23 research outputs found

    REDESCRIPTION OF Tarsubulura perarmata (RATZEL, 1868) FROM A WILD-CAUGHT EASTERN TARSIER (Tarsius sp.)

    Get PDF
    Tarsubulura perarmata (Rai zel, 1868) is rcdescribed on tile basis of specimens [roin the intestine of tuild caught Tarsius sp. The specimens were compared with original description of Subulura perarmata, Ratzel, 1868 and the description by Brack and Niemitz, 1984. Inglish (1958) transferred this species to Tarsubulura perarmata and a redescription of this taxon is presented in this paper.Key words: Tarsubulura perarmata, Nematode,Tarsier

    HUBUNGAN ANTARA POST KURETASE DENGAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    Get PDF
    Endang Setyorini. Skripsi. Hubungan Antara Post Kuretase Dengan Plasenta Previa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Salah satu penyebab angka kejadian morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil di Indonesia adalah Perdarahan. Perdarahan pada kehamilan (Ante Partum Hemorrage) salah satunya disebabkan oleh plasenta previa. Dimana post kuretase merupakan salah satu penyebab plasenta previa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara post kuretase dengan plasenta previa. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitik dengan subjek penelitian semua ibu hamil yang mengalami proses persalinan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta antara tanggal 1 Januari 2002 sampai 31 Desember 2009. Pengambilan sampel hanya yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 38 sampel dan sampel pembanding sebanyak 38 sampel. Selanjutnya hasil penelitian di analisis dengan menggunakan uji statistik chi square dengan program SPSS 17 for windows. Dari hasil analisis data didapatkan angka kejadian plasenta previa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta pada periode 1 Januari 2002 sampai 31 Desember 2009 sebesar 50% dan angka kejadian post kuretase sebesar 13,2%. Hasil uji chi square didapatkan X2 hitung sebesar 0,682 dengan derajat kebebasan (dk) = 0,1 dan taraf signifikan = 0,05 Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis kejadian post kuretase memiliki hubungan dengan angka kejadian plasenta previa ditolak

    PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DALAM PEMENUHAN HAK PASIEN BPJS DI INSTALASI RAWAT INAP RUANG KENANGA RSUD dr. H. SOEWONDO KENDAL

    Get PDF
    Permasalahan atas pelayanan kesehatan bagi pengguna BPJS kesehatan membuktikan bahwa telah terjadi kesenjangan antara harapan pemerintah terhadap program JKN dengan kondisi di lapangan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan BPJS Kesehatan di instalasi rawat inap Ruang Kenanga RSUD dr. H. Soewondo Kendal dengan regulasi, pelaksanaan program jaminan kesehatan oleh BPJS dalam pemenuhan hak pasien dan hambatannya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Pengumpulan data melalui studi lapangan dengan wawancara, observasi dan studi pustaka dengan analisis bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Pengambilan sampel, menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif melalui tahapan pengumpulan data; reduksi data; penyajian data; dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menemukan bahwa pasien Rawat Inap termasuk pada ruang Kenanga memperoleh hak dasar kesehatan sejak awal pendaftaran hingga mendapatkan ruang perawatan baik oleh petugas pendaftaran, perawat maupun dokter penanggungjawab, khususnya terkait dengan haknya untuk memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien. Pasien juga telah terpenuhi haknya untuk memilih dokter spesialis bedah yang ada di rumah sakit tersebut meskipun jumlahnya terbatas, dan hak memilih kelas perawatan terpenuhi karena BPJS sudah mengatur kelas-kelas perawatan. Hak pasien untuk berkonsultasi tentang penyakitnya dengan dokter lain diluar rumah sakit sulit untuk dipenuhi. Pemenuhan hak dasar kesehatan bagi pasien ini memiliki hambatan yuridis berupa tidak adanya penjelasan maupun petunjuk teknis dalam penerapan Pasal 32 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 dan Pasal 17 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018 dalam kaitannya dengan hak pasien untuk meminta konsultasi kepada dokter lain baik di dalam maupun diluar rumah sakit. Hambatan teknis yaitu perubahan kelas kepesertaan BPJS dengan mekanisme atau prosedur pengurusan yang rumit dan klaim untuk pasien bedah karena kecelakaan yang ditanggung PT. Jasa Raharja dan BPJS maupun kecelakaan kerja oleh Taspen cenderung rumit sedangkan hambatan sosial berupa jumlah dokter spesialis bedah terbatas, pasien bedah tidak mengenal dokter-dokter spesialis bedah, dan pasien tidak mengetahui tentang layanan yang dapat ditanggung BPJS dan yang ditanggung PT. Jasa Raharja. Saran penelitian yaitu BPJS Kesehatan perlu melakukan review ulang terkait dengan kebijakan khusus yang mengatur tentang mekanisme pelaksanaan pelayanan rawat inap ruang Kenanga. RSUD dr. H. Soewondo hendaknya meningkatkan upaya pemenuhan hak dasar kesehatan bagi pasien dengan cara mengadakan kerjasam dengan dokter-dokter diluar rumah sakit sehingga pasien yang ingin berkonsultasi dengan dokter luar tersebut dapat terpenuhi

    EFFISIENSI LAHAN DENGAN BUDI DAYA TANAMAN HIDROPONIK UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PADA WARGA SUKORAME, SUKOREJO

    Get PDF
    Kesejahteraan Masyarakat adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,  spiritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Ketahanan pangan diartikan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Seseorang yang sudah berumah tangga sebaiknya tidak hanya pendapatkan penghasilan dari satu sumber tapi sebaiknya mempunyai pendapatan lebih dari satu sumber penghasilan, agar kesejahteraan tercapai. Salah satu sumber penghasilan bisa didapatkan dengan budi daya tanaman hidroponik. Tanaman hidroponik dikatakan layak untuk dijalankan setelah penelitian dilakukan dengan menggunakan studi kelayakan bisni

    HAMBATAN PUSTAKAWAN DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN

    Get PDF
    ustakawan dituntut untuk menghasilkan karya tulis ilmiah (KTI) sebagai bagian profesinya sebagai pejabat fungsional. Salah satu jurnal ilmiah untuk mempublikasikan KTI bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi adalah Jurnal Perpustakaan Pertanian (JPP). Namun, masih sedikit pustakawan yang memanfaatkan jurnal tersebut untuk menerbitkan KTI-nya. Pengkajian bertujuan untuk mengetahui jumlah KTI dan tujuan pustakawan menulis KTI, motif menulis KTI, dan hambatan dalam menulis KTI. Pengkajian dirancang sebagai penelitian deskriptif dengan menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data. Populasi kajian adalah pustakawan/pengelola perpustakaan lingkup Badan Litbang Pertanian. Sampel ditentukan secara acak dengan jumlah responden 77 orang. Hasil kajian menunjukkan intensitas pustakawan dalam menulis KTI untuk diterbitkan dalam JPP masih sangat rendah, bahkan sebagian besar pustakawan belum pernah menulis KTI. Pustakawan yang pernah menulis KTI lebih sering menerbitkan tulisannya di media selain JPP, seperti prosiding, laporan, petunjuk teknis, jurnal lain, dan warta. Tujuan pustakawan menulis KTI berturut-turut adalah untuk menyebarkan informasi, mengaktuali-sasikan diri, dan untuk memperoleh angka kredit. Motif utama menulis KTI yaitu tuntutan profesi, keikutsertaan sebagai peserta pertemuan ilmiah, serta adanya dorongan teman atau atasan. Hambatan teknis pustakawan dalam menulis KTI adalah kurang menguasai metode pengkajian (83,33%), kurang menguasai teknik penulisan (77,78%), kurang pengalaman menulis KTI (77,78%), sulit menemukan topik (75,93%), dan kurang mampu berpikir kritis (70,37%). Faktor nonteknis yang menghambat pustakawan dalam menulis KTI adalah sibuk dengan tugas selain sebagai pustakawan (59,26%), kurang tersedia panduan penulisan (51,85%), dan tidak ada sanksi jika tidak menghasilkan KTI (51,85%)

    PERSEPSI PUSTAKAWAN TERHADAP JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN

    Get PDF
    Jurnal Perpustakaan Pertanian (JPP) merupakan salah satu media komunikasi antarpustakawan dan media penyebaran ilmu pengetahuan bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi (pusdokinfo). JPP merupakan jurnal ilmiah yang memuat hasil penelitian/pengkajian dan tinjauan tentang perpustakaan serta aktivitas pustakawan dan ilmuwan informasi. Melalui jurnal ini, pustakawan dapat memperoleh informasi yang bermanfaat untuk mendukung aktivitasnya. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pustakawan terhadap JPP, yang mencakup (1) isi dengan indikator kesesuaian dan manfaat informasi, (2) perwajahan (tata letak, kualitas cetakan, kualitas gambar dan foto, serta kualitas huruf), dan (3) pengiriman (intensitas dan waktu pengiriman). Pengumpulan data dilakukan melalui angket dan wawancara terhadap 61 pustakawan lingkup Badan Litbang Pertanian. Hasil kajian menunjukkan bahwa informasi yang dimuat dalam JPP sesuai dengan kebutuhan pustakawan dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan, sebagai acuan dalam menyusun tulisan, sebagai referensi dalam melaksanakan kegiatan, dan menambah ide dalam melaksanakan kajian. Sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap kelanjutan penerbitan JPP. Tampilan JPP dinilai baik, yang meliputi tata letak, kualitas foto dan gambar, huruf yang digunakan, serta kualitas cetakan. Sementara itu, distribusi atau pengiriman JPP masih perlu mendapat perhatian karena intensitas pengirimannya belum sesuai dan belum tepat waktu. Pelayanan dewan redaksi JPP dinilai sudah baik, terutama dalam proses evaluasi naskah, perbaikan naskah, penyuntingan naskah, dan pemberian saran perbaikan, serta komunikasi redaksi dengan penulis

    KETERSEDIAAN SUMBER INFORMASI TEKNOLOGI PERTANIAN DI BEBERAPA KABUPATEN DI JAWA

    Get PDF
    Penerapan inovasi teknologi oleh petani ditentukan oleh beberapafaktor, yaitu potensi individu untuk menerapkan inovasi, ketersediaansumber informasi, proses diseminasi, dan karakteristik inovasi.Penelitian dilakukan untuk menganalisis ketersediaan sumberinformasi teknologi pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhaninformasi petani. Penelitian dilaksanakan melalui survei pada bulanJuli-Agustus 2011 di Kabupaten Banjarnegara, Magelang, Malang,dan Pacitan terhadap 160 petani sebagai responden. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa informasi teknologi pertanian yang tersediamasih terbatas pada informasi tentang varietas unggul, pemupukan,alat dan mesin pertanian, serta cara pembuatan dan pemberian pakan.Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi pertanian, sebagian besarresponden (74%) menyatakan bahwa kelembagaan komunikasitersedia hingga sangat tersedia di lokasi. Penyuluh merupakan sumberutama petani dalam memperoleh informasi pertanian. Persepsiresponden terhadap pertemuan dengan penyuluh formal (daripemerintah) sangat baik (90%). Sebanyak 66,88% respondenmenyatakan tersedia media pertemuan dengan penyuluh swadaya/nonformal, seperti kontak tani dan petugas dari perusahaan pestisidaatau benih. Media pertemuan dengan kelompok-kelompok produktifjuga tersedia hingga sangat tersedia, begitu pula kelompok sosialkeagamaan. Hampir semua responden (95%) mempersepsikanmemiliki telepon, terutama telepon genggam. Demikian pula radio/televisi, 85,01% responden mempersepsikannya tersedia hinggasangat tersedia. Namun, untuk sarana akses informasi seperti warnetdan perpustakaan desa, sebagian besar responden mempersepsikannyatidak tersedia, yaitu masing-masing 75,63% dan 73,75%. Separuhresponden menganggap komputer tidak tersedia. Media cetak darilembaga penelitian/pengkajian masih kurang tersedia. Media cetakyang tersedia di lokasi penelitian adalah tabloid Sinar Tani dan koranlokal. The adoption of agricultural technology innovation by farmers isdetermined by potential person to adopt the technology, availabilityof information source, dissemination process and characteristic ofinnovation. A study was conducted to identify the availability oftechnology information source to fulfill the information need of thefarmers. The study was conducted using survey method in July-August2011 at Banjarnegara, Magelang, Malang, and Pacitan Districtsand 160 farmers as respondents. The results showed that agriculturaltechnology information available in research locations had beenlimited to information on superior varieties, fertilizers, agriculturalmachinery, and feed processing. To meet the information needs ofagricultural technology, most respondents (74%) stated thatcommunication institutions were available in the locations. Extensionworker was a major source of farmers in obtaining agriculturalinformation. Farmers’ perceptions of formal meetings with theextension worker (of government) were very good (90%). As much as66.88% of respondents stated that the meetings with a counselor ofnon-formal organization such as pesticide or seed companies wereavailable. Almost all respondents (95%) perceived to have telephone,especially handphones. Similarly, 85.01% of respondents perceivedthat radio/television/VCD were available, but computers, internet cafe,and library were limited. Printed material from research instituteswas still limited. Printed media available for farmers in researchlocations were Sinar Tani and local newspaper

    The Effect of Asset Management, Leverage, and Free Cash Flow on Firm Value with Dividend Policy as Moderating Variable (Study on Consumer Goods Industry Sector Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) 2018-2020)

    Get PDF
    Indonesian economy is currently booming, especially in the consumer goods sector. This encourages companies to try to maintain and develop their business by increasing capital through investors. The firm value is a benchmark for investors because it is a reflection of the prosperity of the shareholders. This study aims to analyze the effect of asset management, leverage, and free cash flow on firm value with dividend policy as a moderating variable. The sample in this study is the consumer goods companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2018-2020. The sample selection use purposive sampling and based on predetermined criteria, there are 72 samples. This study uses quantitative methods and moderated multiples with regression analysis. Results showed that asset management had no significant effect on firm value. Leverage and free cash flow had a significant effect on firm value. Established dividend policy did not have any effect towards asset management or leverage on firm value, but said dividend policy was able to moderate cash flow against firm value. Keywords: Asset management, leverage, free cash flow, firm value, dividend polic
    corecore