21 research outputs found

    PROGRAM PEDULI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN PELATIHAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI KELURAHAN GROGOL KECAMATAN LIMO KOTA DEPOK

    Get PDF
    Masa remaja merupakan dekade kedua masa kehidupan ketika seseorang menjalani masa utama perubahan fisik dan psikologis, pertumbuhan dan perkembangan fisik disertai dengan perkembangan pematangan seksual, perkembangan fisik remaja diantaranya adalah terkait kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi remaja putri menjadi perhatian karena remaja putri mempunyai pengetahuan yang terbatas tentang fungsi tubuh, struktur dan seksualitas sehingga beresiko terhadap penyakit reproduksi. Selain itu, mayoritas remaja masih belum memiliki akses informasi dan pendidikan tentang masalah kesehatan reproduksi. Fakta lain bahwa masyarakat tradisional atau awam menganggap pembicaraan tentang topik kesehatan reproduksi secara terbuka merupakan hal yang tabu. Masalah kesehatan reproduksi terjadi juga pada remaja putri di Kelurahan Grogol Kecamatan Limo Kota Depok. Kegiatan Abdimas ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, sikap, dan keterampilan remaja putri terhadap kesehatan reproduksinya serta terampil dalam melakukan teknik non farmakologi dalam mengatasi nyeri saat haid (dysmenorrhea). Abdimas dilakukan pada 29 orang remaja putri, Hasil kegiatan ada peningkatan pengetahuan remaja putri mengenai kesehatan reproduksi (p value 0,000, CI 95%), peningkatan sikap (p value 0,000 CI, 95%), dan 79,3% mampu melakukan William Flexion Exercise (WFE) secara sempurna.  Perlu kerja sama dan pengawasan kader kesehatan dalam mengenal permasalah kesehatan reproduksi remaja putri dengan bekerjasama dengan pihak Puskesmas setempat

    PEMBERDAYAAN LANSIA DALAM MENGATASI HIPERTENSI DENGAN TERAPI ISOMETRIC HANDGRIP EXERCISE DI KELURAHAN LIMO KOTA DEPOK

    Get PDF
    Lansia mengalami proses penuaan yang dapat memperburuk kebugaran fisiologisnya secara progresif serta mengakibatkan risiko terkena penyakit. Salah satu penyakit lansia adalah hipertensi tetapi lansia dapat mengontrol tekanan darahnya dengan intensitas aktifitas fisik yang cukup dimulai dengan program aktifitas fisik yang ringan. Tujuan aktifitas fisik ringan untuk menghindari naiknya tekanan darah akibat respon vasovagal yang terjadi selama kontraksi otot isometrik terus-menerus. Oleh karena itu, diperlukan Isometric Handgrip Exercise yang merupakan bentuk latihan statis yang terjadi bila otot berkontraksi tanpa adanya perubahan pada panjang otot atau pergerakan sendi yang terlihat. Kegiatan pengabdian masyarakat (Abdimas) dimulai dengan pengkajian data awal lansia dan menggali permasalahan terjadinya hipertensi. Data yang didapatkan oleh Tim Abdimas, menjadi bahan awal dalam mempersiapkan materi pendidikan kesehatan Hipertensi dan pelatihan Terapi Isometric Handgrip Exercise. Kemudian dilaksanakan pendidikan kesehatan tentang Kesehatan Lansia dengan Hipertensi, tujuan dan manfaat teknik Terapi Isometric Handgrip Exercise, serta latihan cara melakukan Terapi Isometric Handgrip Exercise, serta mengukur tekanan darah lansia berkelanjutan setiap habis melakukan Terapi Isometric Handgrip Exercise. Hasil kegiatan abdimas, ada perbedaan signifikan nilai Tekanan Darah antara sebelum dan sesudah diberikan Handgrip Exercise, dengn p value sebesar 0,000 pada CI 95%. Saran agar Isometric Handgrip Exercise dapat diterapkan oleh para lansia dengan Hipertensi secara rutin setiap hari selama 15 menit.

    IMPLEMENTASI PROGRAM SAGUSARU UNTUK PEMANFAATAN DAN PENDISTRIBUSIAN SAMPAH SEBAGAI PEMBERDAYAAN PADA MASYARAKAT DI DESA CIMULANG KABUPATEN BOGOR

    Get PDF
    Utilization and Distribution of Waste as Community Empowerment in Cimulang Village, Bogor Regency through the Trash Useful Trash Rupiah Program (SaguSaru) is a program to change people's behavior in disposing of trash into valuable goods. The aim of the program is to achieve health in the self and the environment, empower people in managing waste to be useful, form a garbage bank, and produce fertilizer that can be utilized. Basic implementation of activities  SaguSaru  are in 4 program indicators: Increased community knowledge in preventing DBD, active communities in waste management and processing, communities making garbage banks, compost fertilizer, and ecobrick, Programs  SaguSaru  implemented with cross-sector support. This program is descriptive conducted in February - November 2019. Focus in this program inculed Posyandu Cadre. The sampling method used is half the population and the sample size is 266 participants. The results showed that the knowledge of Cimulang Village Community, to the SaguSaru program is good, where 94% of Cimulang villagers know SaguSaru program to know SaguSaru program. Cimulang Village Community's attitude towards SaguSaru program is good, 97.05% of Cimulang Village community agree with SaguSaru program. Cimulang Village Community Action is good, 83.25% of Cimulang Village community implement SaguSaru program. --- Pemanfaatan dan pendistribusian sampah sebagai pemberdayaan masyarakat di Desa Cimulang Kabupaten Bogor melalui Program Sampah Berguna Sampah Rupiah (SaguSaru) adalah program untuk mengubah perilaku masyarakat dalam membuang sampah menjadi barang yang bernilai. Tujuan dari program ini adalah mencapai kesehatan pada diri dan lingkungan sekitar, memberdayakan masyarakat dalam mengelola sampah menjadi berguna, terbentukya bank sampah, dan menghasilkan pupuk yang dapat dimanfaatkan. Dasar pelaksanaan kegiatan SaguSaru berada dalam 4 indikator program: Pengetahuan masyarakat meningkat dalam mencegah DBD, masyarakat aktif dalam pengelolaan dan pengolahan sampah, masyarakat membuat bank sampah, pupuk kompos, dan ecobrick, Program SaguSaru terlaksana dengan dukungan lintas sector. Program ini bersifat deskriptif yang dilakukan pada bulan Februari - November 2019. Sasaran target pada program ini adalah Kader Posyandu, Masyarakat Desa, Mahasiswa Desa Cimulang, Siswa/i SD 01 Pasir Gaok dan Siswa/i SMP Cimulang yang berjumlah 266 peserta. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu setengah populasi dan jumlah sampelnya 226 peserta. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan Masyarakat Desa Cimulang, terhadap program SaguSaru adalah baik, sebanyak 94% masyarakat Desa Cimulang mengetahui program SaguSaru mengetahui program SaguSaru. Sikap Masyarakat Desa Cimulang terhadap program SaguSaru adalah baik, sebanyak 97,05% Masyarakat Desa Cimulang setuju dengan program SaguSaru. Tindakan Masyarakat Desa Cimulang yang baik, sebanyak 83,25% masyarakat Desa Cimulang melaksanakan program SaguSaru

    Analysis of the Readiness of Primary Health Center Nurses in Encountering Community Stigma during the COVID-19 Pandemic

    Get PDF
    The COVID-19 outbreak has resulted in public fear of transmitting infection. Nurses in dealing with the COVID-19 outbreak also obtained stigmatized due to discrimination received by COVID-19 sufferers. The objective of the study is to identify the dominant factor to determine the occurrence of stigma experienced by nurses when caring for COVID-19 patients. The research design was qualitative and quantitative, with a sample of 121 Primary Health Center nurses who were performed by convenience sampling. Data analysis with Multiple Linear Regression presented that overall, there was a significant correlation between knowledge in preventing COVID-19, Personal Ability and Organizational Ability to stigma from society experienced by nurses with ANOVA or F test results (229.427) with p = 0.000. Morever, there is a strong and significant relationship between knowledge, self-efficacy and organizational ability to community stigma (R Square = 0.964). The dominant factor that affects stigma as seen from the t-test is self-ability = 14,828 (p=0.001) followed by organizational ability= -8,790 (0.001) and knowledge = 5.050 (p=0.001). It was concluded that the limitations of human resources and special infrastructure for people with COVID-19 were the trigger for the occurrence of stigma. It is hoped that the maintenance of well-being among health workers is at the forefront by beginning at the policy-making level to offer enhanced support for health workers who play a critical role during large-scale disease outbreaks. The psychological implications are mostly negative and urgently need greater attention to be mitigated, potentially through the involvement of psychologists, given better awareness and education. It is expected that further researchers can explore the phenomenon of the experience of nurses who suffer from COVID-19 in dealing with the stigma that occurs to them.The COVID-19 outbreak has resulted in public fear of transmitting infection. Nurses in dealing with the COVID-19 outbreak also obtained stigmatized due to discrimination received by COVID-19 sufferers. The objective of the study is to identify the dominant factor to determine the occurrence of stigma experienced by nurses when caring for COVID-19 patients. The research design was qualitative and quantitative, with a sample of 121 Primary Health Center nurses who were performed by convenience sampling. Data analysis with Multiple Linear Regression presented that overall, there was a significant correlation between knowledge in preventing COVID-19, Personal Ability and Organizational Ability to stigma from society experienced by nurses with ANOVA or F test results (229.427) with p = 0.000. Morever, there is a strong and significant relationship between knowledge, self-efficacy and organizational ability to community stigma (R Square = 0.964). The dominant factor that affects stigma as seen from the t-test is self-ability = 14,828 (p=0.001) followed by organizational ability= -8,790 (0.001) and knowledge = 5.050 (p=0.001). It was concluded that the limitations of human resources and special infrastructure for people with COVID-19 were the trigger for the occurrence of stigma. It is hoped that the maintenance of well-being among health workers is at the forefront by beginning at the policy-making level to offer enhanced support for health workers who play a critical role during large-scale disease outbreaks. The psychological implications are mostly negative and urgently need greater attention to be mitigated, potentially through the involvement of psychologists, given better awareness and education. It is expected that further researchers can explore the phenomenon of the experience of nurses who suffer from COVID-19 in dealing with the stigma that occurs to them

    POSISI R.S. QADR BERDASARKAN CORRESPONDENCE ANALYSIS PERSEPSI PASIEN DAN MANAJEMEN

    Get PDF
    R.S. QADR adalah rumah sakit swasta kelas C,  yang memiliki 101 tempat tidur rawat inap, berlokasi  di Karawaci Tangerang. Kondisi R.S. QADR  teridentifikasi mempunyai permasalahan adanya penurunan kunjungan  pasien rawat inap yang signifikan tiga tahun terakhir periode tahun 2009 – 2011. Penurunan jumlah pasien ini, diduga karena pelayanan yang diberikan kepada pasien kurang memuaskan, sehingga citra rumah sakit tidak terbentuk dengan baik dibenak pasien. Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui posisi R.S. QADR berdasarkan persepsi pasien dan manajemen. Metode penelitian yang digunakan observasional:deskritif komparatif, dan tehnik pengambilan sampel  porposive sampling,denganjumlah 100 pasien rawat inap. Analisis penelitian secara deskritif dan  correspondence analysis menggunakan ANACOR run syntax dari SPSS 19. Kesimpulan penelitian: menurut persepsi pasien, posisi R.S. QADR  ditentukan oleh atribut: assurance, dan  emphaty dari variabel kualitas pelayanan, sertaatribut tanggap dari variabel komunikasi teraupeutik.  Tetapi posisi R.S. QADR berdasarkan persepsi manajemen ditentukan oleh atribut:   responsiveness dari variabel kualitas pelayanan  dan  popular dari variabel citra rumah sakit.  Perbedaan persepsi pasien dengan manajemen tentang  atribut penentu posisi R.S. QADR, dikarenakan manajemen  kurang memperhatikan dan menanggapi keinginan pasien. Untuk itu diharapkan pihak manajemen  bisa lebih mengetahui lagi keinginan pasien dengan melalui survey pelanggan, agar kepuasan pasien terpenuh

    RELATIONSHIP OF WORK LOAD AND NURSE CONFLICT WITH QUALITY OF SERVICES OF OWNERSHIP RELATED RSUD PASAR MINGGU JAKARTA

    Get PDF
    Perawat sebagai tenaga pelayanan di rumah sakit dihadapi oleh beban kerja yang wajib dijalankannya, untuk memenuhi kebutuhan pasien. Beban kerja yang dialami antar perawat akan berbeda-beda, hal ini dapat mengakibatkan timbulnya masalah yang dihadapi perawat salah satunya adalah konflik. Konflik yang dihadapi perawat akan mempengaruhi kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan beban kerja dan konflik dengan  kualitas pelayanan. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik secara cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sebanyak 138 responden. Uji hipotesa mengunakan chi square pada CI 95%, di dapatkan p-value  0,999  > 0,05 diartikan tidak ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dan konflik perawat dengan kualitas pelayanan di ruang rawat inap RSUD Pasar Minggu. Top manager diharapkan mampu menyesuaikan job deskription yang jelas terhadap perawat sehingga tidak terjadi konflik dan kualitas pelayanan dapat meningkat

    Pengaruh Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Anak Dengan Penyakit Gangguan Pernafasaan Di Poli Anak RSUD Kota Depok

    Get PDF
    Fisioterapi dada merupakan kumpulan teknik atau tindakan pengeluaran sputum yang digunakan baik secara mandiri maupun kombinasi agar tidak terjadi penumpukan sputum yang mengakibatkan tersumbatnya jalan napas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fisioterapi dada terhadap pengeluaran sputum pada anak di RSUD Kota Depok. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2015 yang bertempat di RSUD Kota Depok. Jenis penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pendekatan one group pretest posttes, jumlah 11 responden. hasil analisis secara paired sample t-test didapatkan p value 0,000 < α 0,025, dapat diartikan ada pengaruh fisioterafi dada terhadap pengeluaran sputum pada anak deegan penyakit  gangan pernafasan di  RSUD Kota Depok       ; serta ada perbedaan natara pengeluaran sputum sebelum dan sesudah dilakukan fisioterafi dada dibuktikan  dengan perbedaan mean antara ada sputum dan tidak ada sputum adalah sebesar -0,73 yang  mempunyai perbedaan range antara lower sebesar -1,04107 (tanda negative berarti pengeluaran sputum sebelum fisioterapi dada lebih kecil dari sesudah tindakan fisioterapi dada) sampai upper yaitu            -0,41347. Disarankan kepada perawat anak dengan adanya pengaruh tindakan fisioterapi dada dapat menjadi pilihan alternative dalam mengatasi pengeluaran sputum pada ana

    PERILAKU SEHAT PENDERITA KUSTA DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI MDT DI PUSKESMAS LIMO KOTA DEPOK JAWA BARAT

    Get PDF
    Leprosy is a disease caused by the bacterium Mycobacterium leprae, will attack the skin and peripheral nerves, and is transmitted through the upper respiratory tract. Management of leprosy requires patient patience in treatment, because it takes a long time. Patient compliance in the treatment process determines the success of treatment. Healthy behavior in the management of leprosy treatment requires discipline in taking leprosy medication. Poor treatment management can have permanent damage to the limbs of the patient, which is the occurrence of disability. The purpose of this study was to determine the main factor dimensions of healthy behavior that affect leprosy compliance in consuming Multi Drug Therafi (MDT) of leprosy. The research design used cross sectional descriptive, the sampling technique used was a total sampling of 15 people. The research instrument used a questionnaire containing statements of compliance and healthy behavior consisting of dimensions of knowledge, attitudes and psychomotor, and analyzed using multiple linear regression. The results obtained that the factors of knowledge, attitudes, and psychomotor have a positive and significant effect on patient compliance consuming MDT (p valu

    PENGALAMAN KELUARGA MERAWAT PENDERITA KUSTA DALAM MENGHADAPI STIGMA MASYARAKAT DI KELURAHAN LIMO DEPOK - JAWA BARAT

    Get PDF
    Penyakit kusta merupakan penyakit yang mengerikan bagi orang awam, karena kondisi tubuh dengan luka terbuka disertai kecacartan yang terjadi pada anggota tobuh, serta kondisi tubuh yang kotor.Gambaran tubuh penderita kusta yang mengerikan adalah alasan utama terjadi stigma sosial. Penderita kusta yang cacat tidak mampu bekerja dan mereka kehilangan pekerjaan mereka dan kemandirian ekonomi mereka. Selain itu, mereka kehilangan harga diri dan kualitas hidup sebagai akibat stigma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari informasi tentang “Pengalaman Keluarga Merawat Penderita Kusta Dalam Menghadapi Stigma Masyarakat Di Kelurahan Limo Depok - Jawa Barat”. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif kualitatif fenomenologi, dengan menggunakan analisa metode Colaizzi, yang dilakukan pada sembilan partisipan. Hasil analisis menunjukkan ada tiga tema utama yaitu pemahaman keluarga terhadap perawatan kusta,pengalaman keluarga penderita kusta dalam menghadapi stigma,dan pandangan terhadap stigma yang dihadapi karena ada anggota keluarga menderita kusta. Keluarga menjaga anggota keluarga yang menderita kusta dari stigma masyarakat dengan menutupi kondisi kesehatan tersebut. Masalah atau hambatan yang dialami keluarga dalam menghadapi stigma dari masyarakat ketika penderita mengalami perasaan sedih dan menyendiri. Keluarga berharap agar mendapatkan penyuluhan kesehatan dalam mencegah kecacatan pada penderita kusta. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan pelayanan kesehatan, keluarga dan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan untuk mengeliminasi penyakit kusta di Indonesia.  Kata Kunci: Colaizzi, Kusta, Stigma  
    corecore