35 research outputs found
Need Asesmen Non Tes Bimbingan Dan Konseling Dalam Layanan Penempatan Dan Penyaluran Siswa
Perancangan program BK Komprehensif berbasis data yang sistemik, menjangkau individu dan subsistem, Semua pekerjaan inti (layanan) dalam bimbingan konseling baik konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, pemberian informasi, dan lain sebagainya haruslah berpangkal dari hasil asesmen yang memadai. Tanpa asesmen yang berkualitas tidak akan ada program bimbingan dan konseling komprehensif, berkualitas, dan mampu mencapai tujuan layanan dengan tuntas, baik dalam fungsi kuratif, maupun perseveratif, apalagi fungsi pengembangan (developmental) dan pencegahan (preventif). Asssesmen adalah penilaian terhadap diri individu guna pemberian pelayanan bimbingan dan konseling agar sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan masalah konseli. bimbingan dan konseling perkembangan adalah program bimbingan yang didasarkan atas beberapa prinsip berdasarkan kebutuhan semua anak dalam proses perkembangan, terfokus pada bagaimana anak belajar dan mendorong perkembangan. Assessment teknik non tes paling banyak digunakan oleh konselor. Prosedur perancangan, pengadministrasian, pengolahan, analisis, dan penafsirannya relatif lebih sederhana sehingga mudah untuk dipelajari dan dipahami
Loneliness Mahasiswa selama pandemi COVID-19
This study investigates student loneliness while studying at home/online during the pandemic. The research was conducted in the form of a literature study through accredited studies at Google Scholar. The main documents used are the last 2 years (2020) can be in English or Indonesian and are fully accessible. Based on the results of previous studies, it is known that students experience increased levels of loneliness during distance learning. Loneliness is defined as a condition in which students feel dissatisfied with their lives and are unable to develop warm and deep relationships with friends and the environment, leading to high levels of anxiety, depression and lack of social connections. Lonely people are often unhappy and dissatisfied with themselves and are reluctant to listen to others. It has even been found that some of the psychological disorders associated with loneliness, including emotional distress, self-harm, and degrade current mental health
Masalah-Masalah Klien Terkait Dengan Budaya
Konflik antara suku bangsa di Indonesia sudah sering sekali terjadi, tak jarang pun konflik yang berlangsung tersebut menyebabkan terjadinya pertumpahan darah atau perkelahian pada pihak-pihak yang terkait. Meski pun seringkali sumber penyebab pro dan kontra tersebut adalah hal yang tidak terlalu penting sekali. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui masalah-masalah klien terkait budaya. Metode penelitian yang digunakan berupa literatur review dengan teknik analisis data berupa analisis isi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa permasalahan klien terkait budaya berupa permasalahan tentang masalah keberagaman, ras atau etnis, culture shock, dan masalah pandangan hidup
Analisis Motivasi Belajar Siswa Slow Learner Pasca BDR
Abstrak: Penelitian ini dilakukan di SDN 05 Bungo Tanjuang, Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar pada tahun pelajaran 2021/2022, dengan menggunakan penelitian studi kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa-siswa slow learne yang ada di SDN 05 Bungo Tanjuang pasca BDR. Tata cara pengumpulan dan pencatatan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan BDR yang telah dilaksanakan SDN 05 Bungo Tanjuang menunjukkan telah mempengaruhi motivasi belajar siswa slow learner. BDR akhirnya membuat siswa kehilangan minat belajar. Saat tatap muka pasca BDR ternyata metode pembelajaran di kelas tidak berhasil menarik minat belajar siswa sehingga siswa semakin kehilangan motivasi belajarnya. Karena siswa masih terbiasa dengan suasana BDR dimana mereka memiliki banyak waktu bermain tanpa aturan-aturan di sekolah. Seharusnya pasca BDR pembelajaran terhadap siswa slow learner dilaksanakan dengan perhatian khusus, metode pembelajaran pun sebaiknya dilaksanakan lebih bervariasi agar lebih menarik minat belajar siswa yang sudah hampir hilang selama BDR.Abstract: This research was conducted at SDN 05 Bungo Tanjuang, Batipuh District, Tanah Datar Regency in the 2021/2022 academic year, using case study research. The purpose of this study was to determine the learning motivation of slow learner students at SDN 05 Bungo Tanjuang after BDR. Procedures for collecting and recording data through observation, interviews and documentation. The results showed that the implementation of BDR that had been carried out at SDN 05 Bungo Tanjuang showed that it had influenced the learning motivation of slow learner students. BDR finally makes students lose interest in learning. When face-to-face after BDR, it turns out that the learning method in the classroom does not succeed in attracting students' interest in learning so that students increasingly lose their learning motivation. Because students are still used to the BDR atmosphere where they have a lot of time to play without any rules at school. After BDR, learning for slow learner students should be carried out with special attention, learning methods should be carried out more varied in order to attract more students' interest in learning which has almost disappeared during BDR
PENERAPAN KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI TINGKAT IRRATIONAL BELIEF KAUM LESBIAN
Most lesbians are irrational belief in the opposite sex. They consider men to be untrustworthy and evil people. This can be obtained from a bad experience in the family, in which the father is less pleasant towards the mother and from a hostile environment. This condition fosters irrational belief of lesbians towards men. Based on these facts, this study aims to reveal how the application of rational emotive behavioral counseling in reducing the level of irrational belief of lesbians. The research method used is action research. The treatment consists of two cycles, in which one cycle consists of four stages, namely (1) planning, (2) implementation, (3) observation, (4) reflection. Especially at the implementation stage of the counseling steps used are; (a). Accessing the client's self talk, (b). Determining the client's underlying belief, (c) Agreeing on more rational belief, (d) Performing rational emotive imagery, (e). Assigning homework, (f) Positive consequence, and (g) Negative consequence. Respondents in this study amounted to 3 people who indicated lesbians. Respondents were taken based on descriptive random sampling. The results of the analysis of research data revealed that rational emotive behavioral counseling can reduce the level of irrational belief of lesbians. Based on these empirical data it can be concluded that counselors can use rational emotive behavioral counseling in reducing the level of irrational belief of lesbians, so that it is expected to reduce lesbian behavior in society
CONCEPT OF THINKING IN NEUROSCIENCE RELATED TO PROBLEM SOLVING AND ITS IMPLICATIONS IN THE FIELD OF COUNSELING
This study examines the thinking problems faced by humans in the view of neuroscience, among them is the inability to solve problems. The purpose of this study is to describe the concept of thinking in neuroscience related to problem solving and its implications in the field of counseling. Problem solving is the main goal of the counseling service process, which has not been associated with brain function. In the concept of neuroscience discussed the anatomy of the brain and its function in thinking, especially in solving problems. The brain area that functions in solving problems is the prefrontal cortex. This area will be disturbed if someone experiences negative emotions. In the counseling process, a counselor should foster positive emotions for the sake of the smooth resolution of the counselee's problems. The implication of the concept of thinking in neuroscience in the counseling process is a new paradigm called neuroconseling. Guidance and Counseling Teachers, Counselors, Guidance and Counseling Lecturers, and other counseling practitioners are expected to be able to know and understand the new paradigm of this neurocounseling approach, to be more effective in solving problems faced by counselees. The concept of neurocounseling in this discussion is the basis for other researchers who want to examine the concept of thinking in neuroscience in the field of counseling
INTERPERSONAL SKILL DALAM KAJIAN NEUROSAINS
The study of interpersonal skills in the of field of neuroscience aims to reveal the relevance of the development of brain function with patterns of interaction with others. Interpersonal skills are examined by neuroscience-based literature, both from books and journals. The study found that the most dominant brain area when interacting with others is the prefrontal cortex, which functions to regulate communication harmony, emotional regulation, empathy, morale and intuition. Based on these findings it can be concluded that if interpersonal skills run well, the brain in the prefrontal cortex's area will develop optimally. Conversely, if interactions with other people are disrupted, damage will occur in the prefrontal cortex's area. This finding can be used as an initial discourse for counseling practitioners, psychologists, teachers, social workers or medical personnel for well being interpersonal skill client and patient
Efektivitas Bimbingan Kelompok Pendekatan Muhasabah Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Santri
Tujuan Penulisan ini untuk mengetahui rendahnya atau belum berkembangnya tingkat kecerdasan spiritual yang dimiliki santri. Banyaknya faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan kecerdasan spiritual santri sehingga dalam penanganannya diperlukan peranan guru BK dalam bentuk bimbingan kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada pengaruh bimbingan kelompok pendekatan muhasabah dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri. Jenis desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperiment tipe one group pre-test post-test design, yang mana dengan mengukur ikecerdasan spiritual santri kelompok eksperimen dengan menggunakan instrumen yang sama pada pengukuran pretest dan post-test. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik non-tes dengan menggunakan skala kecerdasan spiritual. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 12 orang santri Takmili kelas V kelompok eksperimen, analisis data menggunakan uji Pairet Sample test. Hasil penelitian menunjukkan yaitu: (1) Skor kecerdasan spiritual santri sebelum diberikan bimbingan kelompok memiliki rata-rata dengan kriteria sedang yaitu sebesar 105,42. Setelah diberikan treatmen layanan bimbingan kelompok, terjadi peningkatan rata-rata skor kecerdasan spiritual santri menjadi tinggi dengan skor 132,08. (2) Berdasarkan hasil pengolahan data statistik menggunakan uji-t sampel berpasangan (Paired Sample t-test), diperoleh nilai t yaitu -35,8 dengan nilai sig. yaitu 0.00 < 0.05 dengan t hitung 6,41> t tabel 1,796. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara skor kecerdasan spiritual santri sebelum maupun sesudah pemberian bimbingan kelompok dengan pendekatan muhasabah. Oleh karena itu, terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian layanan bimbingan kelompok dengan pendekatan muhasabah terhadap kecerdasan spiritual santri TPQ Masjid Tauhid Pasar Baru Padang Panjang
THE EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING SERVICES WITH PSYCHODRAMA TECHNIQUES REDUCING THE ACADEMIC PROCRASTINATION BEHAVIOR OF STUDENTS OF SMA NEGERI 1 LINTAU
Abstract The background of this research is that most of the students at SMA Negeri 1 Lintau postpone their academic assignments even though the counselor has made many efforts in counseling, but the results are not significant. Therefore, a new technique is needed to overcome this problem. This study aims to investigate the effectiveness of group counseling services with psychodrama techniques to reduce academic procrastination of students at SMA Negeri 1 Lintau in academics. The design of this study was a quasi-experimental with one group pretest and posttest design. The population in this study were students of class XI SMA N 1 Lintau in the 2020/2021 academic year. Samples were selected by simple random sampling. The sample is class XI IPS 4. Then, 20 students are devided into 2. groups; 10 students as the experimental class and 10 students as the control class. The instrument used to obtain the data is a procrastination questionnaire. Independent sample T-test and N-Gain analysis were used to analyze the data. The results of the study showed that students' academic procrastination decreased after applying psychodrama techniques, but this approach was not effective in reducing students' academic procrastination significantly based on the N-Gain analysis. In conclusion, psychodrama techniques are effective in reducing students' academic delays. The results showed that students' academic procrastination was reduced after applying the psychodrama approach, but this approach was not effective in reducing students' academic procrastination significantly based on the N-benefit analysis. In conclusion, psychodrama techniques are effective in reducing academic procrastination. The results showed that students' academic procrastination decreased after applying psychodrama techniques, but this approach was not effective in reducing students' academic procrastination significantly based on the N-Gain analysis. In conclusion, psychodrama techniques are effective in reducing students' academic procrastination. Keywords: Group Counseling Services, Psychodrama Techniques, Academic Procrastination Behavior AbstractPenelitian ini dilatarbelakangi bahwa sebagian besar siswa di SMA Negeri 1 Lintau menunda tugas akademiknya meskipun konselor telah melakukan berbagai upaya dalam konseling tetapi hasilnya tidak signifikan. Oleh karena itu, diperlukan teknik baru untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan konseling kelompok dengan teknik psychodrama untuk mengurangi prokrastinasi akademik siswa SMA Negeri 1 Lintau di bidang akademik. Desain penelitian ini adalah eksperimen semu dengan one group pretest and posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N 1 Lintau tahun pelajaran 2020/2021. Sampel dipilih secara simple random sampling. Sampelnya adalah kelas XI IPS 4. Kemudian, 20 siswa dibagi menjadi 2. kelompok; 10 siswa sebagai kelas eksperimen dan 10 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah angket penundaan. Uji-T sampel independen dan analisis N-Gain digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik siswa menurun setelah menerapkan teknik psychodrama, namun pendekatan ini tidak efektif dalam mengurangi prokrastinasi akademik siswa secara signifikan berdasarkan analisis N-Gain. Kesimpulannya, teknik psikodharma efektif dalam mengurangi keterlambatan akademik siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik siswa berkurang setelah menerapkan pendekatan psikodharma, namun pendekatan ini tidak efektif dalam mengurangi prokrastinasi akademik siswa secara signifikan berdasarkan analisis N-benefit. Kesimpulannya, teknik psychodrama efektif dalam mengurangi prokrastinasi akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik siswa menurun setelah menerapkan teknik psychodrama, namun pendekatan ini tidak efektif dalam mengurangi prokrastinasi akademik siswa secara signifikan berdasarkan analisis N-Gain. Kesimpulannya, teknik psikodharma efektif dalam mengurangi prokrastinasi akademik siswa. Keywords: Group Counseling Services, Psychodrama Techniques, Academic Proctination Behavio
Efektivitas Konseling Kelompok Pendekatan Adlerian Untuk Meningkatkan Harga Diri Siswi di Mas Ti Candung
Penelitian ini berawal dari kenyataan bahwa ada siswa di MAS TI Candung yang memiliki harga diri rendah. Konselor sekolah merupaksan salah satu pihak yang berupaya membantu siswa dalam meningkatkan harga dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkatan harga diri sisiwi di MAS TI Candung serta untuk melihat keefektivan konseling kelompok pendekatan Adlerian untuk meningkatkan harga diri siswi di MAS TI Candung. Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Experimen dengan bentuk desain The One-Group Pre-Test Post-Test. Sampel penelitian adalah siswa kelas X MAS TI Candung yang berjumlah tujuh orang yang memiliki harga diri rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan skala harga diri. Data dianalisis menggunakan uji t paired dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 25 dan uji N-Gain.Temuan penelitian menunjukkan bahwa harga diri siswi kelas X di MAS TI Candung sebelum diberikan bimbingan kelompok pendekatan Adlerian (pretest) berada pada kategori rendah dan sesudah diberikan konseling kelompok pendekatan Adlerian (posttest) berada pada kategori sedang. Hal ini mengungkapkan terdapat perbedaan harga diri sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok pendekatan Adlerian, jadi dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok pendekatan Adlerian efektif dalam menigkatkan harga diri siswi di MAS TI Candung. Oleh karena itu Konselor sekolah disarankan untuk dapat mengembangkan layanan bimbingan dan konseling terutama layanan konseling kelompok pendekatan Adlerian untuk membantu meningkatkan harga diri siswi