8 research outputs found

    PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD PADA MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA

    Get PDF
    The research was carried out to determine the improvement of elementary students' mathematical problem solving skills with Olympic material after training using the guided discovery method. The research subjects were 26 students of SD AL-Hilal Kamal. The average result of the students' pretest was 19 while the average result of the posttest of students was 54. The average increase in students' mathematical problem solving abilities was 35. Student responses to this training were very positive based on the number of student attendance, namely 100

    Penerapan Accelerated Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Representasi Matematis Siswa SMP (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Sebuah SMP Swasta di Bandung).

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan studi kuasi eksperimen yang difokuskan pada peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan representasi matematis siswa SMP ditinjau dari kategori gaya belajar siswa (visual, auditori, dan kinestetik) dengan menerapkan pembelajaran accelerated learning dalam pembelajaran matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII sebuah SMP Swasta di Bandung. Dari pemilihan sampel secara acak, terpilihlah kelas VII-A sebagai kelas accelerated learning dan kelas VII-B sebagai kelas ekspositori. Data penelitian ini dikumpulkan melalui tes kemampuan pemecahan masalah matematis, tes kemampuan representasi matematis, skala gaya belajar dan lembar observasi. Dari hasil analisis disimpulkan: (1) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan representasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran accelerated learning lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori. (2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan representasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran accelerated learning lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori pada gaya belajar visual. (3) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan representasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran accelerated learning tidak lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori pada gaya belajar auditori. (4) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan representasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran accelerated learning lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran ekspositori pada gaya belajar kinestetik. (5) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan representasi matematis antara siswa bergaya belajar visual, auditori, dan kinestetik pada kelas accelerated learning. 6) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan representasi matematis antara siswa bergaya belajar visual, auditori, dan kinestetik pada kelas ekspositori. (7) Diduga tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran (accelerated learning dan ekspositori) dengan faktor gaya belajar (auditori, visual, dan kinestetik) terhadap kemampuan pemecahan masalah dan representasi matematis siswa. This research was a quasi-experimental research that focused on improving problem solving and representation mathematics ability of junior high school students by applying accelerated learning in teaching mathematics. The population of this study was a private SMP class VII in Bandung with a particular class VII-A as a sample of the accelerated learning class and class VII-B as a sample expository class, randomly selected. The data was collected through a problem solving mathematics ability test, ability presentation mathematic ability test, learning style scale, and observation sheets. The results showed that (1) Increased problem solving and representation mathematics ability of students who received accelerated learning were better than students who received expository learning. (2) Increased problem solving and representation mathematics ability of students who received accelerated learning were better than students who received expository learning in visual learning style. (3) Increased problem solving and representation mathematics ability of students who received accelerated learning were not better than students who received expository learning in auditory learning style. (4) Increased problem solving and representation mathematics ability of students who received accelerated learning were better than students who received expository learning in kinesthetic learning style. (5) There is no different improving problem solving and representation mathematics ability of students who have visual, auditory, and kinesthetic learning style in accelerated learning class. (6) There is no different improving problem solving and representation mathematics ability of students who have visual, auditory, and kinesthetic learning style in expository class. (7) It is predicted there is no interaction between learning factor (accelerated learning and expository learning) and learning style factor (visual, auditory, and kinesthetic) for problem solving and representation mathematics ability of students

    PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN DENGAN BANTUAN GEOGEBRA DAN PEN TABLET PADA MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIK RUANG

    Get PDF
    Learning Videos are one of the effective learning media in supporting the teaching and learning process during the COVID-19 Pandemic. With the help of the geogebra application and pen tablet tools made in the form of learning videos, it is very helpful for students to understand abstract concepts to be visually clear. (This research is a study with a pretestt-postestt non equivalent control group design. The experimental class was treated with a learning video made with the help of the geogebra application and pen tablet while the control class learned using powerpoint. The results obtained by the value of Sign. (2-tailed) testing of the N-Gain score is 0.00 less than a  so that H0 is rejected, meaning that the improvement in the learning outcomes of experimental class students is better than control class students, meaning that there is a difference in the improvement of student learning outcomes on spherical material in the analytical geometry course of significant spac

    Literasi Numerasi dan Pengembangannya Bagi Guru di Kecamatan Tehoru

    Get PDF
    Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Tehoru bertujuan untuk menambah pengetahuan guru-guru khususnya guru Sekolah Dasar mengenai literasi numerasi dan pengembangan literasi numerasi di tingkat kelas serta tingkat sekolah. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu ceramah bervariasi, demonstrasi, dan workshop. Kegiatan ini sesuai dengan keinginan para guru yang pada saat wawancara mengaku butuh penjelasan terkait literasi numerasi dan cara mengembangkannya. Jumlah guru yang mengikuti kegiatan ini adalah 56 orang dengan persentase kehadiran 93,3% berasal dari 19 Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan Tehoru. Hasil angket diperoleh tingkat kepuasan peserta kegiatan mencapai 89,3%. Persentase tingkat kemudahan memahami materi sebesar 91,3% sedangkan tingkat manfaat materi bagi guru peserta kegiatan adalah 90,5%

    Implementasi Video Pembelajaran terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa dalam Pembelajaran Daring Kalkulus Integral

    Get PDF
    Mathematical problem-solving abilities need to be owned by prospective mathematics teachers so that they can teach it to their students later. Integral Calculus course is a course that students need to understand the next course, as well as a course that is closely related to school mathematics. This study aims to look at the significance difference in students’ problem-solving ability related to video learning implementation. The research design used was a nonequivalent control group design with the subject of 71 mathematics education students from two universities in Indonesia. The instrument used was a calculus prior knowledge test and mathematical problem-solving test, each of which consisted of 3 questions. Based on the statistical test, it was found that the mathematical problem-solving abilities of the two research groups differed significantly. The subject group who used the instructional video had better problem-solving abilities than the subject group whose learning used virtual face-to-fac

    PENERAPAN METODE ACCELERATED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP : PENELITIAN EKSPERIMEN TERHADAP SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANDUNG

    Get PDF
    Penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Accelerated Learning dalam Pembelajaran Matematika terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP” merupakan penelitian eksperimen pada pokok bahasan segiempat, subpokok bahasan persegipanjang dan persegi yang dilaksanakan di kelas VII semester 2 SMP Negeri 1 Bandung. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode Penelitian Eksperimen menggunakan desain kelas kontrol pretes-postes. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandung. Dari pemilihan sampel secara acak diperoleh kelas VII-9 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-5 sebagai kelas kontrol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas yang mendapatkan pembelajaran dengan metode Accelerated Learning lebih baik daripada peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas yang mendapatkan pembelajaran konvensional dan mengetahui bagaimana respons siswa terhadap penerapan metode Accelerated Learning dalam pembelajaran matematika yang dilaksanakan. Indikator kemampuan komunikasi yang diukur dalam penelitian ini adalah: representasi sebagaimana yang diungkapkan Cai, Lane, dan Jakabesin yaitu aspek drawing, aspek mathematical expression, dan aspek written texts. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian berupa instrumen tes dan non-tes. Instrumen tes, yaitu tes kemampuan komunikasi matematis sedangkan instrumen non-tes, yaitu angket, lembar observasi, dan jurnal harian siswa. Pembelajaran dengan metode Accelerated Learning dilaksanakan secara berkelompok. Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik dengan taraf nyata a = 0,05 diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas yang mendapatkan pembelajaran dengan metode Accelerated Learning lebih baik daripada peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas yang mendapat pembelajaran konvensional. Selain itu, diketahui bahwa sebagian besar siswa menunjukkan sikap yang positif terhadap pembelajaran dengan metode Accelerated Learning yang telah dilakukan karena mereka menganggap pembelajaran tersebut menyenangkan dan membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tahapan pada metode Accelerated Learnin

    PENGEMBANGAN DIRI GURU UNTUK MENGHADAPI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)

    No full text
    The community service carried out at SMAN 1 Seram Barat has the aim of preparing teachers to face teacher professional education (PPG) by providing complete information about PPG in the form of lectures and training in portfolio preparation. This activity is to meet the needs of teachers based on the results of interviews, admitting that they lack knowledge about teacher professional education and have difficulty making portfolios. The number of teachers who participated in this activity was 23 people. Based on the results of the questionnaire, it was found that the level of satisfaction in participating in the activities reached 87.83% while the percentage of the level of ease of understanding the material of the activity was 86.52% and the level of usefulness of the material was 89.13
    corecore