55 research outputs found

    PERSINGGUNGAN ANTARBAHASA MASYARAKAT NELAYAN DI PESISIR PANTAI SELATAN PACITAN (Kajian Sosiolinguistik Terhadap Campur Kode/Code Mixing)

    Get PDF
    Contact between languages in bilingual or multilingual society, including people of Indonesia, causing interlanguage interaction cannot be avoided. Language assimilation brought by the speakers causes language events, one of which is a mixed-language code in the life of a society, as happened in the south coast of Pacitan. Pacitan is a remarkable fish producer. Economic, livelihood, and the existence become the reason for the fishermen from outside of Pacitan to move to Pacitan, East Java, either to settle temporarily or to be a native (live forever). This study is focused on the use of language in both local fishermen communities and those who come from outside of Pacitan (Bugis Makassar fishermen) that interact in a fishing communities. The aim of this research is to identify and explain the occurrence of code-mixing in Pacitan fishermen communities, both in terms of the role, diversity and the desire of speakers and interpret the kinds of mixed codes that appear in the interaction. The result of this study indicates that the code-mixing that occurs in fishermen communities in Teleng Ria Beach Pacitan laid on social grounds, registrar, and educational reasons. The types of code mixing which are found in the fishermen communities are (1) inner code-mixing); (2) outer code-mixing. The language assimilation made by the speakers of the language and cultural backgrounds lead to codemixing in the language that is used by themselves. Makassar Bugis fishermen often interact with mixing Javanese, Bugis Makassar, and Indonesian. And the local Javanese fishermen also do the mixing of language use, although the use of Bugis Makassar is in smaller percentage. The reason for the existence, being easy to socialize, and in order to be accepted by the local people become Bugis Makassar fishermen’s reason to mix languages. While respecting the Bugis Makassar fishermen is the reason of the Pacitan local fishermen which are also found use the language of the Bugis Makassar in small in quantities. Thus, it is real that language cannot be separated from the surrounding culture. Language has been able to glue the kinship between speakers of differ rent tribes, customs, and language. Language that is spoken kindly will bring positive effects to the surrounding environment, including migrants, so that a culture of mutual respect towards each role can be maintained by the power of language

    TRADISI REBO WEKASAN (TRADISI TOLAK BALAK) (Studi Kasus Pemertahanan Bahasa dan Budaya Jawa di Pondok Pesantren Tremas Pacitan Jawa Timur)

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan di Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur, dengan Para Kyaisebagai informan kunci dan ustad/ustazah serta para santri/santriwati sebagai informan. Terlepas dari kontroversi yang ada karya ilmiah ini diangkat sebagai sebuah upaya bahwatradisi yang ada di Pondok Pesantren mampu merefleksikan kualitas hubungan antara manusia dengan manusia maupun manusia dengan Tuhannya. Kebersamaan, keyakinan, dan sandarantunggal pada Tuhan mampu menyadarkan manusia dan mengembalikannya pada jati diri yangsebenarnya. Tradisi Rebo Wekasan merupakan sebuah tradisi yang berkembang di pondok-pondokpesantren salafiah. Tradisi ini merupakan tradisi turun temurun yang biasanya dilaksanakanpada hari Rabu, minggu keempat Bulan Safar untuk meminta perlindungan kepada Allah karena diyakini bahwa pada hari itu Allah menurunkan balak. Hal yang lebih dalam dari makna Rebo Wekasan sebenarnya adalah untuk mengingatkanmanusia bahwa Tuhan adalah pemilik segala, sehingga ketika Tuhan berkendak maka tidakseorang pun mampu mencegahnya. Aliran doa yang terus dilakukan merupakan sebuah fasepenyadaran bahwa hanya pada Tuhan selayaknya kita sandarkan setiap detail kehidupan kita. Fase berikutnya adalah dengan memasukkan rajah berupa tulisan berbahasa Arab yangmengandung doa-doa ke dalam air kehidupan (sumur) karena diyakini dengan doa-doa yangbaik maka dalam diri manusia akan tumbuh kristal yang indah demikian sebaliknya. Dalam haldemikian kekuatan bahasa berbicara karena bahasa yang bermakna baik dan diucapkandengan baik akan memberikan efek pada kualitas manusia. Dalam hal demikian, kekuatanbahasa menjadi titik fokus bagaimana mental-mental berkualitas tumbuh di pondok pesantren sebagai salah satu “lembaga penyelamat bahasa” dan “lembaga pemelihara tradisi”

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK BILANGAN 1 -5 MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA JARI PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL MUSTOFA GEMEKAN SOOKO MOJOKERTO

    Get PDF
    Abstract : The subjects of research were,using a finger puppet media in children playgroups Al Mustofa Gemekan Sooko Mojokerto, study subyectswere children playing group Al MustofaGemekan Sooko   Mojokerto. The result showed an increase in the ability to recognize shopes of number 1 -5. Based on the evaluation in cycle 1 was 89% and 2 cycles of 96% Keyword: Children’s Ability torecognize Numbers,Finger Puppet Abstrak : Penelitian ini menggunakan jenis tindakan kelas, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal bentuk bilangan 1 – 5 menggunakan media boneka jari pada anak kelompok bermain Al Mustofa Gemekan Sooko Mojokerto. Subjek penelitian adalah anak kelompok bermain Al Mustofa Gemekan Sooko Mojokerto, Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan anak dalam menggenal bentuk bilangan 1 -5. Berdasarkan evaluasi siklus 1 sebesar 89% dan siklus 2 sebesar 96%. Kata Kunci : Kemampuan Mengenal Bentuk Bilangan, Media Boneka Jar

    KORESPONDENSI FONEMIS BAHASA RUMPUN SUMATERA (Kajian Linguistik Historis Komparatif pada Bahasa Batak Toba, Minangkabau, Aceh dan Melayu Riau)

    Get PDF
    Bahasa Batak Toba, Minangkabau, Aceh dan Melayu Riau termasuk ke dalam rumpun Sumatra, keluarga Melayu Polinesia dan proto Austronesia, sehingga keempat bahasa tersebut memiliki kekerabatan yang cukup dekat. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya korespondensi fonemis yang terjadi secara teratur pada keempat bahasa tersebut sehingga diketahui kedekatan hubungan kekerabatanya. Hubungan kekerabatan Bahasa Batak Toba, Minangkabau, Aceh dan Melayu Riau dibuktikan berdasar pada 4 kriteria. 1) kemiripan identik, 2) kemiripan secara fonetis, 3) korespondensi fonetis dan 4) perbedaan satu fonem. Dengan menggunakan perangkat 200 gloss kosakata Swadesh yang diperbandingakan. Metode analisis yang digunakan adalah Leksikostatistik. Dilakukan rekurensi fonemis dengan mencatat korespondensi yang ditemukan dan memasukkannya di dalam perangkat. Selain adanya korespondensi fonemis, terdapat pula kata-kata kosong yang tidak diperhitungkan. Selanjutnya dilakukan rekonstruksi fonemis untuk merekonstruksi tiap fonem dalam pasangan kata yang diperbandingkan guna menelusuri bentuk fonem proto dan tingkat kekerabatannya. Berdasarkan 200 gloss kosakata Swadesh dapat dihasilkan 148 gloss yang memiliki korespondensi fonemis. Adapun korespondensi yang ditemukan melalui penelitian ini adalah /u/~/e/, /i/ ~/e/, /u/~/o/, /a/~/e/

    Upaya Pengelolaan Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran PAI Di SDIT Nur Hidayah Surakarta

    Get PDF
    Dewasa ini masih banyak nilai keagamaan sering terabaikan, untuk itu guru PAI diharapkan lebih optimal menjalankan tugasnya. Dengan sarana dan prasarana serta pengelolaan yang baik proses pembelajaran akan berkualitas. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI di SDIT Nur Hidayah tahun ajaran 2011/2012, apa saja yang menjadi faktor penghambat dan pendukung dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI di SDIT Nur Hidayah tahun ajaran 2011/2012, bagaimana hasil peningkatan mutu pembelajaran PAI di SDIT Nur Hidayah tahun ajaran 2011/2012 melalui pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan upaya pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI di SDIT Nur Hidayah tahun ajaran 2011/2012, mendiskripsikan faktor penghambat dan pendukung dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI di SDIT Nur Hidayah tahun ajaran 2011/2012, mendiskripsikan hasil peningkatan mutu pembelajaran di SDIT Nur Hidayah tahun ajaran 2011/2012 melalui pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan. Penelitian ini penelitian lapangan, pendekatan kualitatif, pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian: upaya pengelolaan sarana dan prasarana fisik dalam meningkatkan mutu pembelajaran PAI di SDIT Nur Hidayah meliputi: 1) Perencanaan: perencanaan kebutuhan oleh guru PAI, melapor ke Kepala Sekolah. 2) Pengadaan oleh Wakil Kepala Sekolah, petugas multimedia dengan pembelian dan perbaikan. Guru PAI menetukan bentuk, ukuran, warna. 3) Penginventarisan oleh petugas multimedia: pencatatan barang ke buku penerimaan, pembuatan kode, pelaporan tiap bulan. 4) Pendistribusian secara langsung dan tidak langsung. 5) Pemeliharaan: pemeliharaan harian, berkala, darurat. Guru PAI mengajak siswa menjaga sarana dan prasarana. 6) Pemakaian secara efektif dan efisien sesuai materi dan metode pembelajaran. 7) penghapusan karena sarana rusak dan buku PAI kurikulum lama. 8) Pengawasan menanyakan ke guru PAI dan musyawarah rutin. Sarana dan prasarana non fisik : peraturan perlu ketegasan dan keistiqomahan dalam menjalankannya, metode pembelajaran guru harus kreatif, lingkungan non fisik ada komunikasi yang baik, kewibawaan harus dijaga. Faktor penghambat: siswa bermain di kelas, Wakil Kepala Sekolah kurang pembekalan, pengadaan oleh guru PAI terkadang tidak sesuai prosedur. Faktor pendukung: kerjasama baik, dana tercukupi, guru PAI mahir memakai sarana elektronik. Hasil peningkatan mutu pembelajaran PAI melalui pengelolaan sarana dan prasarana: a) Hasil ujian sekolah kelas VI mata pelajaran PAI tahun ajaran 2011/2012 mendapatkan nilai rata-rata yang cukup baik yaitu 8,25. b) Hasil perlombaan bidang keagamaan tahun ajaran 2011/2012 cukup banyak. c) Kesadaran siswa dalam kegiatan keagamaan semakin meningkat

    Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja di Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2006 2013

    Get PDF
    This study analyzes the effect of the minimum wage, the gross regional domestic product and inflation on employment in Surakarta residency years 2006-2013. The analytical method used is the panel data regression. Panel data in this study is a combination of cross section data are seven districts / cities in karesiden Surakarta and times series for depalan years from 2006-2013. The results of this study indicate that the Fixed Effects Model (FEM) is the best model. Based on the regression results, together variable minimum wage, the gross regional domestic product and inflation mempengaruhipenyerapan labor in Surakarta residency years 2006-2013. Partially, variable minimum wage and inflation significant negative effect on employment, while gross domestic product regionally significant positive effect on employment

    Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Masyarakat Di Indonesia Tahun 2009.I - 2017.III

    Get PDF
    This study entitled "Analysis of Factors Affecting Public Consumption in Indonesia in 2009.I - 2017.III". This study was conducted with the aim to analyze the effect of GDP, Inflation, and interest rates on public consumption in Indonesia. In this research sourced from the Central Bureau of Statistics and Bank Indonesia. The analysis process performed is Partial Adjustment or Partial Adjustment Model (PAM). Based on PAM test results showed that GDP variables have significant effect in the short and long term to public consumption, GDP variable has significant effect in short and long term to society, and interest rate variable has no significant effect on short and long term to consumption. community. Based on the results of this study, the government needs to make efforts to increase the 2 GDP as a significant factor in determining the high economic and economic contribution, contributing to the people of Indonesia to be the driving factor of the economy and Bank Indonesia must conduct conditions and consistently stabilize interest rates in order to control the amount monetary and inflation rates. A stable and controlled interest rate will encourage people to engage in economic activities, so that the economy can continue to grow and develop

    TINDAK TUTUR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan fungsi tindak tutur Searle yang terjadi dalam proses pembelajaran antara guru dan siswa keldas VII SMP Negeri 2 Pacitan Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitiannya adalah guru Bahasa Indonesia dan murid kelas VII C SMP Negeri 2 Pacitan yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengambilan subjek kelas pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dari observasi, dokumentasi, perekaman, dan wawancara. Metode analisis data digunakan dalam penelitian ini metode padan. Metode padan dalam analisis data yang peneliti pergunakan juga melibatkan teknik dasar. Teknik dasar yang dimaksudkan adalah teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Hasil analisis data diperoleh jenis tindak tutur Searle dalam proses pembelajaran di kelas VII C SMP Negeri 2 Pacitan yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Fungsi tindak tutur yang tercatat adalah asertif yang, ekspresif, komisif, dan  deklaratif

    Surfaktan Sodium Ligno Sulfonat (SLS) dari Debu Sabut Kelapa

    Full text link
    Indonesia merupakan negara agraris yang menghasilkan beragam hasil pertanian yang melimpah. Salah satu hasil pertanian yang menonjol di Indonesia adalah kelapa. Produksi buah kelapa di Indonesia rata-rata sebanyak 15,5 miliar butir/tahun atau setara dengan 3,02 juta ton kopra, 3,75 juta ton air, 0,75 juta ton arang tempurung, 1,8 juta ton serat sabut (coir fiber) dan 3,3 juta ton debu sabut (coir dust/ cocopeat. Komposisi sabut kelapa terdiri dari 25% gabus dan 75% serat . Tetapi, debu sabut kelapa masih dikembangkan sebatas sebagai media tanam. sisanya akan menjadi limbah dengan kontribusi sangat besar dari pengisi pada volume total sampah domestiK. Banyaknya komoditas kelapa dan potensi limbah sabut yang dihasilkan, membuat pemanfaatan Debu Sabut menjadi bahan yang bernilai ekonomis patut untuk dilakukan. Salah satunya adalah sebagai bahan pembuatan Surfakatan Sodium Ligno Sulfonat (SLS) yang selama ini komoditasnya diperoleh seluruhnya dari impor. Adapun tahapan proses pembuatan SLS dari Debu Sabut kelapa adalah mempersiapan Bahan Baku berupa Debu Sabut Kelapa. Dilanjutkan dengan pemasakan/pulping menggunakan metode organosolv dengan alat pemasak digester (R-120). Dari lindi hitam yang dihasilkan, akan diproses dengan Isolasi Lignin dengan metode presipitasi asam. Lindi hitam yang telah didapat diendapkan dengan menambahkan secara perlahan H2SO4dengan konsentrasi 20% sampai pH 2 pada tangki isolasi pertama (M-211).Proses isolasi dengan metode pengasaman banyak digunakan untuk mendapatkan lignin dengan kemurnian tinggi. Untuk Menghasilkan SLS, Lignin Isolat perlu direaksikan dengan bahan penyulfonasi natrium bisulfit (NaHSO3), sehingga menghasilkan natrium lignosulfonat (SLS) pada reaktor sulfonasi (R-310). Berlokasi di Provinsi Riau, Pabrik ini akan dibangun dengan kapasistas 20.150 ton/tahun. Dari analisa ekonomi, diperlukan Modal tetap (FCI) sebesar Rp 316.323.349.677; Modal kerja (WCI) sebesar Rp 74.429.023.453; Investasi total (TCI) sebesar Rp 390,752,373,130 ; Biaya Produksi pertahun (TPC) sebesar Rp 1.772.425.308.777. Nilai Internal Rate of Return sebesar 53%, dimana Pay out Time akan dibayarkan selama 5 tahun. Hasil Break Event Point diperoleh 55 %

    Analisis Tingkat Efisiensi Organisasi Pengelola Zakat (Opz) Di Indonesia Dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (Dea) Periode 2013-2015

    Get PDF
    This research entitled “Analysis Of Efficiency Zakat Management Organization (OPZ) in Indonesia By Using Data Envelopment Analysis (DEA) 2013-2015 period. This reseach is aimed to analyze the efficiency of Zakat Management Organization (OPZ) in Indonesia firmed by the goverment among Zakat Management Organization (OPZ) used in this reseach, they are National Zakat Agency (BAZNAS), Islamic Baitulmaal Of Bank Negara Indonesia (BAMUIS BNI), and Baitul Maal Foundation Of Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI). This reseach uses secondary data from financial report whice is published by each Zakat Management Organization (OPZ). This reseach uses input-output variabel with Data Envelopment Analysis (DEA). The result of the reseach show there was only one Zakat Management Organization (OPZ) is having inefficiency from 2013-2015 period. Based on calculation using Data Envelopment Analysis (DEA) in 2013 BAZNAS having efficiency while BAMUIS BNI, and YBM BRI had showed efficiency in 2014-2015, BAZNAS, BAMUIS BNI, and YBM BRI have had 100 efficiencies continnously until that period. Keywords: Zakat Management Organization, Efficiency, Data Envelopment Analysis (DEA
    corecore