15 research outputs found

    PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA

    Get PDF
    Penerapan teknologi otomatis dengan menggunakan sistem mikrokontroller pada sistempengaturan, khususnya sistem pengaturan arah sel surya agar senantiasa mengikuti arahpergeseran sumber cahaya supaya Kolektor dapat menerima sumber cahaya secaramaksimal. Sistem pengatur sel surya bekerja atas dasar perbandingan antara tegangankeluaran sel surya yang masing -“ masing dipasang secara berseberangan dengan acuantegangan yang telah diatur dari perangkat lunaknya. Pergerakan dari sel surya inimenggunakan satu motor stepper yang digerakkan untuk satu arah putaran, yang diatur dariperangkat lunaknya saat mencari nilai tegangan maksimal dari output sel surya. AdapunTujuan yang ingin dicapai dalam Penelitian ini adalah memahami proses yang terjadi dansyarat -“ syarat yang harus dipenuhi dalam memaksimalkan penggunaan sel surya terutamadalam memperoleh keluaran tegangan yang maksimal, dan pendeteksian cahaya yangpaling maksimal untuk tegangan keluaran dari sel surya

    SISTEM PENGENDALI JARAK JAUH PADA ALAT PENGATUR INTENSITAS CAHAYA LAMPU PIJAR

    Get PDF
    Pada penelitian kali ini membuat alat yang dirancang secara khusus dan merupakan paduandari beberapa rangkaian elektronika yang terdiri dari rangkaian Catu daya, rangkaian pemancarInframerah, rangkaian penerima inframerah, rangkaian digital, rangkaian driver relay danrangkaian dimmer.Dalam pembuatan alat pengendali secara otomatis dilakukan pengaturanintensitas cahaya pada lampu pijar dengan mengendalikan arus yang akan dikendalikan denganmemberikan nilai tahanan tertentu. Pengaturan intensitas cahaya pada lampu pijar inimenggunakan sistem digital dengan kendali jarak jauh (remote control). Bila pada rangkaiandimmer pengaturan dilakukan secara manual dengan merubah nilai tahanan padapotensiometer. Pada perancangan ini tahanan yang diberikan sudah ditentukan dari 470KΩsampai 56KΩ, tiap perubahan tahanan akan merubah terang redup intensitas cahaya padalampu pijar. Hasil dari kerja alat pengatur intensitas cahaya ini memberikan 10 tahapan nilaitahanan yang mengatur terang redup cahaya lampu pijar dengan cacahan naik, hasil cacahandapat dilihat pada tampilan tujuh ruas (seven segmen) penunjukkan nilai awal mulai dari angka0 (nol) sampai 9 (sembilan). Jika dicacah terus maka akan kembali kekondisi awal 0 (nol)

    PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGEMBANGAN KARIR DAN DISIPLIN KERJA, TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA, DAN KELUARGA BERENCANA KAB. TUBAN

    Get PDF
    Abstract               This research was conducted at the Office of Community and Village Empowerment and Family Planning, Tuban Regency. This type of research is explanatory research (quantitative research) through a quantitative approach. The purpose of this study was to determine the effect of work motivation, career development, work discipline on employee performance. The independent variables used are work motivation, career development, and work discipline, while the dependent variable is employee performance. The sample used in this study were 78 respondents who were members of the Community and Village Empowerment Service, and Family Planning Office of Tuban Regency. The data collection technique used a questionnaire. The analytical method used is the instrument test, validity test, reliability test, classic assumption test, normality test, heteroscedasticity test, multicollinearity test, multiple linear regression, hypothesis testing, F test and t test, determination test using the help of computer software SPSS 19.0 processing. data. The results of this study indicate that work motivation, career development, work discipline have a simultaneous effect on employee performance, while work motivation has a partial effect on employee performance, career development has a partial effect on employee performance, and work discipline has a partial effect on employee performance. Keywords: work motivation, career development, work discipline, employee performance

    Student Perceptions of Digital Literacy in Fiqh Education at Sunan Ampel State Islamic University of Surabaya

    Get PDF
    In the era of industry 4.0, it is so easy for students to take digital information instantly without any activity to ensure the validity of previous information. This study aims to analyze students' perceptions of digital literacy skills in fiqh learning at State Islamic University (UIN) Sunan Ampel Surabaya. This research is qualitative with phenomenological glasses. The informants in this study were 160 students. Brande filled out an online questionnaire through a google form containing statements related to the basic digital literacy skills that have been developed. Then we conducted a semi-structured interview on the informant's answer results directly. The results of the study revealed that students have a good perception of literacy skills. They are ready to use tools to search, dig, select and process information. However, students have not mastered the basic tools for learning fiqh, namely Arabic. Students experience problems when looking for fiqh information in Arabic. The recommendation in this study is that students will not be optimal in fiqh learning if they only have digital literacy skill but the fiqh learning base is not yet qualified. They need a fiqh website that is in Indonesian with credible and valid references.Era industry 4.0 seperti saat ini, mahasiswa begitu mudahnya mengambil informasi digital secara instan tanpa ada aktivitas untuk memastikan kevalidan informasi sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi mahasiswa tentang kemampuan literasi digital dalam pembelajaran fiqh di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan kacamata fenomenologi. Informan dalam penelitian ini sebanyak 160 mahasiswa. Mereke mengisi kuesioner online melalui google form yang berisi pernyataan terkait kemampuan dasar literasi digital yang telah dikembangkan. Kemudian kami melakukan wawancara semi terstruktur terhadap hasil jawaban informan secara langsung. Hasil penelitian mengungkap bahawa mahasiswa memiliki persepsi yang baik mengenai kemampuan literasi. Mereka sudah siap untuk menggunakan tools untuk mencari, menggali, memilih dan memproses informasi. Namun, mahasiswa belum menguasai perangkat dasar untuk belajar fiqh yaitu Bahasa Arab. Mahasiswa mengalami kendala ketika mencari informasi fiqh yang berbahasa arab. Rekomendasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tidak akan maksimal dalam pembelajaran fiqh jika hanya memiliki modal skill literasi digital namun basis pembelajaran fiqhnya belum mumpuni. Sehingga mereka membutuhkan situs website fiqh yang berbahasa Indonesia dengan rujukan yang kredibel dan valid

    PENDIDIKAN ISLAM BAGI REMAJA SLTP DALAM KELUARGA PEDAGANG DI RW 02 KELURAHAN MERJOSARI KOTA MALANG

    Get PDF
    This research aims to describe Islamic education for junior high school adolescents in merchant families. The study uses a qualitative research approach. Data collection techniques using observation techniques, interview techniques, and documentation techniques. The results of this study show how the implementation, success and obtacles in providing education to read the Qur’an and obligatory prayer.

    PROSES AFIKSASI MORFOLOGI ISM (NOMINA) DALAM BAHASA ARAB

    Get PDF
    Arabic is a language full of polymorphism. Where Arabic verbs have an inflectional form and derivative of agglutinative type. This study aims to analyze and explore various types of isim (nouns) in Arabic, which has various affixation variations. Various forms of Arabic word processing give rise to various meanings. This research is library research with qualitative approach and descriptive syncronic method. The findings of this study resulted that the variety of affixation isim (nouns) can be formed from verbs and adjectives with the addition of letters. The affixing process can occur early / prefix (as-sabiq), infixs / insertion (ziyadah), and confixs / prefix and suffixs (as-saabiq wa al-laahiq). The addition of the affixes of the prefix verbs, and the base of the hamzah prefixes, of the adjectiva and verb infix using alif letters, from the noun base consist of suffix ya 'syaddah, alif-nun confixs, nun-wawu, nun-ya' and nun-alif-ta'. Basic verb conjunction with mim-alif, mim-ta' and mim-wawu. Meanwhile, the conceivable meanings include isim alat, isim maf’ul, isim faa’il, isim makan, dan isim zaman

    Character and Adab Education in Indonesia, Turkey, and Japan: A Comparative Study

    Get PDF
    Today's education standards have changed due to science and technology advancements. Technological developments such as the internet caused students' character development in the Industrial Revolution 4.0 to be remarkably different from the earlier generation. This study was conducted to analyze the factors of successful learning based on Auguste Comte's Law which focuses on character and adab education. This study involved comparing the education systems of three countries, Indonesia, Turkey, and Japan, to ensure successful socialization in the education system of the millennial generation. Data were collected through the observational method applied using questionnaires, interviews, and documentation from Indonesian, Japanese, and Turkey schools. This was followed by applying an analytical approach using Structural Equation Modeling (SEM) on the data obtained from the integration of questionnaire data processing and literature review. So that the method used in this study can be said to be a mixed method. Based on the study's results, obtained information and the suitability of the character education system between Indonesia, Japan, and Turkey. Character education that all parties observe, such as teachers, parents, and even school principals, can improve students' attitudes and good behavior and correlates with learning success in the Industrial Revolution Era 4.0. The success factor of character education based on the integration of schools from Japan, Turkey, and Indonesia (Pesantren Tebuireng) was found to be "cooperation between teachers, parents, and evaluation of school principals and attitudes of respect for others." In addition, the results of research on character education can be associated with other attitudes such as tolerance, respect and speaking (not playing on cellphones), and acting politely

    Ekologi Al Quran

    Get PDF
    Dalam Islam dan pernikirannya alam menepati tempat yang amat istemewa. Hutan sebagai bagian dari alam memang tidak pernah mendapat perhatian secara khusus dari para ahli dikalangan Islam walaupun hutan juga pernah digunakan oleh beberapa penulis Islam klasik seperti Ibn Tufail dalam bukunya Hay b Yaqzan sebagai Condrodimuko di mana Absal akhirnya menemukan jalan kebenaran. Waiau hutan tidak pemah mendapat perhatian khusus dari ilmuwan Islam sebagai objekkajian yang independent, namun hutan dapat kita posisikan secara umum sebagai bagian dari alam atau Logos

    IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PUBLIC SPEAKING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MA NU GEMBONG PATI TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter melalui public speaking pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA NU Gembong Pati Tahun Pelajaran 2017/2018. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan karakter melalui public speaking pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA NU Gembong Pati Tahun Pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan penelitian adalah pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi pendidikan karakter melalui public speaking pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA NU Gembong Pati Tahun Pelajaran 2017/2018 terdiri dari beberapa tahap, tahap pertama yaitu tahap memilih pokok pembicaraan yang menarik mengenai materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, tahap selanjutnya yaitu tahap membatasi pokok pembicaraan, pokok pembicaraan dibatasi pada standar kompetensi memahami perang salib menurut pandangan Islam. Tahap selanjutnya yaitu tahap mengumpulkan bahan-bahan yang berasal dari buku paket SKI kelas VIII MTs, Lembar Kerja Siswa (LKS) serta pengalaman pribadi peserta didik. Tahap selanjutnya yaitu tahap menyusun bahan, dengan sumber belajar tersebut kemudian disusun materi public speaking tentang faktor-faktor penyebab terjadinya perang salib. Tahap inti dari pendidikan karakter melalui public speaking pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah tahap tampil secara percaya diri, guru menunjuk beberapa peserta didik untuk mampu berbicara di depan kelas di depan teman-teman sekelas berkaitan dengan memahami faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Salib. Tahap terakhir adalah tahap evaluasi, pada tahap ini guru memberikan penilaian terhadap penampilan peserta didik saat melaksanakan public speaking yang berkaitan tentang kelebihan dan kekurangan peserta didik mengenai penyampaian materi siswa yang disampaikan di depan kelas. Faktor pendukung implementasi pendidikan karakter melalui public speaking pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam di MA NU Gembong Pati Tahun Pelajaran 2017/2018 antara lain meliputi infrastruktur yang mendukung penerapan pendidikan karakter melalui public speaking yaitu ruang kelas yang memadai, yang luas dan cukup besar jika digunakan untuk pelaksanaan public speaking. Faktor penghambatnya yaitu beragamnya karakteristik serta kepribadian siswa serta perbedaan kecerdasan yang dimiliki masing-masing siswa

    Kesalahan gramatika dalam berbahasa tutur (Studi Kasus Mahasiswa Ma�had �Ali Hasyim Asy�ar� PP Tebuireng Jombang)

    No full text
    ABSTRAK Penelitian ini membuktikan bahwa kesalahan-kesalahan dalam berbahasa asing (B2) tidak semata-mata disebabkan oleh pengaruh bahasa ibu (B1) pemelajar (interferensi), akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor keberkembangan pemelajar dalam merespon kaidah-kaidah B2 yang berbeda dengan B1nya. Keberkembangan ini berakibat kepada kesalahan-kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh kesalahan melakukan overgeneralisasi, penerapan kaidah yang tidak sempurna, kesalahan menghipotesiskan konsep, dan ketidaktahuan pembatasan kaidah. Kesalahan ini dikenal dengan intralingual dan developmental. Penelitian ini memperkuat pendapat Richards yang mengkoreksi Lado dkk. Lado dengan teori interferensinya mengklaim bahwa kesalahan berbahasa semata-mata disebabkan oleh pengaruh sistem B1 pemelajar yang mempengaruhi penggunaan B2nya. Teori ini melahirkan analisis kontrastif. Richards kemudian menemukan bahwa analisis kontrastif ternyata belum dapat mempredikasi semua kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh pemelajar B2. Menurutnya, kesalahan B2 merupakan implikasi dari proses keberkembangan pemelajar, sehingga melahirkan bahasa pemelajar yang khas dengan bentuk-bentuk tertentu, dan bentuk-bentuk tertentu tersebut bukan sebagai B1 dan bukan pula sebagai bentuk B2. Pada akhirnya bentuk-bentuk ini berangsur-angsur mendekati sistem B2. Bahasa khas inilah yang oleh Selinker disebut dengan istilah interlanguage, dan Namser menamakannya approximative system, serta Corder mengistilahkannya dengan idiosyncratic dialects. Hasil koreksi ini kemudian melahirkan teori analisis kesalahan. Penelitian ini secara spesifik tidak membedakan antara kesalahan performansi dan kompetensi, meskipun Corder (dengan dukungan Chomsky) membuat pembedaan untuk itu. Pembedaan ini penting, akan tetapi sebagaimana dinyatakan oleh Dulay bahwa dalam kenyatannya sering kali terjadi kesukaran untuk menentukan sifat atau substansi suatu kesalahan tanpa mengadakan analisis secara cermat dan mendalam, manakah yang termasuk kesalahan kompetensi dan manakah yang termasuk performansi. Yang lebih penting dalam hal ini adalah, bahwa kesalahan ditentukan berdasarkan ukuran ketidakberterimaan, dan juga bahwa kompetensi dan performansi merupakan dua hal yang terkait, yakni bahwa kompetensi pemelajar muncul dalam performansinya. Data utama penelitian ini adalah keterampilan berbicara mahasiswa Ma�had ��l� H�syim Asy�ar� PP Tebuireng Jombang yang dikumpulkan melalui metode simak, berupa pengamatan peristiwa berbicara dalam bentuk diskusi dan presentasi perkuliahan dalam berbagai matakuliah agama dan bahasa Arab. Data yang terkumpul kemudian dilakukan identifikasi kesalahan dari aspek morfologi dan sintaksis, dengan cara membandingkan tuturan subyek penelitian dengan bahasa yang baku, kemudian dikelompokkan sesuai dengan jenis konstruksinya. Setelah itu direkonstruksi dengan vii cara memberikan bahasa bakunya, ditentukan jenis kesalahannya, frekuensi kesalahannya, dan dilakukan interpretasi data. ABSTRACT This research proves that second language errors (L2) are not only caused by interference from the learner mother language (L1), but also influenced by learner developmental to response L2 system that defferent with L1 system. The developmental causes learner fall in language errors such as overgeneralization, ignorance of rule restrictions, incomplete application of rules, and false concepts hypothesized. These errors called by intralingual or developmental errors. This research also enforces Richards findings which corrected Lado and friends. Lado �s interference theory claimed that language errors caused by interference form L1 system. It produced contrastive analysis study. Then Richards findings explained that contrastive analysis could not predict yet all of language errors. He said that L2 errors showed learner developmental process expressed special form of language that he is using. Selinker named it interlanguage, and Namser named it approximative system, and Corder named it idiosyncratic dialects. Research makes no different between performance and competence errors, although Corder (supported by Chomsky) distinguished them. The distinguish is important but as Dulay said that practically there is difficulty to establish characteristic and substantive of errors which one belongs to classified to performance and competence errors without depth and neat analysis . The more important is language errors are based on unacceptable and both of the performance and competence are interrelation. The learner performance expresses his competence. Primary data of this research are speaking skill of students of Ma�had ��l� H�syim Asy�ar� Tebuireng which collected by listening method, by observing in classroom discussion and subject presentation in several religions and language subject. The data were processed by several steps, identifying based on errors morfology and syntax by comparing between learner language and Arabic standard language, making errors category according to kinds of structure, reconstructing learner language (sentence) in standard language, establishing kinds of errors and the frequencies, and finally data interpretating
    corecore