pembantu, lembaga pemasyarakatan
    • …
    corecore