10 research outputs found

    SERANGAN ULAT GRAYAK JAGUNG SPODOPTERA FRUGIPERDA (lepidoptera: noctuidae) PADA TANAMAN JAGUNG DI KABUPATEN MUARO JAMBI, JAMBI

    Get PDF
    Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain dikonsumsi secara langsung, saat ini pemanfaatan jagung juga semakin beragam khususnya sebagai bahan baku industri makanan dan pakan ternak. Namun demikian, munculnya hama invasif baru Spodoptera frugiperda yang sebelumnya tidak ada di wilayah Indonesia menjadi ancaman serius terhadap keberlanjutan laju pertumbuhan produksi jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai intensitas serangan S. frugiperda pada tanaman jagung. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan metode observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap keberadaan S. frugiperda pada tanaman jagung petani yang berada pada beberapa daerah di Kabupaten Muaro Jambi. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa sebaran kerusakan akibat serangan hama S. frugiperda pada tanaman jagung terjadi pada semua plot pada lokasi pengamatan dengan tingkat kerusakan yang bervariatif (rendah-sedang-tinggi)

    Evaluasi efektivitas tanaman repelen dalam pengendalian penggerek batang Apomecyna saltator F. (Coleoptera: Cerambycidae) pada tanaman labu madu dengan pola tanam tumpang sari

    Get PDF
    Apomecyna saltator Fabricius (Coleoptera: Cerambycidae) merupakan hama tanaman labu madu yang keberadaannya perlu dikendalikan. Namun, informasi mengenai hama ini masih sangat terbatas. Pengendalian dengan penerapan pola tumpang sari memiliki prospek dan perlu dikembangkan untuk pengendalian hama ini sebagai bagian integral dari pengembangan pengendalian hama terpadu A. saltator. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pola tanam tumpang sari tanaman labu madu dengan beberapa tanaman repelan terhadap persentase infestasi, populasi larva/pupa A. saltator, dan produksi labu madu. Penelitian ini dirancang dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 perlakuan, yaitu monokultur tanaman labu madu (A); tumpang sari tanaman labu madu dan serai (B); tumpang sari tanaman labu madu dan kunyit (C); tumpang sari tanaman labu madu dan bawang daun (D). Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata persentase infestasi A. saltator sampai 56 hari setelah tanam (HST) untuk semua perlakuan berkisar 72–79,6%. Populasi larva/pupa A. saltator berkisar 107–128 individu/9 tanaman. Produksi labu madu berkisar 21,97–26,75 kg/9 tanaman. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa tanaman kunyit, serai, dan bawang daun tidak berpengaruh terhadap persentase infestasi, populasi A. saltator, dan produksi labu madu

    Pengaruh Penggunaan Linear Trap Barrier System terhadap Intensitas Serangan Tikus Sawah (Rattus argentiventer)

    Get PDF
    This study aimed to examine the effect of LTBS on the intensity of the attack by rice field rats. The location of the LTBS installation is a stretch of rice fields bordering the village border habitat. A total of 3 (three) LTBS units were installed on the village border habitat with three different installation times, i.e., in the vegetative phase, the early generative phase, and the late generative phase. The LTBS was installed for 25 days at each installation time; then, at the next installation, the LTBS was moved as far as ± 200 m from the previous position. The variables observed were the number of catches of rice field rats and the intensity of their attacks. Observation of LTBS catches was carried out every day by counting the number of rats caught. The rice field rat attack intensity was carried out systematically using the double diagonal method with 25 rice clumps samples for each diagonal slice. The results showed that the intensity of rice field rat attacks on land with LTBS installed was lower than on land without LTBS. Meanwhile, the number of rat catches and the highest attack intensity were obtained during the early generative phase of rice plants.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan linear trap barrier system (LTBS) terhadap intensitas serangan tikus sawah. Lokasi pemasangan LTBS merupakan suatu hamparan sawah yang bebatasan dengan habitat tepi kampung. Sebanyak 3 (tiga) unit LTBS dipasang pada habitat tepi kampung dengan 3 waktu pemasangan yang berbeda, yaitu pada fase vegetatif, fase awal generatif, dan fase akhir generatif. LTBS dipasang selama 25 hari pada setiap waktu pemasangan, kemudian pada pemasangan selanjutnya LTBS dipindahkan sejauh ± 200 m dari posisi sebelumnya. Variabel yang diamati adalah jumlah tangkapan tikus sawah dan intesitas serangannya. Pengamatan hasil tangkapan LTBS dilakukan setiap hari, yaitu dengan cara menghitung jumlah tikus yang tertangkap. Adapun pengamatan intensitas serangan tikus sawah dilakukan secara sistematis menggunakan metode double diagonal dengan 25 sampel rumpun padi untuk setiap irisan diagonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas serangan tikus sawah pada lahan yang dipasangi LTBS lebih rendah dibandingkan dengan lahan yang tidak dipasangi LTBS. Sementara itu, jumlah tangkapan tikus dan intensitas serangan tertinggi didapatkan pada saat fase awal generatif tanaman padi

    UPAYA PENINGKATAN KUNJUNGAN POSYANDU DI DUSUN SERAI SERUMPUN DESA SUMBER AGUNG

    Get PDF
    Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Posyandu dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Serai Serumpun merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Sumber Agung yang tingkat kesadaran masyarakatnya masih rendah untuk mengunjungi posyandu. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat Dusun Serai Serumpun untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke posyandu. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari senin, 23 Mei 2022, bertempat di rumah Kader Posyandu Dusun Serai Serumpun. Peserta pada kegiatan ini adalah ibu-ibu yang memiliki bayi atau balita, ibu hamil, dan wanita yang baru menikah dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan mengenai peran penting posyandu, pengukuran antropometri sebagai deteksi dini, dan pemberian makanan tambahan. Secara keseluruhan kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang peran penting posyandu dan juga meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat ke posyandu, yaitu dari 14% menjadi 62% jumlah kunjungan.

    PENYULUHAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DENGAN SISTEM HIDROPONIK NUTRIENT FILM TECHNIQUE DI KELURAHAN PENYENGAT RENDAH

    No full text
    Penyengat Rendah merupakan salah satu kelurahan di Kota Jambi yang akan dikembangkan sebagai sentra produksi sayuran hidroponik. Meskipun demikian, hasil survei menunjukkan bahwa belum semua masyarakat di Kelurahan Penyengat Rendah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan budidaya tanaman dengan teknik hidroponik. Hidroponik nutrient film technique (NFT) merupakan salah satu sistem hidroponik yang saat ini banyak diterapkan karena efektif dan efisien dalam penggunaan nutrisi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Kelurahan Penyengat Rendah dalam melakukan budidaya tanaman sayuran dengan sistem hidroponik NFT. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada 18 Agustus 2022 di Aula Kantor Kelurahan Penyengat Rendah. Peserta yang terlibat adalah anggota kelompok tani mitra, yaitu kelompok tani Galusia dan Berkah Asri yang berjumlah 26 orang. Penyuluhan dilakukan melalui 2 tahap, yaitu penjelasan materi mengenai teknik budidaya tanaman sayuran dengan sistem hidroponik NFT dan praktik penyemaian benih. Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan pemeliharaan terhadap demplot tanaman hidroponik yang telah tersedia hingga melakukan pemanenan. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa peserta telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam melakukan budidaya tanaman sayuran dengan sistem hidroponik NFT. Keterampilan peserta ditandai dengan keberhasilan peserta dalam melakukan praktik penyemaian benih, pemeliharaan, hingga melakukan pemanenan

    INKUBASI USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU DI DESA SUNGAI PUTIH KECAMATAN BANGKO BARAT

    No full text
    Inkubasi usaha budidaya lebah madu di desa Sungai Putih Kecamatan Bangko Barat bertujuan; meningkatkan pengetahuan, minat dan keterampilan petani tentang usaha budidya lebah madu; dan mengintroduksi serta membangun usaha budidaya lebah madu di desa Sungai Putih. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan pada bulan Juni - November 2021. Kegiatan ini dilakukan dalam dua rangkaian kegiatan yaitu: pelatihan budidaya lebah madu dan inkubasi usaha budidaya lebah madu. Kegitan diikuti oleh 29 orang anggota kelompok tani mitra.  Kelompok tani mitra adalah Kelompok Wanita Tani Mekar Wangi dan Kelompok Tani Trikarya Usaha. Materi pelatihan ditransfomasi kepada peserta melalui vidio, ceramah, diskusi dan penugasan. Inkubasi usaha budidaya lebah madu dilakukan secara partisipatif oleh kelmpok mitra dengan pendampingan usaha dari tim fasilitator. Evaluasi dilakukan dengan mengukur aspek pengetahuan, minat, dan keterampilan anggota kelomok mitra tentang budidaya lebah madu, dengan menyebarkan questioner diawal dan diakhir kegiatan. Keberasilan diukur dengan menghitung dan menganalisis delta berbagai indikator tersebut. Hasil evalausi menunjukan bahwa keegiatan pelatihan budidaya lebah madu dan pembinaan inkubasi usaha budidya lebah madu dapat meningkatkan pengetahuan, ketermpilan dan kemampuan manajerial anggota kelompok. Dismaping itu juga juga telah berkembang omzet budidya lebah madu
    corecore